Anda di halaman 1dari 37

ANATOMI FISIOLOGIS SISTEM

IMUNOLOGI DAN SISTEM HEMATOLOGI

MUHAMMAD ARIEF FEBRIANTO


2014201049
KEPERAWATAN 1B
ANATOMI FISIOLOGIS SISTEM
IMUNOLOGI DAN SISTEM
HEMATOLOGI
Sistem Hematologi dan Imunologi
adalah 2 sistem yang tidak bisa di
pisahkan satu sama lain. Komponen
darah dalam sistem hematologi juga
merupakan komponen yang berperan
dalam sistem imunologi
SISTEM IMUNOLOGI

• Melawan sumber
penyakit
• Menolak benda asing

Terhindar dari penyakit/


kondisi sakit
Proses kekebalan tubuh
terbentuk salah satunya
karena peranan dari
darah
LETAK SISTEM IMUN
SUMSUM TULANG
Semua sel sistem
kekebalan tubuh berasal dari
sel-sel induk dalam sumsum
tulang. Sumsum tulang adalah
tempat asal sel darah merah,
sel darah putih, (termasuk
limfosit dan makrofag) dan
platelet. Sel-sel dari sistem
kekebalan tubuh juga terdapat
di tempat lain
Thymus
Glandula thymus
memproduksi dan
mematurasi/mematangkan T
limfosit yang kemudian bergerak
ke jaringan limfatik yang
lain,dimana T limfosit dapat
berespon terhadap benda asing.
Thymus mensekresi 2 hormon
thymopoetin dan thymosin yang
menstimulasi perkembangan
dan aktivitas T limfosit
1) Limfosit T sitotoksik limfosit yang berperan dan imunitas yang diperantarai sel
Sel T sitotoksik memonitor sel di dalam tubuh dan menjadi aktif bila menjumpai
sel dengan antigen permukaan yang abnormal. Bila telah aktif sel T sitotoksik
menghancurkan sel abnormal.
2) Limfosit T helper Limfosit yang dapat meningkatkan respon sistem imun normal.
Ketika distimulas oleh antigen presenting sel sepeti makrofag, T helper melepas
faktor yang yang menstimulasi proliferasi sel B limfosit.
3) Limfosit B Tipe sel darah putih ,atau leukosit penting untuk imunitas yang
diperantarai antibodi/humoral. Ketika di stimulasi oleh antigen spesifik limfosit
B akan berubah menjadi sel memori dan sel plasma yang memproduksi antibodi.
4) Sel plasma Klon limfosit dari sel B yang terstimulasi. Plasma sel berbeda dari
limfosit lain memiliki retikulum endoplamik kasar dalam jumlah yang banyak
aktif memproduksi antibodi
Getah Bening
Kelenjar getah bening
berbentuk kacang kecil
terbaring di sepanjang
perjalanan limfatik.
Terkumpul dalam situs
tertentu seperti leher,
axillae, selangkangan, dan
para aorta daerah.
Nodus limfatikus
Nodus limfatikus (limfonodi)
terletak sepanjang sistem
limfatik. Nodus limfatikus
mengandung limfosit dalam
jumlah banyak dan makrofag
yang berperan melawan
mikroorganisme yang masuk ke
dalam tubuh. Limfe bergerak
melalui sinus,sel fagosit
menghilangkan benda asing.
Pusat germinal merupakan
produksi limfosit
Tonsil
Tonsil adalah
sekumpulan besar
limfonodi terletak pada
rongga mulut dan
nasofaring. Tiga kelompok
tonsil adalah tonsil
palatine, tonsil lingual dan
tonsil pharyngeal
Limpa
Limpa mendeteksi dan merespon
terhadap benda asing dalam darah
,merusak eritrosit tua dan sebagai
penyimpan darah. Parenkim limpa
terdiri dari 2 tipe jaringan: pulpa
merah dan pulpa putih
1) Pulpa merah terdiri dari sinus dan
di dalamnya terisi eritrosit
2) Pulpa putih terdiri limfosit dan
makrofag Benda asing di dalam
darah yang melalui pulpa putih dapat
menstimulasi limfosit .
MEKANISME PERTAHANAN
a. Mekanisme Pertahanan Non Spesifik
Dilihat dari caranya diperoleh, mekanisme pertahanan non spesifik disebut
juga respons imun alamiah. Terdiri dari kulit dan kelenjarnya, lapisan mukosa
dan enzimnya, serta kelenjar lain beserta enzimnya, contoh kelenjar air mata.
Kulit dan silia merupakan system pertahan tubuh terluar. Demikian pula sel
fagosit (sel makrofag, monosit, polimorfonuklear) dan komplemen merupakan
komponen mekanisme pertahan
b. Mekanisme Pertahanan Spesifik
Bila pertahanan non spesifik belum dapat mengatasi invasi
mikroorganisme, maka imunitas spesifik akan terangsang. Mekanisme
pertahanan spesifik adalah mekanisme pertahanan yg diperankan oleh
limfosit, dengan atau tanpa bantuan komponen sistem imun lainnya seperti sel
makrofag dan komplemen. Dilihat dari cara diperolehnya, mekanisme
pertahanan spesifik disebut juga sebagai respons imun didapat.
1. Imunitas humoral adalah imunitas yg diperankan oleh limfosit B
dengan atau tanpa bantuan dari imunokompeten lainnya. Tugas sel
B akan dilaksanakan oleh imunoglobulin yg disekresi oleh plasma.
Terdapat 5 kelas imunoglobulin yg kita kenal, yaitu IgG, IgM, IgA,
IgD, dan IgE
Antibodi (antibody, gamma globulin) adalah glikoprotein
dengan struktur tertentu yang disekresi dari pencerap limfosit-B
yang telah teraktivasi menjadi sel plasma, sebagai respon dari
antigen tertentu dan reaktif terhadap antigen tersebut. Pembagian
Immunglobulin.
a) Antibodi A (Immunoglobulin A, IgA) adalah antibodi yang
memainkan peran penting dalam imunitas mukosis.
b) Antibodi D (Immunoglobulin D, IgD) adalah sebuah
monomer dengan fragmen yang dapat mengikat 2 epitop.
c) Antibodi E (antibody E, immunoglobulin E, IgE) adalah
jenis antibodi yang hanya dapat ditemukan pada mamalia
d) Antibodi G (Immunoglobulin G, IgG) adalah antibodi
monomeris yang terbentuk dari dua rantai berat dan rantai
ringan, yang saling mengikat dengan ikatan disulfida, dan
mempunyai dua fragmen antigen-binding.
e) Antibodi M (Immunoglobulin M, IgM, macroglobulin)
adalah antibodi dasar yang berada pada plasma B.
2) Imunitas seluler didefinisikan sbg suatu respon imun
terhadap suatu antigen yg diperankan oleh limfosit T dg
atau tanpa bantuan komponen sistem imun lainnya
SISTEM HEMATOLOGI

