Anda di halaman 1dari 21

Oleh:

Ns. AMATUS YUDI ISMANTO, Sp. Kep. An


POKOK PEMBAHASAN
DEFINISI

FUNGSI BERMAIN

KLASIFIKASI BERMAIN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PRINSIP BERMAIN DI RUMAH SAKIT

KARAKTERISTIK BERMAIN SESUAI TAHAP


PERKEMBANGAN
TUJUAN:
Setelah pembelajaran ini,
peserta mengetahui
intervensi keperawatan
yang dapat mengurangi
dampak hospitalisasi pada
anak melalui permainan
terapeutik
PENDAHULUAN
• Hospitalisasi membuat anak-anak pada
semua usia dan keluarganya mengalami
stress
• Cemas dan Takut  Penolakan terhadap
pengobatan dan perawatan  Lama hari
rawat memanjang, memperberat kondisi
anak
• Bermain: aspek penting dalam kehidupan
anak & cara efektif untuk pengaturan stress
I. PENGERTIAN
• Bermain: aspek penting dalam kehidupan anak
dan merupakan cara yang efektif untuk
pengaturan stress pada anak yang mengalami
perawatan, karena penyakit dan dirawat di
rumah sakit merupakan krisis dan biasanya
mengalami stress yang sangat besar.
• PERMAINAN TERAPEUTIK: permainan untuk
menghadapi ketakutan dan keprihatinan
pengalaman kesehatan pada anak yang
dirawat, yang biasanya dilakukan oleh perawat
– Suka rela
– Memperoleh kesenangan

(Hockenberry & Wilson, 2007).


1. Perkembangan Sensori Motorik
2. Perkembangan Intelektual
3. Perkembangan Sosialisasi
4. Perkembangan moral
5. Kreativitas
6. Kesadaran diri (Self awarenes)
7. Terapeutik
Manfaat Permainan Terapeutik

Menurunkan stress psikologis dan fisiologis yang


merupakan tantangan bagi anak dalam menghadapi
pengobatan dan manfaat jangka panjang membantu
perkembangan respon perilaku lebih positif untuk
menggambarkan pengalaman pengobatan (Koller,
2008b).
Keuntungan Permainan Terapeutik di Rumah
Sakit (Supartini, 2004)

1. Meningkatkan hubungan Perawat – Klien (anak &


keluarga) di RS
2. Memulihkan rasa mandiri pada anak
3. Meningkatkan penguasaan pengalaman
4. Membina tingkah laku yang positif
5. Alat komunikasi Perawat – Klien, anak dan keluarga
(menurunkan ketegangan)
III. KLASIFIKASI BERMAIN

1. Menurut Isi
Sosial affective Play: ex. ciluk ba
Sense of pleasure play: Ex. Main air dan pasir
Skill Play: Ex. Naik sepeda, menggenggam
Dramatik Play: Ex. Dokter & perawat

2. Menurut Karakteristik Sosial


Solitary Play: Ex.boneka masing2 (beda2)
Pararel play: Ex. boneka sama, tapi masing2)
Associative Play (Ex.masak-masak)
Cooperative play: (ex. Sepak bola)
Onlooker play: (ex. Congklak, ular tangga)
IV. FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI BERMAIN
1. Tahap perkembangan
2. Status kesehatan
3. Jenis kelamin
4. Lingkungan
5. Alat permainan yang cocok
V. PRINSIP BERMAIN DI RS
1. Tidak membutuhkan energi
2. Permainan simple
3. Kegiatan yang singkat waktunya
4. Mempertimbangkan keamanan
5. Kelompok umur yang sama
6. Melibatkan orang tua
7. Permainan tidak bertentangan dengan
pengobatan
8. Semua alat bermain harus dapt dicuci dan
didesinfeksi
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
bermain di rumah sakit

• Anak-anak yang sakit dan dirawat


memiliki tingkat energi yang lebih
rendah dari anak yang sehat;
• Tipe: bayi dan todler lebih
membutuhkan keamanan dari
bermain; kelompok anak sekolah &
remaja lebih memperhatikan manfaat
dari aktivitas kelompok; dan
• Menyediakan tempat khusus bermain
untuk setiap kelompok usia
VI. KARAKTERISTIK BERMAIN SESUAI TAHAP
PERKEMBANGAN

1. Permainan untuk tahap sensorik-motorik (0-2 tahun)

• Meniru & Menunjukkan prilaku sederhana yang di ulang-ulang


•Belajar menguasai dan mengkoordinasikan keterampilan motorik
halus dan motorik kasar.
•Mempraktekkan dan mengendalikan gerakannya serta menggali
pengalaman dengan penglihatan, suara, sentuhan
•Sejak usia 2-3 bulan, anak mulai diajak berkomunikasi atau bereaksi
terhadap keadaan sekitarnya (misalnya: gerakan tangan atau
permainan mimik sang ibu) maka anak sudah dapat diberikan
permainan.
•Contoh: benda berwarna yang digantung, berbicara & bernyayi
dgn bayi, kertas dan alat tulis (mencoret2), menonton TV,
sendok dan gelas yang tidak mudah pecah (mainan yang mudah
dipegang).
2. Permainan untuk tahap praoperasional (2-7 tahun)

 Anak pada fase pra operasional sudah mampu


menggunakan simbol dan bermain dengan mempelajari
bahasa dan belajar membuat sesuatu.
 Anak mulai mengucapkan kalimat sederhana tentang
sesuatu yang dilihatnya dalam gambar dan bertanya jawab.
 anak mulai mempraktekan beberapa keterampilan barunya
seperti menamai, mencocokan, menebak, atau
membandingkan.
 Anak menyukai aktifitas fisik, bergerak kesana kemari
untuk mengembangkan motorik kasar dan halus seperti
belajar masuk, keluar, naik dan turun.
 Contoh: Boneka, menonton, alat menggambar, alat
memasak, bola, mobil-mobilan, permainan balok-balok,
buku dengan kata-kata simpel, buku cerita, sepeda
roda tiga
3. Permainan untuk tahap operasional (lebih dari 7 tahun)

 Pada fase ini diperlukan permainan yang


mengembangkan kreatifitas dan sosialisasi
anak.
 Selanjutnya agar kreatifitas anak tumbuh dan
berkembang harus pula diciptakan pola bermain
dalam satu kesatuan dengan keluarga, yaitu
bisa dengan mengajak anak-anak secara
bersama-sama bermain yang melibatkan proses
kreatif.
 Contoh: mobil-mobilan, boneka, alat memasak,
main kartu, alat olah raga, buku, alat tulis, alat
gambar, mendengar musik, sepeda, kain drama
Kegiatan yang Kreatif
untuk anak di RS
• Role play
• Bercerita
• Pantomin
• Melukis, menggambar
• Menulis cerita tentang
RS
KESIMPULAN
Hospitalisasi membuat anak-anak pada semua usia
dan keluarganya mengalami stress

Perawat dapat menggunakan intervensi permainan


terapeutik untuk menurunkan stress akibat ketakutan
dengan menggunakan bermacam-macam permainan

Permainan terapeutik dapat secara individu dan


berkelompok sesuai dengan tahapan usia dan kondisi
anak
PROPOSAL BERMAIN
TERAPEUTIK
UNIVERSITAS:
SEMESTER/PROGRAM:
MATA KULIAH:
TOPIK:
SUB TOPIK:
SASARAN:
TEMPAT:
HARI/TANGGAL:
WAKTU:
1. TINJAUAN TEORI/LATAR
BELAKANG
2. TUJUAN (UMUM DAN
KHUSUS)
3. STRUKTUR
4. KRITERIA ANGGOTA
5. PROSES SELEKSI
6. ANTISIPASI MASALAH
7. ALAT BANTU
8. RENCANA PELAKSAAN
9. EVALUASI
• 2-PROPOSAL PERMAINAN TERAPEUTI
K 2021.doc

Anda mungkin juga menyukai