1. Judul
a. Judul harus menarik
b. Judul merupakan temuan studi
c. Judul ditulis rata tengah
d. Ditulis tebal (Bold)
e. Istilah asing ditulis miring (italic)
f. Menggunakan bahasa baku
g. Hidari penggunaan singkatan
h. Tidak perlu menuliskan tempat studi
i. Maksimal 2 baris
Contoh judul manuskrip yang baik:
Penurunan Depresi Pasien Penyakit Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodalisa
menggunakan Terapi Murottal
3. Abstrak
a. Merupakan ringkasan manuskrip
b. Isi abstrak meliputi: latar belakang, metode, hasil, simpulan
c. Ditulis rata kanan-kiri (justify)
d. Maksimal 200 kata
e. Menuliskan kata kunci di bawah abstrak (maksimal 3 kata), kata kunci dipisahkan
dengan tanda “;”
Contoh:
Abstrak
Latar Belakang: Hemodialisa berlangsung rutin dan terus menerus sepanjang hidup
sehingga dapat menimbulkan dampak seperti ketidaknyamanan, menurunnya kualitas
hidup meliputi kesehatan fisik, psikologis, spiritual, dan status sosial ekonomi. Dampak
psikologis yang ditimbulkan meliputi kecemasan, stres dan depresi. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisa pengaruh terapi Murottal terhadap penurunan depresi pada
pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisa.
Metode: Penelitian ini menggunakan quasi eksperiment dengan rancangan one grup pre-
post test design. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan
purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner DASS. Analisa dalam
penelitian ini menggunakan uji T-test dan wilcoxon.
Hasil: Terdapat pengaruh terapi murottal terhadap penurunan tingkat depresi pada pasien
PGK yang menjalani hemodialisa menunjukan bahwa hasil korelasi uji T-test diketahui p
value sebesar 0,000<0,05.
Simpulan: Terapi murottal mampu menurunkan tingkat depresi pasien PGK yang
menjalani hemodialisa
Kata Kunci : Hemodialisa; Depresi; Terapi Murottal
4. Pendahuluan
Proporsi pendahuluan manuskrip adalah 15% dari total manuskrip. Pendahuluan berisi:
a. Overview
Penjelasan ringkas tentang topik yang diangkat atau variabel terikat. Pendahuluan
tidak banyak menjelaskan konsep teori.
b. Hasil penelitian lain terkait masalah yang terjadi terhadap topik
Memaparkan minimal 4 artikel jurnal ilmiah internasioal/ nasional terakreditasi yang
menjelaskan adanya masalah atau pentingnya topik studi.
c. Gap analysis
Memaparkan hasil studi lain tentang penatalaksanaan masalah atau topik studi.
d. Alasan pengembangan ide penelitian
Penjelasan tentang pentingnya evidence-base practice yang dilaksanakan untuk
mengatasi masalah atau topik studi.
e. Tujuan penelitian
Contoh:
Penyakit ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologi dengan penyebab yang
beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif, dan irreversibel, pada
suatu derajat yang memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap, berupa dialisis atau
transplantasi ginjal (Brenner & Lazarus, 2012). Prevalensi penderita PGK di indonesia
cukup tinggi. Data dari Persatuan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) memperkirakan
terdapat 70.000 penderita penyakit ginjal di Indonesia dan angka terus meningkat 10 %
setiap tahunnya (Pernefri, 2012).
Hemodialisa merupakan alternatif utama terapi pengganti fungsi ginjal bagi
pasien PGK karena mempertimbangkan dari segi biaya lebih murah dan resiko terjadinya
perdarahan lebih rendah daripada peritoneal dialisis (Markum, 2006). Dampak psikologis
hemodialisa sangat kompleks dan akan mempengaruhi kesehatan fisik, sosial maupun
spiritual. Dampak psikologis yang ditimbulkan meliputi kecemasan, stres dan depresi.
Depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi tubuh manusia yngng
berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan
pola tidur, dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, kelelahan, rasa putus asa dan tidak
berdaya, serta bunuh diri (Kaplan & Saddock, 2010). Tindakan keperawatan untuk
penanganan masalah depresi pada hemodialisa berupa terapi komplementer.
Al Qur’an mempunyai pengaruh yang besar terhadap kejiwaan seseorang.
Dalam Al Qur’an terdapat daya spititual yang luar biasa terhadap jiwa manusia (Alfarisi,
2005). Terapi Bacaan Al-Qur’an efektif terhadap Perubahan Tingkat Stress pada pasien
Hemodialisis (Arifin, 2014). Studi ini bertujuan untuk mengetahui penurunan depresi
pasien hemodialysis setelah dilakukan terapi murrotal.
5. Metode
Bagian metode ditulis lengkap secara naratif. Penjelasan juga dapat diperjelas
dengan menggunakan gambar alur studi jika perlu. Proporsi bagian metode adalah 15%
dari total manuskrip. Metode berisi:
a. Menjelaskan jenis studi (Kualitatif, Kuantitatif, mix method)
b. Menjelaskan desain studi (Deskriptif, asosiatif, experimen, dll)
c. Menjelaskan pendekatan studi (cross-sectional, pre-post test, post-test only, dll)
d. Menjelaskan subjek studi (beserta karakteristik inklusi & eksklusi)
e. Menjelaskan cara mendapatkan subjek studi
f. Menjelaskan tempat studi
g. Menjelaskan cara pengukuran variabel
h. Menjelaskan tahapan studi (sebelum – setelah interaksi dengan subjek studi)
*Catatan: Tidak perlu menjelaskan konsep pada bagian metode.
6. Hasil Studi
Pemaparan hasil temuan diawali dengan deskripsi subjek studi yang ditulis secara
naratif. Hasil studi langsung menjawab tujuan studi. Hasil studi tidak memaparkan
variabel lain diluar tujuan studi, kecuali variabel lain tersebut memiliki pengaruh dan
digunakan dalam pembahasan. Proporsi hasil studi adalah sebesar 30% dari total
manuskrip. Sistematika penulisan hasil studi dibedakan menjadi studi kuantitatif (hasil
berupa angka) dan hasil studi kualitatif (hasil berupa ungkapan secara verbal dan non
verbal).
Hasil studi kuantitatif berisi:
a. Mendeskripsikan variabel hasil studi (Umum – khusus)
b. Data dapat disajikan dalam tabel maupun grafik/ gambar
c. Penjelasan tabel dan gambar berada sebelum tabel atau gambar
d. Penjelasan tabel atau gambar tidak mengulang isi tabel/ grafik)
e. Judul tabel berada di atas tabel
f. Judul gambar berada dibawah gambar
g. Jumlah tabel dalam manuskrip tidak boleh melebihi 4 tabel
Contoh tabel:
Hasil studi menunjukkan bahwa pasien hemodialisis yang menjadi responden
laki-laki lebih banyak daripada perempuan. Pasien dengan tingkat pendidikan terakhir
SMP memiliki proporsi lebih tinggi daripada tingkat pendidikan yang lain.
Tabel 1
Karakteristik responden (n=30)
Indikator f %
Jenis Kelamin
a. Laki-laki 18 60.0
b. Wanita 12 40.0
Tingkat Pendidikan
a. SD 5 16.7
b. SMA 9 30.0
c. SMP 12 40.0
d. D3 3 10.0
e. S1/S2/S3 1 3.3
Contoh gambar:
Produksi ASI setelah dilakukan perlakuan kedua pada kelompok breast care
memiliki rata-rata lebih rendah daripada kelompok pijat oksitosin. Produksi ASI
kelompok breast care memiliki rata-rata 3±1,172 cc dengan nilai terendah 2 dan nilai
tertinggi 6. Sebaran data produksi ASI kelompok breast care berdistribusi tidak normal
(p-value=0,002). Sedangkan produksi ASI kelompok pijat oksitosin memiliki rata-rata
5±1,564 cc dengan nilai terendah 0 dan nilai tertinggi 6. Sebaran data produksi ASI
kelompok pijat oksitosin berdistribusi tidak normal (p-value=0,000).
