Anda di halaman 1dari 30

BAGIAN ILMU KESEHATAN NEURO

FAKULTAS KEDOKTERAN REFERAT


UNIVERSITAS PATTIMURA DESEMBER 2020

Oleh: Pembimbing:
Pujima K K Hutagalung dr. Semuel Wagiu Sp. S
NIM. 2015-83-035
PEMERIKSAAN PENUNJANG PADA NYERI PUNGGUNG BAWAH
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN

Nyeri pungung bawah adalah suatu sindrom berupa nyeri di daerah


lumbosakral pada tulang belakang.

Data WHO tahun 2013 menunjukan 33% penduduk di negara


berkembang memiliki nyeri persisten.

Di Inggris sekitar 17,3 juta orang pernah mengalami nyeri punggung dan
dari jumlah tersebut sekitar 1,1 juta orang mengalami kelumpuhan.
Mengingat begitu banyak penyebabnya keluhan nyeri pinggang, maka
diperlukan pendekatan diagnosa yang rasional dan efektif dalam biaya.
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Low Back Pain (LBP) adalah nyeri yang


dirasakan diantara sudut iga terbawah
dan lipat bokong bawah yaitu didaerah
lumbal atau lumbosakral.
EPIDEMIOLOGI

Setiap tahunnya prevalensi low back pain diestimasikan sekitar 15%-


20% di Amerika Serikat dan 25-45% berada di Eropa.

Saskatchewan Health and Back Pain Survey, didapatkan hasil


standarisasi umur dan jenis kelamin pada insidensi nyeri leher adalah
sekitar 14,6% (insidensi low back pain sekitar 26,8%).

Inggris terjadi peningkatan sekitar 208,5% dalam kasus kejadian back


pain disability yang berbeda kasusnya yang terjadi antara tahun 1978
dan 1992 dimana kasus peningkatannya sekitar 54,6%.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM

Darah Perifer Lengkap

Tumor marker (PSA, AFP, CEA, ALP, β-


hCG, thyroglobulin, calcitonin) .
Ureum,Creatinin

Laju Endap Darah

Elektrolit
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
Tabel 2.1 Pemeriksaan Laboratorium dan radiologis untuk nyeri punggung bawah dengan
keadaan khusus
     
Disease or condition Laboratory Test Radiographs

Usually Negative
Back strain No abnormalities Radiographs may show incidental
spondylotic changes.

Possibly, narrowed intervertebral disc


spaces on radiographs CT and MRI can
If testing is timed properly, positive reveal level and degree herniation .
Acute disc herniation findings for electrodiagnostic studies  
in the presence of root entrapment Myelography localizes site of disc
herniation and the presence of root
entrapment.
 
  Asymetric narrowing of joint space
Osteoarthritis   Sclerotic subchondral bone
ESR and WBC count plus Marginal Osteophyte formation
differential typically normal

    Abnormal
    intervertebral movement on radiographs
Spondylolisthesis   obtained with spine in flexion and
  No abnormalities extension
     
    Radiographs may reveal pars defect.
Bone scan can reveal par defect not
visible on radioghraphs.
Tabel 2.2 Indikasi untuk pemeriksaan Radiologi pada keluhan Nyeri Punggung
bawah

Indications for Radiographs in the Patient with Acute Low Back Pain

 
History of significant trauma
Neurologic deficits
Systemic symtoms
Temperature greater than 30 derajat
Unexplained weight loss
Medical History
Ankylosing spondylitis suspected
 
 
a.Teknik foto rontgen pada lumbal

 Posisi AP atau PA Lumbal

•pada posisi ini pasien dapat dilakukan dengan posisi telentang


dengan lutut ditekuk , tangan dilipat didada.selain itu pasien juga
dapat dilakukan dengan posisi tidur dan kedua lengan diangkat
ke samping kepala.sentrasi sinar diarahkan pada sentral
abdomen setinggi krista illiaca.
Gambar 2.1 Posisi AP Lumbal
Gambar 2.2 Hasil foto Rontgen Lumbal AP
Gambar 2.3 Posisi Oblique anterior (a) dan posterior (b) lumbal
2.4 Hasil foto Rontgen pada posisi oblique posterior
(a) anterior lumbal (b), dan scotty dog sign (c)
FOTO POLOS LUMBASACRAL

Gambar 3.5 Gambaran foto polos


Spondylolisthesis
FOTO POLOS LUMBOSACRAL AP/LATERAL

 LBP ringan
spondylolisthesis < 3 mm, osteophyte < 2 mm, subcondral
sclerosis ringan dan penyempitan DIV 25-50%.

 LBP sedang
spondylolisthesis 3-5 mm, osteophyte 2-4 mm, subcondral
sclerosis sedang, fraktur pada satu tulang dan penyempitan
DIV
50-75%.
 LBP BERAT

akan terlihat spondylolisthesis > 5 mm,


osteophyte > 4 mm, adanya kompresi tulang vertebra, subcondral
sclerosis berat, multiple fraktur dan penyempitan div 75-100%.8
Gambar 2.6 Gambaran Osteoporosis
FOTO OBLIQUE
Memvisualisasikan foramina L5 sisi kanan dan kiri karena pada foto
lateral tidak terlihat dengan baik. Posisi miring 30-45 derajat articular
process dan facet joints akan tampak seperti “Scottie dogs
Electromyography (EMG) dan Nerve Conduction Studies
(NCS)

EMG dan NCS sangat membantu dalam mengevaluasi gejala neurologis


dan/atau defisit neurologis yang terlihat selama pemeriksaan fisik.
CT-Mielografi
Computerized tomography (CT) dapat menunjukkan
struktur jaringan lunak yang tidak dapat dilihat pada
rontgen konvensional, seperti ruptur diskus, stenosis
spinal, atau tumor.
Indikasi CT Mielografi
CT Mielografi paling sering digunakan untuk mendeteksi kelainan
pada spinal cord, kanalis spinalis, dan radiks saraf serta pembuluh
darah yang mensuplai spinal cord, termasuk untuk;
 Menunjukkan apakah herniasi dari diskus intervertebral
menekan spinal cord.
 Menunjukkan kondisi yang sering menyertai degenerasi dari
tulang dan jaringan lunak disekitar kanalis spinalis. Kanalis
spinalis mnyempit akibat jaringan disekeliling mengalami
pembesaran.
Kerugian Penggunaan Imaging CT Mielografi
 Adanya paparan radiasi ( pada penggunaan MRI,
pasien tidak mengalami paparan radiasi).
 Meninmbulkan nyeri kepala yang parah akibat leak
cairan serebrospinal.
 Reaksi alergi terhadap kontras.
 Infeksi, perdarahan,maupun cidera saraf.
Keterbatasan Penggunaan Imaging CT
Mielografi

 Tidak dapat dikerjakan apabila sisi injeksi mengalami infeksi.


 Injeksi kontras akan sulit bila terdapat kelainan struktur tulang
belakang.
MRI Pemeriksaan neurofisiologi (atas indikasi) :
Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan Computed Tornografi Scan
(CT scan) direkomendasikan pada pasien dengan kondisi yang serius
atau defisit neurologis yang progresif, seperti infeksi tulang, cauda
equina syndrome atau kanker dengan penyempitan vertebra.
KESIMPULAN

•Nyeri pinggang adalah suatu sindrom berupa nyeri di daerah lumbosakral pada tulang belakang
yang dapat disebabkan oleh berbagai sebab.

•Mengingat begitu banyak penyebabnya keluhan nyeri pinggang, maka diperlukan pendekatan
diagnosa yang rasional dan efektif dalam biaya, untuk bisa memberikan penanganan yang rasional
dan efektif. Dokter tidak akan memberikan pemeriksaan penunjang dan penanganan berlebihan. 
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai