Anda di halaman 1dari 16

TONSILITIS

Oleh :
Muhammad Habil Efrizal, S.Ked

Pembimbing: dr. Dony Harixon Tobing, Sp.THT-KL


Cincin waldeyer

Tonsil merupakan jaringan limfoid.


Terdapat 6 tonsil yang membentuk
cincin vertikal
 1 buah tonsila pharyngea pada
puncak cincin (adenoid)
 2 buah tonsila tubaria pada
sisi kanan dan kiri
 2 buah tonsila palatina sisi
kanan dan kiri (amandel)
 1 buah (atau banyak tetapi
kecil-kecil pada pangkal lidah)
tonsila lingualis di dasar cincin
Anatomi Tonsil
• Tonsil palatina: jaringan
limfoid yg terletak di fossa
tonsilaris di kedua sudut
orofaring.
• Lebih padat dibandingkan
jaringan limfoid lain.
• Permukaan lateral ditutupi
kapsul tipis & permukaan
medial terdapat kripta dgn
epitel squamosa.
Tonsilitis
• Radang tonsil palatina
• Penyebaran infeksi:
Air borne droplets, tangan,ciuman
• Pembagian:
– Akut
• Viral
• Bacterial
– Membranosa
• Difteri
• Septik
• Angina Plaut Vincent
• Kelainan darah
• Proses spesifik
• Jamur

– Kronis
Tonsilitis Viral
• Gejala menyerupai
common cold, disertai
nyeri tenggorok.
• Penyebab paling sering:
Epstein Barr Virus
• Terapi :
– Istirahat
– Minum cukup
– Analgetik
– Antivirus bila gejala
berat
Tonsilitis bacterial
• Etiologi:
Streptococcus β
hemoliticus grup A,
pneumococcus,
streptococcus viridian,
streptococcus piogenes.
• Infiltrasi bakteri rx
radang  PMN 
detritus (leukosit,
bakteri yang mati, epitel
yang terlepas)  bercak
kuning
Tonsilitis bacterial
• Masa inkubasi: 2-4 hari
• Gejala dan tanda:
– Odinophagia
– Demam, lesu
– Tidak nafsu makan
– Otalgia  refferred pain
melalui n. IX
• Pada pemeriksaan:
Tonsil membengkak,
hiperemis, terdapat detritus
berbentuk folikel, lakuna atau
tertutup membran semu.
Kelenjar submandibula
membengkak + nyeri tekan
Tonsilitis bacterial
• Terapi • Komplikasi:
– AB spektrum luas: Pada anak sering menimbulkan
– OMA
penisilin, eritromisin
– Sinusitis
– Antipiretik
– Abses peritonsil (Quincy
– Obat kumur yg throat)
mengandung desinfektan. – Abses parafaring
– Bronkitis
– GNA
– Miokarditis
– Artritis
– Septikemi akibat infeksi v.
jugularis interna (Sindrom
Lemierre)
– OSAS
Tonsilitis difteri
• Etiologi :
Corynebacterium
diphteriae, Gram(+).
• Infeksi tergantung titer
antitoksin dlm darah
(0.03 satuan/cc cukup
memberikan dasar
imunitas)
• Sering ditemukan pada
anak usia <10 tahun,
frekuensi tertinggi usia
2-5 tahun
Tonsilitis difteri
Gambaran klinik dibagi dalam 3
golongan: • Gejala akibat eksotoksin
• Gejala umum
– Miokarditis sampai
– Demam decompensation cordis
– Cephalgia – Paralisis otot palatum
– Nafsu makan berkurang, – Paralisis otot pernafasan
badan lemah – Ginjal  albuminuria
– Odinophagia
• Gejala lokal
– Tonsil bengkak, ditutupi
bercak putih kotor, makin luas
 membran yg melekat pd
dasar, mudah berdarah
– Kelenjar limfe leher
membengkak
bull neck atau disebut juga
burgemeester’s hals
Tonsilitis difteri
• Diagnosis : Berdasarkan
gambaran klinik dan pemeriksaan
preparat langsung kuman yang
diambil dari permukaan bawah
membran semu dan di dapatkan
kuman Corynebacterium
diphteriae
• Terapi :
– ADS 20.000-100.000 U
– Penisilin atau eritromisin 25-
50 mg/kgBB dibagi 3 dosis
selama 14 hari
– Kortikosteroid 1,2
mg/kgBB/hari
– Antipiretik
– Isolasi, bedrest 2-3 minggu
Tonsilitis septik
• Etiologi : streptococcus hemoliticus (dlm
susu sapi)  pasteurisasi
Tonsilitis kronik
• Patologi:
• Predisposisi:
– Rangsangan menahun dari Radang berulang 
rokok epitel + jaringan limfoid
– Higiene mulut yang buruk terkikis  jaringan
– Pengaruh Cuaca parut + kripta melebar
– Pengobatan tonsilitis yg  menembus kapsul
tidak adekuat tonsil perlekatan di
fosa tonsilaris
• Pada anak disertasi
pembesaran kelenjar
limfa submandibula
Tonsilitis kronik
• Gejala dan tanda: • Terapi:
– Tonsil membesar,  Perbaiki higiene mulut
permukaan tidak rata, dengan berkumur atau
kriptus melebar, obat isap
terisi detritus  Tonsilektomi
– Tenggorok terasa
kering & mengganjal • Komplikasi:
– foetor ex ore – Rhinitis kronik
– Sinusitis
– Otitis media
– Komplikasi jauh secara
hematogen & limfogen
Indikasi tonsilektomi
The American academy of otolaryngology 5. Napas bau yang tidak berhasil dengan
head and neck surgery clinical indicators
compendium tahun 1995 menetapkan:
pengobatan
1.Serangan tonsilitis >3x/tahun walaupun telah 6. Tonsilitis berulang yang disebabkan
mendapat terapi yang adekuat oleh bakteri grup A Streptococcus β
2.Tonsil hipertrofi yang menimbulkan hemoliticus
maloklusi gigi dan menyebabkan gangguan 7.Hipertrofi tonsil yang dicurigai adanya
pertumbuhan orofasial keganasan
3.Sumbatan jalan napas yang berupa
8. Otitis media efusi/otitis media
hipertrofi tonsil dengan sumbatan jalan napas,
sleep apnea, gangguan menelan, gangguan supuratif
berbicara, dan cor pulmonale
4.Rinitis dan sinusitis yang
kronis,peritonsilitis, abses peritonsil yang
tidak berhasil dengan pengobatan
..Terimakasih..

Anda mungkin juga menyukai