Anda di halaman 1dari 31

PEMBIAKAN DAN

PERTUMBUHAN
MIKROORGANISM
E
Pembiakan Mikroorganisme.

• Identifikasi biakan mikroorganisme seringkali memerlukan


pemindahan ke biakan segar tanpa terjadi pencemaran.
• Pemindahan mikroorganisme ini dilakukan dengan teknik
aseptik untuk mempertahankan kemurnian biakan selama
pemindahan berulangkali.
• Mikroorganisme dapat ditumbuhkan pada media padat atau cair.
• Media haruslah steril sebelum digunakan.
• Pencemaran /kontaminasi terutama berasal dari udara .
• Oleh karena itu, diperlukan teknik-teknik dalam pembiakan
mikroorganisme yang disebut dengan teknik inokulasi biakan .
Reproduksi mikroorganisme
• Pekembangbiakan mikroorganisme dapat terjadi secara seksual dan aseksual.

Pembiakan Aseksual
• Pembiakan aseksual terjadi dengan:
1. Pembelahan biner, yakni satu sel induk membelah menjadi dua sel anak,
masing-masing sel anak  membentuk dua sel anak lagi dan seterusnya.
Contoh : bakteri
• Waktu yang dibutuhkan oleh sel untuk membelah disebut Waktu generasi.
Contoh : E.coli mempunyai waktu generasi 0,28 jam
2. Pertunasan, sel akan membentuk tunas yang kemudian menjadi besar dan
bertunas lagi sehingga menjadi rantai
Contoh : Khamir
3. Pertunasan dan pembelahan , sel akan membentuk tunas dan setelah tunas
besar akan memisah dari induknya .
Contoh : Khamir / Yeast
4. Sporulasi atau pembentukan spora. Contoh : Kapang /jamur

• Reproduksi secara aseksual disebut reproduksi vegetative


Pembiakan seksual
• Perkembangbiakan secara seksual, umumnya terjadi pada
jamur dan mikroalga, serta secara terbatas terjadi pada bakteri,
dapat terjadi secara:
• Oogami, bila sel betina berbentuk telur
• Anisogami, bila sel betina lebih besar dari sel jantan
• Isogami, bila sel jantan dan sel betina mempunyai bentuk yang
sama
Pertumbuhan Mikroorganisme
• Pertumbuhan : penambahan ukuran sel dan massa sel
mikroorganisme dalam kehidupannya.
• Pertumbuhan Mikroorganisme dipengaruhi oleh :
1. Faktor fisik : pH, Temperatur, Tekanan osmose, Tekanan Hidrostatik,
kadar air dari media dan kadar O2 bagi mikroba aerob.

2. Faktor nutrisi : C, N, S , P trace mineral


• Umur sel : diukur mulai saat selesa pembelahan sel/ sel baru
Kurva Pertumbuhan
• Pertumbuhan mikroba di dalam suatu kultur mempunyai kurva
seperti terlihat pada gambar.
Pertumbuhan Mikroorganisme
• Fase I: fase adaptasi (fase lag)
Bila mikroba dipindahkan ke dalam suatu medium, mula-mula akan
mengalami fase adaptasi untuk menyenyesuaikan diri dengan
substrat dan kondisi lingkungan di sekitarnya. Fase ini belum terjadi
perbanyakan sel.

Lamanya fase lag dipengaruhi oleh:


1) Medium dari lingkungan pertumbuhan
jika medium dan lingkungan pertumbuhan sama seperti medium dan
lingkungan sebelumnya,mungkin tidak diperlukan waktu adaptasi.
Tetapi jika nutrien yang tersedia dan kondisi lingkungan yang baru
berbeda dengan sebelumnya, diperlukan waktu penyesuaian untuk
mensintesa enzim-enzim.
2) Jumlah inokulum (bibit)
Jumlah sel awal yang makin banyak akan mempercepat fase lag
Pertumbuhan Mikroorganisme
• Fase II: fase pertumbuhan awal (fase permulaan
pembiakan)
Sel mulai berkembang biak/ membelah dengan kecepatan yang
masih rendah karena baru selesai tahap penyesuaian diri.
• Fase III: fase pertumbuhan logaritmik (fase eksponensial
atau fase pembiakan cepat)
Sel berkembang biak dengan cepat, dan pertambahan jumlahnya
mengikuti kurva logaritmik. Pada fase ini sel membutuhkan energi
lebih banyak dibandingkan dengan fase lainnya, selain itu sel paling
sensitif terhadap keadaan lingkungan. Jika sel akan dipindahkan ke
substrat baru sebaiknya dipilih pada fase ini.
Pada fase ini kecepatan pertumbuhan sangat dipengaruhi oleh
medium tempat tumbuhnya seperti pH,kandungan nutrien, suhu dan
kelembaban udara.
Pertumbuhan Mikroorganisme
• Fase IV: fase pertumbuhan lambat (fase pembiakan
diperlambat)
Pada fase ini pertumbuhan mikroba diperlambat, karena :
(1) zat nutrisi di dalam media sudah sangat berkurang,
(2) adanya zat hasil-hasil metabolisme yang mungkin beracun atau dapat
menghambat (inhibitor) pertumbuhan sehingga ada sel yang sudah
mati. Jumlah sel masih naikk arena jumlah sel yang masih tumbuh
lebih banyak daripada jumlah sel yang mati.
• Fase V: fase pertumbuhan tetap (statis)
Pada fase ini jumlah populasi sel tetap karena jumlah sel yang
tumbuh sama dengan jumlah sel yang mati. Ukuran sel pada
fase ini lebih kecil karena sel tetap membelah meskipun zat
nutrisi sudah habis.
Pada fase ini sel-sel menjadi lebih tahan terhadap keadaan ekstrem seperti
panas, dingin, radiasi, dan bahan kimia.
• Fase VI: fase menuju kematian dan fase kematian
Pada fase ini sebagian populasi mikroba mulai
mengalami kematian karena:
(1) nutrien di dalam medium sudah habis,
(2) energi cadangan di dalam sel habis.
Jumlah sel yang mati semakin lama akan semakin banyak.

• Kadang-kadang ada yang membagi menjadi 4 fase saja


Matematika Pertumbuhan Mikroorganisme
• Kultur bakteri dalam sistem batch dalam keadaan seimbang
akan menyerupai reaksi kimia order satu, dimana kecepatan
pertumbuhannya akan sesuai dengan jumlah sel atau massa sel
persatuan waktu.
perubahan massa sel atau jumlah sel
laju pertumbuhan spesifik 
unit waktu
dapat dituliskan:
dN dX
 N atau  X ...... (5.1)
dt dt

dimana: μ = konstanta kecepatan pertumbuhan= konstanta Monod


N = jumlah sel/ml
X = massa sel/ml
• Integrasi persamaan 5.1
dN
 μdt
N
ln N - ln No   (t-to)
ln N - ln No
 
t-to
2,303 (log N - log No)
  (5.2)
t-to
Dimana: No = jumlah sel/ml pada t=to
N = jumlah sel/ml pada t=t
to= waktu awal
t = waktu akhir
Contoh:
• Suatu kultur mengandung 104 sel/ml pada waktu to dan 108
sel/ml setelah diinkubasi selama 4 jam. Maka konstanta
kecepatan pertumbuhannya adalah:

2,303 (log 108  log 104 )


 
4
2,303(8- 4)
  2,303/jam
4
Pertumbuhan Mikroorganisme
• Kecepatan pertumbuhan spesifik maksimum (µm)
adalah kecepatan maksimum pertumbuhan yang dapat
dicapai pada saat konsentrasi nutrien pembatas
pertumbuhan tidak terbatas.

S= Konsentrasi sisa substrat


Ks= Konst.Monod =Konsentrasi substrat
pada saat μ = ½ μmaks.
Waktu Generasi
• Waktu generasi: waktu yang dibutuhkan suatu klutur untuk memperbanyak sel
atau massa sel sebanyak dua kali lipat dari sel semula (disebut juka doubling time)
• Dari hasil pembelahan sel secara biner:
1 sel menjadi 2 sel
2 sel menjadi 4 sel 2 . 1 (No) menjadi 22 atau 2x2
4 sel menjadi 8 sel 2.2 (No) menjadi 23 atau 2x2x2
8 sel menjadi 16 sel 2.2.2 (No) menjadi 24 (N) atau 2 x 2 x 2 x2

