Anda di halaman 1dari 21

Prof. Dr. H.

Syakroni Daud Rusydi, SpOG(K)

Departemen Obstetri dan Ginekologi


Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang
 DEFINISI:
TELUR YANG DIBUAHI
BERIMPLANTASI & TUMBUH DI LUAR
ENDOMETRIUM KAVUM UTERI
INSIDEN
 Insiden (1 : 26 kehamilan)

 Usia yang terbanyak: 25 -35 tahun


Faktor Risiko
 Radang panggul
 Kehamilan ektopik sebelumnya
 Operasi tuba
 Infertilitas, endometriosis
 Fertilisasi invitro
 ???IUD (kecil kemungkinan)
 Superovulating agents
Symptoms of Ectopic Pregnancy
Patients with
Symptom 
Symptom
Abdominal pain  90-100%
Amenorrhea  75-95%
Vaginal bleeding 50-80%
Dizziness, fainting  20-35%
Pregnancy symptoms  10-25%
Urge to defecate  5-15%
Pemeriksaan fisik
 Keadaan umum  tergantung perdarahan
 KET  syok, anemis, perut tegang, nyeri abdomen
 KE  Massa disamping uterus
 Perdarahan pervaginam
 Nyeri goyang porsio
 CD menonjol dan nyeri raba
 Besar uterus  tidak sesuai
Laboratorium
 -hCG (kwantitaf)  +/-
 RIA  kwalitatif
 KE  rendah < 1800 mIU/ml
 hCG kuantitatif serial
 Kadar progesteron  < 15 ng/ml  KE ??

Kuldosintesis
 CD menonjol  darah atau bukan
 KET  darah tua coklat kehitaman tidak
membeku atau bekuan kecil
 KE  tidak perlu
USG
 Kantong gestasi diluar uterus (pada

KET tidak bisa ditemukan)


 Harus dibedakan dgn korpus luteum,

kista endometriosis, hidrosalfing


 TA  hCG > 6500 mIU/ml

 TV  > 1000 mIU/ml


Kuret endometrium
 Jika ada perdarahan pervaginam
 Reaksi Arias-Stella  stimulasi hormon

Laparoskopi :
Diagnostik terakhir dan dapat juga
sebagai terapi
Adanya darah  mempersulit prosedur
 indikasi laparotomi
DD
 Appendisitis akut

 PID

 Perdarahan korpus luteum

 Torsi ovarium

 Torsi mioma serosa

 Abortus
Lokasi
 Ampula  95%
Tuba  Isthmus  8%

Ligamentum  Cornu  <2%

Abdominal  Serviks  <2%

Serviks  Ovarium <2%


Kornu  Abdomen  <2%

Ovarium
PENATALAKSANAAN
 Ekspektatif (Observasi)

 Medikamentosa : MTX

 Laparoskopi/Laparotomi

- Radikal
- Konservatif
Ekspektatif
Kriteria
 Klinis stabil

 hCG < 250 mIU/ml

 < 2 cm

 Tidak ada distensi tuba

 Tidak ada perdarahan dari fimbrae

 Dirawat sampai hCG < 10 mIU/ml


MTX
 Toksik terhadap sel trofoblas
 Efek samping minimal
 Dapat mencegah kasus fertilitas pada
kehamilan servikal
 Membutuhkan ketaatan dari pasien, waktu
 Nyeri yang tidak khas
 BSU dapat meningkat pada awalnya
 Sistemik / Transvaginal injection
Laparoskopi/Laparotomi
 Sebagai diagnosis dan terapi
 Salfingostomi
 Salfingektomi (total/parsial)
 Reseksi kornu
Kesimpulan
 Kehamilan ektopik sering terjadi,
cenderung meningkat
 Mortalitas menurun  deteksi dini

 Terdapat pilihan terapi medis dan bedah

 KE dapat berulang pada kehamilan


berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai