Anda di halaman 1dari 22

Angina Pektoris tak Stabil &

Hipertensi
Yakin Arung Padang
102016028
Skenario 6
Seorang laki-laki berusia 65 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan nyeri dada

Identifikasi Istilah yang Tidak Diketahui


-

Rumusan Masalah

Laki-laki 65 th dengan keluhan nyeri dada


Sasaran Belajar

• Mahasiswa memahami alur pendekatan diagnosis pasien dengan keluhan nyeri


dada

• Mahasiswa belajar mengenai patofisiologi, etiologi, factor risiko, komplikasi,


pencegahan sindrom coroner akut, dengan focus pembahasan pada SKA non
ST elevasi (NSTEMI dan UAP) dan kedaruratannya

• Mahasiswa dapat mengetahui pengelolaan dini serta penunjang untuk SKA


dengan fokus pembahasan pada SKA non ST elevasi (NSTEMI dan UAP)
Analisis Masalah (Mind Map)
Anamnesis Patogenesis

Pemeriksaan fisik Manifestasi klinis

Pemeriksaan penunjang Penatalaksanaan

Laki-laki 65 th dengan keluhan


Working Diagnose (WD) Komplikasi
nyeri dada

Differential Diagnose (DD) Prognosis

Etiologi Pencegahan

Epidemiologi Kesimpulan
KU: nyeri pada Faktor pencetus dan
Identitas pasien Sejak Kapan
pertengahan dada durasi

Keluhan lain: R. Pengobatan Riwayat sosial


RPD (kronik:
keringat dingin & (amlodipine 5mg (merokok, minuman
hipertensi)
mual 1x1/ hri) beralkohol)

Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan penunjang

• TTV: TD 120/90 mmHg, frekuensi nadi 80x/menit, frekuensi • CBC


nafas 22x/menit, suhu afebris • EKG
• Head to toe examination • Rontgen jantung
• Ekokardiografi
• Enzim jantung: CKMB, troponin I, troponin T: dalam batas
normal
4 syarat sinus:
- Gelombang P diikuti QRS
- Jarak RR sama
- Heart rate 60-100 x/mnt
- P (+) lead II & P (-) aVR
300/4 = 75 bpm

QRS axis v1-v2 & v5-v6 II & v1


ST depresi (I, v4-v6) Tdk ada Tdk ada
Lead I = -2+8-2 = 4 Iskemia dinding
hipertrofi hipertrofi atrium
aVF = -1+5-1 = 3 Normoaxis T inversi aVL lateral ventrikel kanan kanan & kiri
& kiri
• Ekokardiografi: tidak untuk diagnosis angina tak stabil, namun digunakan untuk
menandakan prognosis kurang baik. Seperti adanya gangguan faal ventrikel kiri
dll.

• Pemeriksaan laboratorium(Troponin I&T, CKMB): sebagai petanda penting


dalam diagnosis SKA. Resiko kematian bertambah dengan tingkat kenaikan
troponin sedangkan CKMB kurang spesifik untuk diagnosis.
Unstable Angina Pectoris

Nyeri dada seperti Rasa nyeri dada terletak


pada angina biasa tapi Nyeri dada dapat disertai pada bagian tengah
lebih berat dan lebih dada, bersifat seperti
keluhan sesak napas,
diikat, terasa berat,
lama, mungkin timbul mual, sampai muntah, seperti ditekan. Rasa
pada waktu istirahat, kadang-kadang disertai nyeri dapat menjalar ke
atau timbul karena keringat dingin
lengan, epigastrium,
aktivitas yang minimal. rahang, atau punggung

Working Diagnosis
Etiologi
• Arterosklerosis
• Ruptur plak aterosklerotik
• sel-sel miokardium mulai menggunakan glikolisis anaerob

Epidemiologi
• Penyakit jantung merupakan penyebab utama morbiditas dan kematian di negara
industri dan mengakibatkan lebih-kurang 30% kematian di Amerika Serikat
• Di Amerika Serikat setiap tahun 1 juta pasien dirawat di rumah sakit karena angina
pektoris tidak stabil
Ruptur dinding
plak Patofisiologi
aterosklerotik yg
lemah Aktivasi, adhesi, agregasi
trombosit

Protease
Jar. lemak
Thrombus
Plak Oklusi Interaksi lemak,
aterosklerotik sel otot polos,
makrofag,
Jar. Fibrotik 100% <100% kolagen
Reaksi gangguan
faal endotel
ST elevasi UAP
Agregasi platlet

Disfungsi endotel &


Spasme Vasokonstriksi
bahan vasoaktif

Thrombus Isi garnula lepas

Agregasi luas
Patofisiologi

Penurunan supply O2 ke jantung; Glikolisis


Iskemia jantung
Kebutuhan O2 meningkat anaerob

Oklusi
Asam laktat

<100%

Ph otot
UAP jantung
meningkat

Nyeri dada
Faktor risiko

• Merokok
• Tidak berolahraga secara teratur
• Hipertensi
• Kolesterol tinggi
• Riwayat penyakit DM
• Penyakit arteri koroner
• Arterosclerosis
Manifestasi klinis
• Lokasi nyeri
• Pada umumnya didada,
substernal, atau sedikit • Sifat nyeri
kekirinya.
• rasa tertindih atau berat pada
dada
• Penjalaran nyeri • rasa desakan yang kuat dari
dalam atau dari bawah diafragma
• Penjalaran nyeri dapat sampai
ke leher, rahang, bahu kiri, • diremas – remas
lengan dan jaribagian ulnar, • pada keadaan berat disertai
punggung kiri dan keringat dingin dan sesak napas
epigastrium. serta perasaan takut mati.

• Kuantitas nyeri
• tergantung berat dan lama kerja
Penatalaksanaan

• Non-medikamentosa:
• Tindakan revaskularisasi pem. Koroner
• Pemberian oksigen dan istirahat pada waktu datangnya serangan angina
• Perubahan gaya hidup ( berhenti merokok)
• Penurunan berat badan
• Penyesuaian diet
• Olah raga teratur
• Obat anti agregasi trombosit:
• Aspirin
• Klopidogrel
• Inhibitor Glikoprotein IIb/IIIa
• Obat anti-iskemia:
• Nitrogliserin
• β-blocker
• Penyekat kanal Ca2+
Pencegahan
Komplikasi • Gejala dengan onset baru angina berat atau

• Dispnea terakselerasi memiliki prognosis lebih baik


• Diaforesis dibandingkan dengan yang memiliki nyeri pada
• Kecemasan waktu istirahat
• Infark
• Kematian
Prognosis
• Menghindarkan kegemukan
• menghindarkan stress
• Diet rendah lemak
• Aktifitas fisik yang tidak berlebihan
• Tidak merokok.
Hipertensi primer & sekunder
Peningkatan tekanan darah di atas normal untuk
Penyebab hipertensi tidak diketahui pada sekitar
usianya karena penyebab klinis yang sebelumnya
95% kasus. Telah diketahui secara luas,
terdeteksi. Penyebab utama umum tekanan
hipertensi adalah penyakit multifaktor kompleks
darah tinggi sekunder adalah, penyakit ginjal,
yang mempunyai penentu genetik maupun
penyakit endokrin, koarktasio aorta, kehamilan,
lingkungan.
dan obat-obatan.
Gejala klinis

Gejala klasik Gejala lanjutan Komplikasi


Naiknya tekanan darah Tidak diobati

Sakit kepala Sakit kepala saat bangun tidur Stroke

Pusing Mata kabur, depresi Gagal ginjal

Epistaksis Nokturia Infark miokard

Ensefalopati
Kesimpulan

Angina pektoris tidak stabil adalah suatu sindrom klinik yang berbahaya dan merupakan tipe
angina pektoris yang dapat berubah menjadi infark ataupun kematian. Pengenalan klinis angina
pektoris termasuk patofisiologi, faktor risiko untuk terjadinya IMA serta perjalanan penyakitnya
perlu diketahui agar dapat dilakukan pengobatan yang tepat ataupun usaha pencegahan agar
tidak terjadi infark miokard.

Pencegahan terhadap faktor risiko terjadinya angina pektoris lebih penting dilakukan dan
sebaiknya dimulai pada usia muda seperti menghindarkan kegemukan, memantau tekanan darah
menghindarkan stres, diet rendah lemak, aktifitas fisik yang tidak berlebihan dan tidak merokok.

Anda mungkin juga menyukai