Anda di halaman 1dari 14

ANALISA KASUS

SRI WAHYUNI
14420202188
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien

Nama : Tn. “T” Tgl. Masuk RS : 23 – 5 – 2020


Umur : 52 tahun Tgl. Pengkajian : 15 – 7 – 2020
Alamat : Jl. Paccelekan Dx. Medis : TB Paru
Kabupaten Gowa.
Suku/Bangsa : Makassar/Indonesia
Pekerjaan : Petani
Pendapatan : Rp. 500. 000,-
Pendidikan : SD
Agama : Islam

2. Identitas Penanggung
Biaya perawatan ditanggung oleh BPJS
ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH KEPERAWATAN

DS :  
- Klien mengeluh sesak napas disertai batuk berdahak TB Paru Pola napas tidak efektif
- Klien mengatakan jantungnya berdebar-debar setelah melakukan ↓
aktifitas Droplet
- Klien mengeluh batuk berdahak disertai pengeluaran sputum ↓
sedikit warna putih kehijau-hijauan Invasi saluran pernapasan
  ↓
DO : Proses inflamasi
- Terasa irama pernafasan klien ikut gerak nafas ↓
- Vocal fremitus klien nampak menurun terutama pada area kanan Produksi sekret berlebih
- Terdengar ronchi pada apeks paru kiri/kanan klien ↓
- P : 40x/menit Sekret sulit dikeluarkan
- KP duplex lama aktif disertai tanda atelektasis paru kanan. ↓
- Gant bullae paru kiri/kanan Pola napas tidak efektif
- Pleura section kanan
- SPA ⁺ Aktif
DS :    
- Klien mengatakan demam pada malam hari Microbacterium tuberculosis Hipertermi
dan sering berkeringat ↓
- Klien mengeluh sakit kepala Menempel dijalan napas
- Klien mengatakan badan terasa lemah ↓
DO : Infeksi paru, jalan napas
- Suhu 38˚C ↓
- Conjungtiva klien nampak pucat Peradangan
- Ku : Klien nampak sakit sedang ↓
- WBC : 18,9 H 103 /mm3 Merangsang hipotalamus
- SPA ⁺ Aktif sehingga suhu tubuh ↑

Demam
 
DS :    
TB paru Gangguan
- Klien mengatakan kalau malam tidur ↓ pola tidur
jam 24.00 dan kalau batuk terbangun Peradangan bronkus
lagi ↓
- Klien mengatakan kalau tidur dengan Penumpukan secret
posisi setengah duduk ↓
- Klien mengatakan badan terasa lemah Batuk terus
- Klien mengatakan jumlah tidurnya 4 – menerus

5 jam sehari – semalam Gangguan pola
DO : tidur
- Klien terlihat mudah terbangun
- Klien nampak tidur dengan posisi
setengah duduk
- Klien nampak kurang tidur
- Klien nampak lemah
- Conjungtiva klien nampak pucat
DS :    
- Klien mengatakan badan terasa lemah Infeksi bakteri TBC Intoleransi aktivitas
- Klien mengatakan jantungnya berdebar-setelah ↓
melakukan aktifitas Bakteri dorman
DO : ↓
- Klien nampak lemah Reaksi infeksi merusak
- Nampak semua aktifitas dibantu klien oleh keluarga parenkim paru
di tempat tidur seperti makan, minum dan mandi, ↓
karena merasa semakin sesak jika melakukan Reaksi sistematis
aktifitas ↓
- Klien terlihat tidak mampu mengeluarkan secret Lemah
secara secara mandiri dengan batuk ↓
Inoleransi aktivitas
 
DS :    
- Klien merasa penyakitnya tidak bisa sembuh TB Paru  
- Klien merasa kwatir dengan kondisi yang dialami ↓ Ansietas
DO : Muncul respon tubuh
- Ekspresi wajah klien nampak murung/pucat berupa gejala fisik
- Nampak klien sering bertanya tentang penyakitnya, yaitu ↓
menanyakan bahwa apakah penyakitnya bisa sembuh Kurang pengetahuan
- Nampak klien dan keluarga berharap penyakitnya cepat mengenai proses
sembuh penyakit
- Klien nampak gelisah dan murung ↓
- Klien merasa kwatir dengan kondisi yang dialami Khawatir mengenai
kondisi

Perasaan gelisah

Ansietas
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Hipertermi b/d infeksi Gangguan pola tidur b/d


Pola napas tidak efektif b/d
bakteri frekuensi batuk
peningkata usaha napas,
sesak napas

Ansietas b/d perasaan


Intoleransi aktivitas b/d gellisah
kelemahan fisik
         
NO. DIAGNOSIS TUJUAN INTERVENSI KEPERAWATAN RASIONAL TINDAKAN
KEPERAWATAN DAN
KRITERIA
HASIL
1.  
Pola napas Setelah Observasi : Observasi :
- Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan  Bunyi napas menurun /tak ada obstruksi
tidak efektif dilakukan upaya napas sekunder
b/d keperawatan 3x - Monitor pola napas  Mengetahui dan memastikan kepatenan
peningkatan 24 jam inspirasi   jalannafas dan pertukaran gas
usaha napas, atau ekspirasi   yangadekuat
sesak napas yang tidak - Monitor kemampuan batuk efektif  Meningkatkan gerakan secret ke jalan
- Monitor adanya produksi sputum napas, sehingga mudah untuk
memberikan - Monitor adanya sumbatan jalan napas dikeluarkan
ventilasi adekuat - Palpasi kesimetrisan ekspansi paru  
membaik - Auskultasi bunyi napas  Mengetahui kondisi paru
  - Monitor hasil x-ray thorax  Untuk mengetahui bunyi napas
Kriteria Hasil :   tambahan
Terapeutik :  
• Dipsnea - Atur interval pemantauan respirasi sesuai  Untuk mendapatkan respirasi normal
menurun kondisi pasien  
• Frekuensi - Dokumentasikan hasil pemantauan Terapeutik :
napas cukup Edukasi :  Meningkatkan pengetahuan klien dan
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan keluarga
menurun - Infomasikan hasil pemantauan Edukasi :
• Kedalaman  Meningkatkan pengetahuan klien
napas  
menurun  
 
Observasi : Observasi :
2.   Hipertermi Setelah dilakukan  Agar perawat mengetahui penyebab
- Identifikasi penyebab
hipertermi sehingga dapat dilakukan tindakan
b/d infeksi keperawatan 3x hipertermia
dengan tepat sesuai dengan penyebabnya
- Monitor suhu tubuh Terapeutik
bakteri 24 jam
- Monitor komplikasi akibat  Dengan menyediakan lingkungan dingin,
diharapkan suhu hiperermi makan proses penyembuhan dari pada panas
Terapeutik : dari si pasien dapat teratasi dengan cepat
tubuh tetap pada  Agar suhu tubuh pasien yang tinggi dapat
- Sediakan lingkungan yang dingin
rentang normal - Longgarkan pakaian keluar dengan dilonggarkannya ataupun
dilepaskannya baju paien
- Basahi dan kipas permukaan  Dengan melakukan pendinginan ekternal
 
tubuh seperti memberikan selimut hipotermia agar
Kriteria Hasil : - Ganti linen setiap hari suhu tubuh pasien dapat menurun
Edukasi : Edukasi
 Suhu tubuh  Dengan mengajarkan tirah baring kepada
 Anjurkan tirah baring
menurun Kolaborasi : pasien, diharapkan agar pasien bisa merasa
nyaman dengan keadaan
   Kolaborasi pemberian cairan dan Kolaborasi
elektrolit IV jika perlu  Dengan memberikan cairan ataupun elektrolit
  pada pasien dengan
3.   Gangguan pola Setelah dilakukan Observasi : Observasi :
tidur b/d keperawatan 3x 24 - Identifikasi pola aktivitas dan tidur  Memberikan informasi dasar dalam
frekuensi batuk jam diharapkan - Identifikasi faktor pengganggu tidur menentukan rencana keperawatan
pola tidur membaik Terapeutik : Terapeutik
  - Modifikasi lingkungan  Meningkatkan kualitas tidur
Kriteria Hasil : - Fasilitasi menghilangkan stres sebelum tidur  Meningkatkan tidur
 Keluhan sulit - Tetapkan jadwal tidur rutin  Mengurangi gangguan tidur
tidur menurun - Lakukan prosedur untuk meningkatkan  Pasien merasa nyaman
 Keluhan kenyamanan  Iklus tidur pasien teratur
sering terjaga - Sesuaikan jadwal pemberian obat atau  
menurun tindakan untuk menunjang siklus tidur yang Edukasi :
 Keluahan – terjaga  Meningkatkan pengetahuan tentang tidur
istirahat tidak Edukasi : cukup
cukup - Jelaskan peningnya tidur cukup selama sakit  Menghindari gangguan tidur
menurun - Anjukan menepati kebiasaan waktu tidur  Meningkatkan pola tidur
- Anjurkan menghindari makanan/minuman  
yang mengganggu tidur  
- Ajarkan faktor-faktor yang berkontribusi
terhadap gangguan pola tidur
4. Intolera Setelah dilakukan Observasi : Observasi :
nsi keperawatan 3x 24 jam - Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang menyebabkan  Untuk mengetahui penyebab kelelahan
aktivitas toleransi aktivitas kelelahan  Untuk mngindari terjadinya letih
b/d meningkat - Monitor kelelahan fisik dan emosional  Mengetahui pola tidur pasien
sesak   - Monitor pola dan jam tidur  Mengetahui faktor ketidaknyamanan dalam beraktivitas
napas Kriteria Hasil : - Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan Terapeutik :
 Kemudahan aktivitas  Memberikan kenyamanan pasien
dalam Terapeutik :  Aktivitas yang berlebihan akan memperburuk keadaan
melakukan - Sediakan lingkunan yang nyaman dan rendah stimulus klien
aktivitas sehati- - Lakukan latihan rentang gerak pasif/aktif  Jika beraktivitas dengan teratur maka terhindar dari
hari cukup - Berikan aktifitas distraksi yang menenangkan cedra
meningkat - Fasilitasi duduk disisi tempat tidur, jika tidak mampu  meminimalkan atrofi otot, meningkatkan sirkulasi,
 Kekuatan tubuh berjalan membantu mencegah kontraktur.
bagian atas dan   Edukasi :
bawah Edukasi :  Dengan mengajarkan tirah baring kepada pasien,
meningkat - Anjurkan tirah baring diharapkan agar pasien bisa merasa nyaman dengan
 Keluhan lelah - Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap keadaan
menurun - Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala  Dengan melakukan terapi fisik dapat menghilangkan
 Disnea saat tidak berkurang rasa letih dan lemah pada klien
aktivitas    Untuk memberikan tindakan yang tepat sesuai tanda
menurun Kolaborasi : dan gejala
  - Pemasangan O2 Kolaborasi :
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan  Mengatasi sesak napas
asupan makanan  Meningkatkan kebutuhan nutrisi klien
 
 
5. Ansietas Setelah dilakukan Observasi : Observasi :
keperawatan 3x 24 jam - Identifikasi saat tingkat ansietas berubah  Mengetahui tingkat ansietas
diharapkan tingkat ansietas - Monitor tanda-tanda ansietas  Mengetahui tandatanda ansietas
menurun Terapeutik : Terapeutik :
  - Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan  Membina rasa saling percaya antara klien dan
Kriteria Hasil : kepercayaan perawat
 Konsentrasi - Temani pasien untuk mengurangi kecemasan jika  Membantu merilekskan perasaan klien
meningkat memungkinkan  Berusaha memahami keadaan klien
 Pola tidur - Pahami sesuatu yang membuat ansietas  
 Perilaku gelisah Edukasi : Edukasi :
menurun - Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien  Untuk mengurangi rasa khawatir klien
 Verbalisasi khawatir - Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi  Untuk merilekskan perasaan klien
akibat kondisi yang - Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan  Untuk mengalihkan perasaan gelisah klien
dialami menurun - Latih teknik relaksasi  Untuk memberikan kenyamanan kepada klien
 Perilaku tegang Kolaborasi : Kolaborasi :
Cukup menurun - Kolaborasi pemberian obat antlansietas, jika perlu  Untuk mengurangi kecemasan klien
 
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai