Anda di halaman 1dari 39

RITA PALIDIA

1. Inspeksi : pengkajian menggunakan indera


pengelihatan.
2. Palpasi : pengkajian menggunakan indera
peraba.
3. Auskultasi : pengkajian menggunakan
indera pengdengaran dengan atau tanpa
alat bantu.
4. Perkusi : pemeriksaan fisik utk memeriksa
organ dalam tubuh dengan teknik ketukan.
1. Mengumpulkan data dasar tentang kesehatan
klien
2. Menambah informasi atau menyangkal data
yang diperoleh dalam riwayat keperawatan.
3. Menginformasikan dan mengidentifikasi
diagnosa keperawatan
4. Membuat penilaian klinis tentang perubahan
status kesehatan klien dan penatalaksanaan
5. Mengevaluasi hasil fisiologis dari asuhan
 Jelaskan tindakan yang akan dilakukan
 Posisikan klien dengan nyaman
 Jaga privacy klien
 Jika jenis kelamin perawat dan klien
berbeda, hadirkan orang ketiga yang sama
jenis kelaminnya dengan klien, terutama jika
dilakukan pemeriksaan organ seksual
 Perhatikan respon klien
 Tensi meter
 Stetoscope
 Senter
 Tounge spatel
 Thermometer
 Reflek hammer
 Meteran
 Timbangan
 Dll
A. Pemeriksaan keadaan umum
B. Pemeriksaan sistem per sistem
Meliputi :
 Tanda Vital
 Tinggi badan dan berat badan
 Postur tubuh
 Keadaan emosi
 Kesan umum
 Penampilan
 Suhu ( rektal, aksila )
 Respirasi (frekuensi, pola nafas, suara nafas,
penggunaan otot bantu nafas)
 Nadi (frekuensi, volume/isi, irama)
 Tekanan darah
 Tinggi, Sedang,
Pendek
 Gemuk, Sedang,
Kurus

3. Postur Tubuh
• Ketegapan
• Gaya Berjalan
 Stabil
 Labil

5. Kesan Umum

• Sakit Ringan
• Sakit Sedang
• Sakit Berat
 Warna kulit
 Kelainan bawaan
 Tampak bersih, kotor/jorok
 Reaksi / aktivitas fisik
1. Kulit 7. Leher
2. Kepala 8. Dada & Paru
3. Mata
9. Kardiovaskuler
4. Telinga
10. Abdomen
5. Hidung
11. Alat Kelamin
6. Mulut & Pharing
12. Neurologis dan
Muskuloskeletal
 Warna :
ikterus, pucat, sianosis, hematom,
petechiae, mottling
 Rash, lesi, jejas
 Hemangioma
 Turgor kulit
 Bentuk (simetris/asimetris, warna dan
distribusi rambut serta kulit kepala, bentuk
wajah, adanya peradangan, tumor atau
bekas luka)
 Ukuran (makro/mikrocephal)
 Kelainan kongenital (hidrocephalus)
 Bentuk (bola mata, kelopak mata,
konjungtiva, sklera, dan pupil)
 Pemeriksaan Visus (dengan kartu
Snellen)
 Tekanan bola mata (dengan palpasi
dan alat tonometri)
 Kelainan yg ditemukan pada bola mata
: strabismus, nistagmus,
MATA

Exopthalmus : Bola mata yang menonjol keluar


Enoptalmus : Bola mata yang tertarik kedalam

Pupil : Diperiksa bentuk dan lebarnya


Pupil yang mengecil disebut myosis, kadang-
kadang sangat kecil
Pupil yang dilatasi disebut mydriasis
Reflek pupil
Dengan rangsangan cahaya pupil normal akan
berkontraksi
1.Pingueculla : bercak putih kekuningan
2. Phlytaen : nodul kecil warna abu-abu agak
kuning
3. Bercak blot : bercak segitiga pada kedua sisi kornea
pucat, keabu-abuan
4. Radang : warna merah mengeluarkan air mata dan
kadang-kadang skret
5. Anemia : pucat
 Simetris, Bentuk dan posisi (kelainan
kongenital, infeksi, lesi, dan massa)
 Fungsi (gangguan pendengaran)

5. Hidung
• Bentuk (simetris, massa, sumbatan)
• Fungsi penciuman
• Bibir : pucat, sianosis
• Selaput lendir : stomatitis
• Gigi : jumlah/ macamnya
• Lidah : selaput, bergetar, basah/kering
• Parings : tanda-tanda radang
• Langit-langit : palato schizis
• Bau nafas : aseton
 Bentuk : panjang,pendek,benjolan,
pembengkakan
 Warna : kemerahan
 Kesulitan menelan
 Tekanan vena jugularis
 Tumor/ kaku kuduk
 Opitotonus (kaku pd
tulang belakang:tetanus)
 Keterbatasan gerak leher
 Inspeksi

Bentuk dada :normal, pigeont chestn(dada


burung),barrel chest(dada datar seperti
papan), funnel chest ( sternum menonjol
kedalam )
jaringan parut, gerakan dada,ada tidak
retraksi
PERKUSI
 Suara paru normal sonor
 Pneumothorak : Hipersonor
 Jaringan padat (jantung, Hati ) : Pekak
 Daerah yg berongga : Tympani

