Anda di halaman 1dari 36

MOLA

HIDATIDOSA
GET STARTED
Kelompok 3:

1. Adi Prastyo Purnomo


2. Pitra Suriani Sinaga
3. Juwita Permata Sari O.
4. Khairul Umam
5. Fara Dewi Utami P.L
6. Adetyas Maulana
7. Suendra

GET STARTED
MOLA HIDATIDOSA
Mola Hidatidosa adalah suatu kehamilan yang
berkembang tidak wajar di mana tidak
ditemukan janin dan hampir seluruh vili korealis
mengalami perubahan berupa degenerasi
hidrofik berupa gelembung yang menyerupai
anggur. (Martaadisoebrata, 2005).

NEXT
MOLA
HIDATIDOSA
•Komplikasi dan Penyulit Kehamilan Trimester I dan II
• Secara makroskopik, : berupa gelembung-gelembung putih, tembus
pandang, berisi cairan jernih, dengan ukuran bervariasi dari beberapa
millimeter sampai 1 atau 2 cm.

BACK NEXT
Gelembung Mola (Sejumlah Mikroskopik Jaringan Mola
vili chorialis memiliki pajang Hidatidosa
sekitar 3 cm)

BACK NEXT
Epidemiologi
 Di AS :108 per 100.000 kehamilan.
 Di Indonesia : 1 kasus dari 100 kehamilan. Contohnya di RSCM berkisar 1:50
sampai 1:141 kehamilan
 Kematian terbanyak oleh karena Mola Hidatidosa yang berkembang menjadi
ganas (koriokarsinoma).

BACK NEXT
Klasifikasi Mola Hidatidosa

BACK NEXT
Uterus dengan Gelembung-gelembung mola

BACK NEXT
Ibu hamil anggur
(mola hidatidosa)
dengan uterus dengan
Gelembung Mola

BACK NEXT
Gelembung-gelembung
Mola

BACK NEXT
Bentuk Makoskopis Komplit
(N Engl J Med, 2001)

BACK NEXT
Bentuk
Makroskopis Mola
Hidatidosa Parsia

BACK NEXT
Molahidatidosa
parsial

BACK NEXT
Penyebab belum diketahui secara pasti

Etiologi dan
Faktor Faktor predisposisnya : 

Predisposisi - Faktor ovum (ovum patologik sehingga mati,


terlambat dikeluarkan).
- Sosioekonomi rendah.
- Paritas tinggi.
- Kekurangan protein.
- infeksi virus dan 
- Faktor kromosom yang belum jelas.

BACK NEXT
Tanda dan Gejala

BACK NEXT
Patofisiolog
i
Teori yang diajukan untuk menerangkan patogenesis dari penyakit
trofoblas :
1.Teori missed abortion
Embrio mati pada kehamilan 3-5 minggu →terjadi gangguan peredaran darah →
penimbunan cairan masenkim dari villi → terbentuklah gelembung-gelembung.

2. Teori neoplasma dari Park
Sel-sel trofoblas adalah abnormal dan memiliki fungsi yang abnormal dimana
terjadi reabsorbsi cairan yang berlebihan ke dalam villi sehigga timbul gelembung.

BACK NEXT
Patofisiolog
i
Teori yang diajukan untuk menerangkan patogenesis dari penyakit
trofoblas :

3. Teori Reynolds ,
Reynolds mengatakan bahwa, bila wanita hamil, terutama antara hari ke 13 dan 21,
mengalami kekurangan asam folat dan histidine, akan mengalami gangguan
pembentukan thymidine, yang merupakan bagian penting dari DNA. Akibat
kekurangan gizi ini akan menyebabkan kematian embrio dan gangguan
angiogenesis, yang pada gilirannya akan menimbulkan perubahan hidrofik .

BACK NEXT
Patofisiolog
i
Teori yang diajukan untuk menerangkan patogenesis dari penyakit
trofoblas :

4. Studi dari Hertig


Studi dari Hertig lebih menegaskan lagi bahwa mola hidatidosa semata mata akibat
akumulasi cairan yang menyertai degenerasi awal atau tidak adanya embrio komplit
pada minggu ke tiga dan ke lima. Adanya sirkulasi maternal yang terus menerus dan
tidak adanya fetus menyebabkan trofoblas berproliferasi dan melakukan fungsinya
selama pembentukan cairan.

BACK NEXT
Patofisiolog
i
Teori yang diajukan untuk menerangkan patogenesis dari penyakit
trofoblas :

5. Teori yang sekarang dianut adalah teori sitogenetik.


Seperti diketahui, kehamilan yang sempurna harus terdiri dari unsur ibu yang akan
membentuk bagian embrional (anak) dan unsur ayah yang diperlukan untuk
membentuk bagian ekstraembrional (plasenta, air ketuban dan lain- lain), secara
seimbang.

BACK NEXT
Diagnosis
Adanya mola hidatidosa harus dicurigai bila ada perempuan dengan amenora,
perdarahan pervaginam, gejala kehamilan yang berlebihan, uterus yang lebih
besar dari tuanya kehamilan dan tidak ditemukan tanda kehamilan pasti seperti
balotemen, teraba kerangka janin dan detak jantung anak.

√√ 10.00 pm

Untuk memperkuat diagnosis :


•Pemeriksaan kadar hCG dalam darah atau urin,(HCG me↑)
•USG, menunjukkan gambaran yang khas, badai salju (snow flake
pattern) atau gambaran seperti sarang lebah (honey comb).
√√ 10.02 pm

BACK NEXT
• Pada TM I gambaran tidak spesifik, sehingga sulit
dibedakan dari kehamilan anembrionik, missed abortion,
abortus inkompletus, atau mioma uteri.
• Pada TM II gambaran lebih spesifik. Kavum uteri berisi
masa ekogenik bercampur bagian-bagian anekoik vesicular
berdiameter antara 5-10 mm. Gambaran tersebut dapat
dibayangkan seperti gambaran sarang lebah (honey comb)
atau badai salju (snow storm).

BACK NEXT
Komplikasi
• Preeklampsia (eklampsia)
• Tirotoksikosis.
• Emboli sel trofoblas ke paru-paru →emboli paru-paru akut
→ kematian .
• Kasus mola dengan kista lutein
• Mola hidatidosa memiliki resiko tinggi untuk terjadi
keganasan (koriokarsinoma).

BACK NEXT
Hasil USG Kasus Mola Hidatidosa

BACK NEXT
r s i n o m a
Kor i ok a
 

BACK NEXT
Hasil Rotgen Paru-paru menunjukkan satu sisi dengan
bayangan seperti badai salju (snow strom) atau
menunjukkan emboli trofoblastik

BACK NEXT
Penanganan mola hidatidosa dapat terdiri atas 4 tahap

1. Perbaikan keadaan umum


Transfusi darah : memperbaiki syok atau anemia & menghilangkan /
mengurangi penyulit seperti preeklampsia atau tirotoksikosis.
waktu mengeluarkan mola dengan kuratage didahului pemasangan infus dan
uterotonika (10 UI oksitosin dlm 500 ml RL ,40-60 tetes /menit) , sehingga
pengecilan rahim dapat mengurangi perdarahan.
√√ 10.00 pm

2. Pengeluaran jaringan mola


(dilihat dari usia penderita dan paritas) (kuratage/vakum kuratage)
Histerektomi (bila umur tua & paritas ↑)
√√ 10.01 pm

BACK NEXT
Penanganan mola hidatidosa dapat terdiri atas 4 tahap

2. Pengeluaran jaringan mola


(dilihat dari usia penderita dan paritas) (kuratage/vakum kuratage)
Histerektomi (bila umur tua & paritas ↑) √√ 10.01 pm

3. Pengobatan profilaksis dengan sitostatika (kemoterapi)


Untuk menghindari terjadinya degenerasi ganas, perlu diberikan profilaksis
dengan sitostatika (kemoterapi) Methotraxate (MTX) atau Actinomycin D( perlu
perawatan dan pengawasan di RS) √√ 10.03 pm

4. Pemeriksaan tindak lanjut


Tes hCG harus mencapai nilai N 8 minggu setelah evakuasi.(pengawasan 1
tahun) , Untuk tidak mengacaukan pemeriksaan selama periode ini pasien
dianjurkan untuk tidak hamil dulu √√ 10.05 pm

BACK NEXT
Pemeriksaan yang dilakukan pada pengawasan post-mola
hidatidosa adalah:

1. Melakukan PD dengan pedoman “Trias Acosta Sison : HBSE”, yaitu :


•History : Post-mola hidatidosa
•Post-abortus : Postpartum
•Bleeding : Terjadi perdarahan berkelanjutan
•Softness : Perlunakan rahim
•Enlargement : Pembesaran rahim
2. Pemeriksaan hormone.
3. Pemeriksaan foto toraks.
4. Mencari metastase

BACK NEXT
ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian
Pemeriksaan fisik :
Inspeksi :
- muka dan badan kadang2 kekuningan disebut Mola Face.
Palpasi :
- Uterus membesar tdk sesuai dgn tuanya kehamilan, teraba lembek.
- Tdk teraba bagian2 janin, ballotement dan gerakan janin .
Auskultasi :
- Tidak terdengar DJJ.

BACK NEXT
Kematian ovum didalam tubuh
Faktor ovum 

Mengalami keterlambatan dalam


pengeluaran

Mengalami degenerasi

Jonjot-jonjot korion yang tumbuh berganda


dan mengandung cairan

Kista-kista kecil seperti anggur Tindakan invasif

Molahidatidosa

BACK NEXT
Tindakan Invasif

BACK NEXT
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi syok hipovelemik
2. Kekurangan volume cairan.
3. Nyeri

BACK NEXT
Intervensi

• Memonitor status sirkulasi, warna kulit,


suhu kulit, denyut jantung.
• Dx :1. Resiko tinggi • Memonitor input dan output.
syok hipovelemik • Memberikan cairan Iv atau oral yang
tepat.
• Mengajarkan pasien dan keluarga tanda
dan gejala datangya syok.

BACK NEXT
Intervensi

• Evaluasi , laporkan dan catat


jumlah serta sifat kehilangan
darah.
• Dx : 2. kekurangan
• Kaji TTV klien.
volume cairan.
• Pantau aktivitas uterus dan
adanya nyeri tekan
abdomen.

BACK NEXT
Intervensi

• Tentukan sifat, lokasi dan durasi


nyeri.
• Berikan lingkungan yg tenang
• Dx 3 : Nyeri untuk mengalihkan rasa nyeri
klien.
• Kaji stress psikologi klien.
• Kolaborasi untuk tindakan
curatage bila diindikasikan.

BACK NEXT
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai