Implementasi Manajemen Operasional Limbah Medis

Padat di Rumah Sakit PT. Chevron Pacifik Indonesia

Adrian, Thamrin dan Jimmi Copriady
JURNAL ILMU LINGKUNGAN
VOL 10 NO. 1
ISSN 1978-5283
2016

ASKIAH AZIZAH
K012201040
TUGAS INDIVIDU
PEKAN 8
 Limbah padat layanan
kesehatan adalah semua limbah
yang berbentuk padat sebagai
akibat kegiatan layanan
kesehatan yang terdiri dari
— non medis
limbah medis dan
 LIMBAH MEDIS LIMBAH NON MEDIS
Limbah Medis Padat adalah limbah
Limbah Padat yang dihasilkan dari
padat yang terdiri dari limbah
kegiatan di RS di luar medis yang
infeksius, limbah patologi, limbah
berasal dari dapur, perkantoran,
benda tajam, limbah farmasi, limbah
taman dari halaman yang dapat
sitotoksis, limbah container
dimanfaatkan kembali apabila ada
bertekanan, dan limbah dengan
teknologi
kandungan logam berat yang tinggi.
01
Limbah B3 yang ditimbulkan dari
kegiatan laboratorium berupa sisa
proses penyembuhan orang sakit
seperti bahan tambahan untuk
pencucian luka, cucian darah, proses
terapi kanker, praktek bedah, produk
farmasi, dan residu dari proses
insenerasi.

Limbah yang dihasilkan tersebut dapat

mencemari lingkungan, untuk
mengatasi dampak limbah tersebut
telah dilakukan berbagai upaya
pengolahan limbah.
02
Health and Medical Service Rumah Sakit PT Chevron Pacific
Indonesia Distrik Duri memiliki standar operasional prosedur
dalam mengolah limbah medis dengan didasarkan pada
pedoman K3 HES Environmental Medical, mengenai :

Manajemen Fasilitas dan Keselamatan ( MFK ) / Doc.MFK 2.

Pedoman ini terdapat dalam isi : BAB 3 No3 tentang Penanganan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun ( B3 ) bahwa
penanganan limbah beracun dan berbahaya di rumah sakit PT
Chevron Pacific Indonesia mengacu pada kebijaksanaan HES
corporate perusahaan yang diberlakukan sebagai pedoman
“Upstream and Gas Waste Management Environmental
Performance”
 Penanganan Limbah
Bahan Berbahaya Dan Beracun (B3) Di Rumah Sakit

01 02
Pemisahan Pembuangan
Limbah B3 infeksius dan Produksi limbah setiap hari di
non infeksius catat dan didokumentasikan

03
Pengangkutan
Wadah / container, berlabel
biohazard “limbah padat
infeksius” dan Sharp Container
“limbah tajam”
04
Pemusnahan
Diangkat oleh petugas incinerator
untuk dimusnahkan / dibakar.
Pemusnahan Limbah B3 Dengan Incinerator

1 2 3
Dikumpulkan Penimbangan timbulan Pembakaran dengan suhu
di tempat penampungan limbah. Berjarak sekitar 800 – 1.100’C, sekitar 1
(dalam trolli berwarna 200-250 meter jam dan didiamkan
kuning dan dilapisi selama kurang lebih 8-9
kantung plastik besar) jam agar abu menjadi
dingin
 Dalam proses pembakaran menggunakan insinerator,
maka terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan
sesuai dengan standaroperasional PT Chevron Pacific Indonesia

Tahap pembakaran atau

Petugas PT Hasakona pemanasan mesin terlebih
Binacipta menghidupkan dahulu dilakukan agar limbah
mesin insinerator infeksius yang sebelumnya ada
dapat dihancurkan apabila
terjadi pembakaran tidak
sempurna pada hari
sebelumnya

Setelah mesin insinerator Tahap selanjutnya petugas

dihidupkan, maka mesin akan memasukkan limbah
insinerator akan medis padat kedalam mesin
mengeluarkan gas bekas insinerator dan mesin
pembakaran sebelumnya insinerator akan mulai
melakukan proses pembakaran
 KESIMPULAN
Implementasi manajemen operasional limbah medis padat di
Rumah Sakit PT Chevron Pacific Indonesia Distrik Duri dilakukan
beberapa tahapan atau proses yaitu sebagai berikut, yaitu tahap
pewadahan limbah dengan cara pemisahan limbah medis
infeksius dan sampah domestik, tahap pengumpulan limbah
dengan cara pengumpulan limbah medis padat yang sudah
diwadahkan dalam tempat pembuangan sampah, tahap
pengangkutan limbah medis padat oleh petugas Business Partner
dengan menggunakan sharp container

Rumah Sakit PT Chevron Pacific Indonesia Distrik Duri

menggunakan sistem Operational Excellent Management and
Safety (OEMS) yang memiliki karakteristik yang lebih ketat dalam
pelaksanaan dan pengawasan proses pengolahan limbah medis
padat jika dibandingkan dengan Kepmenkes Nomor:
1204/Menkes/Sk/X/2004
THANKYOU