Gambar 1
Produksi ASI setelah dilakukan perlakuan kedua
“banyak karena ketidak sengajaan mungkin miss komunikasi saja antara pemberi
asuhan” (IU1/0009-0010)
“Pasien merasa sudah membayar dan ingin mendapatkan pelayanan yang baik”
(IU2/0051-0052)
“perawat wes lagi capek – capek ..doktere visite karo mbengok –mbengok”
(IT2/0027-0028)
7. Pembahasan
Pembahasan ditulis secara naratif tanpa menggunakan numbering. Proporsi
pembahasan adalah sebesar 30% dari total manuskrip. Isi utama dari pembahasan adalah
penjelasan terhadap temuan yang telah didapatkan, dan tidak diperkenankan untuk
mengulang isi hasil studi.
Pembahasan berisi:
a. Menjelaskan simpulan hasil studi
Hanya menyampaikan simpulan hasil studi saja, tidak menuliskan ulang angka
maupun isi hasil studi.
Contoh:
Hasil studi kasus ini menunjukkan bahwa terapi murrotal mampu menurunkan
depresi pasien hemodialysis.
b. Membandingkan temuan dengan hasil studi lain
Contoh:
Hasil studi ini sama dengan hasil studi lain yang menjelaskan bahwa terapi
murrotal berpengaruh terhadap perubahan tingkat depresi seseorang (Susilo, 2019).
Hasil senada juga dijelaskan dalam studi lain yang menemukan bahwa murrotal
mampu mempengaruhi kondisi psikologis seseorang (Arif, 2019). Namun hasil ini
berbeda dengan hasil studi lain yang menemukan bahwa tingkat depresi cenderung
stabil dan tidak berubah pada pasien penyakit kronik (Yanto, 2018).
c. Menjelaskan mekanisme atau proses terjadinya perubahan nilai variabel dalam studi
yang dilakukan. Pada tahap ini perlu menjawab beberapa pertanyaan sebagai berikut:
1) Jelaskan mengapa studi yang anda lakukan mendapatkan hasil seperti itu?
2) Bagaimana mekanisme proses terjadinya perubahan variabel yang anda ukur?
3) Faktor apa saja yang mendukung perubahan variabel dalam pelaksanaan studi?
4) Apakah terdapat faktor penghambat yang perlu diantisipasi dalam pelaksanaan
studi?
8. Simpulan
a. Menyimpulkan hasil pembahasan
b. Simpulan disesuaikan dengan tujuan studi
c. Membuat rekomendasi proses keperawatan berdasarkan temuan studi
d. Ditulis secara naratif tanpa numbering
9. Ucapan terimakasih
a. Ditulis secara naratif
b. Maksimal 3 kalimat
10. Referensi
a. Hanya menuliskan referensi yang digunakan dalam manuskrip
b. Jumlah minimal 15 referensi
c. Referensi terdiri dari minimal 80% artikel jurnal
d. Referensi paling lama 5 tahun terakhir (artikel jurnal) dan 10 tahun terakhir (buku)
e. Gaya penulisan APA 6th style
f. Dibuat secara otomatis menggunakan reference manager misal: Mendeley, EndNote,
Zotero, dll
Contoh:
Sumber buku:
Simamora, & H., R. (2012). Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Jakarta: EGC.
Potter, P. A. G. (2016). Fundamental of Nursing (Edisi 7, Vol. volume 1). Jakarta:
Salemba Medika.
Sumber artikel jurnal ilmiah:
Rahayu, D. A., Hidayati, T. N., & Imam, T. A. (2018). The Effect of Murottal Therapy
in Decreasing Depression of Patients Undergoing Hemodialysis. Media
Keperawatan Indonesia, 1(2), 6. https://doi.org/10.26714/mki.1.2.2018.6-10
Yanto, A., Rochayati, R., & Wuryanto, E. (2018). Decreased The Risk of
Hyperbilirubinemia Incidence With The Initiation of Early Breastfeeding. Media
Keperawatan Indonesia, 1(2), 25. https://doi.org/10.26714/mki.1.2.2018.25-31
Goncalves, J. P. B., Lucchetti, G., Menezes, P. R., & Vallada, H. (2017). Complementary
religious and spiritual interventions in physical health and quality of life: A
systematic review of randomized controlled clinical trials. PloS one, 12(10),
e0186539. doi: 10.1371/journal.pone.0186539
Martins, H., & Caldeira, S. (2018). Spiritual distress in cancer patients: a synthesis of
qualitative studies. Journal Mdpi Religions, 9, 1-12. doi:
doi:10.3390/rel9100285