1. Surat Dakwaan
~ Istilah: surat tuduhan/akte van verwijzing/imputation
~ Surat yg berisi dakwaan bhw seseorang telah melakukan TP.
~ Mrpk kesimpulan dari PU tentang apa yang dilakukan oleh Tsk
berdasarkan hasil penyidikan & dasar bagi PU dlm mengajukan
terdakwa ke persidangan.
~ Mrpk dasar bagi Hakim dlm pemeriksaan di persidangan.
Dasar hukum
~ Psl 143 ayat (2) KUHAP;
“Penuntut Umum membuat surat dakwaan yg diberi tgl & ditandatangani
serta berisi:
a. Nama lengkap, tempat lahir, umur/tgl lahir, jenis kelamin, kebangsaan,
tempat tinggal, agama & pekerjaan tersangka;
b. Uraian secara cermat, jelas & lengkap mengenai TP yang didakwakan dg
menyebutkan waktu & tempat TP dilakukan”
Syarat Syahnya Surat Dakwaan
1. Syarat formil, yaitu identitas lengkap Tsk (Tdkw), diberi tanggal pe-
ngajuan surat dakwaan dan ditandatangani oleh JPU
-> syarat formil tdk dipenuhi = dakwaan dapat dibatalkan
(Dilakukan perbaikan/pembetulan, misal salah menyebut umur,
jenis kelamin).
2. Syarat materil;
a. Uraian secara cermat, jelas & lengkap mengenai TP yg didakwa
kan (unsur² perbuatan, cara melakukan, akibat perbuatan);
b. Waktu TP dilakukan (tempus delicti);
c. Tempat TP dilakukan (locus delicti).
-> syarat materil tdk dipenuhi = dakwaan batal demi hukum.
-> tdk memenuhi syarat materil, dakwaan dianggap kabur (obscuur
libelen)
Penjelasan Syarat Materil Dakwaan
Pertama, uraian mengenai:
a. Rumusan dari TP/perbuatan yg dilakukan, TP yg didakwakan hrs
dirumuskan secara tegas;
b. Perumusan unsur obyektif;
1) Bentuk atau macam TP
2) Cara-cara Tdkw melakukan TP
c. Perumusan unsur subyektif, yaitu mengenai pertanggungjawaban
seseorang menurut hukum. Misal; apakah ada unsur kesengajaan,
kelalaian, dll.
Kedua, uraian mengenai:
a. Tempat TP dilakukan (locus delicti), yg berhubungan dengan:
1) Kompetensi relatif dari pengadilan (Psl 148, 149, 84 KUHAP)
2) Ruang lingkup berlakunya UU (Psl 2 s/d 9 KUHAP)
3) Berkaitan dgn unsur2 yg disyaratkan oleh delik ybs, misal: “di
muka umum” (Psl 160, 154, 156, 156a, 160 KUHAP).
b. Waktu TP dilakukan (tempus delicti), untuk menentukan;
1) Berlakunya Pasal 1 ayat (1, 2) KUHP terkait asas legalitas
2) Penentuan tentang residivis (Psl 486 s/d 488 KUHP)
3) Penentuan tentang kadaluarsa (Psl78 s/d 82 KUHP)
4) Menentukan kepastian umur terdakwa (Psl 45 KUHP)
5) Menentukan keadaan yg bersifat memberatkan, seperti Psl 363
KUHP atau disyaratkan oleh UU untuk dapat dihukumnya
terdakwa (Psl 123 KUHP).