Anda di halaman 1dari 34

KEBUTUHAN GIZI BAYI

DAN BALITA
Evie Soviyati, SST.,MKM
Definisi Bayi

Bayi adalah masa tahapan pertama


kehidupan seorang manusia
setelah terlahir dari rahim seorang
ibu. Pada masa ini, perkembangan
otak dan fisik bayi selalu menjadi
perhatian utama, terutama pada
bayi yang terlahir prematur maupun
bayi yang terlahir cukup bulan
namun memiliki berat badan
rendah.
Berikut ini ciri-ciri bayi baru lahir sehat

BB 2500-4000gram Lingkar kepala 33-35cm

Frekuensi jantung 120 –


PB 48-52 cm
160x/menit

LD 30-38 cm Pernafasan ±  60 - 40 x/menit

Genitalia, pada bayi perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora
sedangkan pada bayi laki-laki testis sudah turun dan skrotum sudah ada

Memiliki 3 gerak reflek bayi yaitu : reflek hisap dan menelan, reflek morrow atau gerak
memeluk bila dikagetkan dan reflek graps atau menggenggam .
Prinsip Gizi Seimbang Bagi Bayi
Makanan terbaik bagi bayi adalah ASI. Namun, dengan bertambahnya umur
bayi dan tumbuh kembang, bayi memerlukan energi dan zat-zat gizi yang
melebihi jumlah ASI.

Bayi harus mendapat makanan Makanan tambahan/


pendamping ASI. Banyaknya ASI yang dihasilkan
ibu tergantung dari status gizi ibu, makanan
tambahan sewaktu hamil/menyusui, stress mental dan
sebagainya. Dianjurkan untuk memberi 100-110 Kkal
energi tiap kgBB/ hari. Oleh karena itu, susu bayi
mengandung kurang lebih 67 Kkal tiap 100 cc. Maka
bayi diberikan 150-160 cc susu tiap kgBB. Tetapi
tidak semua bayi memerlukan jumlah energi tersebut.
Macam – Macam  Makanan Bagi Bayi

1. ASI (Air Susu Ibu) 2. MP ASI (Makanan


Pendamping ASI)
ASI mempunyai keunggulan baik
Makanan pendamping ASI
ditinjau segi gizi, daya kekebalan
(MPASI) diberikan setelah bayi
tubuh, psikologi, ekonomi dan
berumur 6 bulan.
sebagainya.
Jenis MP ASI 
Komposisi ASI diantaranya :
Komposisi ASI tidak sama dari waktu ke waktu, hal ini a. Buah-buahan yang
berdasarkan pada stadium laktasi. Komposisi ASI dihaluskan/ dalam
dibedakan menjadi 3 macam yaitu Kolostrum, bentuk sari buah. Misalnya pisang Ambon,
ASI transisi, ASI mature. pepaya , jeruk, tomat.
b. Makanan lunak dan lembek. Misal bubur
susu, nasi tim.
c. Makanan bayi yang dikemas dalam kaleng/
karton/ sachet.
Cara Pengelolaan Makanan Bayi

Karbohidrat

Protein

Vitamin Dan Mineral

Cara mengolah buah


Pengertian MP ASI

• Makanan pendamping ASI (MP ASI)


merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan
keluarga yang mengandung zat gizi, diberikan pada anak
berumur 6–24 bulan untuk memenuhi kebutuhan gizinya
selain dari ASI. Peranan makanan tambahan sama sekali
bukan untuk menggantikan ASI, melainkan
untuk melengkapi ASI. 
• Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan
secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai
dengan kemampuan pencernaan bayi/anak.
Pentingnya ASI dan MP ASI

• Usia 0-24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan


perkembangan yang pesat.
• Sering diistilahkan sebagai periode emas atau masa
emas sekaligus masa kritis.
• Periode emas dapat diwujudkan apabila pada masa ini
bayi dan anak memperoleh asupan nutrisi yang
sesuai untuk tumbuh kembang optimal.
• Sebaliknya apabila asupan nutrisi tidak sesuai dengan
kebutuhannya, maka periode emas ini akan berubah
menjadi periode kritis.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemberian
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemberian
Makanan Pada Bayi
Makanan Pada Bayi

