Anda di halaman 1dari 88

MODUL

PEMBELAJARAN
SMA NEGERI 2 MATARAM
MATA PELAJARAN SOSIOLOGI
MATERI POKOK
INTERAKSI SOSIAL
OLEH
Drs. Damianus Dowa DM
Pembina IV/a
NIP 196203221993031005

2009
MATERI UTAMA SOSIOLOGI

• Proses Sosial dan Interaksi


Sosial
• Penyimpangan Sosial
• Pranata Sosial, dan
• Perubahan Sosial
PROSES SOSIAL
&

INTERAKSI SOSIAL
 Proses sosial adalah cara-cara
berhubungan yang dilihat apabila orang-
perorangan dan kelompok-kelompok sosial
saling bertemu dan menentukan sistem
serta bentuk-bentuk hubungan diantara
mereka.
 Proses sosial dapat diartikan sebagai
hubungan timbal-balik antara berbagai segi
kehidupan bersama
 Interaksi sosial merupakan kunci dari
semua kehidupan sosial, karena tanpa
interaksi sosial tak akan mungkin ada
kehidupan bersama.
Interasi sosial merupakan syarat utama terjadinya
aktivitas-aktivitas sosial.

Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan


sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan
antara orang-orang perorangan, antara kelompok-
kelompok manusia, maupun antara orang perorangan
dengan kelompok manusia.

Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia


terjadi pula di dalam masyarakat. Interaksi tersebut
lebih mencolok ketika terjadi benturan antara
kepentingan perorangan dengan kepentingan
kelompok.
MACAM INTERAKSI SOSIAL
a. Imitasi (peniruan)
Imitasi dapat mendorong seseorang untuk mematuhi
kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku di
masyarakat
b. Sugesti
sugesti berlangsung apabila seseorang memberi suatu
pandangan/sikap yang berasal dari dirinya yang
kemudian diterima oleh pihak lain
c. Identifikasi
kecenderungan/keinginan dalam diri seseorang untuk
menjadi sama dengan pihak lain.
d. Proses simpati
suatu proses di mana seseorang merasa tertarik pada
pihak lain. Faktor utamanya perasaan utk memahami
orang/pihak lain.
SYARAT INTERAKSI SOSIAL
a. Adanya kontak sosial (social contact).
Ada tiga bentuk:
- antarindividu,
- individu dengan kelompok,
- antarkelompok.
b. Adanya Komunikasi, yaitu seseorang
memberi arti pada perilaku orang lain,
perasaan-perassaan apa yang ingin
disampaikan orang tersebut. Orang yang
bersangkutan kemudian memberi reaksi
terhadap perasaan yang ingin
disampaikan oleh orang tersebut.
BENTUK-BENTUK
INTERAKSI SOSIAL

• kerja sama (cooperation),


• persaingan (competition), dan
• pertentangan atau pertikaian
(conflict).
SIFAT KERJASAMA
• Kerjasama Spontan (Spontaneous
Cooperation): Kerjasama yang sertamerta
• Kerjasama Langsung (Directed Cooperation):
Kerjasama yang merupakan hasil perintah
atasan atau penguasa
• Kerjasama Kontrak (Contractual
Cooperation): Kerjasama atas dasar tertentu
• Kerjasama Tradisional (Traditional
Cooperation): Kerjasama sebagai bagian
atau unsur dari sistem sosial.
BENTUK KERJASAMA
• Kerukunan yang mencakup gotong-royong dan
tolong menolong
• Bargaining, Yaitu pelaksana perjanjian mengenai
pertukaran barang-barang dan jasa-jasa antara 2
organisasi atau lebih
• Kooptasi (cooptation), yakni suatu proses
penerimaan unsur-unsur baru dalam
kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam
suatu organisasi sebagai salah satu cara untuk
menghindari terjadinya kegoncangan dalam
stabilitas organisasi yang bersangkutan
• Koalisi (coalition), yakni kombinasi antara dua
organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan-
tujuan yang sama.
• Joint venture, yaitu kerjasama dalam
pengusahaan proyek-proyek tertentu
AKOMODASI
• Akomodasi dipergunakan dalam dua arti
menunjuk pada suatu keadaan dan
menunjuk pada suatu proses.
• Akomodasi menunjuk pada keadaan:
adanya suatu keseimbangan dalam
interaksi antara orang-perorangan atau
kelompok-kelompok manusia dalam
kaitannya dengan norma-norma sosial dan
nilai-nilai sosial yang berlaku dalam
masyarakat.
• Sebagai suatu proses, akomodasi
menunjuk pada usaha-usaha manusia
untuk meredakan suatu pertentangan yaitu
usaha-usaha manusia untuk mencapai
kestabilan.
TUJUAN AKOMODASI
• Mengurangi pertentangan antara
orang atau kelompok manusia
sebagai akibat perbedaan paham.
• Mencegah meledaknya suatu
pertentangan untuk sementara
waktu atau secara temporer.
• Memungkinkan terjadinya
kerjasama antara kelompok sosial
yang hidupnya terpisah akibat
faktor-faktor sosial psikologis dan
kebudayaan, dan
• Mengusahakan peleburan antara
kelompok sosial yang terpisah.
BENTUK-BENTUK
AKOMODASI
• Corecion, suatu bentuk akomodasi yang prosesnya
dilaksanakan karena adanya paksaan.
• Compromise, bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang
terlibat saling mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu
penyelesaian terhadap perselisihan yang ada.
• Arbitration, Suatu cara untuk mencapai compromise apabila
pihak-pihak yang berhadapan tidak sanggup mencapainya
sendiri.
• Conciliation, suatu usaha untuk mempertemukan keinginan-
keinginan dari pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya
suatu persetujuan bersama.
• Toleration, merupakan bentuk akomodasi tanpa persetujuan
yang formal bentuknya.
• Stalemate, suatu akomodasi dimana pihak-pihak yang
bertentangan karena mempunyai kekuatan yang seimbang
berhenti pada satu titik tertentu dalam melakukan
pertentangannya.
• Adjudication, Penyelesaian perkara atau sengketa di
pengadilan.
HASIL-HASIL AKOMODASI

