Modul 9
Modul 9
Biaya Proyek
09
Modul ke:
Program Studi
Teknik Sipil
Anom Wibisono, MT
TUJUAN CASH FLOW PROYEK
1. Kontrak
2. Progress Schedule
3. Manpower, Material dan Equipment Schedule
4. Kas Awal
5. Jadwal pinjaman
6. Jadwal pengembalian pinjaman dan pembayaran bunga
7. Prakiraan pembayaran kepada Subkontraktor
JADWAL PENERIMAAN
Ditinjau dari cara pembayaran Proyek Konstruksi ada bermacam-macam, yaitu
antara lain :
• Pembayaran dengan uang muka atau tanpa uang muka.
• Pembayaran bulanan (monthly payment)
• Pembayaran terjamin (progress payment)
• Pembayaran sekali di akhir (turn key payment)
• Jenis proyek
• Kebiasaan orang-orang yang terlibat dalam proses
pencairan.
• Lokasi proyek
• Sistem administrasi yang ada
• Dan lain-lain.
JADWAL PENERIMAAN
Sesuai dengan sistem dalam akuntansi, maka pengeluaran uang dapat untuk
menunjang berbagai tujuan, yaitu :
1) BIAYA LANGSUNG, YANG TERDIRI DARI :
• Biaya upah
• Biaya material
• Biaya alat
• Biaya-biaya langsung yang lainnya
2) BIAYA TIDAK LANGSUNG, YANG TERDIRI DARI :
• Biaya administrasi dan umum wilayah/cabang
• Biaya administrasi dan umum pusat
3) Pajak-pajak
4) Investasi
5) Deviden
Untuk perhitungan Cash Flow Proyek, biasanya pengeluaran yang tersebut
dalam butir 2, 3, 4, dan 5 tidak termasuk, tetapi hanya pengeluaran untuk
biaya langsung saja.
Pengeluaran untuk pembiayaan proyek pola atau sistemnya
tergantung dengan kebijakan operasional proyek yang
diterapkan. Kebijakan operasional yang terkait dengan
pengeluaran adalah :
1) Pembayaran secara tunai (cash)
2) Pembayaran dengan jangka waktu tertentu (kredit)
Sehingga pembayaran untuk upah akan membesar bila hasil kerja dari tenaga
besar, sebaliknya bila hasil kerja kecil, pembayaran untuk upah juga mengecil.
Jadwal pembayaran untuk tenaga (upah borong) disesuaikan dengan rencana
hasil kerja sesuai program kerja yang ada.
Secara kasar jumlah pembayaran untuk upah borong tiap bulan sesuai dengan
kemajuan prestasi pekerjaan per bulan. Bila proyek dilaksanakan dengan
sistem upah harian, maka jumlah pembayaran untuk tenaga tiap bulan sesuai
dengan jumlah tenaga yang ada pada bulan yang bersangkutan, berdasakan
hari orang (HO) atau mandays.
Pembayaran untuk Material
Untuk pembayaran material dapat dilakukan dengan cara tunai atau kredit,
tergantung pada situasi dan kondisi yang ada. Untuk harga material yang cenderung
bergejolak naik dan sulit diprediksi, biasanya memaksa kita untuk menerapkan cara
pembayaran tunai. Sedang pembayaran cara kredit, biasanya untuk kondisi harga
yang stabil atau bergerak naik tetapi dapat diprediksi, misal tiap tahun naik 10%.
Situasi persaingan dari pembeli karena terbatasnya persediaan material, biasanya juga
mendorong cara pembayaran tunai untuk dapat memperoleh material. Sistem
pembayaran kredit jelas tidak dapat bersaing dalam hal terbatasnya persediaan
material.
Dengan demikian kebijakan pembayaran secara tunai dan kredit tidak dapat
diterapkan sepihak, tetapi juga dipengaruhi oleh situasi dan kondisi dari lingkungan.
Kebituhan akan material selama proses konstruksi sangat tergantung dengan program
kerja yang telah disusun. Artinya semakin tinggi kegiatan proyek pada umumnya
membutuhkan material yang lebih banyak dibanding dengan kegiatan yang rendah.
Jadwal pengadaan material di lokasi proyek sangat dipengaruhi oleh kebijakan
jumlah stok. Bila jumlah stok besar, berarti pengadaan material dalam jumlah besar
tetapi intensitasnya rendah (misalnya 3 bulan sekali). Sedang bila jumlah stok kecil,
berarti pengadaan material dalam jumlah kecil, tetapi intensitasnya tinggi (sering),
misal tiap dua minggu harus mendatangkan material.
Kebijakan stok tersebut juga banyak dipengaruhi oleh beberapa hal seperti antara
lain :
- BBM
- Bahan pelumas
- Sparepart (termasuk ban)
Pembayaran untuk Subkontraktor
Pembayaran untuk subkontraktor dibedakan atas dua jenis yaitu :
1. Pembayaran uang muka
2. Pembayaran prestasi kerja
Kedua jenis pembayaran tersebut, jadwal dan besarnya diatur dengan jelas pada
surat perjanjian subkontrak yang ada. Seperti kontrak pada umumnya, maka cara
pembayaran kepada subkontraktor dapat diatur sebagai berikut :
- Dengan atau tanpa uang muka
- Pembayaran berdasarkan termijn atau bulanan
Bila subkontraktor yang digunakan lebih dari satu, maka langkah pertama adalah
membuat rencana jadwal pembayaran masing-masing subkontraktor. Langkah
berikutnya, rencana pembayaran untuk subkontraktor direkap menjadi satu
(digabung).
Jadwal pembayaran untuk subkontraktor pada dasarnya sama dengan jadwal
penerimaan dari owner.
Ada dua hal yang mempengaruhinya, yaitu :
1. Surat perjanjian, khususnya pasal yang mengatur cara pembayaran.
2. Program kerja (jadwal pelaksanaan).
Pembayaran untuk Persiapan dan
Penyelesaian
Pembayaran untuk pekerjaan persiapan dan penyelesaian pada
dasarnya menggunakan tiga cara diatas, yaitu :
• Pembayaran untuk upah
• Pembayaran untuk material atau alat
• Pembayaran untuk borongan.
Yang dimaksud dengan uang kas diatas adalah sejumlah uang yang harus
disediakan pada awal kegiatan proyek, yang nantinya uang ini harus
dikembalikan dari penerimaan proyek diakhir pekerjaan. Di dalam cash flow, kas
awal, adalah sejumlah uang yang harus tersedia pada setiap awal bulan. Dengan
demikian kas akhir pada bulan N adalah merupakan kas awal pada bulan N + 1.
Finansial
Yang dimaksud dengan finansial disini adalah keputusan tentang keuangan
untuk mengatasi dan menyesuaikan kondisi kas sesudah kas awal. Bila
kondisi kas sesudah kas awal defisit, maka harus diatasi dengan
memasukkan dana pinjaman dan bila kondisi kas sesudah kas awal surplus
cukup besar dapat digunakan untuk mengangsur/mengembalikan pinjaman
(bila masih ada pinjaman), untuk tujuan menekan bunga pinjaman.
Dengan demikian pada kelompok finansial terdiri dari uang masuk dan uang
keluar, oleh karena itu total financial dapat positif dan dapat juga negatif,
tergantung perimbangan antara uang yang masuk dan yang keluar pada
kelompok financial pada tiap bulan. Sesuai dengan penjelasan diatas bahwa
financial ini adalah keputusan keuangan, maka selalu diupayakan suatu
keputusan yang terbaik, dimana tolok ukurannya adalah jumlah bunga
pinjaman yang harus dibayar. Keputusan financial yang baik tentu akan
menghasilkan bunga pinjaman yang lebih kecil. Kebutuhan financial
dipengaruhi oleh kebijakan operasional dan kebijakan keuangan
(pembiayaan). Kebijakan operasional dan kebijakan pembiayaan
menghasilkan jadwal penerimaan dan jadwal pengeluaran. Semakin besar
defisit maka kebutuhan dana finansial menjadi lebih besar.
Kas Akhir
https://mencaripijak.blogspot.com/2018/01/perencanaan-cash-fl
ow-dalam-proyek.html
(di akses pada april 2019)
Terima Kasih