Diintegralkan menjadi :
A+B Produk
Didapat persamaan sebagai berikut :
Dimana, M = CB0/CA0
Untuk urutan pertama terhadap A dan B, maka orde kedua secara keseluruhan,
yaitu
Reaksi Ireversibel Unimolekuler
Berorde-Dua
Integrasinya menjadi:
A+B+D Produk
Persamaan laju reaksinya yaitu:
Jika CD0 jauh lebih besar daripada CA0 dan CB0, reaksinya menjadi
reaksi orde kedua.
Reaksi Ireversibel Unimolekuler
Berorde-Tiga
Dimana, M = CB0/CA0
Penyelesaian
Misalkan C2H4Br2 = A dan KI= B
Sehingga reaksi tersebut dapat dituliskan sebagai
A + 3B produk reaksi . Persamaan kecepatan reaksi dapat
dituliskan sebagai : -rA= KCA^1 CB^1
Konsentrasi awal CA0=0,02864 kmol/m^3
CB0= 0,1531 kmol/m^3
Sistem batch bervolume tetap : -rA = -dCA/dt
METODE INTEGRAL
Sehingga:
METODE INTEGRAL
.
METODE INTEGRAL
.
02
METODE
DIFFERENSIAL
METODE DIFERRENSIAL
Dan sebidang terhadap adalah liner, seperti
yang ditunjukan pada gambar di samping
Sebagai alternatif, manipulasi yang berbeda
(mengalirkan persamaan diatas k1(-rA)/k2)
menghasilkan bentuk lain yang juga cocok
untuk diuji:
METODE DIFERRENSIAL
Sebuah plot dari –rA terhadap (-rA)/cA adalah linier seperti yang
ditunjukkan gambar berikut
METODE DIFERRENSIAL
Adapun langkah-langkah penyelesaian menggunakan metode diferensial
adalah sebagai berikut :
Mencoba dengan menebak bentuk persamaan reaksi serta order reaksinya
Menyusun neraca massa, hingga diperoleh persamaan diferensial linier
Membuat grafik hubungan antara variable yang ada
Apabila grafik berupa garis lurus berarti bentuk persamaan kecepatan reaksi yang
dicoba atau ditebak benar, dan nilai konstanta kecepatan reaksi adalah slope dari
garis tersebut
Apabila garis dalam grafik tidak lurus, maka dicoba bentuk persamaan laju reaksi
serta orde reaksi yang lain
Melakukan prosedur yang sama sampai memperoleh garis lurus.
Pengolahan data juga dapat dilakukan menggunakan metode least square, sampai
diperoleh kesalahan rata-rata yang kecil (biasanya kurang dari 10 %).
METODE DIFERRENSIAL
Contoh
penyelesaian soal menghitung laju reaksi dari suatu data konsentrasi dengan
• 100 ml larutan A dengan konsentrasi A 10 gmol/L dalam reaktor bereaksi membentuk B, selama terjadi
reaksinya
METODE DIFERRENSIAL
Penyelesaian :
Untuk menentukan orde reaksinya, maka dilakukan percobaan terhadap orde reaksi, percobaan pertama
terhadap reaksi orde 1 dengan persamaan kecepatan reaksi rA= kCA, maka dapat disusun persamaan
hubungan konsentrasi A dengan waktu dalam bentuk derivatif menggunakan neraca massa:
METODE DIFERRENSIAL
Untuk membuat grafik tersebut diperlukan pegolahan data konsentrasi A dan waktu menjadi sehingga
… (2)
… (3)
WAKTU PARUH (HALF-LIFE)
REAKSI
Contoh soal
Jawab