• Akomodasi dan Intergrasi Masyarakat


• Menekankan Oposisi
• Koordinasi berbagai kepribadian yang
berbeda
• Perubahan lembaga kemasyarakatan
agar sesuai dengan keadaan baru atau
keadaan yang berubah
• Perubahan-perubahan dalam kedudukan
• Akomodasi membuka jalan ke arah
asimilasi
ASIMILASI
• Asimilasi merupakan proses sosial dalam
taraf lanjut.
• Tanda proses asimilasi adalah adanya usaha-
usaha mengurangi perbedaan-perbedaan
yang terdapat antara orang-perorangan atau
kelompok-kelompok manusia dan juga
meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi
kesatuan tindak, sikap, dan proses-proses
mental dengan memerhatikan kepentingan
dan tujuan bersama.
• Jadi, proses asimilasi adalah para pihak
lebih saling mengenal dan timbulnya benih-
benih toleransi mereka lebih mudah untuk
saling mendekati.
PROSES ASIMILASI TIMBUL,
bila ada :
• Kelompok-kelompok manusia yang
berbeda kebudayaannya.
• orang-perorangan sebagai warga
kelompok tadi saling bergaul
secara langsung dan intensif untuk
waktu yang lama, dan
• kebudayaan-kebudayaan dari
kelompok-kelompok manusia
tersebut masing-masing berubah
dan saling menyesuaikan diri.
SYARAT ASIMILATIF
• Interaksi sosial tersebut bersifat
suatu pendekatan terhadap pihak
lain, dimana pihak yang lain tadi juga
berlaku sama.
• interaksi sosial tersebut tidak
mengalami halangan-halangan atau
pembatasan-pembatasan.
• Interaksi sosial tersebut bersifat
langsung dan primer.
• Frekuaensi interaksi sosial tinggi dan
tetap, serta ada keseimbangan antara pola-
pola tersebut.
FAKTOR-FAKTOR
MEMPERMUDAH ASIMILASI
• Toleransi.
• Kesempatan-kesempatan yang seimbang
di bidang ekonomi.
• Sikap menghargai orang asing dan
kebudayaannya.
• Sikap tebuka dari golongan yang
berkuasa dalam masyarakat.
• Persamaan dalam unsur-unsur
kebudayaan.
• Perkawinan campuran (amaigamation).
• Adanya musuh bersama dari luar.
FAKTOR UMUM
PENGHALANG ASIMILASI
• Terisolasinya kehidupan suatu golongan tertentu dalam
masyarakat.
• Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang
dihadapi
• Perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan
yang dihadapi.
• Perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan/ kelompok
tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan golongan/
kelompok lainnya.
• Dalam batas-batas tertentu, perbedaan warna kulit atau
perbedaan ciri-ciri badaniah dapat pula menjadi salah
satu penghalang terjadinya asimilasi.
• In-Group-Feeling yang kuat menjadi penghalang
berlangsungnya asimilasi.
• Gangguan dari golongan yang berkuasa terhadap
golongan minoritas
• Faktor perbedaan kepentingan yang kemudian ditambah
dengan pertentangan-pertentangan pribadi
OPOSISI

• Oposisi dapat diartikan sebagai


cara berjuang melawan seseorang
atau sekelompok manusia untuk
mencapai tujuan tertentu.
• Pola-pola oposisi tersebut
dinamakan juga sebagai perjuangan
untuk tetap hidup (struggle for
existence).
BENTUK PROSES
DISOSIATIF
• Persaingan (Competition)
Persaingan atau competition dapat
diartikan sebagai suatu proses sosial
dimana individu atau kelompok manusia
yang bersaing mencari keuntungan melalui
bidang-bidang kehidupan yang pada suatu
masa tertentu menjadi pusat perhatian
umum dengan cara menarik perhatian
publik/dengan mempertajam prasangka
yang telah ada tanpa mempergunakan
ancaman atau kekerasan
PERSAINGAN MEMPUNYA
DUA TIPE UMUM
• Bersifat Pribadi; Individu,
perorangan, bersaing dalam
memperoleh kedudukan
(rivalry)

• Bersifat Tidak Pribadi;


BENTUK-BENTUK
PERSAINGAN
• Persaingan ekonomi yaitu timbul karena
terbatasnya persediaan dibandingkan dengan
jumlah konsumen
• Persaingan kebudayaan yaitu dapat menyangkut
persaingan bidang keagamaan, pendidikan, dan
sebagainya.
• Persaingan kedudukan dan peranan yaitu di
dalam diri seseorang maupun di dalam kelompok
terdapat keinginan untuk diakui sebagai orang
atau kelompok yang mempunyai kedudukan serta
peranan terpandang.
• Persaingan ras yaitu merupakan persaingan di
bidang kebudayaan. Hal ini disebabkan karena
ciri-ciri badaniyah terlihat dibanding unsur-unsur
kebudayaan lainnya.
FUNGSI PERSAINGAN
• Menyalurkan keinginan individu/
kelompok yang bersifat kompetitif
• Sebagai jalan dimana keinginan,
kepentingan serta nilai-nilai yang pada
suatu masa medapat pusat perhatian,
tersalurkan dengan baik oleh mereka
yang bersaing.
• Sebagai alat untuk mengadakan seleksi
atas dasar seks dan sosial. Persaingan
berfungsi untuk mendudukan individu
pada kedudukan serta peranan yang
sesuai dengan kemampuannya.
• Sebagai alat menyaring para warga
golongan karya (fungsional).
FAKTOR PERSAINGAN
TERGANTUNG PADA:
• Kepribadian seseorang.
• Kemajuan yaitu Persaingan akan
mendorong seseorang untuk bekerja
keras dan memberikan sahamnya untuk
pembangunan masyarakat.
• Solidaritas kelompok yaitu Persaingan
yang jujur akan menyebabkan para
individu akan saling menyesuaikan diri
dalam hubungan-hubungan sosialnya
hingga tercapai keserasian.
• Disorganisasi yaitu Perubahan yang
terjadi terlalu cepat dalam masyarakat
akan mengakibatkan disorganisasi pada
struktur sosial.
KONTRAVERSI

merupakan suatu bentuk


proses sosial yang berada
antara persaingan dan
pertentangan atau
pertikaian.
TIPE UMUM KONTRAVENSI
• Kontraversi generasi masyarakat yaitu
lazim terjadi terutama pada zaman yang
sudah mengalami perubahan yang
sangat cepat.
• Kontraversi seks yaitu menyangkut
hubungan suami dengan istri dalam
keluarga.
• Kontraversi Parlementer yaitu
hubungan antara golongan mayoritas
dengan golongan minoritas dalam
masyarakat
SIFAT KONTRAVENSI
• Umum meliputi perbuatan seperti penolakan,
keengganan, perlawanan, perbuatan
menghalang-halangi, protes, gangguan-
gangguan, kekerasan, pengacauan rencana.
• Sederhana seperti menyangkal pernyataan
orang lain di muka umum, memaki-maki
melalui surat selebaran, mencerca, memfitnah,
melemparkan beban pembuktian pada pihak
lain, dan sebagainya.
• Intensif, penghasutan, menyebarkan desas
desus yang mengecewakan pihak lain
• Rahasia, mengumumkan kerahasian orang,
berkhianat.
• Taktis, mengejutkan lawan, mengganggu dan
membingungkan pihak lain
TIPE KONTRAVENSI
• Kontravensi antar masyarakat
setempat, mempunyai dua bentuk:
• Kontavensi antarmasyarakat setempat
yang berlainan (intracommunity struggle).
• Kontravensi antar golongan-golongan
dalam satu masyarakat setempat
(intercommunity struggle).
• Antagonisme keagamaan.
• Kontravensi Intelektual yaitu sikap
meninggikan diri dari mereka yang
mempunyai latar belakang pendidikan
yang tinggi atau sebaliknya.
PERTENTANGAN/PERTIKAIAN
(conflict )