Dari hal tersebut dapat dirumuskan menjadi: N = No 2n


N: jumlah sel akhir, No: jumlah sel awal, n: jumlah generasi

• Waktu generasi (tg)= t / n ,


t: waktu pertumbuhan eksponensial,
n: jumlah generasi

waktu generasi = t/n
• Dalam bentuk logaritma,
N = No 2n menjadi:
log N = log No + n log 2
log N – log No = n log 2

n =( log N – log No) /log2 = (log N – log No)/0,301


• Contoh:
• Sejumlah 1000 sel bakteri setelah 4 jam didalam medium
bertambah jumlahnya menjadi 100.000 sel. Berapa waktu
generasinya ?

No = 1000,
N = 100.000 ,
t = 4 jam ,
n = ( log 100000-log 1000)/0,301
= (5-3)/0,301= 6,64

Waktu generasi (tg)= t/n = 4 jam/6,64 = 0,602 jam=36,12 menit


• Pengukuran :
• Untuk mempelajari pertumbuhannya, mikroba harus
diinokulasi di media steril dan diinkubasi pada kondisi
pertumbuhan yang optimum. Setiap selang waktu tertentu
dilakukan pengukuran jumlah sel atau massa sel .
• Menentukan Ukuran Mikroorganisme
• Mikroba berukuran sangat kecil dan untuk mengetahui
ukurannya digunakan mikrometer. Mikrometer merupakan
kaca berskala yang dipasang di mikroskop .
CARA MENGUKUR PERTUMBUHAN MIKROORGANISME
• Pengukuran jumlah mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara langsung
atau tidak langsung. Dibedakan atas beberapa kelompok sebagai berikut:

A. Pengukuran jumlah sel dengan cara: (cara langsung)


1. perhitungan mikroskopik langsung (Petroff-Hausser, hemasitomter)
2. Hitungan cawan (menghitung hanya sel yang hidup)
3. metode MPN (Most Probable Number)
4.Perhitugan sel secara otomatis (menggunakan coulter counter atau flow cytometer)
B. Pengukuran massa sel,dengan cara: (cara langsung)
1.pengukuran berat sel kering
2. kekeruhan
3. Volume sel yang dipadatkan (PVC= packed Cell Volume)
C. Pendugaan massa sel secara tidak langsung
1.pengukuran konsumsi nutrien 4. pengukuran viskositas
2. Pengukuran komponen sel
3. Pengukuran produk yang terbentuk dll
1. Perhitungan jumlah sel
Hitungan mikroskopik ( Metode Petroff-Hausser) menggunakan kaca
obyek berpetak.
• Satu kaca dengan ukuran skala 1mm2 terdiri dari 25 kotak besar
dan satu kotak besar terdiri dari 16 kotak kecil. Tinggi sampel antara
kaca obyek dengan kaca penutup =0.1 mm.
• Maka dalam 1 ml sampel terdapat sel = Jumlah sel rata-rata per
kotak besar X25 X 1/0.1 X 103
• Metode Petroff-Hausser
Hitungan Cawan / Plate Count
• Suspensi diencerkan sehingga dalam satu cawan tumbuh 30-
300 koloni. Ambil 0,1 ml dan inokulasikan dalam media
padat di petridish dan diinkubasi sampai tumbuh koloni2
• Perhitungan : Dinyatakan dalam CFU’s (Coloni Forming
Units) dihitung dengan haemasitometer.
• Misal : 0,1 ml dari pengenceran 10-6 suspensi ditumbuhkan
dalam pour plate dan tumbuh 50 koloni.
• Maka :faktor pengenceran = 50 X 1/10-6 = 5. 107 CFU’s/0,1 ml
• Jumlah koloni /ml = 10X5x 107 = 5x 108 CFU’s
• Metode penghitungan cawan/ Plate Count
Metode ini merupakan metode paling sensitif , karena :
• Hanya sel mikroba yang hidup yang dapat dihitung.
• Dapat menghitung beberapa jenis mikrobia sekaligus.
• Dapat digunakan untuk isolasi dan identifikasi mikroba.

Kelemahan-kelemahannya :
• Hasil perhitungan tidak menunjukkan jumlah sel sesungguhnya
, yang terhitung adalah koloni/ bbrp sel.
• Media dan kondisi inkubasi yang kurang sesuai akan
berpengaruh thd jumlah koloni yang tumbuh.
• Mikroba yang dihitung harus bisa hidup pada media padat dan
membentuk koloni yg kompak dan jelas.
• Memerlukan waktu yang cukup lama
Metode MPN(most probable number):
• Asumsi yg digunakan adalah suspensi mikroba adalah
homogen .
• Menggunakan media cair dalam tabung reaksi . Suspensi
mikroba diencerkan sampai sangat encer sehingga jika
diinokulasikan ke media di setiap tabung hanya berisi satu sel,
dua sel atau kosong .
2. Perhitungan masa sel secara langsung
a. Pengukuran berat kering sel (cara gravimetri)
Cara
• Pengukuran berat kering sel dilakukan dengan cara
mensentifugasi massa sel dalam medium,mencucinya dengan
air, kemudian mengeringkannya di dalam oven pada suhu 80oC
selama 24 jam atau 110oC selama 8 jam.
• Hasil berat kering sel menggambarkan sel yang ada hidup atau
mati.
• Berat kering sel dalam fermentasi diperlukan untuk
menghitung kecepatan spesifik,misalnya jumlah produk yang
dihasilkan per massa sel.
b. Turbidimetri (kekeruhan)
Kekeruhan berbanding langsung dengan konsentrasi sel
mikrobia dalam suspensi .
• Pengukuran optical density (OD) suspensi dilakukan dengan
spektrofotometer menggunakan kurva standar.
• Pengukuran dilakukan pada panjang gelombang 600-700 nm.
OD =-log 1/T
• Metode Turbidimetri mempunyai kelemahan tidak dapat
memisahkan sel hidup dan sel mati, tidak bisa untuk
mengukur sel yang tumbuh pada substrat yang ada
padatannya.

3. Perhitungan massa sel secara tidak langsung


• Analisis komponen sel (protein, ADN, dan ATP) Contoh :
Protein sel tunggal.
• Analisis aktivitas biokimia (produk katabolisme/
metabolik primer dan sekunder) dengan uji mikrobiologis.
• Analisis konsumsi nutrien (karbon, nitrogen, dan oksigen)
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan :

1. Nutrien
Mikrobia heterotrof membutuhkan nutrisi untuk kehidupannya seperti :
Karbon (karbohidrat, glukosa dll), Nitrogen ( asam amino, purin, Urea dll)
, Sumber energi, vitamin (B1,B2, B6, B12 ) dan mineral ( P, S, K dll)
2. Air
Digunakan sebagai media untuk mempermudah difusi nutrien kedalam
sel, air juga berperanan dalam metabolisme sel. Tidak semua air dapat
digunakan oleh mikroba , misal : Air yang mengandung ion atau solut yg
dapat mengukat air misal garam atau gula , air yang mengkrastal (es), air
yang mengandung koloid hidrofilik.
3. pH
Setiap jenis mikrobe mempunyai daerah pH yang tertentu dan juga
mempunyai pH optimum. Bakteri mempunyai pH optimum 6,5 – 7,5
dibawah pH 5 dan diatas 8,5 tidak dapat tumbuh dengan baik.
Khamir mempunyai pH optimum 4-5 meski bisa hidup pada pH 2,5 – 8,5 .
Kapang mempunyai pH optimum di daerah netral 5,7-6 .
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan :

4. Temperatur
Suhu berpengaruh terhadap aktivitas enzim yang dihasilkan
oleh mikroba. Ada mikroba psikrofil, mesofil dan termofil.
5. Oksigen
Oksigen berpengaruh terhadap metabolisme mikroba.
Berdasarkan kebutuhan oksigen nya mikroba dibagi menjadi 4
golongan : Aerob, Anaerob, fakultatif anaerob, mikroaerofil.
6. Komponen antimikroba:
Beberapa bahan dapat menghambat pertumbuhan mikroba .
Misal : lizosim dalam putih telur, asam benzoat, alkohol

Anda mungkin juga menyukai