Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan Histologi
Stadium Tumor Testis
• Stadium A atau I : tumor testis terbatas pada testis, tidak ada bukti penyebaran baik
secara klinis maupun radiologis.
• Stadium B atau II : tumor telah mengadakan penyebaran ke kelenjar regional (para
aorta) atau nodus limfatikus iliaka.
• Stadium II A untuk pembesaran limfonodi para aorta yang belum teraba,
• stadium II B untuk pembesaran limfonodi yang telah teraba (>10 cm).
• Stadium C atau III : tumor telah menyebar keluar dari kelenjar retroperitoneum atau
telah mengadakan metastasis supradiafragma
Penatalaksanaan
Pembedahan : orkiektom
Terapi radiasi :Terapi ini meggunakan sinar-X atau
sinar gamma
Kemoterapi :obat-obatan (misalnya cisplastin,
bleomycin dan etoposid)
Prognosis
• Nama : An. D
• Umur : 15 Tahun
• Alamat : Labuan
• Pekerjaan : Siswa
• Ruangan : Teratai
• Tgl. MRS : 19-02-2021
ANAMNESIS
• Keluhan Utama: Nyeri dan bengkak pada Scrotum
Pada pasien
• Pasien laki-laki usia 15 tahun
• benjolan di skrotum sinistra sejak 2 bulan lalu
• Nyeri
• riwayat terbentur besi pada area Scrotum yang dialami kurang lebih 3 bulan yang lalu
Pemeriksaan fisik
Radiologi
• Pemeriksaan ultrasonografi dapat
membedakan dengan jelas lesi Pada pasien di dapatkan
intratestikuler atau ekstratestikuler
pada massa padat atau kistik • laboratorium di dapatkan
peningkatan pada WBC 13,98
• pemeriksaan USG di dapatkan
hasil dengan kesan massa soft
tissue dengan microkalsifikasi (+)
di scrotum sinistra, ukuran = 6,08
cm x 3,98 cm, Cenderung
malignancy.
Pemeriksaan Histologi
• Untuk menentukan jenis tumor dan luas Hasil Pemeriksaan Histopatologi (16/03/2021)
penyebaran Kesimpulan :
• Soft tissue sarkoma suspek malignant
periperal nerve sheath tumor (MPNST)
• Jaringan testis positif tumor
• Jaringan asal kelenjar limfa inguinal kiri
positif tumor, dan pada bagian tepinya
terdapat struktur struktur duktus deferens
bebes tumor.
• Stadium A atau I : tumor testis terbatas pada testis, tidak ada bukti penyebaran baik secara
klinis maupun radiologis.
• Stadium B atau II : tumor telah mengadakan penyebaran ke kelenjar regional (para aorta)
atau nodus limfatikus iliaka.
• Stadium II A untuk pembesaran limfonodi para aorta yang belum teraba,
• stadium II B untuk pembesaran limfonodi yang telah teraba (>10 cm).
• Stadium C atau III : tumor telah menyebar keluar dari kelenjar retroperitoneum atau telah
mengadakan metastasis supradiafragma.
Penatalaksana
Terapi radiasi Terapi ini dilakukan untuk :
• meggunakan sinar-X atau sinar gamma • Menghilangkan kanker keseluruhan
• Sebelum operasi, radiasi dapat • Mengendalikan kanker yang diperkirakan akan
timbul kembali dan berkembang di kemudian
mengecilkan tumor sehingga hari.
memungkinkan tumor diambil total
• Menghilangkan gejala-gejala yang disebabkan
oleh kanker, seperti: nyeri.
Pembedahan • Pada pasien yang mengalami kekambuhan dari
• pengangkatan testis (orkiektomi) kanker testis sebelumnya juga dapat diberikan
obat-obat kemoterapi (ifosfamide, cisplastin
dan etoposid atau vinblastin).
Kemoterapi
menggunakan obat-obatan ( cisplastin, bleomycin
dan etoposid) untuk membunuh sel-sel kanker.
Pada kasus ini dilakukan tatalaksana medikamentosa dan non-medikamentosa.
Tatalaksana medikamentosa yang diberikan berupa terapi simptomatik untuk
mengurangi keluhan yang dialami pasien. Tatalaksana non-medikamentosa
berupa pembedahan yaitu dilakukan Orkidektomi
Penatalaksanaan tumor seminoma berdasarkan stadiumnya, yaitu:
• Stadium II diobati dengan orkiektomi, penyinaran kelenjar getah bening dan kemoterapi dengan sisplastin
• Stadium II diobati dengan orkiektomi dan limfadenektomi, kemungkinan diikuti dengan kemoterapi