Anda di halaman 1dari 62

FUNGSI PENGARAHAN

DALAM MANAJEMEN
KEPERAWATAN
Disampaikan oleh Ns. Aprilia Nuryanti, M.Kep.
TA 2019/2020
Capaian Pembelajaran
1. Komunikasi manajerial
2. Motivasi
3. Supervisi dan Konsep Pendelegasian
4. Konsep Manajemen Konflik
5. Konsep Kolaborasi dan Negosiasi
BAGIAN SATU

KOMUNIKASI MANAJERIAL
Dasar
• Komunikasi merupakan unsur yang penting
dalam aktivitas manajer keperawatan dan
sebagai bagian yang selalu ada dalam proses
manajemen keperawatan
• Berdasarkan hasil penelitian Swansburg
(1990), bahwa lebih dari 80% waktu digunakan
manajer untuk berkomunikasi, 16% untuk
membaca, dan 9% untuk menulis
• Manajer harus berkomunikasi dengan staf,
pasien, dan atasan setiap hari.
• Praktik keperawatan adalah praktik yang
berorientasi pada kelompok/hubungan
interpersonal dalam mencapai suatu tujuan
organisasi. Oleh sebab itu, untuk menciptakan
komitmen dan rasa kebersamaan, perlu
ditunjang keterampilan manajer dalam
berkomunikasi.
Pengertian Komunikasi
• Tappen (1995) mendefinisikan bahwa komunikasi
adalah suatu pertukaran pikiran, perasaan,
pendapat, dan pemberian nasihat yang terjadi
antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama.
• Komunikasi juga merupakan suatu seni untuk
dapat menyusun dan menghantarkan suatu
pesan dengan cara yang mudah sehingga orang
lain dapat mengerti dan menerima maksud dan
tujuan pemberi pesan.
Komponen Komunikasi
Laswell komponen-komponen komunikasi adalah:
1. Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang
mengirimkan pesan kepada pihak lain.
2. Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan
oleh satu pihak kepada pihak lain.
3. Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada
komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran
dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
4. Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima
pesan dari pihak lain.
5. Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan
atas isi pesan.
Hambatan komunikasi
• Hambatan internal, adalah hambatan yang berasal
dari dalam diri individu yang terkait kondisi fisik dan
psikologis. Contohnya, jika seorang mengalami
gangguan pendengaran, kondisi depresi
• Hambatan eksternal, adalah hambatan yang berasal
dari luar individu yang terkait dengan lingkungan
fisik dan lingkungan sosial budaya. Contohnya,
suara gaduh, perbedaan latar belakang sosial
budaya dapat menyebabkan salah pengertian.
Prinsip komunikasi manajer keperawatan

• Manajer harus mengerti struktur organisasi, termasuk


pemahaman tenteng siapa yang akan kena dampak dari
pengambilan keputusan yang telah dibuat.
• Komunikasi harus jelas , sederhana dan tepat.
• Manajer harus meminta umpan balik apakah komunikasi
dapat diterima secara akurat, salah satu caranya bertanya /
mengulangi pesan yang telah disampaikan.
• Menjadi pendengar yang baik, menerima semua informasi
yang disampaikan orang lain dan menunjukkan rasa
menghargai dan ingin tahu terhadap pesan yang disampaikan.
Nursalam (2001)

• mengemukakan prinsip komunikasi seorang


perawat profesional adalah
CARE:
Complete,Acurate,Rapid,Englis
h.
Model Komunikasi
1. Tertulis (Mengetahui apa yang ingin
disampaikan sebelum menulis, Gunakan
kata aktif, Tulis kata yang sederhana,
familier, spesifik dan nyata, Atur isi tulisan
secara sistematis dan Jelas)
2. Komunikasi secara
langsung/verbal (tujuan: asertif,
hindari pasif dan agresif)
Lanjutan Model Komunikasi

3. Komunikasi non verbal (ekspresi wajah,


pergerakan tubuh, dan sikap tubuh (body language),
mengandung arti yang lebih signifikan, melibatkan emosi –
> hati-hati agar tidak salah arti
4. Komunikasi via telepon
• Dengan kemudahan sarana komunikasi memungkinkan
manajer dapat merespon perkembangan dan masalah
dalam organisasi,
• Manajer dansemua staf harus belajar etika bertelepon,
serta menghargai setiap menjawab telepon.
Aplikasi komunikasi dalam Askep
1. Saat timbang terima (operan)
2. Interview / Anamnesa
3. Komunikasi melalui komputer
4. Komunikasi tentang kerahasiaan
5. Komunikasi melalui sentuhan
6. Dokumentasi sebagai alat komunikasi
BAGIAN DUA

MOTIVASI
MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA
• Penampilan kerja adalah akibat adanya interaksi
antara dua variabel,yaitu kemampuan
melaksanakan tugas dan motivasi.
• Tugas dilaksanakan  menimbulkan kepuasan
kerja
• Kinerja akan berefek pada penghargaan (fisik,
psikis dan peningkatan motivasi)
Teori Motivasi dan Manajemen
Pengertian
• Motivasi adalah karakteristik psikologis
manusia yang memberi kontribusi pada
tingkat komitmen seseorang.
• Hal ini termasuk faktor-faktor yang
menyebabkan, menyalurkan, dan
mempertahankan tingkah laku manusia dalam
arah tekad tertentu.
Lanjt. Teori Motivasi dan Manajemen

Pengertian
• Motivasi adalah segala sesuatu yang
mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu.
• Motivasi adalah perasaan atau pikiran yang
mendorong seseorang melakukan pekerjaan
atau menjalankan kekuasaan, terutama dalam
berperilaku
ada tiga hal penting dalam pengertian motivasi, yaitu hubungan
antara
• Kebutuhan seseorang merasakan sesuatu yang kurang,
• Dorongan arahan untuk memenuhi kebutuhan,
• Tujuan akhir dari satu siklus motivasi

Memotivasi adalah proses manajemen untuk


memengaruhi tingkah laku manusia berdasarkan
pengetahuan mengenai apa yang membuat orang
tergerak (Stoner dan Freeman, 1995: 134).
Menurut bentuknya, motivasi terdiri atas:
1. motivasi intrinsik, yaitu motivasi yang datangnya
dari dalam diri individu; baik fisiologis maupun
psikologis
2. motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang datangnya
dari luar individu; contoh penghargaan, pujian,
hukuman, atau celaan yang diberikan oleh guru,
teman atau keluarga.
3. motivasi terdesak, yaitu motivasi yang muncul
dalam kondisi terjepit secara serentak dan
menghentak dengan cepat sekali
Berbagai Teori Motivasi
(Stoner dan Freeman, 1995)
Teori Hierarki Kebutuhan menurut Maslow
• Teori ini dikembangkan oleh Abraham Maslow,
yang terkenal dengan kebutuhan FAKHA
(Fisiologis, Aman, Kasih Sayang, Harga Diri, dan
Aktualisasi Diri)
• Menurut Maslow, individu akan termotivasi
untuk memenuhi kebutuhan yang paling
menonjol atau paling kuat bagi mereka pada
waktu tertentu.
Teori ERG
• Teori ERG adalah teori motivasi yang menyatakan bahwa
orang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan tentang
eksistensi (Existence, kebutuhan mendasar dari Maslow),
kebutuhan keterkaitan (Relatedness, kebutuhan hubungan
antarpribadi) dan kebutuhan pertumbuhan (Growth,
kebutuhan akan kreativitas pribadi, atau pengaruh
produktif).
• Teori ERG menyatakan bahwa jika kebutuhan yang lebih
tinggi mengalami kekecewaan, kebutuhan yang lebih
rendah akan kembali, walaupun sudah terpuaskan
Motivasi Kerja
• Bekerja adalah suatu bentuk aktivitas yang
bertujuan untuk mendapatkan kepuasan. Aktivitas ini
melibatkan fisik dan mental, bekerja itu merupakan
proses fisik dan mental manusia dalam mencapai
tujuannya.
• Motivasi kerja adalah suatu kondisi yang
berpengaruh untuk membangkitkan, mengarahkan,
dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan
lingkungan kerja (Mangkunegara, 2000: 94).
Prinsip-Prinsip dalam Memotivasi Kerja Pegawai
(Mangkunegara, 2000; dalam Nursalam, 2007)

1. Prinsip partisipatif.
• Pegawai perlu diberikan kesempatan ikut berpartisipasi
menentukan tujuan yang akan dicapai oleh pemimpin dalam
upaya memotivasi kerja.
2. Prinsip komunikasi.
• Pemimpin mengomunikasikan segala sesuatu yang
berhubungan dengan usaha pencapaian tugas. Informasi yang
jelas akan membuat kerja pegawai lebih mudah dimotivasi.
3. Prinsip mengakui andil bawahan.
• Pemimpin mengakui bahwa bawahan (pegawai) mempunyai
andil dalam usaha pencapaian tujuan. Dengan pengakuan
tersebut, pegawai akan lebih mudah dimotivasi.
Prinsip-Prinsip dalam Memotivasi Kerja Pegawai
(Mangkunegara, 2000; dalam Nursalam, 2007)

4. Prinsip pendelegasian wewenang.


• Pemimpin akan memberikan otoritas atau wewenang kepada
pegawai bawahan untuk dapat mengambil keputusan
terhadap pekerjaan yang dilakukannya sewaktu-waktu. Hal ini
akan membuat pegawai yang bersangkutan menjadi
termotivasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh
pemimpin
5. Prinsip memberi perhatian.
• Pemimpin memberikan perhatian terhadap apa yang
diinginkan pegawai bawahannya, sehingga bawahan akan
termotivasi bekerja sesuai dengan harapan pemimpin
BAGIAN TIGA
SUPERVISI DAN KONSEP
PENDELEGASIAN
Pendahuluan
•Manajer mengatur dan mekakukan
pengontrolan staff dan efisiensi waktu
sebagai usaha meningkatkan produktivitas
kerja
•Dalam waktu yang hanya sedikit, akan
tetapi dituntut untuk menyelesaikan
pekerjaan yang begitu banyak

Maka dari itu diperlukan PENDELEGASIAN


28 DAN SUPERVISI
DEFINISI PENDELEGASIAN
• Pendelegasian dapat diartikan sebagai
penyelesaian suatu pekerjaan melalui orang
lain atau dapat juga diartikan sebagai
pelimpahan suatu tugas kepada seseorang
atau kelompok dalam menyelesaikan tujuan
organisasi (Marquis dan Huston, 1998).
Konsep Pendelegasian
Pendelegasian yang baik bergantung pada keseimbangan
antara tiga komponen utama, yaitu
1. tanggung jawab, (responsibility) adalah suatu rasa
tanggung jawab terhadap penerimaan suatu tugas
2. kemampuan, (accountability) adalah kemampuan
seseorang dalam melaksanakan tugas yang
didelegasikan
3. wewenang (authority) adalah pemberian hak dan
kekuasaan kepada delegasi untuk mengambil suatu
keputusan terhadap tugas yang dilimpahkan.
KETIDAKEFEKTIFAN DALAM
PENDELEGASIAN
1.Under delegasi : pelimpahan yang terlalu sedikit
• Akibat dari manajer yang kurang percaya terhadap
kinerja bawahan
• Kekhawatiran staff yang menerima delegasi, merasa
tidak mampu atau tidak sebaik atasanya

Akibatnya

• Wewenang yang dilimpahkan terbatas dan tidak


jelas
31
Lanjut…
2.Over delegasi : pemberian delegasi
yang berlebihan
• Karena keterbatasan manajer untuk
memonitor dan menghabiskan waktu
dalam tugas organisasi
• Akibatnya banyak penggunaan waktu
yang sia-sia dan penyalagunaan
wewenang yang diberikan
32
Lanjut…
3. Pelimpahan yang tidak tepat
– Kesalahan pada waktu pemberian
tugas limpah kepada seseorang dengan
alasan delegasi hanya karena faktor
suka/tidak suka
– Pelimpahan tersebut tidak akan
berhasil baik karena hanya
berdasarkan penilaian unsur
subyektivitas
33
KONSEP DELEGASI
TANGGUNG JAWAB

KEMAMPUAN WEWENANG
34
KONSEP DASAR PELIMPAHAN
YANG EFEKTIF
1. Delegasi adalah suatu cara untuk membuat tanggung
jawab menjadi bermakna
2. Tanggung jawab dan otoritas harus didelegasikan
secara seimbang
3. Proses pelimpahan membuat seseorang
melaksanakan tanggung jawabnya, mengembangkan
wewenang dan kemampuanya.
4. Konsep tentang dukungan perlu diberikan kepada
semua anggota
5. Penerima tugas limpah harus aktif
35
SYARAT PENDELEGASIAN yang
JELAS :

•Tujuan yang spesifik


•Target waktu
•Pelaksanaan tindakan
keperawatan

36
CARA PENDELEGASIAN

•Seleksi dan susun tugas


–Susun tugas-tugas yang dapat didelegasikan
–Hal yang terpenting : menentukan suatu tugas
limpah dan wewenang secara bertahap
•Seleksi orang yang tepat
–Pilih seseorang berdasarkan kemampuan dan
persyaratan lainya
–Pendelegasian jangan terlalu banyak tau jangan
terlalu sedikit 37
Lanjut…

•Berikan arahan dan motivasi kepada staff


–Pendelegasian lebih baik dalam bentuk tertulis dan
ajarkan pula bagaiman melakukan tugas limpah
tersebut
•Lakukan supervisi yang tepat
–Harus bisa mennetukan kapan dan apa yang perlu
dilakukan supervisi dan bantuan
–Jangan sampai overcontrol dan undercontrol
38
KAPAN SAATNYA MENDELEGASIKAN ?

• Tugas rutin
• Tugas yang tidak mencukupi waktunya
• Penyelesaian masalah
• Peningkatan kemampuan

39
KAPAN SAATNYA TIDAK BOLEH
MENDELEGASIKAN TUGAS ?

• Tugas yang terlalu teknis


• Tugas yang berhubungan dengan
kepercayaan dan kerahasiaan

40
KEBERHASILAN PENDELEGASIAN
• Komunikasi yang jelas dan lengkap.
• Ketersediaan sumber dan sarana.
• Monitoring.
• Pelaporan kemajuan tugas limpah.
BAGIAN EMPAT
MANAJEMEN KONFLIKS
DEFINISI KONFLIK
• Marquis dan Huston (1998) mendefinisikan konflik sebagai
masalah internal dan eksternal yang terjadi sebagai akibat
dari perbedaan pendapat, nilai-nilai, atau keyakinan dari dua
orang atau lebih.
• Littlefield (1995) mengatakan bahwa konflik dapat
dikategorikan sebagai suatu kejadian atau proses. Sebagai
suatu kejadian, konflik terjadi akibat ketidaksetujuan antara
dua orang atau organisasi yang merasa kepentingannya
terancam. Sebagai proses, konflik dimanifestasikan sebagai
suatu rangkaian tindakan yang dilakukan oleh dua orang atau
kelompok, di mana setiap orang atau kelompok berusaha
menghalangi atau mencegah kepuasan dari pihak lawan. 
MANAJEMEN KONFLIK
Kuantitatif
•PRODUKTIF
KONFLIK Stres •KREATIF

Kualitatif

Diskusikan, dikomunikasikan scr terbuka (utarakan perasaan, tukar pikiran dan tanggung jawab)
SUMBER KONFLIK
1. Keterbatasan sumber daya
2. Perbedaan tujuan
3. Ketidakjelasan peran
4. Hubungan dlm pekerjaan
5. Perbedaan antar individu
6. Masalah organisasi
7. Masalah dlm komunikasi
KATEGORI KONFLIK

Konflik Intrapersonal

Konflik Interpersonal

Konflik antarkelompok
LANGKAH-LANGKAH PENYELESAIAN KONFLIK
a. Pengkajian
- analisa situasi
- Analisa & memastikan isu yg berkembang
- Menentukan tujuan spesifik
b. Identifikasi – mengelola perasaan
c. Intervensi – masuk dlm konflik yg diyakini bisa
diselesaikan dg baik, menyeleksi metode
penyelesaian

04/13/2021 48
METODE PENYELESAIAN KONFLIK
a. Kompromi/ Negosiasi
b. Kompetisi
c. Akomodasi
d. Smoothing – mengurangi komponen
emosional
e. Menghindar
f. Kolaborasi