Darah merupakan cairan


jaringan yang di alirkan dari
pembuluh darah
ERITROSIT
Morfologi bentuk bikonkaf,
tak berinti tidak bergerak
ukuran 0,007 mm, berwarna
kuning kemerah- merahan
(HEMOGLOBIN)

4,5-5 juta/mm3
SUMSUM TULANG
• ZAT BESI
• VIT B12
• ASAM FOLAT
• VIT B6
Rata- rata siklus hidup
eritrosit 115-120 hari
Sel eritrosit mati
dihancurkan dalam
sistem
reticuloendothelial
system
Hemoglobin yang dipecah akan
menghasilkan bilirubin dan besi.
Zat besi ini akan berikatan
dengan protein dalam transferin
dan diolah kembali menjadi HB
baru

Fungsi Eritrosit
Mengikat O2 dari paru untuk di
edarkan ke seluruh jaringan

Mengikat C02 dari jaringan


tubuh untuk dikeluarkan melalui
paru- paru
LEUKOSIT
Berumur sekitar 12 hari

keluar dari pembuluh


darah kapiler apabila
ditemukan antigen
DIAPEDESIS
ANTIBODI
SUMSUM TULANG MERAH
1 HARI

tinggal dalam jaringan


selama berhari/minggu/bulan,
tergantung jenis leukosit
JENIS SEL DARAH PUTIH
Morfologi leukosit berbentuk
bening, tidak berwarna,
berinti dengan ukuran lebih
besar dari eritrosit, memiliki
kemampuan diapedesis
dengan perantara kaki palsu
(pseudepodia) yang bisa
berubah dan bergerak

6.000-10.000/mm3
Leukosit mempunyai kemampuan membunuh
dan memakan bakteri (mikroba) yang masuk
kedalam jaringan melalui sistem retikulo
endotelial
TROMBOSIT

½ RBC

sitoplasma terbungkus membran


plasma

Mengandung granula

150.000- 300.000/mm3
Masa hidup trombosit
dalam darah5-9 hari
Trombosit yang tua akan
mati, di ambil dari sistem
peredaran darah oleh
makrofag jaringan, lebih
dari separuh trombosit
diambil oleh makrofag
didalam limfa pada saat
melewati limfa
Fungsi utama trombosit

Proses pembekuan darah (homeostatis darah)


PLASMA DARAH
AIR 91%

PROTEIN PLASMA 7%

ASAM AMINO, LEMAK,


GLUKOSA, UREA,
GARAM 0,9%

HORMON & ANTIBODI


0,1%
Protein plasam mencapai 7% dari
plasma dan merupakan satu- satunya
unsur Pokok plasma yang tidak dapat
menembus membran kapiler untuk
bisa mencapai sel
Fungsi plasma darah

Mengangkut sari makanan ke sel- sel

Serta membawa sisa pembakaran ke


sel (tempat pembuangan)

Berperan dalam mengahasilkan zat


kekebalan tubuh (zat antibodi)
3 JENIS PROTEIN PLASMA
ALBUMIN

GLOBULIN

FIBRINOGEN
ALBUMIN
Protein terbanyak
sekitar 55-60%,
disintesis di dalam hati,
dan bertanggung jawab
mempertahankan
tekanan osmotik koloid
darah untuk bisa tetap
normal
GLOBULIN
Globulin membentuk
sekitar 30% protein plasma
dengan fungsi utama
sebagai molekul pembawa
lipid, beberapa hormon,
berbagai substrat dan zat
penting lainnya

Gamaglobulin/imunoglobul
in berperan sebagai antibodi
FIBRINOGEN

Membentuk 4%
protein plasma,
disintesis dihati, dan
merupakan komponen
esensial dalam
mekanisme pembekuan
darah

Anda mungkin juga menyukai