Anda di halaman 1dari 9

Assalamualaikum Wr. Wb.

KOMPETISI DALAM KEBAIKAN BERKAITAN


DENGAN AL MAIDAH 48
 KEL 2
1. M SUIB AL FAJRI
2. M DAFA AFIF ARI DANU D
3. RACHEL SALMA RAMADHANTI
Kajian Hadis tentang Berkompetisi
dalam kebaikan
 1.     Terjemah Hadits
Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Segera beramal sebelum datangnya
fitnah-fitnah seperti malam yang gelap gulita. Di pagi hari, seorang laki-laki dalam
keadaan mukmin, lalu kafir di sore harinya. Di sore hari, seorang laki-laki dalam keadaan
mukmin, lalu kafir di pagi harinya. Dia menjual agamanya dengan barang kenikmatan
dunia.” (HR.Muslim).
 2.      Isi dan Kandungan Hadits
a.   Perintah untuk bersegera untuk melakukan amal sholeh sebelum hilang
      kesempatan.
b.   Informasi bahawa fitnah itu berkonotasi kegelapan dan kesesatan, seperti
      gelapnya malam tanpa pelita yang membuat manusia  mudah tersesat.
c.  Keimanan manusia itu bersifat fluktuatif (pasang-surut),tidak stabil,terkadang
     menguat dan terkadang melemah. Pada saat iman melemah, perhiasan dunia 
     menjadi paling berharga di matanya sehingga akhirat terlupakan (ditukar dengan
     kenikmatan duniawi).
 Surah Al-Maidah ayat 48 menjelaskan bahwa setiap umat harus menggunakan akal
dan segenap keammpuan yang dimiliki untuk berlomba-lomba dalam kebaikan dan
ketaatan kepada Allah swt..Selain itu,Allah swt. juga menganjurkan umat Islam agar
senantiasa berlomba-lomba dalam kebaikan,baik yang bersifat habluminallah maupun
habluminannas.Sebesar apapun kebaikan yang manusia lakukan,meskipun hanya
sebesar zarrah pun,di akirat nanti pasti akan mendapat balasan dari Allah swt.Allah
swt. juga menegaskan bahwa setiap manusia akan dikumpulkan pada hari
kiamat.Pada hari itu,mereka akan di hisab dan menerima balasan atas apa yang
mereka kerjakan selama di dunia.

    Oleh karena itu sudah sewajibnya kita isi kehidupan kita ini didunia dengan
senantiasa berlomba-lomba dalam kebaikan.Yang dimaksud dengan berkompetisi
dalam kebaikan adalah bersegera dalam mengerjakan perintah Allah,dan
meninggalkan larangan-Nya.Dalam hal ini jelas bahwa Islam memberikan tuntunan
kompetisi dalam hidup ini harus dalam bentuk perlombaan dalam kebajikan dan
bukan berlomba dalam bidang keburukan atau kejahatan.
   
Makna kompetisi dalam kebaikan
 1.     Pengertian Kompetisi dan Kebaikan
Kata ‘kompetisi’ menurut KBBI artinya persaingan. Kebaikan, artinya sifat baik; perbuatan baik;
sifat manusia yang dianggap baik menurut sistem norma dan pandangan umum yang berlaku.
Kata ‘kebaikan’ menurut ajaran islam dapat diartikan sebagai ‘amal sholeh’. Jadi, kompetisi
dalam kebaikan adalah melakukan persaingan atau berlomba untuk melakukan kebaikan atau
amal sholeh. Secara terminologis, amal sholeh adalah segala perbuatan yang tidak merusak atau
menghilangkan kerusakan. Amal sholeh juga adalah perbuatan yang mendatangkan maslahat
atau sesuatu yang mendatangkan kebaikan bagi diri sendiri dan orang lain.

 2.      Kriteria Perbuatan Baik atau Amal Sholeh.


a.       Adanya niat yang ikhlas karena Allah SWT.
b.      Benar dalam melaksanakannya, sebagaimana yang telah ditentukan oleh Allah SWT dan
Rasul-Nya.
c.       Bertujuan hanya mencari ridha Allah SWT.
3.     Macam-macam Perbuatan Baik atau Amal Sholeh.
a.       Perbuatan baik atau amal sholeh yang berkaitan dengan Allah SWT.
b.      Perbuatan baik atau amal sholeh yang berkaitan dengan diri sendiri.
c.       Perbuatan baik atau amal sholeh yang berkaitan dengan sesama.
d.      Perbuatan baik atau amal sholeh yang berkaitan dengan lingkungan.

 4.     Keuntungan Berbuat Kebaikan atau Beramal Sholeh.


a.       Dianugrahi kehidupan yang baik, sebagaimana firman ALLAH SWT. Berikut ini.
           Artinya: “Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka
pasti akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari
apa yang telah mereka kerjakan.”(QS. An-Nahl/16: 97)

b.      Memiliki rasa senang, sebagaimana firman ALLAH SWT berikut ini.


Artinya: ”Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, kelak (ALLAH) Yang Maha Pengasih akan
menanankan rasa kasih sayang (dalam hati mereka).”(QS. Maryam/19: 96)

c.       Memproleh pahala yang besar, sebagaimana firman ALLAH SWT berikut ini:
Artinya: ”Barangsiapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya. Dan barangsiapa berbuat
kejahatan dibalas seimbang dengan kejahatan. Mereka sedikit tidak dirugikan (dizalimi).”(QS. Al-An’am/6: 160)

d.      Memperoleh kekuasaan atau kesuksesan di muka bumi. Firman ALLAH SWT:


Artinya: “Allah telah menjanjikan kepada orang-orang diantara kamu yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan,
bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orangn
sebelum mereka berkuasa.....” (QS.An-Nur/24: 55)
e.       Memperoleh ampunan, sebagaimana firman ALLAH SWT berikut ini.
Artinya: “Maka orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka memperoleh ampunan dan
rezeki yang mulia.” (QS.Al-Hajj/22: 50)

f.       Memperoleh jalan keluar atas permasalahan yang mereka hadapi dan memperoleh rezeki yang tidak
disangka-sangka. Firman ALLAH SWT:
Artinya: “......Barangsiapa bertaqwa kepada ALLAH, niscaya Dia akan membuka jalan keluar baginya (2) Dan
Dia memberikannya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya (3)......” (QS.At-Talaq/65: 2-3)

g.      Mendapatkan tempat yang baik di akhirat.


Artinya: “Orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka mendapat kebahagiaan dan tempat
kembali yang baik.” (QS.Ar-Ra’d/13: 29)

h.      Memperoleh petunjuk dari ALLAH SWT sebagaimana firman-Nya:


Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, niscaya diberi petunjuk oleh
Tuhan karena keimanannya. Mereka di dalam surga yang penuh kenikmatan, mengalir dibawah sungai-
sungai.” (QS.Yunus/10: 9)
Contoh Perilaku yang Menampilakan
Kompetisi dalam Kebaikan
 1.      Mampu memiliki 5 kecerdasan yaitu kecerdasan spiritual, intelektual,
sosial, emosional, dan fisik.
 2.      Mampu menjadi model atau usuwa, inofator, pemberi inspirasi,
transformator, motivator, dan educator dalam kehidupan.
 3.      Mampu mengambil keputusan yang tepat dan benar.
 4.      Seseorang yang memiliki kebiasaan berkata qaulan sadida (QS. An-
Nisa : 9), qaulan karima (QS.Al-Isra’ : 23), qaulan baliga (QS.An-Nisa :
63), qaulan maisura (QS.Al-Isra’ : 28) dan qaulan layyina (QS.Taha : 44).

Anda mungkin juga menyukai