1. Kerjasama ibu dan anak.


2. Memulai pemberian makan sedini
mungkin.
3. Mengatur sendiri.
4. Peran ayah dan anggota keluarga
lain.
5. Menentukan jadwal pemberian
makanan bayi.
6. Umur.
7. Berat badan.
Lanjutan...
• 8. Diagnosis dari penyakit dan
stadium (keadaan).
• 9. Keadaan mulut sebagai alat
penerima makanan.
• 10.Kebiasaan makan (kesukaan,
ketidaksukaan dan acceptability dari
jenis  makanan dan toleransi
daripada anak terhadap makanan
yang diberikan).
• 11. Gaya hidup orang tua.
• 12. Kemiskinan.
Faktor Penyebab Masalah Gizi Pada Bayi

Status
Status
Gizi
Gizi
Penyebab
Penyebab Asupan
Asupan Penyakit
Langsung
Langsung Zat Guzi
Zat Guzi Infeksi

Penyebab
Penyebab Ketersediaan Asupan Ibu Pelayanan
Tak
Tak Pangan di dan Anak Kesehatan
Langsung
Langsung Keluarga

KEMISKINAN DAN
Penyebab
Penyebab
PENDIDIKAN
Utama
Utama
KETERSEDIAAN
PANGAN
KESEMPATAN KERJA
• Dampak Pemberian MP ASI yang Tidak Tepat
• Pemberian MPASI dini
• Dampak secara langsung :
• Gangguan pencernaan seperti diare, sulit BAB (Buang Air
Besar), muntah
• Gangguan menyusui seperti mengurangi keinginan bayi
untuk menyusu sehingga frekuensi dan kekuatan bayi
menyusu berkurang yang berakibat produksi ASI juga
berkurang
• Meningkatkan resiko terkena infeksi (penyakit menular)
• Dampak jangka panjang :
• Peningkatan berat badan (obesitas) dan alergi makanan.
Obesitas ini bisa berlanjut hingga usia dewasa nanti
• Gangguan pertumbuhan. Bila makanan yang diberikan
kurang bergizi dapat mengakibatkan anak menderita KEP
(Kurang Energi Protein)
Pengaruh Status Gizi Seimbang Bagi
Bayi

Makanan yang diberikan pada bayi


dan anak akan digunakan untuk
pertumbuhan badan, karena itu
status gizi dan pertumbuhan dapat
dipakai sebagai ukuran untuk
memantau kecukupan gizi bayi dan
anak. Kecukupan makanan dan ASI
dapat dipantau dengan
menggunakan KMS. Daerah diatas
garis merah dibentuk oleh pita
warna kuning, hijau muda, hijau
tua, hijau muda dan kuning.
Sistem Pencernaan Bayi

Selama periode intrauterine janin “di beri


Pada saat bayi yang normal
makan” melalui sirkulasi plasenta memindahkan sanggup menghisap ASI. Bayi dapat
semua nutrient dari darah ibu langsung masuk ke menempatkan ASI di mulut bagian
sirkulasi janin, berupa bahan makanan yang siap belakang dan kemudian menelannya.
untuk langsung digunakan. Sehingga janin tidak
Fungsi menghisap dan menelan
perlu mencerna dan mengabsorbsi, begitu pula
dengan sistem pembuangan belum diperlukan kerena merupakan kemampuan yang vital bagi
bahan sisa yang terbentuk, semua akan kembali ke neonatus dan bayi selama bulan – bulan
dalam sirkulasi darah ibu. pertama kehidupannya. Jika makanan
Menjelang bayi dilahirkan, fungsi-fungsi saluran padat atau semi padat dimasukan
cerna dan ginjal berkembang sangat cepat. Pada
kedalam mulut bayi biasanya secara
akhir masa kehamilan janin menunjukan gerakan-
gerekan menelan dan meminum cairan amonion sepontan akan ditolak. Sampai usia 4 -6
begitu pula untuk kemampuan memproduksi dan bulan gerakan lidah yang mendorong
mengkekskresi urine, walaupun ginjal janin masih atau efleks menjulurkan lidah telah
berkembang dan belum memainkan peran vital. hilang dan bayi sudah dapat mengatur
makanan semi padat. Selanjutnya usia 7
-9 bulan, gerakan gigitan yang ritmis
mulai terlihat dan pada sat bersamaan
dengan pertubuhan gigi pertama
shehingga perkemangan kemampuan
usia 4 -6 bulan pertama dalam kehidupan bayi normal merupakan
tingkat perkembangan fungsional yang memberikan kesempatan pada
bayi untuk dapat menerima diet yang esensial yang berbentuk cair, yang
merupakan priode transisi dari diet janin dalam kandungan menuju
makanan dewasa.

, sekitar 40 – 50 % energy yang terkandung dalam ASI terbentuk sebagai lemak.


Pada bayi baru lahir yang cukup bulan fungsi pangkreas dan fungsi hati belum
berkembang dengan sempurna. Oleh kerena itu konsenterasi lipase pancreas dan
garam empedu masih sangat rendah. Namun bayi muda sanggup mengasorbsi
lemak cukup adekwat, terutama dari ASI. Pencernaan dan penyerapan lemak pada
bayi muda ini dipacu oleh adanya aktivitas lipase lingual dan aktivitas lipase yang
terdapat dalam ASI.
meskipun fungsi hati dan
pankreas belum matang, bayi
muda telah dilengkapi dengan
kemampuan untuk dapat
memanfaatkan, baik lemak dalam Stay Safe
ASI, maupun komponen-
komponen ASI yang larut dalam
lemak.
   Dampak Kekurangan Dan Kelebihan Gizi Pada Bayi

Pemberian makanan yang kelebihan akan energi mengakibatkan


obesitas, sedang kelebihan zat gizi esensial dalam jangka waktu
lama akan menimbulkan penimbunan zat gizi tersebut dan menjadi
racun bagi tubuh. Misalnya hipervitaminosis A, hipervitaminosis D
dan hiperkalemi.
Sebaliknya kekurangan energi dalam jangka waktu lama
berakibat menghambat pertumbuhan dan mengurangi cadangan
energi dalam tubuh sehingga terjadi marasmus (gizi
kurang/buruk). Kekurangan zat esensial mengakibatkan defisiensi
zat gizi tersebut. Misalnya xeroftalmia (kekurangan vit.A),
Rakhitis (kekurangan vit.D).
Dampak dari penyebab kekurangan dan kelebihan gizi akan
berlanjut pada penyakit akut maupun kronik.

1.      Berat bayi lahir rendah 2.      Gangguan


(BBLR) pertumbuhan
Bayi dengan berat lahir jika status gizi buruk
rendah merupakan salah satu tidak ditangani secara
dampak dari ibu hamil yang intensif maka generasi akan
menderita kurang energi kronis cenderung mengalami
dan akan mempunyai statuz
gangguan mental, fisik,
gizi buruk. BBLR berkaitan
dengan tingginya angka
sosial, spritual, dan budaya.
kematian bayi dan balita, juga Tapi yang paling
berdampak serius terhadap berpengaruh adalah
kualitas generasi mendatang gangguan perilaku dan
yaitu akan memperlambat fungsi otak. Generasi akan
pertumbuhan dan mengalami kebodohan dan
perkembangan mental isolasi sosial hingga
anak,serta berpengaruh pada akhirnya bunuh diri.
penurunan IQ.
Next..

3.      Kurang Energi Kronis


(KEK) 4.      Gangguan
KEK dapat terjadi pada pertahanan tubuh
wanita usia subur (WUS) dan Status gizi yang kurang
Ibu hamil (bumil). Tentunya
menyebabkan daya tahan
selang waktu dari KEK ini
cukup lama. Karena mulai dari
tubuh terhadap tekanan
usia subur dengan status gizi atau stres menurun. Sistem
buruk akan berdampak pada imunitas dan antibodi
rahimnya kemudian berkurang, sehingga
berdampak pada seseorang mudah
kehamilannya dan akhirnya terserang infeksi seperti
berdampak pada janinnya, pilek, batuk, diare,. Pada
masa persalinan sampai bayi usia balita, keadaan ini
dan anaknya yang akan
akan mengakibatkan
tumbuh secara terus menerus
dengan disertai gangguan dan
kematian.
hambatan.
Pemenuhan Gizi Pada Balita
1.      Pengertian Balita
Balita adalah kelompok anak yang berumur dibawah
lima tahun. Lima tahun pertama dari kehidupan seorang
manusia adalah fondasi bagi seluruh kehidupan di dunia.
Sumber daya manusia yang berkualitas baik fisik, psikis,
maupun intelegensianya berawal dari balita yang sehat.
Balita adalah anak usia dibawah lima tahun yang berumur 0-
4 tahun 11 bulan.
2.      Karakteristik Balita

Laju pertumbuhan masa batita lebih besar dari masa usia


prasekolah sehingga diperlukan jumlah makanan yang relatif
lebih besar. Namun, perut yang masih lebih kecil
menyebabkan jumlah makanan yang mampu diterimanya
dalam sekali makan lebih kecil daripada anak yang usianya
lebih besar. Oleh karena itu, pola makan yang diberikan adalah
porsi kecil dengan frekuensi sering
3.      Karakteristik Usia Prasekolah
Pada usia prasekolah, anak menjadi konsumen aktif, yaitu mereka
sudah dapat memilih makanan yang disukainya. Masa ini juga sering
dikenal sebagai “ masa keras kepala “. anak mulai senang jajan. Jika
hal ini dibiarkan, jajanan yang dipilih dapat mengurangi asupan zat gizi
yang diperlukan bagi tubuhnya sehingga anak kurang gizi.
Perilaku makan sangat dipengaruhi oleh kedaan psikologis,
kesehatan, dan sosial anak. Oleh karena itu, kedaan lingkungan dan
sikap keluarga merupakan hal yang sangat penting dalam pemberian
makan pada anak agar anak tidak cemas dan khawatir terhadap
makanannya. Seperti pada orang dewasa, suasana yang
menyenangkan dapat membangkitkan selera makan anak.
4.      Peran Makanan Bagi Balita
a.         Makanan sebagai sumber zat gizi
Didalam makanan terdapat enam jenis zat gizi, yaitu karbohidrat,
lemak, protein, vitamin, mineral, dan air. Zat gizi ini diperlukan bagi
balita sebagai zat tenaga, zat pembangun , dan zat pengatur.
1)      Zat tenaga
Zat gizi yang menghasilkan tenaga atau energi adalah karbohidrat ,
lemak, dan protein
2)      Zat Pembangun
Protein sebagai zat pembangun bukan hanya untuk pertumbuhan fisik
dan perkembangan organ-organ tubuh balita, tetapi juga
menggantikan jaringan yang aus atau rusak.
3)      Zat pengatur
Zat pengatur berfungsi agar faal organ-organ dan jaringan tubuh
termasuk otak dapat berjalan seperti yang diharapkan
5.      Kebutuhan Gizi Balita

Kebutuhan gizi seseorang adalah jumlah yang


diperkirakan cukup untuk memelihara kesehatan pada
umumnya. Secara garis besar, kebutuhan gizi
ditentukan oleh usia, jenis kelamin, aktivitas, berat
badan, dan tinggi badan. Antara asupan zat gizi dan
pengeluarannya harus ada keseimbangan sehingga
diperoleh status gizi yang baik.
Status gizi balita dapat dipantau dengan menimbang anak
setiap bulan dan dicocokkan dengan Kartu Menuju Sehat
(KMS).

a.       Kebutuhan
Energi

b.      Kebutuhan zat
pembangun

c.        Kebutuhan zat
pengatur
Hal Yang Mendorong Terjadinya Gangguan Gizi
Ketidaktahuan akan
hubungan makanan
dan kesehatan
Prasangka buruk
Penyakit infeksi terhadap bahan
makanan tertentu

Adanya kebiasaan
Sosial ekonomi atau pantangan
yang merugikan

Kesukaan yang
Jarak kelahiran
berlebihan terhadap
terlalu rapat janis makanan tertentu
Akibat Gizi Yang Tidak Seimbang
1. Kekurangan2.
Energi
Obesitas
dan Protein (KEP)

Sebab-sebab kurangnya asupan energi dan protein.


1)      Makanan yang tersedia kurang mengandung energy
2)      Nafsu makan anak terganggu sehingga tidak mau makan.
3)      Gangguan dalam saluran pencernaan sehingga penyerapan
Obesitas sering ditemui pada anak-anak sebagai berikut:
sari makanan dalam usus terganggu
4)      Kebutuhan yang meningkat, misalnya karena penyakit infeksi
1)      Anak yang setiap menangis sejak bayi diberi susu botol.
yang tidak diimbangi dengan asupan yang memadai.
2)      Bayi yang terlalu dini diperkenalkan dengan makanan padat.
3)      Anak dari ibu yang terlalu takut anaknya kekurangan gizi.
4)      Anak yang selalu mendapat hadiah cookie atau gula-gula jika ia
KEP
KEP akut
akut derajat
derajat berat
berat dapat
dapat dibedakan
dibedakan menjadi
menjadi tiga
tiga bentuk
bentuk berbuat sesuai keinginan orangtua.
5)      Anak yang malas untuk beraktivitas fisik.

Marasmik-
Marasmu
Kwashior
kwashiork
s kor or
Menu Makanan Balita

3. Makanan Selingan Balita


1. Agar kebutuhan 2. Kebutuhan bahan Fungsi makanan selingan adalah :
gizi seimbang anak makanan itu perlu a) Memperkenalkan aneka jenis
bahan makanan yang terdapat
terpenuhi, makanan diatur, sehingga anak dalam bahan makanan selingan.
sehari-hari sebaiknya mendapatkan asupan b)Melengkapi zat-zat gizi yang
mungkin kurang dalam makanan
terdiri atas ketiga gizi yang utamanya (pagi, siang dan malam).
golongan bahan diperlukannya secara c) Mengisi kekurangan kalori
akibat banyaknya aktivitas anak
makanan tersebut. utuh dalam satu hari pada usia balita.

Gizi seimbang dapat dapat dipenuhi dengan pemberian makanan sebagai diatas :
Kesimpulan
Makanan terbaik bagi bayi adalah ASI. Namun, dengan
bertambahnya umur bayi dan tumbuh kembang, bayi memerlukan
energi dan zat-zat gizi yang melebihi jumlah ASI. Untuk itu bayi
yang berumur 6 bulan di anjurkan untuk mengkonsumsi bubur
tim dengan cara pengolahan dan ragam sayuran/buah yang telah
disebutkan di atas.
Pada usia balita juga membutuhkan gizi seimbang yaitu
makanan yang mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh
tubuh sesuai umur. Makanan seimbang pada usia ini perlu
diterapkan karena akan mempengaruhi kualitas pada usia dewasa
sampai lanjut.
Gizi makanan sangat mempengaruhi pertumbuhan termasuk
pertumbuhan sel otak sehingga dapat tumbuh optimal dan cerdas,
untuk ini makanan perlu diperhatikan keseimbangan gizinya
sejak janin melalui makanan ibu hamil. Pertum-buhan sel otak
akan berhenti pada usia 3-4 tahun.

Anda mungkin juga menyukai