04/13/2021 49
NEGOSIAS
I
Pengertian Negosiasi
• Negosiasi merupakan perundingan antara dua pihak
dimana didalamnya terdapat proses memberi,
menerima, dan tawar-menawar.
• Negosiasi pada umumnya sama dengan kolaborasi. Pada
organisasi, negosiasi juga diartikan sebagai suatu
pendekatan yang kompetitif (Marquis dan huston, 1998).
• Negosiasi adalah komunikasi dua arah yang dirancang
untuk mencapai kesepakatan pada saat kedua belah
pihak memiliki kepentingan yang berbeda (Nursalam,
2012)
Tujuan Negosiasi
1. Untuk mendapatkan atau mencapai kata sepakat yang
mengandung kesamaan persepsi, saling pengertian dan
persetujuan
2. Untuk mendapatkan atau mencapai kondisi penyelesaian
atau jalan keluar dari masalah yang dihadapi Bersama.
3. Untuk mendapatkan atau mencapai kondisi saling
menguntungkan dimana masing-masing pihak merasa
menang (win-win Solution).
4. Maka jika melihat dari tujuan dasar adanya negosiasi
tersebut sebenarnya tidak ada pihak yang dirugikan atau
salah satu yang diuntungkan.
LANGKAH-LANGKAH NEGOSIASI

1. Tahap persiapan (preparation stage)


2. Tahap diskusi (discussion stage)
3. Tahap mengklarifikasikan tujuan ( clarifying
goals stage)
4. Bernegosisasi menuju hasil yang memenangkan
(negotiate towards a win-win outcome)
5. Perjanjian (agreement)
6. Menerapkan tindakan dari hasil perjanjian
Hambatan Negosiasi
1. Melihat negosiasi sebagai konfrontasi
2. Mencoba menang dengan berbagai cara
3. Menjadi emosional
4. Tidak mencoba memahami orang lain
5. Fokus pada kepribadian bukan isu
6. Menyalahkan orang lain
Strategi Negosiasi
1. Pilih fakta-fakta yang rasional dan berdasarkan hasil penelitian
2. Dengarkan dengan saksama dan perhatikan respon non verbal
yang nampak
3. Berpikirlah positif dan selalu terbuka untuk menerima semua
alternatif Informasi yang disampaikan
4. Upayakan untuk memahami pandangan apa yang disampaikan
lawan bicara Anda konsentrasi dan perhatikan tidak hanya
memberikan persetujuan
5. Selalu diskusikan tentang konflik yang terjadi tindakan
masalah-masalah pribadi pada saat negosiasi
6. Hindari menyalahkan orang lain atau konflik yang terjadi
Lanjutan …..
7. Jujur
8. Usahakan bersikap bahwa anda memerlukan penyelesaian
yang terbaik
9. Jangan langsung menyetujui Solusi yang ditawarkan tetapi
berpikir dan Mintalah waktu untuk menjawabnya
10. Jika kedua belah pihak menjadi marah atau lelah selama
negosiasi berlangsung istirahatlah sebentar
11. Dengarkan dan tanyakan tentang pendapat yang belum
begitu Anda pahami
12. Bersabarlah
KOLABORASI
Pengertian Kolaborasi
• Kolaborasi adalah bentuk kerjasama, interaksi, beberapa
elemen yang terkait baik individu, lembaga atau pihak-
pihak yang terlibat secara langsung yang menerima akibat
dan manfaat
• Kolaborasi menurut Asosiasi Perawat Amerika (ANA,1992),
adalah hubungan kerja diantara tenaga kesehatan dalam
memberikan pelayanan kepada pasien (Sumijatun,2010).
• Kolaborasi adalah suatu hubungan yang kolegial dengan
pemberian perawatan kesehatan lain dalam pemberian
perawatan pasien (Blais,2006).
komponen-komponen yang harus
diperhatikan dalam kolaborasi:

1. Collaborative culture
2. Collaborative leadership
3. Strategic vision
4. Collaborative team process
5. Collaborative structure
Nilai-nilai dasar kolaborasi
1. Saling menghormati orang lain
2. Penghargaan dan integritas
3. Rasa memiliki dan bersatu
4. Kesepakatan
5. Hubungann saling percaya
6. Tanggung jawab penuh dan tanggung gugat
7. Pengakuan dan perkembangan
Keuntungan KOLABORASI
• Lebih profesional
• Pelayanan lebih terfokus
• Tujuan lebih bermutu
• Penunjang pengorganisasian terapeutik lebih baik
• Menurunkan lama hari rawat
• Pengembangan interdependensi profesi →
kenyamanan lingkungan kerja yang kondusif
• Lebih terintergrasi dan komprehensif

Anda mungkin juga menyukai