Anda di halaman 1dari 64

ETIKA

P U B L I K

21
WI BPSDMD
0
/2
/0
5 1
04
TAHAP PEMBELAJARAN
PNS
Orientasi Peserta Evaluasi Akhir PROFESIONAL
YANG
BERKARAKTER
SEBAGAI
PELAYAN
MASYARAKAT

Agenda I Agenda IV
Sikap Habituasi
Perilaku

Agenda II Agenda III


Nilai-Nilai Kedudukan & Peran PNS
Dasar PNS dalam NKRI
33 hari kerja (288 WAKTU PELAKSANAAN
JP) pembelajaran
klasikal
(diasramakan +
penunjang
kesegaran jasmani)

113 Hari
Kerja atau
1,141 JP
80 hari kerja
(853 JP)
pembelajaran
non klasikal
(habituasi) di
tempat kerja
Mata Diklat ini memfasilitasi pembentukan
nilai-nilai dasar etika publik pada peserta
Diklat melalui pembelajaran kode etik dan
perilaku pejabat publik, bentuk-bentuk kode
etik dan implikasinya, aktualisasi kode etik
PNS. Mata Diklat disajikan berbasis

s k r i p s i experiential learning, dengan penekanan pada

De
proses internalisasi nilai-nilai dasar tersebut,
melalui kombinasi metode ceramah interaktif,

Sing k a t diskusi, studi kasus, simulasi, menonton film


pendek, studi lapangan dan demonstrasi.
Keberhasilan peserta dinilai dari
kemampuannya mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar etika dalam mengelola pelaksanaan tugas
jabatannya.

0 21
/2
/0
5 4
04
Pesertadiharapkan
Peserta diharapkanmampu
mampu
Hasil
Hasil
menanamkannilai
menanamkan
membentuksikap
nilaidan
sikapdan
dan
dan
membentuk
Belajar
Belajar perilakupatuh
perilaku patuh
kepadastandar
kepada standaretika
etikapublik
publikyang
yang
tinggi
tinggi
Indikator Keberhasilan
1. Memiliki pemahaman tentang kode
etik dan perilaku pejabat publik;
2. Mengenali berbagai bentuk sikap
dan perilaku yang bertentangan
dengan kode etik dan perilaku dan
implikasi dari pelanggaran kode etik
dan perilaku bagi dirinya; dan
3. Menunjukan sikap dan perilaku
yang sesuai dengan kode etik dan
perilaku selama Diklat.
KEGIATAN Bentuk-b
entuk
Kode Etik
BELAJAR dan Impl
ikasinya

dan
Kode Etik P e j a b a t Publik
Perilaku

Aktualisa
si Kode E
t ik PNS

0 21
/2
/0
5 7
04
Materi Diklat Etika Publik

Kegiatan Belajar 1 : Kode Etik dan Perilaku


Pejabat Publik

04/05/2021 8
MATERI ETIKA PUBLIK UNTUK PRAJABATAN

Kegiatan Belajar 1 :
KODE ETIK DAN PERILAKU PEJABAT PUBLIK
 Pengertian Etika
 Pengertian Kode Etik
 Kode Etik Aparatur Sipil Negara
 Nilai-Nilai Dasar Etika Publik
 Definisi dan Lingkup Etika Publik
 Dimensi Etika Publik
 Tuntutan Etika Publik dan Kompetensi
 Perilaku Pejabat Publik

0 21
/2
/0
5 9
04
04/05 10
/202
1

Apa
Itu
Etika?
ETIKA???

04/05/2021
Secara etimologis :
 Etika = ethos (Yunani) = kebiasaan atau watak
 Etika = etiquette (Perancis) = kebiasaan atau cara
bergaul atau berperilaku yang baik
 Etika = etiket (Indonesia) = kebiasaan atau cara
bergaul yang baik.

Etika merupakan pola tingkah laku atau kebiasaan


yang baik yang dapat diterima oleh lingkungan
pergaulan seseorang atau organisasi tertentu
11
ETIKA
Menurut Azyumardi Azra (2012), etika juga

04/05/2021
dipandang sebagai karakter atau etos
individu/kelompok berdasarkan nilai-nilai dan
norma-norma luhur.

Dalam konteks Indonesia, nilai-nilai etika tidak


hanya terkandung dalam ajaran agama dan
ketentuan hukum, tetapi juga dalam social
decorum berupa adat istiadat dan nilai luhur sosial
budaya termasuk nilai-nilai luhur yang terkandung
dalam ajaran Pancasila.(Azyumardi Azra, 2012)

12
DEFINISI
 Moral, dari bahasa Latin mos (jamak: mores),

04/05/2021
artinya: cara hidup atau kebiasaan.

 Etika, dari bahasa Yunani ethos, artinya: kebiasaan


atau watak
Hal yg baik & buruk atau yg boleh & tdk boleh dilakukan.

 Norma, dlm bahasa Latin, norma berarti penyiku atau


pengukur, dlm bahasa Inggris, norm, berarti aturan atau
kaidah yg dipakai sbg kriteria utk menilai sesuatu.

 Nilai, dlm bhs Inggris value, berarti konsep ttg baik &
buruk baik yg berkenaan dgn proses (instrumental) atau 13
hasil (terminal).
14 Etika ≠ Moral
Dalam
bahasa
sehari-hari,
etika sering
disamakan
dengan
moral.
Memukul seorang perempuan, tidak
beretika atau tidak bermoral ?
04/05/2021
PERBEDAAN
ETIKA DAN MORAL

04/05/2021
ETIKA: sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang
harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau
benar

Moral: kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa


yang seharusnya dilakukan

PERILAKU BERETIKA: adalah perilaku yang sesuai dengan


sistem nilai yang ditetapkan

PERILAKU BERMORAL: adalah perilaku yang sesuai


dengan harapan kelompok sosial 15
DEFINISI DAN FOKUS ETIKA PUBLIK

ETIKA PUBLIK FOKUS ETIKA PUBLIK


Refleksi tentang Standar / 1. Pelayanan publik yang
norma yang menentukan berkualitas dan relevan
baik/buruk, benar/salah 2. Sisi dimensi Reflektif, Etika
perilaku, tindakan dan Publik berfungsi sebagai
keputusan untuk mengarahkan bantuan dalam
kebijakan publik dalam rangka menimbang pilihan sarana
menjalankan tanggung jawab kebijakan publik dan alat
pelayanan publik evaluasi.
3. Modalitas Etika,
menjembatani antara
norma moral dan tindakan
faktual

POLITICAL SOCIETY CIVIL SOCIETY


04/05/2021 16
B. Pengertian Kode Etik
• Kode Etik adalah aturan-aturan yang
mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusus, sudut pandangnya hanya
ditujukan pada hal prinsip dalam bentuk
ketentuan tertulis.
• Adapun Kode Etik Profesi dimaksudkan
untuk mengatur tingkah laku/etika suatu
kelompok khusus dalam masyarakat melalui
ketentuan tertulis yang diharapkan dapat
dipegang teguh oleh sekelompok profesional
tertentu.
04/05/2021 17
C. Kode Etik dan Kode Perilaku ASN

1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung


jawab, dan berintegritas tinggi;
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa
tekanan;
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang- undangan;
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan
atau Pejabat yang berwenang sejauh tidak
bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etika pemerintahan;
04/05/2021 18
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan
negara;
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien;
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya;
9. Memberikan informasi kedinasan secara benar & tak
menyesatkan pada pihak yg membutuhkan
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern untuk
mendapatkan keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri
or org lain
11. Memegang teguh nilai dasar ASN & selalu menjaga
reputasi & integritas ASN
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai disiplin pegawai
04/05/2021 19
Nilai-nilai Dasar Etika Publik
1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara
Pancasila.
2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar
Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945.
3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak
berpihak.
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
5. Menciptakan lingkungan kerja yang non
diskriminatif.
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika
luhur.
Indikator Keberhasilan

7. Mempertanggung jawabkan tindakan dan


kinerjanya kepada publik. Page 20
Nilai-nilai Dasar Etika Publik
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan
kebijakan dan program pemerintah.
9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur,
tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna,
berhasil guna, dan santun.
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11. Menghargai komunikasi, konsultasi, & kerjasama.
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong
kinerja pegawai.
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan
Indikator Keberhasilan

yang demokratis sebagai perangkat sistem karir.


