History Taking

Physical Examination

PERIPHERAL
VASCULAR DISEASE
B. Rudy Utantio

For training use only IDPS

IDPS
 Anatomy and Physiology
of
The Heart and Vascular

For training use only IDPS

IDPS
 The Heart: A Function
pulmonary artery
pulmonary veins

DIASTOLE pulmonary circulation

SYSTOLE
aorta

vena cava

left atrium
right atrium

left ventricle
right ventricle
systemic circulation

The
The heart
heart ensures
the
the circulation
circulation of
of
blood
blood through
the
pulmonary
pulmonary
For training use only
and
and IDPS
IDPS
systemic circuits
 Penyakit Pembuluh Darah Perifer
(Penyakit Vaskular)

Penyakit Pembuluh Arteri

Penyakit Pembuluh Vena

For training use only IDPS

IDPS
 SIMPTOM
PENYAKIT VASKULAR

B. Rudy Utantio
For training use only IDPS
IDPS
 SIMPTOM VASKULAR
@ Massa berdenyut didaerah perut
(Aneurisma Aorta Abdominalis)
@ Nyeri dada tiba-tiba, seperti dirobek
(Diseksi Aorta)
@ Jari-jari sulit digerakkan, rasa kesemutan
(Sindrom Raynud)
@ Nyeri tungkai saat berjalan, berkurang saat istirahat
(Klaudikasio intermiten -->Penyakit Arteri Perifer)
@ Nyeri tungkai saat aktivitas maupun saat istirahat
(Insifisiensi Vena Dalam)
@ Nyeri tungkai saat jalan dan istirahat, edema (+)
(Trombosis Vena Dalam)
@ Sesak mendadak post operasi / imobilisasi lama
(Emboli Paru)
For training use only IDPS
IDPS
 Penyakit Pembuluh Darah Perifer
(Penyakit Vaskular)

Penyakit Aorta : Aneurisma Ao, Diseksi Ao

Penyakit Arteri Perifer (PAD)
Penyakit Raynud
Penyakit Buerger
Insufisiensi Vena Kronik (CVI)

For training use only IDPS

IDPS
 Penyakit Pembuluh
Darah Perifer

Patofisiologi Penyakit Vaskular

1. Perubahan struktural dinding pembuluh
darah (proses degeneratif, infeksi atau
inflamasi sistemik)
--> menyebabkan vasodilatasi, aneurisma,
diseksi atau ruptur
2. Penyempitan lumen pembuluh darah
(atherosklerosis, trombosis, inflamasi p.d.)
3. Spasme otot polos pembuluh darah
4. Ketiga patofisiologi tersebut dapat terjadi
sendiri atau bersamaan
For training use only IDPS
IDPS
 PENYAKIT AORTA

IDPS
For training use only
B. Rudy Utantio
IDPS
 AORTA

- Pada orang dewasa diameter pangkal aorta

kurang lebih 3 cm, menyempit pada arkus
aorta (2 - 2,5 cm)

- Aorta asendens --> arcus aorta --> aorta

desendens --> aorta abdominalis --> arteri
iliaka dekstra dan sinistra

- Pada orang dewasa, diameter aorta

abdominalis normal kurang dari 3 cm

For training use only IDPS

IDPS
For training use only IDPS
IDPS
 PENYAKIT AORTA

Aneurisma Aorta

Diseksi Aorta

For training use only IDPS

IDPS
 ANEURISMA
AORTA

B. Rudy Utantio
For training use only IDPS
IDPS
 ANEURISMA AORTA ABDOMINALIS
(AAA)

AAA adalah dilatasi aorta abdominalis dengan

diameter >1.5x diameter normal.
Anamnesis:
1. Rasa berdenyut pada abdomen
2. Faktor risiko : Hipertensi

For training use only IDPS

IDPS
 ANEURISMA AORTA ABDOMINALIS
(AAA)

Pemeriksaan fisik :
Masa yang berdenyut (pulsatile) di abdomen

Diagnosis dengan aortografi-->dilatasi aorta

abdominalis > 1,5 x normal, bisa terjadi ruptur

Diagnosis banding : Tumor mediatinum

Pemeriksaan penunjang : EKG, lab, eko. aortogr

Terapi : Kontrol TD < 110, N < 60 dan bedah

For training use only IDPS
IDPS
 DISEKSI AORTA

- Diseksi Aorta Thorakalis

- Diseksi Aorta Abdominalis
- Diseksi Aorta Thorako-
Abdominalis

IDPS
For training use only
B. Rudy Utantio
IDPS
 DESEKSI AORTA
Deseksi Aorta adalah robeknya lapisan intima aorta
Anamnesis : Nyeri dada tiba-tiba, seperti dirobek
Pemeriksaan Fisik : Tidak spesifik, bisa terjadi :
- Hilangnya pulsasi arteri ekstremitas bila terjadi
sindrom malperfusi
- Bila terjadi regurgitasi aorta, terdengar “early
diastolic murmur”
Kriteria Diagnosis :
- Diseksi klasik : Bukti adanya lubang robekan
(entry tear) di aorta ascenden (Stanford A)
atau robekan di aorta descenden (Stanford B)

For training use only IDPS

IDPS
 DESEKSI
AORTA
Diagnosis Kerja :
1. Deseksi Aorta Ascenden --> Stanford A
2. Deseksi Aorta Descenden --> Stanford B
3. Deseksi Aorta De Bakey :
I . De Bakey I : Robekan aorta ascenden
hingga arcus aorta/dibawahnya
II. De Bakey II : Robekan aorta ascenden saja
Diagnosis Banding : Tumor mediatinum
Pemeriksaan Penunjang :
1. EKG
2. Lab : Hb. Ht. Lekosit, GDS, Elektrolit, Ureum,Kreat
3. Ekokardiografi, MRA, Aortografi

For training use only IDPS

IDPS
 DESEKSI
AORTA

Terapi : 1. Pengendalian faktor risiko

2. Kontrol TD hingga < 110 mmHg dan
denyut nadi < 60 x/menit
3. TEVAR (Thoracic Endovascular
Aortic Repar)
4. Bedah koreksi terbuka.
Edukasi : 1. Pengendalian faktor risiko
2. Minum obat teratur
3. Tidak melakukan aktivitas fisik berat.
Prognosis : Dubia ad bonam.

For training use only IDPS

IDPS
For training use only IDPS
IDPS
 PENYAKIT
ARTERI PERIFER
B. Rudy Utantio

For training use only IDPS

IDPS
 Vascular
Disorders

For training use only IDPS

IDPS
 Penyakit Arteri Perifer
Peripheral Arterial Disease (PAD)

Kumpulan kelainan yang ditandai oleh

- Penyempitan (stenosis) atau
- Penyumbatan (oklusi) arteri

--> menyebabkan penurunan perfusi jaringan ke

ekstremitas.

For training use only IDPS

IDPS
 Common Sites of Claudication

Obstruction Ischemia in buttock, hip,

in Aorta or
thigh
iliac artery

Femoral artery Thigh, calf

or branches

Popliteal artery Calf, ankle,

or distal foot

For training use only IDPS

IDPS
 DEFINISI
DAN EPIDEMIOLOGI PAP

PAP adalah obstruksi total atau sebagian dari satu atau lebih arteri
yang disebabkan oleh berbagai proses terutama aterosklerosis.

PAP meliputi semua pembuluh darah di berbagai tempat, seperti

karotis, vertebra, ekstremitas atas dan bawah, mesenterika, renal dan
aorta.

Aterosklerosis merupakan kondisi kronis yang berkembang dalam

waktu yang lama dan menyebabkan penyempitan arteri.

For training use only IDPS

IDPS
 Presentasi klinis PAD pada ekstremitas bawah
--> bervariasi :

1. Asimptomatik ( mencapai 40-50 % )

2. Iskemia tungkai akut
--> Acute Limb Ischaemia
--> kondisi darurat

For training use only IDPS

IDPS
 Presentasi klinis PAD

Acute Limb Ischaemia

1. ISKEMIA EXTREMITAS ATAS AKUT

2. ISKEMIA EXTREMITAS BAWAH AKUT

For training use only IDPS

IDPS
 Anamnesis

Nyeri tungkai / lengan mendadak saat

aktivitas dan berkurang atau menghilang
dengan istirahat

=> klaudikasio intermiten

yang dapat mengganggu fungsi ekstremitas

For training use only IDPS

IDPS
 Anamnesis :
Klaudikasio intermiten

Faktor resiko :

diabetes, merokok, laki-laki, umur

lanjut, dislipidemia, berdebar
(palpitasi/fibrilasi atrial

For training use only IDPS

IDPS
 PERIPHERAL ARTERY DISEASES
(Penyakit Arteri Perifer)

• Asimptomatik
• Simptom atipikal : nyeri di pantat-betis
• Intermittent claudication
• Critical limb ischemia
– Rest Pain
– Ulkus
– Nekrosis/Gangrene
• Acute limb ischemia --> 6 P
- pain, pulselessness (hilangnya
denyut nadi), pallor, paraesthesia,
paralysis, perishing cold IDPS
For training use only IDPS
 PATOFISIOLOGI :
Plak aterosklerotik pecah (tersering)

=> trombosis => iskemia akut

For training use only IDPS

IDPS
 PATOFISIOLOGI YANG LAIN :

- Emboli dari jantung

- Emboli dari penyakit arteri
- Diseksi aorta
- Trauma pada ekstremitas

For training use only IDPS

IDPS
 Pemeriksaan Fisik  6 p
- Nyeri hebat (pain)
- Kesemutan (paraesthesia)
- Nadi tidak teraba (pulselessness)
- Lumpuh (paralysis)
- Pucat (pallor)
- Rasa dingin (perishing cold)

For training use only IDPS

IDPS
 Kriteria diagnosis
1. Kriteria klinis 6-P
2. Penentuan stadium
menurut Rutherford

For training use only IDPS

IDPS
 Stadium PAD menurut Rutherford
Derajat keparahan PAD didasarkan klasifikasi Fontaine ( Eropa )
dan klasifikasi Rutherford ( Amerika Utara ) ( 1 ).

Kategori klinis “The Rutherford” digunakan untuk mengklasifikasikan

tingkat iskemia dan penyelamatan
anggota badan.

Rutherford kategori 1  tanpa gejala atau gejala muncul saat aktivitas

sangat berat. Dopler arteri dan vena terdeteksi
Rutherford kategori 2  bila gejala muncul saat aktivitas sedang.

Rutherford kategori 3  gejala muncul saat aktifitas ringan.

Klaudikasio dimasukkan dalam Rutherford kategori 1-3 .

Rutherford kategori 4  gejala terjadi saat istirahat.

Rutherford Kategori 5  adanya ulserasi pada kaki

Rutherford kategori 6  ulserasi dengan jaringan nekrosis.

For training use only IDPS

IDPS
 Terapi farmakologi :

Cilostasol (penghambat fosfodiesterase)

Naftidrofuryl (antagonis 5-hydroxytriptamin)
Carnitin (memperbaiki metabolisme otot)
Statin (berperan pada proses aterosklerosis)
Pentoxifyline (menurunkan fibrinogen)
Antitrombotik/antiplatelet (Aspirn dan Clopidogrel)
Vasodilator arteri -obat lini pertama.

For training use only IDPS

IDPS
Peripheral Arterial Disease

TERAPI /
TINDAKAN

For training use only IDPS

IDPS
For training use only IDPS
IDPS
 SINDROMA RAYNAUD

B. Rudy Utantio

For training use only IDPS

IDPS
 SINDROMA RAYNAUD

Definisi : Kumpulan gejala akibat vasospasme

periodik pembuluh darah jari-jari
Anamnesis :
- Jari sulit digerakkan, rasa berkurang / kesemutan
- Diawali dengan ketegangan / stres emosional,
terpapar hawa dingin
- Merokok
Pemeriksaan Fisik:-Jari sulit digerakkan (numbness)
- Perubahan warna kulit (pallor)
- Sianosis sampai kemerahan(rubor)
- Hiperhidrosis
For training use only IDPS
IDPS
For training use only IDPS
IDPS
 SINDROMA RAYNUD

Kriteria Diagnosis :
1. Serangan vasospastik dipresipitasi oleh suhu
dingin / rangsangan emosi
2. Ekstremitas bilateral atau simetris
3. Tanpa ada gangren
4. Telah berlangsung minimal 2 tahun
5. Tidak ditemukan penyakit yang mendasari
keluhan vasospasme
Diagnosis : Sindroma Raynud's
Diagnosis Banding : 1. Penyakit Buerger
2. Arteritis Takayasu
Pemeriksaan Penunjang
For training use only IDPS
IDPS
 SINDROMA RAYNUD

Pemeriksaan Penunjang :
1. EKG
2. Laboratorium : Hb, Ht, Lekosit, GDs, Elektrolit,
Faktor koagulasi, ureum kratinin
3. Pengukuran suhu kulit jari.
Terapi : 1. Proteksi terhadap trauma dingin
2. Obat oral : - Nifedipin 30-60mg/24 jam
- Prazosin 1-5mg/12 jam
- Losartan 50 mg/24 jam
- Cilostazol 50 mg/12 jam
3. Revaskularisasi Trombolitik atau bedah
4. Debridemant
5. Amputasi
For training use only IDPS
IDPS
For training use only IDPS
IDPS
 PENYAKIT BUERGER

B. Rudy Utantio

For training use only IDPS

IDPS
 PENYAKIT BUERGER

Definisi : Disebut juga Tromboangitis Obliterans,

merupakan penyakit inflamasi non
aterosklerotik pada arteri ukuran sedang,
arteri kecil dan vena ekstremitas

Anamnesis : Nyeri yang menjalar pada ekstremitas

inferior superior, khususnya dibagian
distal.
Pada umumnya pasien merokok.

For training use only IDPS

IDPS
 PENYAKIT BUERGER

PEMERIKSAAN FISIK

1. Klinis :
a. Pada fase akut 2-3 minggu pertama
segmen vena berwarna merah gelap dan
nyeri pada perabaan.
b. >3 minggu, nyeri berkurang atau hilang,
warna segmen vena berwarna lebih gelap
dan teraba keras seperti kawat. Hilangnya
pulsasi arteri di bagian distal.
c. Nekrosis atau gangren pada jari.
2. Anatomi :
Ekstremitas inferior dan superior bagian
distal (Phalanx)
For training use only IDPS
IDPS
 PENYAKIT BUERGER

Kriteria Diagnosis :
a. Klinis :
Bagian distal dari ekstrimitas
inferior dan superior berwarna
merah gelap, seiring waktu
bertambah gelap disertai nyeri pada
perabaan dan hilangnya pulsasi
arteri di bagian distal dengan/ tanpa
disertai nekrosis/ ganggren
b. Simptom
Nyeri disertai perubahan warna kulit
(merah kehitaman) pada bagian distal
ekstremitas inferior dan superior
For training use only IDPS
IDPS
 PENYAKIT BUERGER

Etiologi : - Merokok
3.

- Hiperkoagulabilitas
- Genetik
Anatomi : - Arteri dan vena ukuran kecil ekstremitas
inferior dan superior (pada jari-jari kaki
dan tangan)
- Pembuluh darah arteri serebral, renalis,
arteri koroner, mesenterika, thorakalis
interna
Patofisiologi
Inflamasi menimbulkan penyumbatan lumen
pembuluh darah arteri berukuran sedang dan
kecil dan merambat ke vena dan syaraf yang
berdampingan.
For training use only IDPS
IDPS
 PENYAKIT BUERGER

Diagnosis --> Penyakit Buerger

DiagnosisBanding : 1. Insufesiensi vena kronis

2. Acute limb ischemia
3. Penyakit Raynoud

Pemeriksaan Penunjang :
1. EKG
2. Laboratorium: Hb, Ht, Leucocyte, Trombocyte,
electrolyte, ureum kreatinine, GDS, GDP,
GD2JPP,
HbSAg, enzimhati
3. Ekokardiografi
4. Doppler arteri-vena
5. Arteriografi
For training use only IDPS
IDPS
 PENYAKIT BUERGER

Terapi 1. Umum (non bedah) :

a. Edukasi
b. Perawatan luka
c. Pengobatan infeksi
d. Cilostazole 2-3x 50 mg/hari
e. Beraprost sodium (2-3 x 20 mcg)
f. Dipyridamole 3 x 50-75 mg
g. Pentoxyfilin

2. Khusus:
Operasi bedah pintas dengan atau
tanpa amputasi

For training use only IDPS

IDPS
 INSUFISIENSI
VENA KRONIK
B. Rudy Utantio

For training use only IDPS

IDPS
 VENOUS INSUFFICIENCY
Symptoms and Signs
 Nocturnal pain, restless legs
 Orthostatic pain
 Edema, Varises, Hiperpigmentasi, ulkus

For training use only

http://www.icvein.com/images/signs-of-venous-insufficiency-iowa.jpg IDPS
IDPS
 Venous Abnormalities
Varices

For training use only IDPS

IDPS
 That’s all folks!

For training use only IDPS

IDPS