Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 8

DORSILA LISA KARATEM


DESI A SANADI
EMMA SARINA SAYORI
FERDYNANDA MARIA THERESA LURUK

PROLAKTINOMA
DEFINISI
Prolaktinoma adalah suatu kondisi di mana Prolaktinoma merupakan jenis tumor jinak
biasanya tumor jinak (adenoma) dari kelenjar yang terjadi pada kelenjar hipofise. Dengan
pituitari di otak kelebihan hormon prolaktin. terjadinya prolaktinoma alam menghasilkan
Efek utama dari peningkatan prolaktin adalah
jumlah hormon prolaktin yang cukup besar.
penurunan kadar hormon seks, estrogen
Walaupun prolaktinoma tidak ganas, tetapi
dalam perempuan dan testosteron dalam pria.
dapat mengganggu pandangan,
Prolaktinoma yakni tumor hipofisis
menyebabkan ketidaksuburan dan
penghasil prolaktin yang dapat dibagi
menghasilkan efek lainnya. Prolaktinoma
menurut ukurannya menjadi makroadenoma
(>1 cm) atau mikroadenoma (<1 cm). (Chris adalah salah satu beberapa jenis tumor yang

Brooker, 2008) dapat mengembangkan dalam kelenjar di

bawah otak.
ETIOLOGI
1. Gangguan pada hipotalamus (peningkatan hormone TRH)

2. Gangguan pada hipofisis (seperti adanya tumor pada hipofisis baik berupa
mikro ataupun makro)

3. Obat-obatan

4. Neurogenik seperti adanya luka pada dinding dada sehingga menstimulasi


terjadinya peningkatan prolaktin

5. Penurunan eliminasi prolaktin dalam tubuh di sebabkan oleh rendahnya


bersihan prolaktin dalam sirkuasi sistemik tubuh dn stimulasi prolaktin
langsung pada pusat
ANATOMI & FISIOLOGI

Hipofisis merupakan sebuah kelenjar


sebesar kacang polong, yang terletak
didalam struktur bertulang (sela
tursika) di dasar otak. Hipofisis
mengendalikan fungsi dari sebagian
besar kelenjar endokrin lainnya,
sehingga disebut kelenjar pemimpin,
atau master of gland. kelenjar
hipofisis terdiri dari dua lobus, yaitu
lobus anterior dan lobus posterior.
Lanjutan
1. Fungsi Hipofisis Anterior
2. Fungsi hipofisis posterior
 Hormon pertumbuhan (somatotropin ) : Mengendalikan
pertumbuhan tubuh (tulang, otot, dan  organ-organ lain).  Anti-diuretik hormon (ADH):
 Hormon TSH : Mengendalikan pertumbuhan dan
Mengatur jumlah air yang
aktivitas sekretorik kelejar tiroid.

 Hormon ACTH : Mengendalikan kelenjar suprarenal melaluiginjal, reabsorbsi air, dan


dalam menghasilkan kortisol yang berasal dari kortex
mengendalikan tekanan darah
suprarenal.

 Hormon FSH : Pada ovarium berguna untuk merangsang


padaarteriole.
perkembangan folikel dan sekresi esterogen. Pada testis,
homon ini berguna untuk merangasang pertumbuhan
 Hormon oksitosin : Mengatur
tubulus seminiferus, dan spermatogenesis.
kontraksi uterus sewaktu melahirkan
 Hormon LH : Pada ovarium, untuk ovulasi,
pembentukan korpusluteum, menebalkan dinding rahim
bayi dan pengeluaran air susu
dan sekresi progesteron dan pada testis, untuk sekresi sewaktu menyusui.
testoteron

 Hormon Prolaktin : Untuk sekresi mamae dan


mempertahankan korpus luteum selama hamil.
MANIFESTASI KLINIS

1. Efek langsung dari prolaktin yang berlebihan, seperti


induksi galaktorea atau hipogonadisme

2. Efek dari lesi struktural (sepertitumor hipofisis), yang


menyebabkan gejala nyeri kepala, gangguan lapang
pandang, atau yang terkait disfungsi sekresi hormon
hipofisis anterior

3. Hiperprolaktinemia juga akan mengakibatkan osteoporosis


sekunder yaitu penurunan densitas mineral tulang pada
tulang punggung
PATOFISIOLOGI

Fungsi primer prolaktin adalah untuk menstimulasi sel epitel payudara


untuk berproliferasi dan merangsang produksi air susu. Estrogen
menstimulasi proliferasisel laktotrof hipofisis, dan meningkatkan
kuantititas sel ini pada wanita usia premenopause, terutama saat
kehamilan. Namun, laktasi dihambat oleh kadar estrogen dan hormoneessa
yang tinggi saat kehamilan. Penurunan kadar estrogen dan hormonesa
yang cepat pada periode pasca persalinan akan menyebabkan terjadinya
laktasi. Saat laktasi dan menyusui, ovulasi dapat ditekan akibat supresi
gonado tropin oleh prolaktin. Seperti kebanyakan hormone hipofisis
anterior lainnya, prolaktin diregulasi oleh hormone hipotalamus lewat
sirkulasi portal hipotalamus-hipofisis.
KOMPILKASI PEMERIKSAAN PENUNJANG

Komplikasi tergantung dari Pemeriksaan penunjang yang


ukuran tumor dan efek fisiologik dilakukan antara lain :
dari kondisi tersebut. 1. Pemeriksaan hormone prolaktin
Komplikasi hiperprolaktinemia 2. Pemeriksaan MRI
antara lain adalah : 3. Pengukuran hormone TSH

1. Kebutaan 4. Pengukuran kadar ureum


kreatinin
2. Pendarahan
5. CT scan
3. Osteoporosis

4. Infertilitas
PENATALAKSANAAN
Tujuan terapi adalah untuk meredakan gejala hiperprolaktinemia atau mengurangi ukuran

tumor. Penatalaksanaan antara lain:

Memperhatikan penyebab terjadinya hiperprolaktinemia, seperti dengan menghentikan obat-


1.

obatan yang mengakibatkan hiperprolaktinemia dan pada penderita dengan hipotiroidisme

dengan memberikan terapi hormone replacement.

Pada pasien dengan intoleransi bromocriptine atau resisten terhadap obat tersebut, dapat
2.

diberikan cabergoline. Terapi diberikan selama 12-24 bulan dan dihentikan jika kadar prolaktin

telah kembali ke nilai normal.

Pasien dengan hiperprolaktinemia dan tumor hipofisis kecil dapat diobati dengan operasi
3.

Samada, atau dengan pendekatan transfenoidal.


DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d penekanan korteks serebri di hipotalamus
2. Hipertermi b.d kerusakan control suhu sekunder akibat
tumor hipofisis
3. Gangguan Penglihatan b.d penekanan pada ciasma optikum
4. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b.d gangguan metabolic ( hipermetabolik)
5. Kelebihan volume cairan b.d retensi air akibat peningkatan
sekresi ADH
6. Kelemahan b.d ketidakmampuan menyokong tubuh
7. Gangguan citra tubuh b.d perubahan penampilan fisik

Anda mungkin juga menyukai