Pertumbuhan Mikroba
Pertumbuhan Mikroba
PERTUMBUHAN
MIKROORGANISM
E
Pembiakan Mikroorganisme.
Pembiakan Aseksual
• Pembiakan aseksual terjadi dengan:
1. Pembelahan biner, yakni satu sel induk membelah menjadi dua sel anak,
masing-masing sel anak membentuk dua sel anak lagi dan seterusnya.
Contoh : bakteri
• Waktu yang dibutuhkan oleh sel untuk membelah disebut Waktu generasi.
Contoh : E.coli mempunyai waktu generasi 0,28 jam
2. Pertunasan, sel akan membentuk tunas yang kemudian menjadi besar dan
bertunas lagi sehingga menjadi rantai
Contoh : Khamir
3. Pertunasan dan pembelahan , sel akan membentuk tunas dan setelah tunas
besar akan memisah dari induknya .
Contoh : Khamir / Yeast
4. Sporulasi atau pembentukan spora. Contoh : Kapang /jamur
No = 1000,
N = 100.000 ,
t = 4 jam ,
n = ( log 100000-log 1000)/0,301
= (5-3)/0,301= 6,64
Kelemahan-kelemahannya :
• Hasil perhitungan tidak menunjukkan jumlah sel sesungguhnya
, yang terhitung adalah koloni/ bbrp sel.
• Media dan kondisi inkubasi yang kurang sesuai akan
berpengaruh thd jumlah koloni yang tumbuh.
• Mikroba yang dihitung harus bisa hidup pada media padat dan
membentuk koloni yg kompak dan jelas.
• Memerlukan waktu yang cukup lama
Metode MPN(most probable number):
• Asumsi yg digunakan adalah suspensi mikroba adalah
homogen .
• Menggunakan media cair dalam tabung reaksi . Suspensi
mikroba diencerkan sampai sangat encer sehingga jika
diinokulasikan ke media di setiap tabung hanya berisi satu sel,
dua sel atau kosong .
2. Perhitungan masa sel secara langsung
a. Pengukuran berat kering sel (cara gravimetri)
Cara
• Pengukuran berat kering sel dilakukan dengan cara
mensentifugasi massa sel dalam medium,mencucinya dengan
air, kemudian mengeringkannya di dalam oven pada suhu 80oC
selama 24 jam atau 110oC selama 8 jam.
• Hasil berat kering sel menggambarkan sel yang ada hidup atau
mati.
• Berat kering sel dalam fermentasi diperlukan untuk
menghitung kecepatan spesifik,misalnya jumlah produk yang
dihasilkan per massa sel.
b. Turbidimetri (kekeruhan)
Kekeruhan berbanding langsung dengan konsentrasi sel
mikrobia dalam suspensi .
• Pengukuran optical density (OD) suspensi dilakukan dengan
spektrofotometer menggunakan kurva standar.
• Pengukuran dilakukan pada panjang gelombang 600-700 nm.
OD =-log 1/T
• Metode Turbidimetri mempunyai kelemahan tidak dapat
memisahkan sel hidup dan sel mati, tidak bisa untuk
mengukur sel yang tumbuh pada substrat yang ada
padatannya.
1. Nutrien
Mikrobia heterotrof membutuhkan nutrisi untuk kehidupannya seperti :
Karbon (karbohidrat, glukosa dll), Nitrogen ( asam amino, purin, Urea dll)
, Sumber energi, vitamin (B1,B2, B6, B12 ) dan mineral ( P, S, K dll)
2. Air
Digunakan sebagai media untuk mempermudah difusi nutrien kedalam
sel, air juga berperanan dalam metabolisme sel. Tidak semua air dapat
digunakan oleh mikroba , misal : Air yang mengandung ion atau solut yg
dapat mengukat air misal garam atau gula , air yang mengkrastal (es), air
yang mengandung koloid hidrofilik.
3. pH
Setiap jenis mikrobe mempunyai daerah pH yang tertentu dan juga
mempunyai pH optimum. Bakteri mempunyai pH optimum 6,5 – 7,5
dibawah pH 5 dan diatas 8,5 tidak dapat tumbuh dengan baik.
Khamir mempunyai pH optimum 4-5 meski bisa hidup pada pH 2,5 – 8,5 .
Kapang mempunyai pH optimum di daerah netral 5,7-6 .
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan :
4. Temperatur
Suhu berpengaruh terhadap aktivitas enzim yang dihasilkan
oleh mikroba. Ada mikroba psikrofil, mesofil dan termofil.
5. Oksigen
Oksigen berpengaruh terhadap metabolisme mikroba.
Berdasarkan kebutuhan oksigen nya mikroba dibagi menjadi 4
golongan : Aerob, Anaerob, fakultatif anaerob, mikroaerofil.
6. Komponen antimikroba:
Beberapa bahan dapat menghambat pertumbuhan mikroba .
Misal : lizosim dalam putih telur, asam benzoat, alkohol