Page 21
Dimensi Etika Publik
1. Dimensi Kualitas Pelayanan Publik
Membentuk integritas pelayanan publik
dlm mengidentifikasi masalah2 & konsep
etika bagi pelayanan publik
2. Dimensi Modalitas
Unsurnya : akuntabilitas, transparansi
& netralitas (bagaimana, , caranya, apa
struktur & infrastruktur agar etika
publik bisa berfungsi?)
3. Dimensi Tindakan Integritas Publik
Singkatnya, Tidak melakukan kecurangan
atau korupsi
G. Tuntutan Etika Publik & Kompetensi

Pejabat Kompetensi
Teknik &
Publik Leadership

Kompetensi
Etika

04/05/2021 23
H. Perilaku Pejabat Publik

Perubahan Mindset
Pejabat Publik

Pertama, berubah dari


penguasa menjadi pelayan.

Kedua, Merubah dari


wewenang menjadi peranan.

Ketiga, Menyadari bahwa


jabatan publik is amanah yg
dipertanggungjawabkan dunia
04/05/2021 & akhirat 24
Pemutaran Film
PNS sebuah pilihan
Pembahasan Film
Diskusikan
Latihan Soal
Materi
28
Diklat Etika Publik

Kegiatan Belajar 2 : Bentuk2 Kode Etik dan


Implikasinya

04/05/2021
MATERI ETIKA PUBLIK UNTUK PRAJABATAN

Kegiatan Belajar 2 :
BENTUK-BENTUK KODE ETIK DAN
IMPLIKASINYA
 Pentingnya Etika Dalam Urusan
Pelayanan Publik
 Penggunaan Kekuasaan: Legitimasi
Kebijakan
 Konflik Kepentingan
 Sumber-sumber Kode Etik Bagi Aparatur
Sipil Negara
 Implikasi Kode Etik Dalam Pelayanan
Publik
0 21
/2
/0
5 29
04
A. PENTINGNYA ETIKA DALAM URUSAN PUBLIK
 Sistem sanksi dalam norma hukum sebagian besar
bersifat paksaan (coercive) dan karena itu
memerlukan aparat penegak hukum yang dibentuk
atau difasilitasi oleh negara.
 Sistem sanksi dalam norma etika berasal dari
kesadaran internal, sanksi sosial atau kesepakatan
bersama di dalam organisasi.
 Jika aparat pemerintah maupun masyarakat sudah
memiliki dasar norma etika yang kuat, ketaatan
terhadap norma hukum akan mengikuti dan biasanya
korupsi, penyalahgunaan kekuasaan atau bentuk-
bentuk penyimpangan lain dapat dicegah sejak dini.

04/05/2021 30
Pentingnya Kode Etik
 Supaya etika publik dapat dihayati dan dilaksanakan
pegawai tidak cukup hanya diberikan definisi atau rumusan
norma yang abstrak tanpa rujukan yang jelas mengenai
kewajiban dan larangan yang berlaku.
 Di sinilah letak pentingnya kode etik diantara aparat sipil
negara atau PNS pada khususnya.
 Kode etik adalah rumusan eksplisit tentang kaidah atau
norma yang harus ditaati secara sukarela oleh para pegawai
di dalam organisasi publik.
 Kode etik biasanya merupakan hasil dari kesepakatan atau
konsensus dari sebuah kelompok sosial dan pada umumnya
dimaksudkan untuk menunjang pencapaian tujuan
organisasi.
04/05/2021 31
KEWASPADAAN PEGAWAI PEMERNTAH

 Pencapaian tujuan organisasi biasanya terkandung

04/05/2021
di dalam visi atau misi dari sebuah organisasi
 Pejabat dan pegawai pemerintah harus memiliki
kewaspadaan profesional & kewaspadaan spiritual.
 Kewaspadaan profesional berarti bahwa dia harus
menaati kaidah-kaidah teknis dan peraturan-
peraturan yang terkait dengan kedudukannya
sebagai seorang pembuat keputusan.
 Kewaspadaan spiritual merujuk pada penerapan
nilai-nilai kearifan, kejujuran, keuletan, sikap
sederhana dan hemat, tanggung-jawab, serta
akhlak dan perilaku yang baik.
 Disusunlah kode etik yang dapat dijadikan sebagai
rujukan tekstual sikap mental dalam berperilaku 32
dan bertindak agar memiliki 2 kewaspadaan tsb. 32
b. Penggunaan Kekuasaan:
Legitimasi Kebijakan
 Setiap jabatan dalam organisasi publik mengandung
implikasi kekuasaan (power, authority).Semakin tinggi
kekuasaan pejabat, semakin besar implikasi dari
penggunaan kekuasaan bagi warga masyarakat. .
 Oleh sebab itu, azas etika publik mensyaratkan agar setiap
bentuk kekuasaan pejabat dibatasi dengan norma etika
maupun norma hukum.
 Dari segi moralitas, kekuasaan harus memiliki legitimasi
yang kuat. Kata legitimasi berasal dari bahasa Latin yaitu
lex, yang makna awalnya berarti hukum.
 Istilah legitimasi dalam perkembangan selanjutnya bukan
hanya mengacu kepada kesesuaian dengan hukum formal
tetapi juga hukum kemasyarakatan dan norma etika
04/05/2021 33
ADA TIGA ALASAN
TENTANG PENTINGNYA LEGITIMASI ETIS

Pertama, landasan etis memiliki basis yang sangat kuat bagi


perilaku manusia, maka keabsahan penggunaan kekuasaan
akan pasti terjamin jika sudah memenuhi kaidah-kaidah etis.

Kedua, legitimasi etis berada di belakang setiap tatanan


normatif dalam perilaku manusia. Karena norma etika menjadi
penopang dari berbagai ideologi dan aturan-aturan hukum
yang terdapat di dalam masyarakat, maka legitimasi etis akan
menjadi landasan yang sangat kokoh bagi dipergunakannya
sebuah kekuasaan.

Ketiga, etika tidak mendasarkan diri pada pandangan-


pandangan moral de facto yang berlaku dalam masyarakat
saja,
04/05/2021 34
SEJARAH LEGITIMASI KEKUASAN
Monarchi Pemegang
amanat Tuhan
Legitimasi Religius
Sewenang-
wenang

Yang
Legitimasi Sosiologis Dipercaya

Negara

Legitimasi Etis Sah scr hukum


04/05/2021 Bermoral baik 35
LEGITIMASI KEKUASAN DI INDONESIA

Orde Baru Orde


Reformasi
Otoriter
PILKADAL

Money politics vs demokrasi

04/05/2021 36
Legitimasi Etis Legitimasi Sosiologis = Legal Formal
LEGITIMASI KEKUASAN DI INDONESIA

Orde
Orde Baru Reformasi
Otoriter

Money politics vs demokrasi

04/05/2021 37
Legitimasi Etis Legitimasi Sosiologis = Legal Formal
Diskusi kelompok
Pentingnya Etika
C. KONFLIK KEPENTINGAN

Pribadi vs Organisasi

Konflik kepentingan adalah tercampurnya


kepentingan pribadi dengan kepentingan organisasi
yang mengakibatkan kurang optimalnya pencapaian
04/05/2021 tujuan organisasi. 39
BENTUK KONFLIK KEPENTINGAN

 Ikut serta dalam transaksi bisnis pribadi atau perusahaan swasta


untuk keuntungan pribadi dengan mengatasnamakan jabatan
kedinasan.
 Menerima segala bentuk hadiah dari pihak swasta pada saat ia
melaksanakan transaksi untuk kepentingan kedinasan atau
kepentingan pemerintah.
 Membicarakan masa depan peluang kerja di luar instansi saat
ia berada dalam tugas sebagai pejabat pemerintah.
 Membocorkan informasi komersial atau ekonomis yang bersifat
rahasia kepada pihak-pihak yang tidak berhak.
 Terlalu erat berurusan dengan orang-orang di luar instansi
pemerintah yang dalam menjalankan bisnis pokoknya
tergantung kepada izin pemerintah.
04/05/2021 40
* SUMBER ETIKA
1. Agama

2, Lingkungan masyarakat umum

3. Peraturan-peraturan formal

PERILAKU/
4. Lingkungan ketetanggaan
PERBUATAN

5. Lingkungan keluarga

6. Hati nurani individual

Diadaptasi dari : Djadja Saefullah (2009)


04/05/2021 41
* SUMBER ETIKA PEJABAT PUBLIK
1. Agama
2. Norma dan nilai masyarakat
3. Idiologi negara
4. Undang-undang Dasar
5. Undang-undang
6. Peraturan Pemerintah
PERILAKU
7. Peraturan-peraturan lain PEJABAT
(Baik umum maupun Departemental) PUBLIK
8. Peraturan & ketentuan unit kerja/
lembaga setempat
9. Perintah atasan

Diadaptasi dari : Djadja Saefullah


42 (2009) 04/05/2021
Film contoh etika
pejabat publik
Bagi kelompok4

Identifikasi masuk point mana saja

1. Perilaku yang tdk sesuai Kode Etik


2. Perilaku melanggar Larangan ASN
IMPLIKASI KODE ETIK DALAM
PELAYANAN PUBLIK
1.Implikasinya tergantung kepada niat baik dan
sentuhan moral yang ada dalam diri para pegawai
atau pejabat sendiri.
2.Kode Etik dirumuskan untuk menyempurnakan
pekerjaan di sektor publik, mencegah hal-hal buruk,
dan untuk kepentingan bersama dalam organisasi
publik, setiap pegawai dan pejabat diharapkan
menaatinya dengan kesadaran yang tulus.
3.Perlu sosialisasi terus menerus untuk menyadarkan
akan perlunya menaati kode etik.
45
Film Bu Risma
Sang Birokrat
Pembahasan
Latihan Soal
Materi
49
Diklat Etika Publik

Kegiatan Belajar 3 : Aktualisasi Etika ASN

04/05/2021
MATERI ETIKA PUBLIK UNTUK PRAJABATAN

KEGIATAN BELAJAR 3:
AKTUALISASI ETIKA APARATUR SIPIL NEGARA
 Aktualisasi Etika Publik dan Pelayanan
Publik
 Aktualisasi Kode Etik Untuk Melawan
Korupsi
 Aktualisas Kode Etik Untuk
Peningkatan Kinerja Organisasi
 Aktualisasi Kode Etik Untuk
Peningkatan Integritas Publik
0 21
/2
/0
5 50
04
KASUS-KASUS
ETIKA PUBLIK

04/05/2021 51
KASUS Penggunaan Sumber
Daya Publik
MENDAGRI
MELARANG
PENGGUNAAN MOBIL
DINAS UNTUK MUDIK

25 pemerintah daerah
mengizinkan
penggunaan mobil dinas
untuk mudik

LBH Keadilan melakukan


somasi terhadap 25
pemerintah daerah yang
mengizinkan
penggunaan mobil dinas

04/05/2021 52
Tidak Jujur (Absen Sidik Jari)
• Sejumlah PNS di lingkungan Pemprov NTB
menandatangani daftar hadir hingga satu bulan
penuh ke depan. Padahal jelas-jelas PNS
tersebut tidak masuk kantor alias bolos.
• Ada juga pegawai yang terlalu kreatif sepeti
cara titip absen sama teman atau absen bergilir
dan saling absenkan.
• Untuk itu, penerapan sistem absensi dengan
menggunakan sidik jari merupakan upaya
menumbuhkan kesadaran disiplin dikalangan
PNS, khususnya mematuhi ketentuan jam
masuk dan pulang kantor.
04/05/2021 53
Nepotisme Rekrutmen Honorer
• Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan
Reformasi Birokrasi (PAN-RB) menyatakan masih
banyak melihat pengangkatan pegawai honorer
diwarnai oleh nepotisme.
• Ini menjadi salah satu faktor yang membuat sistem
perekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan
birokrasi Indonesia masih bermasalah.
• Selama ini pemda mengusulkan formasi
perekrutan PNS dari honorer, bukan semata mata
kebutuhan. Misalnya guru honorer itu orang dekat
yang dimasukkan.
• Jadinya sekarang kita kekurangan orang yang kita
butuhkan dan kelebihan orang yang tidak
04/05/2021 54
dibutuhkan.
Konflik Kepentingan Dalam Pengadaan
Sebagai kepala Dinas Kesehatan di salah
satu kabupaten yang cukup jauh letaknya
dari ibukota provinsi, dr. X MPH, selalu
merasa kesulitan memenuhi kebutuhan
pengadaan obat-obatan untuk seluruh
Pusat Kesehatan Masyarakat yang ada di
kabupaten tersebut.

Oleh karena itu, dr. X MPH memutuskan


untuk membuka apotik atas nama istrinya
dan anaknya yang kuliah di fakultas
kedokteran.

Selanjutnya, pengadaan obat-obatan untuk


kebutuhan seluruh Puskesmas di
kabupaten itu harus dibeli dari apotik milik
istri dan anak dr. X MPH.
04/05/2021 55
Pemberian Hadiah/Cindera Mata
• Seorang auditor melaksanakan pemeriksaan di salah
satu instansi pemerintah daerah.
• Karena auditor tersebut telah melaksanakan tugasnya
dengan baik, auditor tersebut memperoleh temuan yang
cukup signifikan nilainya.
• Selama proses pemeriksaan auditor tersebut tidak
melakukan perbuatan yang tidak terpuji dan sesuai
dengan kode etik auditor.
• Setelah selesai melakukan audit dan temu akhir,
pimpinan instansi pemerintah daerah yang diperiksa
tersebut dengan sukarela dan tulus hati memberikan
hadiah kepada auditor berupa selembar kain sutra yang
harganya kira-kira Rp. 450.000.
04/05/2021 56
Terpidana Korupsi Dipromosi
Sembilan mantan terpidana korupsi kembali
menjadi pejabat di pemerintahan daerah.
Mendagri mengatakan akan menginventarisasi para
pejabat daerah yang pernah menjalani hukuman
pidana korupsi namun kini bebas dan kembali aktif
sebagai PNS, bahkan menempati jabatan fungsional
dan structural.
Pengangkatan Azirwan sebagai Kepala Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau yang
merupakan mantan terpidana kasus korupsi alih
fungsi hutan lindung di Bintan yang dihukum 2,5
tahun.
Azirwan kemudian mengundurkan diri karena
mendapat banyak sorotan media. Gamawan
mengatakan sebenarnya tidak ada aturan yang
dilanggar dari pengangkatan Azirwan karena yang
mendapat hukuman di bawah empat tahun, masih
bisa aktif sebagai PNS.
04/05/2021 57
Pengunduran Diri Pejabat
PM Korsel, Chung Hong-won, Minggu (27/4/2014), mengundurkan diri
dari jabatannya terkait tragedi tenggelamnya kapal feri Sewol yang
mengakibatkan ratusan orang penumpangnya tewas. "Saya meminta maaf
karena tak mampu mencegah terjadinya kecelakaan ini dan tak mampu
bertanggung jawab dengan layak sesudah tragedi ini terjadi," kata Hong-
won. 

"Saya yakin, sebagai perdana menteri, saya harus menanggung tanggung


jawab ini dan mengundurkan diri," tambah dia. "Sejak awal saya sudah
berniat mengundurkan diri namun menangani situasi ini menjadi prioritas
utama dan saya harus membantu sebelum mengundurkan diri," ujar dia.
"Namun, kini saya memutuskan untuk mundur agar diri saya tidak
menjadi beban lagi untuk pemerintah," Hong-won menegaskan.

Kapal feri Sewol yang berbobot 6.825 ton tenggelam pada 16 April lalu
dalam perjalanan dari pulau wisata Jeju menuju kota Incheon, di sebelah
barat Seoul. Sejauh ini, sebanyak 180 orang -sebagian besar pelajar yang
melakukan kunjungan lapangan- dipastikan tewas dan 110 orang lainnya
masih dinyatakan hilang.
04/05/2021 58
Perbuatan Tercela: PNS Narkoba
Satuan narkoba Polres Palopo, menangkap satu Pegawai
Negeri Sipil (PNS) Luwu Utara, sebagai bandar narkoba
di Palopo.

Kasat narkoba Palopo, AKP. Ade Chris Manapa,


mengatakan tersangka GP (30) adalah PNS di satuan
Pamong Praja Luwu Utara dan ditangkap pada Senin
malam sekitar pukul 23.00 WITA di Kelurahan Benteng,
Kecamatan Wara Timur kota Palopo.

Ade menambahkan bahwa GP ditangkap saat ia akan


melakukan transaksi di Palopo.

Beberapa barang bukti yang berhasil disita seperti satu


paket sabu-sabu, dua lembar saset kosong dan satu buah
timbangan.
04/05/2021 59
Whisle-blower vs. Membocorkan Rahasia

EW, PNS di Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Timur,


secara mendadak dipindahtugaskan ke Museum Trinil di Kabupaten
Ngawi, Jawa Timur. Alasan pemindahan itu karena EW dianggap
telah membocorkan informasi tentang pembangunan Pusat Informasi
Majapahit kepada dunia luar.
EW mengatakan ia pasrah dengan keputusan atasannya tersebut. ”SK
pemindahan sudah saya terima dan saya siap melaksanakan tugas di
tempat baru meski harus pindah 140 kilometer jauhnya dari rumah
secara tiba-tiba,” ujarnya. EW menambahkan bawa ”Alasan
pemindahan saya disampaikan di depan banyak orang saat apel pagi.
Bahkan, banyak masalah pribadi dibeberkan di hadapan banyak
orang, tetapi saya terima saja karena saya yakin yang saya lakukan
tidak salah” 
Pemindahan EW ini berkaitan dengan merebaknya polemik di sekitar
pembangunan Pusat Informasi Majapahit (PIM) di atas lahan situs
purbakala Segaran III dan IV di Trowulan, Kabupaten Mojokerto,
Jawa Timur. Pembangunan PIM, yang merupakan tahap awal dari
pembangunan Majapahit Park, itu dilakukan sejak 22 November 2008
dan telah merusak situs purbakala bekas ibu kota Kerajaan
Majapahit
04/05/2021 di bawahnya. 60
Diskusi Kasus
Latihan Rancangan
Aktualisasi Etika Publik
(salah satu paparan)
Form Aktualisasi
Penutup dan Evaluasi
1. temukan 5 (lima) etika publik yang
dapat diaktualisasikan pada Instansi
Saudara...
2. kreasikan 5 (lima) etika publik yang
disepakati oleh anggota kelompok dan
dapat diaktualisasikan pada setiap
instansi(reliable to implement)
3. kreasikan 5 (lima) Standard
Operating Procedur (SOP) baru untuk
menyelesaikan tugas keseharian pada
instansi Saudara, berdasarkan 5 (lima)
etika baru pada point nomor 2 diatas
04/05/2021 63
04/05/2021 64

Anda mungkin juga menyukai