Anda di halaman 1dari 24

HUTAN MANGROVE

DOSEN PENGASUH :
Drs. HARDIANSYAH, M.Si
MAHRUDIN, S.Pd, M.Pd
Hutan Mangrove

Soerianegara (1987) dalam Noor et al.,(1999)


memberikan batasan Hutan Mangrove sebagai :
1. Hutan yang tumbuh pada tanah alluvial di daerah
pantai dan sekitar muara sungai yang dipengaruhi
pasang surut air laut
2. Ciri dari hutan ini terdiri dari tegakan pohon
Avicennia, Sonneratia, Aegiceras, Rhizophora,
Bruguiera, Ceriops, Lumnitzera, Excoecaria,
Xylocarpus, Scyphyphora dan Nypa.
Tomlinson (1986) membagi flora mangrove
menjadi tiga kelompok, yakni :

1. Flora mangrove mayor (flora


mangrove sebenarnya)

2. Flora mangrove minor

3. Asosiasi mangrove
Objek Pengamatan

 Objek pengamatan yang kami amati pada kawasan


hutan mangrove pada daerah Kecamatan Aluh-aluh
terdapat fauna seperti Nipah, Kalampan, Paku laut,
Kangkung hutan, Bakau dan Waru.
Deskripsi Hutan Mangrove di Kecamatan
Aluh-Aluh.
 Menurut Suhardi, kawasan mangrove yang tersebar di
Kabupaten Tanah Laut (Tala), Batola, Banjar,
Kotabaru dan Batulicin mencapai sekitar 300 hektar,
dan sebagian besar dari total lahan tersebut dalam
kondisi yang sangat memprihatinkan, karena telah
berubah sebagai kawasan tambak ikan atau udang.
Deskripsi Tempat
pengamatan
Desa Tanipah

 Desa tanipah merupakan salah


Mempunyai Luas 665 ha (6,55 Km2)
satu desa dari 19 desa di
kecamatan aluh-aluh kabupaten Terdiri dari
banjar.
 Keadaan wilayah desa tanipah
merupakan desa pantai/pesisir 1. Perumahan 21 ha (0,91%)
di muara sungai barito dengan 2. Sawah pasang surut 404 ha
curah hujan berkisar 1.017-2536 (76,58%)
mm/tahun 3. Perkebunan 37 ha (0,35%)
 Tipe iklim B serta merupakan 4. Danau/rawa 167 ha (15,82%).
wilayah pasang surut. 5. Empang/kolm 17 ha (0,16%)
6. Dan lain-lain 9 ha (0,08%)
Pemanfaatan Perairan
Faktor abiotik dari hutan mangrove
meliputi:
1. Tanah Tanah mangrove ini merupakan tanah alluvial
- Dibawa sebagai sedimen
- Diendapkan oleh sungai dan laut.
Tanah ini dapat diklasifikasikan sebagai
1. pasir (sand) 2. lumpur/debu halus (silt)
3. lempung/tanah liat (clay)

Adanya :
2. Derajat
1. kalsium dari cangkang moluska
keasaman (pH)
2. Karang lepas pantai
menyebabkan
Air di ekosistem mangrove bersifat alkali.
-> Tanah mangrove bersifat netral hingga sedikit asam
karena aktivitas bakteri pereduksi belerang dan adanya
sedimentasi tanah lempung yang asam.
3. Oksigen Lumpur hampir tidak memiliki rongga udara untuk
menyerap oksigen, dengan bantuan tumbuhan dalam
metode yang luar biasa untuk menyerap oksigen
1. menumbuhkan akar pasak
2. akar lutut
3. akar penyangga, dan
4. akar papan ke atas permukaan lumpur
untuk memperoleh oksigen.

4. Sinar, a. Dataran lumpur yang tersinari matahari langsung


Suhu, dan pada saat laut surut di siang hari menjadi sangat
Kelembapan panas dan memantulkan cahaya
b. Permukaan tanah di bawah kanopi hutan mangrove
terlindung dari sinar matahari dan tetap sejuk.
c. Suhu udara dengan fluktuasi musiman tidak lebih
dari 5°C dan suhu udara rata-rata di bulan terdingin
lebih dari 20°C.
Pembahasan
1. Suhu Udara 2. Kelembaban Udara
- Di daerah penelitian berkisar antara - Di daerah penelitian berkisar antara
33 – 34 oC. 76-78 %
- Menurut literatur ekosistem - Berdasarkan literatur tingkat
mangrove hanya didapati di daerah kelembaban hutan mangrove lebih
tropik dan sub tropik dengan suhu kering dari pada hutan tropis pada
udara rata-rata di bulan terdingin umumnya karena adanya angin
lebih dari 20°C (Tarsoen Waryono, (Tarsoen Wahyono, 2008).
2008)

3. Keasaman air 4. Keasaman Tanah


- Keasaman air berkisar 7,5-7,7 pH, - Keasaman tanah berkisar 6,4-6,5
- Kisaran pH yang baik dan netral - Merupakan tanah alluvial yang
untuk mangrove adalah 5-7,6 pH, bila dibawa sebagai sedimen dan
pH terlalu rendah dapat diendapkan oleh sungai dan laut
mengakibatkan terhambatnya bahan - Tanah mangrove bersifat netral
organic menjadi netral (Faozan, hingga sedikit asam (Tarsoen
2004). Waryono, 2008).
Lanjutan....
5. Salinitas 6. Kecepatan Arus
- Hasil pengukuran yaitu 10 ppm. - Kecepatan arus berkisar 51,20-54
- Organisme harus memiliki m/s, dapat diketahui bahwa arus
kemampuan beradaptasi terhadap tersebut memiliki kecepatan yang
perubahan salinitas melalui lambat atau tidak terlalu deras
mekanisme osmoregulasi, yaitu - Menurut literatur arus laut pada
kemampuan mengatur konsentrasi kawasan mangrove tidak terlalu
garam atau air di cairan internal deras (Tarsoen Waryono, 2008).
(Marpaung, 2013)

7. Kecerahan dan Suhu Air


- Kecerahan air berkisar 12-15 cm.
- Suhu air di daerah penelitian berkisar 30-31˚C.
- Semakin tinggi suhu tersebut maka makin sedikit oksigen yang terkandung di
dalamnya.
- Kenaikan suhu mengakibatkan menurunnya oksigen terlarut di dalam air,
meningkatnya kecepatan reaksi kimia, tergaggunya kehidupan ikan dan hewan air
lainnya (Nugroho, 2006)
Lanjutan....
8. Intensitas Cahaya 9. Tekstur Tanah Dan Air
- Intensitas cahaya di kawasan - Jenis tanah pada daerah penelitian
penelitian berkisar 2370-17950 Lux yaitu tanah liat
- Menurut literatur, kawasan mangrove - Warna tanah merah
tersinari matahari langsung pada saat - Warna air keruh
laut surut di siang hari menjadi sangat - Bau air tidak berbau.
panas dan memantulkan cahaya, - Menurut Tarsoen Wahyono (2008),
sedangkan permukaan tanah di bawah Tanah mangrove ini merupakan tanah
kanopi hutan mangrove terlindung alluvial yang dibawa sebagai sedimen
dari sinar matahari dan tetap sejuk. dan diendapkan oleh sungai dan laut.
Pengantar...

Faktor Biotik

Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di
bumi, baik tumbuhan maupun hewan. Dalam ekosistem, tumbuhan
berperan sebagai produsen, hewan berperan sebagai konsumen, dan
mikroorganisme berperan sebagai dekomposer (Thalib, 2008).
Faktor Biotik (Flora dan Fauna) dan
Pemanfaatannya di Masyarakat.
Flora yang ditemukan di Kawasan Mangrove
Nama
N Nama Nama Pemanfaatan di Pemanfaatan untuk
Tumbu Foto Literatur
o Daerah Ilmiah Masyarakat Ekosistem
han
1 Nipah Nipah Nypa Buah muda : Mencegah abrasi dan
dibuat sayur kerusakan tanah, serta
fruticans Buah tua : mencegah erosi karena
dimakan, seperti akarnya yang kuat dan
kolang kaling. rapat.
2 Bintaro Kalampan Cerbera Untuk keramas, Mengurangi polusi udara
mendinginkan dan mencegah abrasi.
manghas kulit kepala dan
mengatasi
kerontokan.
3 Kangku Kangkun Ipomea Sebagai tanaman Dapat menyerap toksik
penghalang di yang ada di tanah/air.
ng g aquatica persawahan.
hutan
Pemanfaatan
Nama Nama Pemanfaatan
No Nama Ilmiah di Foto Literatur
Tumbuhan Daerah untuk Ekosistem
Masyarakat
4 Waru Batang Hibiscus Sebagai Penghasil oksigen.
tanaman hias.
Baru tiliaceus

5 Pedada Rambai Sonneratia Penghalang Mereduksi


gelombang. gelombang pasang
alba Pucuknya air laut, mencegah
dimanfaatkan abrasi, tempat hidup
sebagai bagi ikan laut,
bungkus pencegah intrusi air
ketupat. laut serta menahan
lumpur.
6 Paku Laut Papakuan Acrostichum Dijadikan Sebagai pupuk
sayur. hijau.
auerum L.
Fauna yang ditemukan di Kawasan Mangrove

Pemanfaatan Pemanfaatan
Nama Nama
No Nama Ilmiah di untuk Foto Literatur
Hewan Daerah
Masyarakat Ekosistem
1 Ikan Iwak Rasbora Bahan baku Menjaga
pembuatan kestabilan
Seluang Saluang argyrotaenia terasi, rantai makanan.
dikonsumsi.