Persaingan/pertentangan
merupakan bentuk-bentuk
proses sosial disosiatif yang
terdapat pada setiap
masyarakat
SEBAB TERJADINYA
PERTENTANGAN:
• Perbedaan antara individu.
• Perbedaan kebudayaan.
• perbedaan kepentingan.
• perubahan sosial.
BENTUK KHUSUS PERTENTANGAN
• Pertentangan pribadi.
• Pertentangan Rasial yaitu dalam hal ini para
pihak akan menyadari betapa adanya
perbedaan antara mereka yang menimbulkan
pertentangan.
• Pertentangan antara kelas-kelas sosial yaitu
disebabkan karena adanya perbedaan
kepentingan.
• Pertentangan politik yaitu menyangkut baik
antara golongan-golongan dalam satu
masyarakat, maupun antara negara-negara
yang berdaulat.
• Pertentangan yang bersifat internasional
yaitu disebabkan perbedaan-perbedaan
kepentingan yang kemudian merembes ke
kedaulatan negara.
DAMPAK KONFLIK
• Tambahnya solidaritas in-group.
• Apabila pertentangan antara golongan-
golongan terjadi dalam satu kelompok
tertentu, akibatnya adalah sebaliknya,
yaitu goyah dan retaknya persatuan
kelompok tersebut.
• Perubahan kepribadian para individu.
• Hancurnya harta benda dan jatuhnya
korban manusia.
• Akomodasi, dominasi, dan takluknya
salah satu pihak.
PENYIMPANGAN
SOSIAL
PENGERTIAN
PENYIMPANGAN
• Suatu perilaku dianggap
menyimpang apabila tidak sesuai
dengan nilai-nilai dan norma-norma
sosial yang berlaku dalam
masyarakat.
• Atau, penyimpangan (deviation)
adalah segala macam pola perilaku
yang tidak berhasil menyesuaikan
diri (conformity) terhadap kehendak
masyarakat.
PENGERTIAN
PENYIMPANGAN SOSIAL
perilaku menyimpang adalah
semua tindakan yang
menyimpang dari norma yang
berlaku dalam sistem sosial dan
menimbulkan usaha dari
mereka yang berwenang dalam
sistem itu untuk memperbaiki
perilaku menyimpang
PENYIMPANGAN DIBAGI
MENJADI DUA BENTUK
• Penyimpangan Primer (Primary
Deviation)
• Penyimpangan Sekunder
(secondary deviation)
PENYIMPANGAN PRIMER
• Penyimpangan yang dilakukan
seseorang akan tetapi si pelaku
masih dapat diterima masyarakat.
Ciri penyimpangan ini bersifat
temporer atau sementara, tidak
dilakukan secara berulang-ulang dan
masih dapat ditolerir oleh
masyarakat
• Contohnya: Menunggak iuran listrik
dan telepon, melanggar rambu-
rambu lalu lintas, ngebut di jalanan,
dsb.
PENYIMPANGAN SEKUNDER
• Penyimpangan yang berupa
perbuatan yang dilakukan seseorang
yang secara umum dikenal sebagai
perilaku menyimpang.
• Penyimpangan ini tidak bisa ditolerir
oleh masyarakat.
• Contohnya: Pemabuk, pengguna
obat-obatan terlarang, pemerkosa,
pelacuran, pembunuh, perampok dan
penjudi.
FAKTOR-FAKTOR
PENYIMPANGAN SOSIAL
• Longgar/tidaknya nilai dan
norma.
• Sosialisasi yang tidak
sempurna.
• Sosialisasi sub kebudayaan
yang menyimpang.
PENYEBAB PERILAKU
MENYIMPANG
• Biologis
Berdasarkan ciri-ciri biologis ter- tentu orang dapat
diidentifikasikan. Ciri- ciri fisik tersebut antara lain:
bentuk muka, kedua alis yang menyambung menjadi
satu dsb.
• Psikologis
Menjelaskan sebab terjadinya penyimpangan ada
kaitannya dengan kepribadian retak atau kepribadian
yang memiliki kecenderungan untuk melakukan
penyimpangan dan atau traumatik.
• Sosiologis
Menjelaskan sebab terjadinya perilaku menyimpang
ada kaitannya dengan sosialisasi yang kurang tepat.
Individu tidak dapat menyerap norma-norma kultural
budayanya atau individu yang menyimpang harus
belajar bagaimana melakukan penyimpangan
JENIS-JENIS
PENYIMPANGAN
• Penyimpangan Individual
(Individual Deviation)
• Penyimpangan Kolektif (Group
Deviation)
KATEGORI TINDAK
PENYIMPANGAN INDIVIDUAL
• Penyalahgunaan narkoba
• Proses sosialisasi yang tidak
sempurna
• Pelacuran
• Penyimpangan seksual
• Tindak kejahatan/kriminal
• Gaya hidup
PENYALAHGUNAAN
NARKOBA
• Narkotika (candu, ganja, putau)
• Psikotropika (ectassy,
magadon, amphetamin)
• Alkoholisme.
BEBERAPA JENIS
PENYIMPANGAN SEKSUAL
• a)Lesbianisme dan Homosexual
• b) Sodomi
• c) Transvestitisme
• d) Sadisme
• e) Pedophilia
• f) Perzinaan
• g) Kumpul kebo
GAYA HIDUP MENYIMPANG
• Sikap arogansi
• Sikap eksentrik
PENYIMPANGAN KOLEKTIF
• Kenakalan remaja
• Tawuran/perkelahian pelajar
• Penyimpangan kebudayaan
DAMPAK PENYIMPANGAN
SOSIAL
• Dampak Penyimpangan Sosial
Terhadap Diri Sendiri/ Individu.
• Dampak Penyimpangan Sosial
Terhadap Masyarakat/kelompok
DAMPAK PENYIMPANGAN
SOSIAL TERHADAP DIRI
SENDIRI/ INDIVIDU
• Terkucil
• Terganggunya perkembangan
jiwa
• Rasa bersalah
DAMPAK PENYIMPANGAN
SOSIAL TERHADAP
MASYARAKAT/KELOMPOK
• Dampak Penyimpangan Sosial
Terhadap Masyarakat/kelompok
• Seperti: tindak kejahatan, tindak
kekerasan seorang kadangkala hasil
penularan seorang individu lain,
sehingga tindak kejahatan akan
muncul berkelompok dalam
masyarakat
• Terganggunya keseimbangan sosial
USAHA MENGANTISIPASI
DAN MENGATASI
PENYIMPANGAN SOSIAL
• Upaya-upaya Mengantisipasi
Penyimpangan Sosial
• Upaya-upaya Mengatasi
Penyimpangan Sosial
• Sikap Yang Cocok Dalam
Menghadapi Penyimpangan
Sosial
ANTISIPASI
PENYIMPANGAN SOSIAL
• Antisipasi adalah usaha sadar
yang berupa sikap, perilaku
atau tindakan yang dilakukan
seseorang melalui langkah-
langkah tertentu untuk
menghadapi peristiwa yang
kemungkinan terjadi.
UPAYA MENGANTISIPASI
PENYIMPANGAN SOSIAL
• Penanaman nilai dan norma
yang kuat.
• Penanaman nilai dan norma
yang kuat
• Berkepribadian Kuat dan Teguh
TUJUAN PROSES SOSIALISASI
ANTARA LAIN:
• Pembentukan konsep diri
• Pengembangan keterampilan
• Pengendalian diri
• Pelatihan komunikasi
• Pembiasaan aturan.
UPAYA MENGATASI
PENYIMPANGAN SOSIAL
• Sanksi yang tegas
• Giatkan penyuluhan-penyuluhan
• Rehabilitasi sosial
SIKAP YANG COCOK DALAM
MENGHADAPI PENYIMPANGAN SOSIAL
• Tidak mudah terpengaruh
• Berpikir positif (Positive
Thinking)
• Berpikir positif (Positive
Thinking)
PEMAHAMAN
PENYIMPANGAN SOSIAL
• Penanaman misalnya dilarang merokok,
penyalahgunaan narkoba, nilai dan norma,
pendidikan seks, seks pra nikah, pendidikan
agama, tindak kejahatan/kriminal
• Pelaksanaan aturan keluarga, tata tertib
sekolah yang disiplin
• Berkepribadian dengan melakukan
kebiasaan baik, sikap terpuji, dan mandiri.
• Melakukan sosialisasi dengan penyuluhan-
penyuluhan.
• Melakukan rehabilitasi agar bisa sembuh
dari penyakit sosial yang dideritanya.
PRANATA SOSIAL
PENGERTIAN PRANATA
SOSIAL
• Mengacu pada :
- Sistem nilai dan norma sosial;
- Bentuk atau organ sosial

• Pranata sosial merupakan


sekumpulan norma yang tersusun
secara sistematis yang terbentuk
dalam rangka memenuhi berbagai
kebutuhan hidup manusia
PRANATA SOSIAL =
SOCIAL INSTITUTION

Para sosiolog
mendefinisikan lembaga
sosial berdasarkan aspek
mana yang lebih utama
PRANATA SOSIAL
BERKAITAN DENGAN:
• Seperangkat norma yang saling
berkaitan, bergantung dan
mempengaruhi.
• Seperangkat norma yang dapat
dibentuk, diubah dan dipertahankan
sesuai dengan kebutuhan hidup.
• Seperangkat norma yang mengatur
hubungan antar warga masyarakat
agar dapat berjalan tertib dan teratur
Untuk memfungsikan sekumpulan norma atau
gagasan perilaku, setiap lembaga sosial
memiliki beberapa asosiasi atau organisasi.

Pranata / Lembaga Asosiasi/Organisasi

• Perkawinan • Kantor urusan agama


• Pendidikan • Perguruan Tinggi, SMA,
• Agama SMP, SD
• Pemerintahan • Masjid, gereja, Pura,
• perekonomian wihara
• Partai, Parlemen
• PT, Firma, CV
PROSES PERTUMBUHAN
PRANATA SOSIAL
• Norma
- Usage
- Folkways
- Mores
- Castum
POLA-POLA MEMBUDAYA
• Institusionalisation
Suatu proses yang dilewati oleh semua norma-
norma kemasyarakatan yang baru untuk
menjadi bagian dari salah satu norma lembaga
kemasyarakatan, sehingga norma tersebut
dikenal, diakui, dihargai dan ditaati dalam
kehidupan sehari-hari.
• Institusionalized
Suatu tahap pengenalan dan penerimaan ide-
ide pada masyarakat.
• Internalized: Pendarah dagingan
Suatu tahap penerimaan norma terhadap
masyarakat sehingga masyarakat berkeinginan
untuk selalu berbuat atau bertingkah
lakusejalan dengan apa yang sudah dimengerti.
FUNGSI UMUM PRANATA
SOSIAL
• Memberikan pedoman kepada
masyarakat begaimana mereka
harus bertingkah laku dalam
memenuhi kebutuhan pokok/
bersama.
• Menjaga keutuhan dari
masyarakat yang bersangkutan
• Memberi pegangan kepada
masyarakat untuk mengadakan
sistem pengendalian sosial.
MANFAAT UMUM PRANATA SOSIAL
• Sebagai pengawas atas
konsekuensi hidup orang banyak.
• Badan pembina sosio budaya yang
menjamin stabilitas sosial yang
berkelangsungan.
• Menyediakan peranan-peranan
sosial dengan sikap yang sesuai
dengan institusi tersebut sehingga
setiap orang dapat memilih
lembaga mana yang sesuai dengan
keinginan individu.
FUNGSI PRANATA SOSIAL
(MANIFES/NYATA)
• Fungsi yang disadari dan menjadi
harapan banyak orang.
Contohnya:
• Keluarga sebagai lembaga
internalisasi dan sosialisasi nilai dan
norma.
• Lembaga ekonomi tempat terjadinya
proses produksi dan distribusi.
FUNGSI PRANATA SOSIAL
(LATEN/TERSEMBUNYI)
• Fungsi yang tidak disadari dan bukan
menjadi tujuan utama lembaga,
cenderung tidak nampak, dan tidak
diharapkan tetapi ada.
Contohnya:
• Lembaga keluarga, pernikahan untuk
menutupi rasa malu sebutan tidak
laku.
• Lembaga politik persaingan untuk
berkuasa kemudian menumpuk
kekayaan
KARAKTERISTIK PRANATA SOSIAL
• Memiliki simbol sendiri, sebagai tanda khasan atau
ciri khusus lembaga.
• Contohnya:
1) Lembaga hukum; timbangan
2) Lembaga keluarga; cincin makan
• Memiliki tanda tertib dan tradisi, sebagai panutan
secara tertulis dan tidak tertulis oleh anggotannya.
Contohnya; lembaga keluarga ada aturan menghormati
anggota keluarga yang lebih tua.
• Usianya lebih lama sehingga terjadi pewarisan dari
generasi ke generasi.
• Memiliki alat kelengkapan untuk mewujudkan tujuan
lembaga.
• Memiliki idiologi sistem gagasan mendasar yang
dimiliki bersama, dianggap ideal oleh anggotanya.
• Memiliki tingkat kekebalan/ daya tahan, tidak akan
lenyap begitu saja. Contoh; kurikulum pendidikan dan
adat istiadat.
UNSUR-UNSUR PRANATA/
LEMBAGA SOSIAL

5 44 3 2 1

4
UNSUR-UNSUR PRANATA/
LEMBAGA SOSIAL
• Individu
Inti dari sebuah lembaga adalah kumpulan individu jika kita melihat
manusia dari aspek individu, maka kita akan mengetahui hakikat
manusia secara eksistensi sebagai makhluk individu (manusia yang
unik) dan sebagai makluk sosial (manusia yang tidak dapat hidup
tanpa bantuan manusia lain).
• Lembaga Keluarga
Proses alami bagi setiap individu yang sudah dewasa cepat atau
lambat akan membentuk keluarga. Disanalah akan dilahirkan individu-
individu barusebagai penerus atau generasi baru.
• Lembaga Sosial
Merupakan akomodasi dari berbagai macam individu dan individu
tersebut bersumber dari berbagai keluarga.
• Lembaga Kemasyarakatan
Pada prinsipnya mendekati sama dengan lembaga sosial tetapi
berdasarkan kajianyang mendalam lembaga kemasyarakatan
cenderung bersifat lebih luas bila dibanding dengan lembaga sosial.
• Lembaga Negara
Merupakan lembaga terbesar pada tingkat tataran “state”. Lembaga
ini memiliki kekuasaan dan kekuatan yang paling tinggi bila dilihat
dari kacamata kedudukan dan wewenang.
TIPE-TIPE PRANATA SOSIAL
1. Tipe pranata sosial dilihat dari sudut
perkembangannya:
• Crescive institution atau lembaga paling primer
Suatu tipe pranata/ lembaga yang tumbuh tidak
sengaja dan tumbuhnya berasal dari adat istiadat.
Contoh; hak milik, bentuk-bentuk perkawinan, dan
lumbung padi.
• Enacted institution
Tipe pranata/ lembaga yang dibentuk dengan
sengaja dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
hidup masyarakat yang bersangkutan. Contoh
lembaga utang piutang, lembaga pendidikan dan
lembaga perdagangan. Semuanya ini berakar dari
kebiasaan-kebiasaan yang sistimatis dan diatur
kemudian dituangkan lembaga-lembaga yang
disyahkan oleh pemerintah.
TIPE-TIPE PRANATA SOSIAL
2. Tipe pranata sosial dilihat dari
sudut nilai
• Basic institution
Dianggap sebagai lembaga sosial yang paling
penting untuk memelihara dan
mempertahankan tata tertibdalam masyarakat.
Contoh; lembaga keluarga dan lembaga agama.
• Subsidiary institution
Lembaga sosial yang dianggap kurang penting
oleh sekelompok masyarakat tertentu,
misalnya lembaga rekreasi dan lembaga olah
raga.
TIPE-TIPE PRANATA SOSIAL
3. Tipe pranata sosial dilihat dari
sudut penerimaan oleh masyarakat.
• Aproved social institution
Tipe lembaga ini merupakan lembaga-lembaga
yang diterima oleh masyarakat karena dirasa
memberi manfaat dan keuntungan serta sangat
dibutuhkan. Misalnya lembaga agama, lembaga
pendidikan, lembaga perdagangan, lembaga
bantuan hukum dan lembaga penitipan anak dan
lembaga-lembaga swadaya masyarakat.
• Unproved= un sanctioned intitution
Tipe lembaga ini ditolak oleh masyrakat secara
umum sebab lembaga ini dianggap meresahkan
dan merugikan masyarakat secara umum,
misalnya gank persatuan perampok/copet/gali/
momoli/kumpul kebo/kaum gay, lebian/homo seks
dan lembaga perakitan bom ilegal.
TIPE-TIPE PRANATA SOSIAL
4. Tipe pranata sosial dilihat
dari sudut penyebarannya.
• General institution
Suatu lembaga yang lahir atas dasar faktor
penyebaran sehingga dikenal di seluruh dunia,
misalnya lembaga pemerintahan, lembaga
agama dan perserikatan bangsa-bangsa.
• Ristricted institution
Suatu lembaga yang dikenal hanya terbatas
pada suatu masyarakat atau negara tertentu,
misalnya lembaga adat, lembaga keyakinan/
aliran dan lembaga pemerintahan (khususnya
pada sistemnya).
TIPE-TIPE PRANATA SOSIAL
5. Tipe pranata sosial dilihat dari sudut
fungsinya.
• Operative institution
Suatu lembaga yang befungsi untuk
menghimpun pola-pola atau cara-cara yang
diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu,
misalnya LSM, IMF, UMDB, dan lembaga
industri.
• Regulated institution
Lembaga yang berfungsi mengawasi adat
istiadat atau tata kelakuan yang tidak
mutlak manjadi bagian dari pada lemabaga
tersebut. Contoh lembaga hukum dan
lembaga ferifikasi.
KEBERADAAN LEMBAGA
SOSIAL ADA TIGA:
• Masyarakat totaliter
Suatu masyarakat yang menganggap negara sebagai
lembaga kemasyarakatan yang pokok membawahi
lembaga-lembaga lain seperti lembaga pendidikan,
lembaga ekonomi, lembaga keluarga dan lain sebagainya.
Contoh lembaga Unisoviet dan Rusia.
• Masyarakat homigen dan tradisional
Suatu masyarakat yang mengangap lembaga
kemasyarakatan satu dengan yang lainnya sebagai suatu
institusi configurasi (pola-pola hubungan). Contohnya,
terciptanya suatu desa swasembada karena dukungan dari
berbagai komponen kelembagaan pada tingkat desa.
Komponen tersebut antara lain, lembaga perekonomian
desa, lembaga keamanan desa, lembaga pendidikan dan
lembaga kesehatan.
• Masyarakat komplek atau terbuka
Masyarakat beranggapan dan percaya bahwa terjadinya
perubahan sosial dan budaya dianggap sebagai sarana
untuk merubah norma dalam rangka pemenuhan
kebutuhan.
PERUBAHAN SOSIAL
PENGERTIAN
PERUBAHAN SOSIAL
Banyak ahli yang memberikan
batasan perubahan sosial sesuai
dengan sudut pandang masing-
masing.
Pada intinya, perubahan sosial
adalah perubahan yang terjadi dalam
struktur dan proses masyarakat yang
dapat mempengaruhi sistem sosial.
KARAKTERISTIK
PERUBAHAN SOSIAL
• Pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan material
terhadap unsur-unsur immaterial.
• Perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan
fungsi masyarakat.
• Perubahan-perubahan dalam hubungan sosial (social
relationships) atau sebagai perubahan terhadap
keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial.
• Suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima,
baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis,
kebudayaan material, komposisi penduduk, idiologi
maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-
penemuan baru dalam masyarakat.
• Modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola
kehidupan manusia
• Segala perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga
kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang
mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya
nilai-nilai, sikap dan pola perilaku di antara kelompok-
kelompok dalam masyarakat.
BENTUK-BENTUK PERUBAHAN
• Perubahan lambat dan perubahan
cepat
• Perubahan kecil dan perubahan besar
• Perubahan Struktur dan Perubahan
Proses
• Perubahan yang dikehendaki
(intended-change) atau perubahan
yang direncanakan (planned-chage)
dan perubahan yang tidak dikehendaki
(unitended-change) atau perubahan
yang tidak direncanakan (unplanned-
change)
PERUBAHAN LAMBAT DAN
PERUBAHAN CEPAT
• Perubahan lambat (evolusi)
• Macam-macam teori evolusi
• Unilenear theories of evolution. Teori ini pada
pokoknya berpendapat bahwa manusia dan
masyarakat (termasuk kebudayaannya) mengalami
perkembangan sesuai dengan tahap-tahap tertentu,
bermula dari bentuk yang sederhana, kemudian
bentuk yang kompleks sampai pada tahap yang
sempurna.
• Universal theory of evolution menyatakan bahwa
perkembangan masyarakat tidaklah perlu melalui
tahap-tahap tertentu yang tetap. Teori ini
mengemukakan bahwa kebudayaan manusia telah
mengikuti suatu garis evolusi yang tertentu.
• Multilined theories of evolution. Teori ini lebih
menekankan pada penelitian-penelitian terhadap
tahap-tahap perkembangan tertentu dalam evolusi
masyarakat
PERUBAHAN REVOLUSI

Revolusi adalah perubahan-


perubahan sosial yang
berlangsung dengan cepat dan
menyangkut dasar-dasar atau
sendi-sendi pokok kehidupan
masyarakat
SYARAT-SYARAT REVOLUSI
• Harus ada keinginan umum untuk
mengadakan suatu perubahan.
• Adanya seorang pemimpin atau sekelompok
orang yang dianggap mampu memimpin
masyarakat tersebut.
• Pemimpin diharapkan dapat menampung
keiginan-keinginan masyarakat untuk
kemudian merumuskan serta menegaskan
rasa tidak puas tadi menjadi program dan
arah gerakan.
• Pemimpin tersebut harus dapat menunjukkan
suatu tujuan pada masyarakat.
• Harus ada momentum yaitu saat di mana
segala keadaan dan faktor sudah tepat dan
baik untuk memulai suatu gerakan.
PERUBAHAN KECIL

• Perubahan kecil adalah


perubahan-perubahan yang
terjadi pada unsur unsur
struktur sosial yang tidak
membawa pengaruh langsung
atau yang berarti bagi
masyarakat
PERUBAHAN BESAR

• perubahan besar adalah


perubahan-perubahan yang
terjadi pada unsur-unsur
struktur sosial yaitu membawa
pengaruh besar pada
masyarakat
PROSES PERUBAHAN SOSIAL
• Penemuan baru (discovery) yaitu
penemuan merupakan persepsi
manusia yang dianut secara bersama,
mengenai suatu aspek kenyataan yang
semula sudah ada.
• Invensi (Invention) yaitu suatu
kombinasi baru/ cara penggunaan baru
dari pengetahuan yang sudah ada.
• Difusi (difution) yaitu penyebaran
unsur-unsur budaya dari suatu
kelompok ke kelompok lainnya.
Maaf ada kelanjutannya.

• Tunggu berita berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai