Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN PERSALINAN KALA III

Tindakan yg keliru dalam pelaksanaan MAK III:


• Melakukan masase uterus pd saat plasenta belum lahir;
• Mengeluarkan plasenta, padahal plasenta belum lepas;
• Rutinitas kateterisasi

Kesalahan tindakan MAK III :


• Terjadi inversio uteri
• Tali pusat terputus
• Syok
Pemeriksaan plasenta meliputi :
• Selaput ketuban utuh atau tidak
• Bagian maternal : jumlah kontiledon
• Bagian fetal : utuh atau tidak
• Tali pusat : jumlah arteri dan vena, insersi tali
pusat (sentral atau marginal), serta panjang
tali pusat
Penyulit dan Komplikasi Kala III
PPH  perdarahan 500 cc atau lebih yg terjadi
setelah plasenta lahir.

Klasifiksi:
- Early PPH: perdarahan yang terjadi dalam 24 jam
pasca persalinan.

- Late PPH: perdarahan yang terjadi setelah 24 jam


pasca persalinan.
1. Atonia uteri
 Uterus gagal berkontraksi dengan baik setelah persalinan
 Penyebab : partus lama, pembesaran uterus yang
berlebihan pada masa hamil, multiparitas, salah
penanganan kala tiga
 Diagnosis : perdarahan, uterus lembek

Faktor predisposisi:
- Umur
- Paritas
- Uterus terlalu diregang
- Kelainan pada uterus
- Faktor sosio ekonomi
Lanjutan………

• Penanganan :
 kenali dan tegakkan diagnosis
 jika perdarahan terus berlangsung, pastikan
plasenta lahir lengkap
 teruskan pemijatan uterus
 beri oksitosin
 lakukan kompresi bimanual
 bila tidak berhasil segera rujuk
Lanjutan………

2. Retensio placenta
• Plasenta tidak lahir setelah setengah jam janin lahir;
• Penyebab : plasenta belum lepas dari dinding
uterus atau plasenta sudah lepas tetapi belum
dilahirkan;
• Plasenta tidak lepas karena kontraksi tidak kuat
untuk melepaskannya (plasenta adhesiva);
• Plasenta akreta, inkreta, perkreta, inkarserasio
placenta
Lanjutan…………..

3. Perlukaan jalan lahir (vulva, perineum, vagina, serviks) 


perdarahan dalam keadaan dimana plasenta telah lahir
lengkap dan kontraksi rahim baik.
•Klasifikasi:
- Tingkat I  robekan hanya pada selaput lendir vagina dengan
atau tanpa mengenai kulit perinium.
- Tingkat II  robekan mengenai selaput lender vagina dan otot
perinea transversalis, tetapi tidak mengenai spingter ani.
- Tingkat III  robekan mengenai seluruh perinium dan otot
spingter ani.
- Tingkat IV  robekan sampai mukosa rektum.
Lanjutan……..

Etiologi:
• Trauma presipitatus
• Trauma krn pemakaian alat-alat
• Melahirkan kepala pd letak sungsang scr paksa, pembukaan blm
lengkap
• Partus lama

Tanda dan gejala:


- Pendarahan segera
- Darah segar yang mengalir segera setelah bayi dan plasenta
lahir
- Uterus kontraksi baik
- Plasenta baik
3. Inversio uteri
• Adalah suatu keadaan dimana fundus uteri
terbalik sebagian atau seluruhnya masuk ke
dalam kavum uteri.
• Klasifikasi:
- Inversio uteri ringan
- Inversio uteri sedang
- Inversio uteri berat
Faktor predisposisi:
• Spontan : grande multipara, atoni uteri, kelemahan alat
kandungan, tekanan intra abdominal yang tinggi (mengejan dan
batuk).
• Tindakan : tarikan tali pusat, manual plasenta yang dipaksakan.
Penatalaksanaan inversio uteri  reposisi
Tindakan pada Kala III
• Kompresi bimanual
interna
• Kompresi bimanual
eksterna
• Manual plasenta
• Reposisi uterus
• Penjahitan
D. Pemantauan kala III
1.Perdarahan : jumlah darah ±500 cc ada bekuan/tidak
2.Kontraksi baik, teraba keras dan globuler, TFU 2 jari bawah pusat
3.Laserasi jalan lahir (mukosa vagina sampai ke otot vagina) derajat 1 dan 2
perineum yang boleh di lakukan heeting oleh bidan
4.Tanda-tanda vital :
~ Tekanan darah mungkin mengalami sedikit penurunan
dibandingkan ketika kala I dan II
~ nadi normal
~ suhu tidak lebih dari 37,5 derajat
~ respirasi normal.
~ periksa kandung kemih
~ periksa setiap 15 menit sekali
Next…
5. Personal hygiene
~ pastikan ibu nyaman,
~ bersihkan dari darah dan lendir,
~ ganti baju dan anjurkan BAK serta celana
dalam.
6. Pemberian cairan dan nutrisi sesuai keinginan
ibu, untuk
memulihkan tenaga.
Kebutuhan ibu pada kala III
1. Dukungan mental dari bidan atau keluarga atau  pendamping.
2..  Penghargaan terhadap proses kelahiran janin yang telah dilalui.
3.   Informasi yang jelas mengenai keadaan pasien sekarang dan tindakan
apa yang akan dilakukan
4.   Penjelasan mengenai apa yang harus ia lakukan untuk membantu
mempercepat kelahiran plasenta, yaitu kapan saat meneran dan
posisi apa yang mendukung untuk plepasan dan kelahiran plasenta.
5.  Bebas dari rasa risih akibat bagian bawah yang basah oleh darah dan
air ketuban.
6.   Hidrasi. 
NEXT…

• Ketertarikan ibu pada bayi


• Perhatian pada dirinya
• Tertarik pada plasenta
• Cemas
• Rileksasi
• Nutrisi
Pendokumentasian Kala III
• Lama kala III
• Pemberian oksitosin berapa kali
• Jumlah perdarahan
• Kontraksi uterus
• Adakah laserasi jalan lahir
• Vital sign ibu
• Keadaan BBL
Terima kasih……….

Anda mungkin juga menyukai