Anda di halaman 1dari 11

PLKH

LEGAL DRAFTING
Topik 7

2. ASAS HUKUM DAN SISTEM HUKUM

• Bellefroid
Asas Asas Hukum Umum itu merupakan pengendapan hukum positif dalam
suatu masyarakat
• Van Eikema Hommes
Asas hukum itu tidak boleh dipandang sebagai norma-norma hukum yang
konkrit, akan tetapi perlu dipandang sebagai dasar-dasar umum atau petunjuk-
petunjuk bagi hukum yang berlaku.
Pembentukan hukum praktis perlu berorientasi pd asas-asas hukum tsb.
• The Liang Gie
Asas adalah suatu dalil umum yg dinyatakan dlm istilah umum tanpa
menyarankan cara-cara khusus mengenai pelaksanaannya, yang diterapkan pada
serangkaian perbuatan untuk menjadi petunjuk yang tepat bagi perbuatan itu
Paul Scholten
• Asas Hukum adalah kecendrungan-kecendrungan yang
disyaratkan oleh pandangan kesusilaan kita pada hukum,
merupakan sifat-sifat umum dengan segala keterbatasannya.
• Asas Hukum (rechtsbeginsel) bukanlah sebuah Aturan Hukum
(rechtsregel). Untuk dapat dikatakan sebagai aturan hukum,
sebuah Asas Hukum adalah terlalu umum sehingga ia atau
bukan apa-apa atau berbicara terlalu banyak. Penerapan Asas
Hukum secara langsung melalui jalan subsumsi
(pengelompokan sebagai aturan) tidaklah mungkin, karena
untuk itu terlebih dahulu perlu dibentuk isi yang lebih konkrit.
Dengan perkataan lain, Asas Hukum bukanlah hukum, namun
hukum tidak akan dapat dimengerti tanpa asas-asas tersebut.
• Tugas ilmu pengertahuan hukum untuk menelusuri dan mencari
asas hukun itu dalam hukum positif.
• Paul Scholten
• Asas Hukum bukanlah kaedah hukum yang konkrit melainkan
merupakan latar belakang peraturan yang konkrit dan bersifat
umum atau abstrak. Asas hukum pada umumnya tidak dituangkan
dalam bentuk peraturan yang konkrit beruapa pasal-pasal.
• Contoh :
 asas setiap orang dianggap tahu akan undang-undang,
 Asas in dubio pro reo,
 Asas res judicata pro veritate habetur,
 Asas lex postiriori derogat legi priori, dsbnya.
Namun ada juga asas hukum itu dituangkan dalam peraturan konkrit
seperti :
o asas the presumption of innocence (Pasal 8 UU No. 14 Tahun 1970)
o Asas nullum delictum nulla poena sine praevia lege poenali (Pasal 1 ayat 1
KUHP)
• Asas Hukum adalah penting untuk dapat melihat ‘benang merah’ dari sistem
hukum positif yang ditelusuri dan diteliti. Melalui konstruksi dg cara
membatasi beberapa aturan tertentu menjadi aturan yang lebih mempunyai
ruang lingkup atau tujuan yg umum, maka dapat dicari apa yg menjadi ‘ratio
leges’ atau tujuan umum aturan-aturan tsb.
Asas Hukum bukanlah aturan hukum karena asas hukum tidak dapat
dilaksanakan langsung terhadap suatu peristiwa dengan menganggapnya
sebagian dr aturan umum, dengan cara subsumsi, utk itu diperlukan isi yg
lebih konkrit.
• Sudikno Mertokusumo
Asas Hukum bukanlah peraturan hukum konkrit, melainkan merupakan
pikiran dasar yang umum sifatnya atau mrpk latar belakang dari peraturan
konkrit yang terdapat dalam dan di belakang setiap sistem hukum yang
terjelma dlm peraturan perundang-undangan dan putusan hakim yg mrpk
hukum positif dan dpt diketemukan dg mencari sifat-sifat umum dr peraturan
yg konkrit tsb. Fungsi ilmu hukum adalah mencari asas hukum ini dlm hukum
positif.
Sehub dg perbedaan sifat dan fungsi itu, AH dan NH
memberikan pengaruh yg berlainan thd prtrn per-uu-an :
Sistem NH tdpt hirarki norma2 scr berjenjang yg menetapkan
bhw norma yg dibawah adalah absah atau mempunyai daya
laku (valid) apabila dibentuk oleh dan berdasar serta
bersumber pd norma yg lbh tinggi. Hal ini berlangsung
berjenjang-jenjang seterusnya hingga sampai pd norma yg
tertinggi, disebut Norma Dasar (Grundnorm)
Didamping itu berlakunya sebuah norma dlm sistem norma hk
adalah relatif, ia bergantung pd norma yg lbh tinggi yg
membentuk dan menentukan daya lakunya.
• Asas hukum mempunyai dua fungsi yaitu :
 fungsi dalam hukum
 fungsi dalam ilmu hukum
Asas dalam hukum mendasarkan eksistensinya pada rumusan oleh
pembentuk undang-undang dan hakim (ini merupakan fungsi yang
bersifat mengesahkan), serta mempunyai pengaruh yang nromatif dan
mengikat para pihak.
Asas dalam ilmu hukum hanya bersifat mengatur dan eksplikatif
(menjelaskan). Tujuannya memberi ikhtisar, tidak normatif sifatnya dan
tidak termasuk hukum positif.
Asas hukum mengakui adanya kemungkinan-kemungkinan, yang berarti
memungkinkan adanya penyimpangan-penyimpangan, sehingga
membuat sistem hukum itu luwes.
• Asas hukum dibagi juga menjadi :
1. Asas hukum umum
2. Asas hukum khusus
• Asas hukum umum ialah asas hukum yang berhubungan dengan
seluruh bidang hukum, seperti asas restitutio in integrum, asas lex
postiriori derogat legi priori, asas bahwa apa yang lahirnya tampak
benar, untuk sementara harus dianggap benar sampai diputus (lain)
oleh pengadilan.
• Asas hukum khusus berfungsi dalam bidang yang lebih sempit seperti
dalam bidang hukum perdata, hukum pidana dan sebagainya, yang
merupakanpenjabaran dari asas hukum umum seperti asas pacta sunt
servanda, asas konsensualisme, asas dalam Pasal 1977 KUHPerdata,
asas praduga tak bersalah.
Hukum dan Etiik
• Kaedah Hukum itu melindungi kepentingan manusia, yang ahrus ditaati dan
dilaksanakan, bukan dilanggar. Tolak ukur melanggar kaedah hukum atau tidak, yang
pada hakekatnya yang tidak melanggar kaedah hukum itu bak, yang melanggar itu
buruk.
• Etik adalah usaha manusia untuk mencari norma baik dan buruk. Etik juga diartikan
sebagai ‘the principles of morality’ atau ‘the field of study or moral or right conduct’.
Etik pada hakekatnya merupakan pandangan hidup dan pedoman tentang bagaimana
orang itu seyoigyanya berperilaku. Etik yang berasal dari dari kesadaran manusia
merupakan petunjuk tentang perbuatan mana yang baik dan mana yang buruk. Etik juga
merupakan penilaian atau kualifikasi terhadap perbuatan seseorang.
• Hubungan hukum dan etik, hukum ditujukan kepada manusia sebagai mahluk sosial,
yang hidup dalam ikatan dengan masyarakat, sedangkan etik sebaliknya ditujukan
kepada manusia sebagai individu, yang berarti hati nuraninya yang disentuh.
• Sasaran Etik adalah perbuatan manusia yang dilakukan dengan ‘sengaja’. Tercela
tidaknya suatu perbuatan itru dihubungkan dengan ada tidaknya kesengajaan.
SISTEM HUKUM
 Sistem Hukum Nasional yang ingin diwujudkan adalah sistem hukum
dibawah sistem konstitusi yang berfungsi sebagai acuan dasar yang
efektif dalam proses penyelenggaraan negara dan kehidupan nasional
sehari-hari.
 Dalam upaya mewujudkan sistem hukum yang efektif itu, penataan
kembali kelembagaan hukum, didukung oleh kualitas sumber daya
manusia, kultur dan kesadaran hukum masyarakat yang terus
meningkat, seiring dengan pembaharuan materi hukum yang
tersetruktur secara harmonis dan terus menerus diperbaharuai sesuai
dengan tuntutan perkembangan kebutuhan.
 Hukum dianggap sebagai instrumen pengaturyang sah dalam negara
hukum, sehingga hukum mempunyai kekuatan untuk memaksa.
 Berkaitan dengan keberadaan hukum itu ditengah
masyarakat, Mochtar Kusumaatmadja, menyatakan bahwa
tujuan utama adanya hukum adalah jaminan ketertiban,
keadilan, dan kepastian.
 Dengan demikian , hukum adalah sebuah sistem yang
mempunyai ciri dan karakteristik yang menjadi penggerak dan
pengatur kehidupan masyarakat.
 Terkait dengan ciri dan karakteristik hukum dalam masyarakat
tersebut, Roscoe Pound mengenalkan apa yang disebut
sebagai law as atool of social engeneering.

Anda mungkin juga menyukai