AUSKULTASI
 Bunyi navas normal vesikuler (bersifat halus,nada
rendah, inspirasi lebih panjang dari aspirasi)
 Suara tambahan : ronchi, wheezing ( adanya
penyumbatan jalan nafas dan jelas terdengar
saat akhir ekspirasi )
PALPASI
 Nyeri tekan
 Kesimetrisan ekspansi dada
 Lakukan taktil fremitus : anjurkan pasien
ucapkan 77
Type-type pernapasan :
1. Cheyne stokes : pernapasan cepat dan dalam
diikuti periode lambat dan dangkal akhirnya
2. Kussmaul : Pernapasan yang cepat dan dalam
3. Biot : Pernapasan yang iramanya tidak teratur
sama sekali
4. Takipnoe : Pernapasan yang cepat
5. Bradipnoe : Pernapasan yang lambat
6. Hipernoe : Pernapasan yang dalam
7. Hipopnoe : Pernapasan yang dangkal
8. Dispnoe : kesulitas bernapas
9. Orthopnoe : Kesulitan bernapas bila penderita
tiduran
 Supernumary
nipples (kelebihan
putting susu)
 Nyeri
tekan,konsisitensi,
bentuk, mobilitas
dan diameter.
 Inspeksi : Denyut apeks jantung : bergeser ke
lateral bila jantung membesar, bentuk
dada,menonjol (tumor)
 Palpasi : denyut apeks jantung (letak dan kekuatan
)
 Perkusi : Menentukan batas jantung, lebih effektif
jika ada foto rontgen.
 Auskultasi :BJ I : penutupan katup mitral dan
trikuspidalis : LUB.
BJ II : penutupan katup aorta
dan pulmonal : DUB
 Tekanan darah dan frekuensi nadi
 bunyi tambahan : murmur dan gallop
Karakteristik Nadi Menurut Berbagai Usia

Usia Kecepatan Irama Amplitudo


Di bawah 1 bulan 90 – 170
Di bawah 1 tahun 80 – 160
2 tahun 80 – 120
6 tahun 75 – 115 Teratur Kuat mudah dipalpasi
10 tahun 70 – 110
14 tahun 65 – 100
Di atas 14 tahun 60 - 100

Nilai Rata-Rata Tekanan Darah


Usia Nilai Rata-rata
Di bawah 1 tahun 63
2 tahun 96/30
4 tahun 98/60
6 tahun 105/60
10 tahun 112/64
Remaja 120/75
Dewasa 130/80
 Inspeksi : bentuk simetris/asimetris,warna
 Auskultasi : bising usus, DJJ pada wanita
hamil,
 Perkusi : adanya gas, cairan, massa, posisi
organ
 Palpasi : bentuk, ukuran dan konsistensi
organ
Palpasi Ringan Palpasi Dalam
Pemeriksaan dilakukan sebagai fungsi urinaria
dan alat reproduksi
 Inspeksi : bentuk dan ukuran, kel. Congenital,
infeksi,hipospadia (abnormal lubang kencing)
 Palpasi : benjolan, massa,
 Kelainan kongenital (anus imperforata),
atresia ani, polip rectum (benjolan merah),
hemoroid
 Daerah perianal : tumor, pertumbuhan
rambut abnormal di perianal, abses perianal.
 Atas dan bawah : edema, infeksi, nyeri luka/
gerak, adanya ganggren, gangguan gerak
anemia, icterus, cyanosis, clubbing finger
dan refleks.
 Tingkat kesadaran ( GCS )
 Fungsi neurologis ( N. III,IV,VI utk ot.
Ekstraokuler; N. VII utk wajah, dll )
 Uji kekuatan otot ( 0 – 5 )
1. Compos Mentis Bereaksi segera dengan orientasi
sempurna
2. Apatis Terlihat mengantuk tetapi mudah
dibangunkan dan reaksi penglihatan,
pendengaran dan perabaan Normal
3. Somnolen Dapat dibangunkan bila dirangsang dapat
disuruh dan menjawab pertanyaan.bila
rangsangan berhenti penderita tidur lagi
4. Sopor Dapat dibangunkan bila dirangsang dengan
kasar dan terus menerus
5. Sopor Coma Reflek motorik terjadi hanya bila
dirangsang dengan rangsangan nyeri
6. Coma Tidak ada reflek motorik sekalipun dengan
rangsangan nyeri
M Membuka mata spontan 4
A Membuka mata dengan stimulus verbal 3
E
T Membuka mata dengan rangsang nyeri 2
A Tidak membuka mata 1

M
M Dapat mengikuti perintah 6
O Dapat melokalisasi rangsang nyeri 5
T
O
Tidak dapat melokalisasi rangsang nyeri, fleksi menjauhi rangsang nyeri 4
R Dekortikasi (fleksi abnormal) 3
I Deserebrasi (ekstensi abnormal) 2
K Tidak ada respon motorik 1
V V Orientasi tempat, waktu dan orang baik. 5
E Disorientasi, confuse, tetapi masih dapat berbicara dalam bentuk kalimat. 4
R
B
Kata-kata yg tidak ”nyambung” ( inappropriate words ) 3
A Mengeluarkan suara yg tdk membentuk kata, merintih 2
I. Olfaktorius Penghidu (sensorik)

II. Optikus Penglihatan (sensorik)

III. Okulomotorik Pergerakan bola mata


(motorik)
IV. Troclearis Memutar bola mata (M)

V.Trigeminus Sensai di kepala dan otot


pengunyah
VI. abdusen Penggerak bola mata
7. Facialis Mimik wajah dan
pengecakan (M,S)
8. Pendengaran dan
Auditorius/vestibulochoclea keseimbangan (S)
9. Glossofaringeus Penggerak kerongkongan
(S, M)
10. Vagus Parasisimpatis utama (S)

11. Asesorius Kerongkongan dan otot


pundak (M)
12. Hypoglosus Penggerak lidah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai