Anda di halaman 1dari 36

Jenis-jenis Cacing

Helmintologi

Nemathelminthes Platyhelminthes

Nematoda Usus Nematoda Jaringan Trematoda Cestoda

STH Non STH


NEMATODA USUS
Soil Transmitted Helminth
A.lumbricoides T.trichiura Cacing S.stercoralis
tambang
Hospes: Manusia Hospes : Manusia Hospes : Manusia Hospes :Manusia
Penyakit : askariasis Penyakit : trikuriasis Penyakit : Hospes reservoir :
nekatoriasis dan anjing dan primata.

ankilostomiasis

Distribusi geografis : Distribusi Geografis: Distribusi Geografis:


Kosmopolit kosmopolit Daerah katulistiwa,
pertambangan dan
Di Indonesia perkebunan.
prevalensinya Prevalensi di
60 – 90 % Indonesia sekitar
40%
Ascaris Lumbricoides (Cacing Gelang)
Ascaris Lumbricoides (Cacing Gelang)

1. Hospes dan penyakit


     Manusia merupakan satu-satunya yang menjadi hospes
dari Ascaris Lumbricoides (cacing gelang).Penyakit yang
disebabkan oleh cacing Ascaris Lumbricoides disebut
Askariasis. Taksonomi Ascaris Lumbricoides, yaitu:
·            Phylum : Nematoda
·            Kelas : Secernentea
·            Ordo : Ascaridida
·            Family : Ascarididae
·            Genus : Ascaris
·            Spesies : Ascaris Lumbricoides
Ascaris Lumbricoides (Cacing Gelang)
2.Epidemiologi
        Di negara Indonesia prevalensi penyakit askariasis
tinggi, terutama terjadi pada anak.Frekuensinya 60-
70%.Penyakit askariasis ini terjadi akibat kurangnya
pemakaian jamban keluarga sehingga menimbulkan
pencemaran tanah dengan tinja di sekitar halaman
rumah, di bawah pohon, di tempat mencuci dan di
tempat pembuangan sampah.Di negara-negara tertentu
terdapat kebiasaan memakai tinja sebagai pupuk.
Tanah liat, kelembapan tinggi dan suhu 25-30°C
merupakan kondisi yang sangat baik untuk
berkembangnya telur Ascaris Lumbricoides menjadi
bentuk yang infektif.
Ascaris Lumbricoides (Cacing Gelang)

3. Morfologi

Morfologi cacing A. Lumbricoides


·         Ukuran cacing dewasa
-        Jantan -        Panjang 15-30 cm, lebar 0,2-0,4 cm
-        Betina -        Panjang 20-35 cm, lebar 0,3-0,6 cm

·         Umur cacing dewasa 1 – 2 tahun


·         Lokasi cacing dewasa Usus Halus
·         Ukuran telur Panjang 60-70 µm, lebar 40-50 µm
·         Jumlah telur/cacing betina/hari ± 200.000 telur
Trichuris Trichiura (cacing cambuk)
Trichuristrichiura, Biasa disebut trichocephalus dispar atau lebih dikenal
dengan nama cacing cambuk, karena secara menyeluruh bentuknya seperti
cambuk. Hingga saat ini lebih dikenal lebih dari 20 spesies trichuris spp, tetapi
yang menginfeksi manusia hanya trichuris trichiura dan trichuris vulpis. Cacing
ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia bila menginfeksi
dalam jumlah yang banyak.

1.      Taksonomi
Filum          :nemathelminthes
Kelas           :Nematoda
Subkelas     :adhenophorea
Ordo           :epoplida
Family         :trichuridae
Genus         :Trichuris
Spesies         :trichuristrichiura
Trichuris Trichiura (cacing cambuk)
Trichuris Trichiura (cacing cambuk)
2.      Hospes dan NamaPenyakit
Manusia merupakan hospes definitif utama pada
cacing cambuk, walaupun kadang-kadang terdapat
juga pada hewan seperti babi dan kera. Penyakit
yang disebabkan disebut trichuriasis atau
trichocepaliasis.
3.      Distribusi Geografik
Cacing ini bersifat kosmopolit; terutama ditemukan
di daerah panas dan lembab seperti  di Indonesia
Trichuris Trichiura (cacing cambuk)
4.      Epidemiologi
Faktor penting untuk penyebaran penyakit adalah kontaminasi
tanah dengan tinja.Telur tumbuh di tanah liat, lembap dan teduh
dengan suhu optimujm 300 C. Pemakaian tinja sebagai pupuk kebun
merupakan sumber infeksi.Frekuensi di Indonesia tinggi.Di beberapa
daerah pedesaan di Indonesia frekuensinya berkisar 30-90%.
Di daerah yang sangat endemik, infeksi dapat dicegah dengan
pengobatan penderita trikuriasis, pembuatan jamban yang baik,
pendidikan tentanjg sanitasi dan kebersihan perorangan terutama
anak.Mencuci tangan sebelum makan, dan mencuci sayuran yang
dimakan mentah adalah penting apalagi di negeri yang memakai
tinja sebagai pupuk.
Trichuris Trichiura (cacing cambuk)
5. Morfologi
Trichuris Trichiura

Karateristik

Ukuran
- Jantan - 30-45 mm
- Betina - 35-50 mm

Lokasi cacing dewasa Sekum dan kolon asenden

Jumlahtelur/hari/cacing betina 300-20000 butir


Cacing Tambang
Cacing tambang adalah cacing parasit
 (nematoda) yang hidup pada usus
kecil inangnya, manusia. Ada dua spesies
cacing tambang yang biasa menyerang
manusia, Ancylostoma duodenale dan Necator
americanus. Necator americanus banyak
ditemukan di Amerika,Sub-Sahara Afrika, Asia
Tenggara, Tiongkok, dan Indonesia ,
sementara A. duodenale lebih banyak di Timur
Tengah, Afrika Utara, India, dan Eropa bagian
selatan. 
Necator americanus (Cacing Tambang)

1.Morfologi
• Panjang badan : ± 1 cm, menyerupai huruf S.
• Cacing jantan mempunyai bursa kopulatriks pada
bagian ekornya.
• Cacing betina ekornya runcing.
• Dimulutnya terdapat 2 pasang gigi semilunar
• ♂ : panjang 7-9 mm x 0,3mm 
• ♀ : panjang 9-11mm x 0,4mm 
• Jumlahtelur/hari/cacing betina : 9000– 10.000
• Warna putih kecoklatan atau agak merah muda
Necator americanus (Cacing
Tambang)
Necator americanus (Cacing
Tambang)
Kingdom : Animalia
Phylum:Nematoda
Class :Secernentea
Ordo :Strongylida
Family :Ancylostomitidae
Genus :Necator
Species:N. americanus
Necator americanus (Cacing Tambang)
2.      Penyebaran
Kosmopolit, terutama didaerah khatulistiwa pada daerah
pertambangan.Tanah yang peling baik untuk
berkembangnya telur dan larva, yaitu tanah pasir, tanah
liat atau lumpur yang tertutup daun, terhindar darisinar
matahari langsung dan juga terhindar dari pengeringan
atau basah berlebih.Terdapat diperkebunan kopi, karet
serta di pertambangan-pertambangan.Paling sering
menyarang orang dewasa teruama laki-laki.Di Indonesia
lebih sering infeksi olehNecator
americanus daripada Ancylostoma duodenale.
 Strongyloides Stercoralis (Cacing Gelang)

1.Klasifikasi 2.      Hospes dan Distribusi


• Phylum             : Nemathelminthes Manusia merupakan
• Kelas                 : Nematoda hospes utama cacing ini,
•  Ordo                 : Rhabditida walaupun sebagian ada
•  Famili                : Strongyloididae yang ditemukan pada
•  Genus               : Strongyloides hewan. Cacing ini tidak
•  Spesies              : Strongyloides mempunyai hospes
Stercoralis perantara.penyakit yang
disebabkan dari infeksi
cacing ini disebut
strongyloidiasis.
 Strongyloides Stercoralis (Cacing Gelang)

3.   Morfologi
a.    Bentuk bebas (free living form) :
-          Betina :  ukuran kurang lebih 1 x 0,05 mm, berupa satu goresan yang
lurus yang berisi 40-50 telur.
-          Jantan :         Cacing jantan memiliki panjang ±
1  mm,  dengan  ekor melingkar dengan spikulum,  ukuran 0,7 x 0,07 mm. ujung
ekor runcing dan melengkung.
b.   Bentuk parasitik
-          Betina : halus dan transparan ,ukuran 2,2 x 0,05 mm, esofagus filiform ¼
panjang tubuh.
-          Jantan : menurut kreist (1932) dan faust ada bentuk parasitik jantan
paada manusia yang morfologinya sama dengan morfologi jantan benruk
bebas (free living). Namun  belum ada peneliti yang menemukan bentuk
parasitik jantan ini selain kreist dan faust.
Non soil transmitted helminth
• Enterobius(Oxyuris) vermicularis
(cacing keremi)
• Trichinella spiralis
Enterobius(Oxyuris) vermicularis
(cacing keremi)

KLASIFIKASI
• Kingdom    : Animalia – Hospes : Manusia
• Phylum       : Nematoda – Penyakit : Enterobiasis
– Penyebaran Geografik :
• Class           : Cecernentea
• Ordo           : Rhabditia • kosmopolit,
• Famili         : Oxyuridae • daerah dingin >
• Genus         : Oxyuris atau
daerah panas.
Enterobius • Ditunjang oleh
• Spesies       : Oxyuris hubungan erat antar
vermicularis atau Enterobius manusia satu dengan
vermicularis yang lain.
Enterobius(Oxyuris) vermicularis
(cacing keremi)

• Cacing dewasa:
–Pada ujung anterior ada cephalic alae
–Cacing betina : 8-13 mm x 0,4 mm
• Ekor panjang dan runcing
• Uterus penuh dengan telur
• yg gravid mengandung 11.000-
15.000 telur
• Migrasi ke daerah perianal untuk
bertelur, lalu mati.
–Cacing jantan : 2-5 mm
• Ekor melingkar
• Mati setelah kopulasi
• Waktu untuk daur hidup kira-kira 2
minggu sampai 2 bulan
Enterobius(Oxyuris) vermicularis
(cacing keremi)

• Penyebaran lebih luas daripada cacing lain


• Penularan terjadi antar keluarga dan kelompok
dalam satu lingkungan yang sama
• Penularan dipengaruhi oleh :
– Penularan dari tangan ke mulut
– Debu
– Retrofeksi melalui anus
Trichinella spiralis
Morfologi
• Cacing dewasa halus • Hospes : Manusia, binatang
seperti rambut (babi, tikus, beruang,
kucing, anjing, babi hutan)
• Hidup dalam mukosa
• Penyakit : trikinosis=
usus halus
trikinelosis=trikiniasis
• Cacing betina panjang 3- • Penyebaran : kosmopolit,
4 mm, jarang di negeri mayoritas
– Vivipar muslim.
– Menghasilkan 1500 ekor larva.
• cacing jantan 1,5 mm.
Trichinella spiralis
Trichinella spiralis
  Epidemiologi
Infeksi Trichinella spiralis pada manusia sudah sering dilaporkan,
bahkan pernah terjadi beberapa kali outbreak di beberapa
Negara.Daging babi yang terinfeksi dianggap sebagai sumber
penularan utama bagi manusia yang sering mamakan daging mentah
atau tidak benar – banar matang.Namun, sekarang bukan daging babi
lagi yang merupakan sumber penularan utama melainkan daging
binatang buruan. Sampai saat ini dikenal lebih dari 40
spesies carnivora, 20 spesies tikus, 6 spesiesinsectivora dan 2 spesies
ikan paus, walrus, dan burung yang menjadi sumber
penularan Trichinella Spiralis. Hewan – hewan inilah yang sekarang
dianggap sebagai reservoir utama dan tidak dikenal adanya penularan
dari orang ke orang.
NEMATODA JARINGAN
Wuchereria bancrofti

KALSIFIKASI
• Kingdom : Animalia
• Phylum :Nematoda
• Class :Secernentea
• Ordo :Spirurida
• Family :Onchocercidae
• Genus :Wuchereria
• Species :W. bancrofti
Wuchereria bancrofti

PENGERTIAN MORFOLOGI
• Wuchereria • Cacing dewasa jantan dan
bancrofti merupakan parasit betina hidup di saluran dan
manusia yang menyebabkan kelenjar limfe. Betina
penyakit filariasis bankrofti berukuran 65 – 100 mm x
atau wukereriasis bankrofti. 0,25 mm dan cacing jantan 40
Penyakit ini tergolong dalam mm x 0,1 mm. Cacing betina
filariasis limfatik. Parasit ini mengeluarkan mikrofilaria
tersebar luas di daerah yang yang bersarung dengan
beriklim tropis di seluruh ukuran 250 – 300 mikron x 7 –
dunia dan terdapat di 8 mikron. Bentuk infektif
Indonesia. parasit ini adalah mikrofilaria.
Brugia malayi

KLASIFIKASI
• Kingdom :Animalia
• Phylum :Nematoda
• Class :Secernentea
• Ordo :Spirurida
• Family :Onchocercidae
• Genus :Brugia
• Species :B. malayi
Brugia malayi

PENGERTIAN MORFOLOGI
• Brugia malayi dapat dibagi • Cacing dewasa jantan dan
dalam dua varian: yang hidup betina hidup di pembuluh
pada manusia dan yang hidup limfe. Yang betina
pada manusia dan hewan, berukuran 55 mm x 0,09
misalnya kucing, kera, dan mm sedangkan yang jantan
lain-lain. Penyakit yang
22-23 mm x 0,09 mm.
disebabkan Brugia malayi
Ukuran mikrofilaria malayi
disebut filariasis malayi.Brugia
malayi hanya terdapat di Asia, 200-260 mikron x 8 mikron.
dari India sampai ke Jepang
termasuk Indonesia.
Brugia timori

KLASIFIKASI
• Kingdom :Animalia
• Phylum :Nematoda
• Class :Secernentea
• Ordo :Spirurida
• Family :Onchocercidae
• Genus :Brugia
• Species :B. timori
Brugia timori

PENGERTIAN MORFOLOGI
• Parasit yang terdapat pada • Cacing dewasa jantan dan betina
hidup di saluran dan pembuluh
manusia, penyakit yang
limfe. Bentuknya halus seperti
disebabkan Brugia benang dan berwarna putih susu.
timoridisebut filariasis Yang betina berukuran 21-39 mm x
timori. Brugia timori hanya 0,1 mm , yang jantan berukuran 13-
terdapat di Indonesia Timur 23 mm x 0,08 mm. Cacing betina
mengeluarkan mikrofilaria yang
di Pulau Timor, Flores, Rote, bersarung. Ukuran mikrofilaria
alor dan beberapa pulau Brugia timori 280-320 mikron x 7
kecil di Nusa Tenggara mikron. Brugia timori mempunyai
Timur. sifat periodik nokturna.
Loa loa
KLASIFIKASI
• Kingdom :Animalia
• Phylum :Nematoda
• Class :Chromadorea
• Ordo :Spirurida
• Family :Onchocercidae
• Genus :Loa
• Species :L. loa
Loa loa
PENGERTIAN MORFOLOGI
• Parasit ini hanya ditemukan •  Cacing dewasa hidup dalam
pada manusia. Penyakit jaringan subkutan, cacing
yang ditimbulkan disebut betina berukuran 50 – 70 x
loaiasis atau Calabar 0,5 mm sedangkan cacing
swelling (fugitive swelling). jantan berukuran 30-34 mm x
Loasiasis banyak terdapat di 0,35 – 0,43 mm. Cacing
Afrika Barat, Afrika Tengah, betina mengeluarkan
mikrofilaria yang beredar
dan Sudan. 
dalam darah pada siang hari
dan dalam paru-paru pada
malam hari

Anda mungkin juga menyukai