2 Ikan Keting Iwak Lundu Mystus nigriceps Dikonsumsi. Menjaga


kestabilan
rantai makanan.

3 Udang Hundang Acetes indicus Bahan baku Menjaga


pembuatan kestabilan
Rebon Papai terasi, rantai makanan.
dikonsumsi.
Fauna yang ditemukan di Kawasan Mangrove

Pemanfaatan Pemanfaatan
Nama Nama
No Nama Ilmiah di untuk Foto Literatur
Hewan Daerah
Masyarakat Ekosistem
4 Elang Elang Haliastur indus Tidak Menjaga
dimanfaatkan, kestabilan
bondol hewan liar. rantai makanan.

5 Lutung Hirangan Trachypithecus Tidak Menjaga


dimanfaatkan, kestabilan
kelabu cristatus hewan liar. rantai makanan.
Peranan / Manfaat Lahan Basah Hutan
Mangrove di Masyarakat

1. Secara biologi 2. Secara fisik 3.Secara ekonomi


manfaat hutan mangrove berfungsi mangrove mampu
dalam peredam angin memberikan banyak
mangrove antara
badai dan lapangan pekerjaan bagi
lain sebagai daerah masyarakat, baik itu
gelombang, pelindung
asuhan bagi biota dari abrasi, penahan penyediaan benih bagi
yang hidup pada lumpur, dan industri perikanan,
ekosistem mangrove perangkap sedimen. selain itu kayu dari
tumbuhan mangrove
dapat dimanfaatkan
untuk sebagai kayu
bakar,
Secara umum, fungsi dan peranan hutan mangrove terhadap manusia dan
lingkungannya dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Melindungi 2. Melindungi
pemukiman penduduk
pantai dari erosi dari terpaan badai
dan abrasi dan angin dari laut

4. Tempat hidup dan


3. Mencegah berkembang biak berbagai
satwa liar seperti ikan,
intrusi air laut udang, kepiting, burung,
monyet, dsb.
Dampak Negatif

Pembabatan Hutan
Mangrove

Terjadi

Abrasi di Kabupaten Banjar


- Aluh-Aluh
- Desa Sungai Musang Di sebabkan
- Bakambat
- Tanipah
1. Diterjang sungai yang terus melebar hingga
perkampungan
2. karena pohon-pohon mangrove yang
sebelumnya tumbuh di pesisir sungai di daerah
tersebut kini sudah habis berubah menjadi
hamparan sawah dan tambak masyarakat.
Pembahasan

1. Lahan Basah Mangrove


Di kawasan tempat penelitian, ekosistem
Ekosistem mangrove sebagai mangrove berkurang
ekosistem peralihan antara A Akibat
darat dan laut telah diketahui
mempunyai berbagai fungsi. k 1. Pembabatan hutan
(Soedjarwo, 1979)
a Mangrove
2. Adanya persawahan
n 3. Tambak masyarakat
a. Penghasil bahan organik
b. Tempat berlingdung binatang Memicu
c. Tempat memijah berbagai te terjadinya
jenis ikan dan udang
d. Pelindung pantai ta a. Abrasi pada kawasan
e. Pembentukan lahan baru
f. Pengahasil kayu
p mangrove
b. Pelebaran sungai sampai
i ke perkampungan
Menurut Literatur
Hal yang Mengancam
Ekosistem Mangrove

1. Adanya pembangunan infrastruktur, pemukiman dikawasan


mangrove
2. Alih fungsi mangrove menjadi kawasan tambak udang akan
mempersempit kawasan mangrove.
3. Pemanfaatan yang berlebihan yang diakibatkan dari keperluan
penduduk penebangan pohon dikawasan mangrove secara
berlebihan untuk digunakan sebagaikayu bakar, bahan bangunan
dan bahan baku kertas.
4. Meningkatnya limbah pencemaran yang dapat mengganggu
ekosistem mangrove (Hery Purnobasuki, 2011).
Solusi dari ancaman yang
dihadapi

Solusi

1. Perlu adanya
kesadaran masyarakat 2. Adanya reboisasi
untuk menjaga dan kawasan mangrove
melestarikan kawasan
mangrove.

3. Adanya larangan untuk menebang


kayu misalnya pohon bakau
diwilayah mangrove khususnya
bakau yang tumbuh diwilayah tepi
sungai atau pantai
Click icon to add
picture

Mari
Berdiskusi...

Anda mungkin juga menyukai