METALURGI DAN KARAKTERISTIK UNSUR NONLOGAM SERTA LOGAM Bag 2
METALURGI DAN KARAKTERISTIK UNSUR NONLOGAM SERTA LOGAM Bag 2
Metalurgi
- Definisi
- Teknik Metalurgi
B. Karakteristik Unsur Non Logam
- Sifat Fisika
- Sifat Kimia
C. Karakteristik Unsur Logam Utama
- Sifat Fisika
- Sifat Kimia
D. Karakteristik Unsur Logam Transisi
- Pembentuk Ion Kompleks
E. Peranan Unsur Logam Dalam Sistem Biologi
PEMBENTUK SENYAWA/ION KOMPLEKS
Unsur transisi periode keempat dapat membentuk berbagai jenis
ion kompleks.
Ion kompleks terdiri dari kation logam transisi dan ligan.
Ligan adalah molekul atau ion yang terikat pada kation logam
transisi. Interaksi antara kation logam transisi dengan ligan
merupakan reaksi asam-basa Lewis.
Menurut Lewis, ligan merupakan basa Lewis yang berperan
sebagai spesi pendonor (donator) elektron. Sementara itu, kation
logam transisi merupakan asam Lewis yang berperan sebagai spesi
penerima (akseptor) elektron.
Dengan demikian, terjadi ikatan kovalen koordinasi (datif) antara
ligan dengan kation logam transisi pada proses pembentukan ion
kompleks.
KLASIFIKASI LIGAN
Berdasarkan jumlah atom donor yang memiliki pasangan elektron
bebas (PEB) pada ligan, maka ligan dapat dibedakan menjadi:
1)Monodentat, ligan yang mendonorkan satu pasang elektron.
Contohnya : H2O, NH3, CN-, CO dan X- (ion halida)
2)Bidentat, ligan yang dapat mendonorkan dua pasang elektron.
Contohnya : Etilendiamin biasa disingkat en (H2N-CH2-CH2- NH2)
3)Polidentat, ligan yang dapat mendonorkan lebih dari dua pasang
elektron. Contohnya : EDTA (Etilen Diamin Tetra Asetat)
BILANGAN KOORDINASI
Bilangan koordinasi adalah jumlah ikatan kovalen koordinasi yang
terjadi diantara ligan dengan kation logam transisi.
Jika ligan yang terikat pada ion logam transisi semuanya Bidentat
maka Bilangan Koordinasi = Jumlah ligan yang terikat dikali 2.
Contoh :
Bilangan koordinasi Fe2+ pada ion kompleks [Fe(C2O4)3]4- adalah 3
x 2 = enam.
Contoh :
Bilangan koordinasi Fe2+ pada ion kompleks [Fe(CN)2(C2O4)2]4-
adalah 2(ligan CN-) x 1 = 2 ditambah 2 (ligan C2O42-) x 2 = 4
maka totalnya sama dengan enam.
Contoh :
Tentukan muatan kation logam transisi Pt pada ion [PtCl6]2-.
Muatan ion kompleks = muatan kation + jumlah muatan ligan
Ion kompleks [PtCl6]2- memiliki muatan = -2
Ligan Cl merupakan ligan bermuatan -1 sehingga jumlah muatan
ligan = 6 x -1 = -6
Dengan demikian :
Muatan ion kompleks = muatan kation + jumlah muatan ligan
-2 = muatan kation + (-6)
Berarti muatan kation = +4 atau ion Pt merupakan ion Pt4+
PENULISAN RUMUS MOLEKUL SENYAWA KOMPLEKS
Penulisan Rumus Molekul Senyawa Kompleks disusun dengan aturan sebagai berikut :
PENAMAAN SENYAWA KOMPLEKS
Rantai polipeptida terdiri atas dua rantai dan dua rantai dengan masing-
masing rantai berikatan dengan satu grup heme.
Pada setaip rantai terdapat 141 asam amino dan setiap rantai terdapat 146
asam amino.
Pada pusat molekul terdapat cincin heterosiklik yang dikenal dengan nama
Porfirin. Porfirin terbentuk dari empat cincin pirol yang dihubungkan oleh suatu
jembatan untuk membentuk cicin retrapirol. Pada cincin ini terdapat empat gugus
mitral dan gugul vinil serta sisi rantai propional.
Porfirin yang menahan satu atom Fe dinamakan HEME. Pada molekul heme
inilah Fe dapat melekat dan menghantarkan O2 serta CO2 melalui darah.
Struktur Kimia HEME