HIPERTENSI
HIPERTENSI
HIPERTENSI
Annisa Amriani. S, M. Farm, Apt
HIPERTENSI
HIPERTENSI
Anamnesa Pasien:
• Nama : Tn. AZT
• Umur : 43 tahun
Diagnosa :
Pasien mengalami hipertensi II, sesuai dengan manifestasi
klinis yang terlihat yaitu tekanan darah 150/100 mmHg,
mengeluh sakit kepala dan lemas. Sakit kepala dirasakan
sejak 3 hari yang lalu, berdenyut-denyut serta tengkuk terasa
berat. Kondisi ini diperparah dengan kebiasaan merokok 1
bks per hari dan minum kopi 2 gelas per hari. Selain itu
pasien juga memiliki berat badan melebihi normal.
Penatalaksanaan
• Non Farmakoterapi
Pasien istirahat yang cukup
Pasien dianjurkan untuk mengurangi berat
badan.
Beri penjelasan kepada pasien bahaya
merokok dan konsumsi kopi bagi pasien
dengan riwayat hipertensi
• Farmakoterapi
Captopril 1x2,5 mg
Merupakan obat golongan ACE-Inhibitor
yang menghambat kerja ACE sehingga
angiotensin II yang dapat menyebabkan
vasokontriksi tidak terjadi.
HCT 1x12,5
Kombinasi dengan obat antihipertensi yang
diberikan kepada pasien yang mengalami
hipertensi.
Saran yang diberikan kepada pasien
Indonesia
• Merupakan suatu epidemi global dengan prevalensi yang cukup tinggi
(10-20%)
Faktor Penyebab Hipertensi
• Merokok
• Berat Badan Berlebihan
• Hipercholesterol (≥ 200 mg%)
• DM
• Stress
Etiology Hipertensi
Essential hypertension (hipertensi primer)
• > 90% of cases
• hereditary component
Secondary hypertension:
• 10% of cases
• common causes: chronic kidney disease,
renovascular disease
• other causes: Rx drugs, street drugs, natural
products, food, industrial chemicals
PATOGENESIS HIPERTENSI MESENSIAL(PRIMER)
Hipertensi primer:
• Penyebab naiknya tekanan darah yang spesifik tidak dapat
diidentifikasi dari sistem organ manapun.
• Salah satu model penyebab yang diusulkan adalah: Abnormalitas
retensi garam oleh ginjal yang bersifat primer dan diturunkan.
Dimana terjadi penyerapan garam yang berlebihan pada salah satu
segmen nefron
HIPERTENSI SEKUNDER
Penyebab dari Adrenal
• Korteks:
Adenoma penghasil aldosteron (primary
aldosteronism/sindrom Conn’s) → hipokalemia,
↑bikarbonat
Adenoma penghasil glukokortikoid/kortisol (Sindrom
Cushing) → hiperglikemia, hipokalemia, alkalosis
• Medula:
Tumor penghasil katekolamin adrenalin (Feokromositoma)
→ vasokonstriksi intens terkait katekolamin
Penyebab ginjal
• Aktivasi sistem renin-angiotensin akibat
penyakit stenosis arteri renal
Fibromuskular displasia
Atherosklerosis arteri
• Selain renin (penyakit parenkim ginjal)
Gangguan produksi vasodilator oleh jaringan
ginjal sehat, termasuk “neutral lipid”
Fibromuskular displasia
• Kelainan kongenital di mana tunika media atau
adventisia arteri renal (atau lainnya) abnormal →
penyempitan lumen.
• Pada wanita muda dekade kedua/tiga.
• Salah satu penyebab “klasik” hipertensi sekunder
• Koreksi bedah pada stenosis dapat mengembalikan
tekanan darah normal
Stratifikasi risiko hipertensi ditentukan berdasarkan :
Tabel 3. Faktor Resiko Kardiovaskular dan Kerusakan Organ Target pada pasien Hipertensi
PENATALAKSANAAN:
VASODILATOR
PENGHAMBAT ACE
ANTAGONIS KALSIUM
Antagonis kalsium menghambat masuknya kalsium melalui saluran
kalsium, menghambat pengeluaran kalsium dari pemecahan retikulum
sarkoplasma dan mengikat kalsium pada otot polos pembuluh darah.
Golongan obat ini seperti nifedipin, diltiazem dan verapamil
menurunkan curah jantung dengan menghambat kontraktilitas, yang
akan menurunkan tekanan darah. Efek penurunan tekanan darah
tergantung pada dosis yang diberikan.
Efek samping golongan antagonis kalsium berupa rasa panas pada muka
dan edema pada ekstrimitas bawah, tapi efek samping sangat minimal.
HIPERTENSI