Helmintologi
Nemathelminthes Platyhelminthes
ankilostomiasis
3. Morfologi
1. Taksonomi
Filum :nemathelminthes
Kelas :Nematoda
Subkelas :adhenophorea
Ordo :epoplida
Family :trichuridae
Genus :Trichuris
Spesies :trichuristrichiura
Trichuris Trichiura (cacing cambuk)
Trichuris Trichiura (cacing cambuk)
2. Hospes dan NamaPenyakit
Manusia merupakan hospes definitif utama pada
cacing cambuk, walaupun kadang-kadang terdapat
juga pada hewan seperti babi dan kera. Penyakit
yang disebabkan disebut trichuriasis atau
trichocepaliasis.
3. Distribusi Geografik
Cacing ini bersifat kosmopolit; terutama ditemukan
di daerah panas dan lembab seperti di Indonesia
Trichuris Trichiura (cacing cambuk)
4. Epidemiologi
Faktor penting untuk penyebaran penyakit adalah kontaminasi
tanah dengan tinja.Telur tumbuh di tanah liat, lembap dan teduh
dengan suhu optimujm 300 C. Pemakaian tinja sebagai pupuk kebun
merupakan sumber infeksi.Frekuensi di Indonesia tinggi.Di beberapa
daerah pedesaan di Indonesia frekuensinya berkisar 30-90%.
Di daerah yang sangat endemik, infeksi dapat dicegah dengan
pengobatan penderita trikuriasis, pembuatan jamban yang baik,
pendidikan tentanjg sanitasi dan kebersihan perorangan terutama
anak.Mencuci tangan sebelum makan, dan mencuci sayuran yang
dimakan mentah adalah penting apalagi di negeri yang memakai
tinja sebagai pupuk.
Trichuris Trichiura (cacing cambuk)
5. Morfologi
Trichuris Trichiura
Karateristik
Ukuran
- Jantan - 30-45 mm
- Betina - 35-50 mm
1.Morfologi
• Panjang badan : ± 1 cm, menyerupai huruf S.
• Cacing jantan mempunyai bursa kopulatriks pada
bagian ekornya.
• Cacing betina ekornya runcing.
• Dimulutnya terdapat 2 pasang gigi semilunar
• ♂ : panjang 7-9 mm x 0,3mm
• ♀ : panjang 9-11mm x 0,4mm
• Jumlahtelur/hari/cacing betina : 9000– 10.000
• Warna putih kecoklatan atau agak merah muda
Necator americanus (Cacing
Tambang)
Necator americanus (Cacing
Tambang)
Kingdom : Animalia
Phylum:Nematoda
Class :Secernentea
Ordo :Strongylida
Family :Ancylostomitidae
Genus :Necator
Species:N. americanus
Necator americanus (Cacing Tambang)
2. Penyebaran
Kosmopolit, terutama didaerah khatulistiwa pada daerah
pertambangan.Tanah yang peling baik untuk
berkembangnya telur dan larva, yaitu tanah pasir, tanah
liat atau lumpur yang tertutup daun, terhindar darisinar
matahari langsung dan juga terhindar dari pengeringan
atau basah berlebih.Terdapat diperkebunan kopi, karet
serta di pertambangan-pertambangan.Paling sering
menyarang orang dewasa teruama laki-laki.Di Indonesia
lebih sering infeksi olehNecator
americanus daripada Ancylostoma duodenale.
Strongyloides Stercoralis (Cacing Gelang)
3. Morfologi
a. Bentuk bebas (free living form) :
- Betina : ukuran kurang lebih 1 x 0,05 mm, berupa satu goresan yang
lurus yang berisi 40-50 telur.
- Jantan : Cacing jantan memiliki panjang ±
1 mm, dengan ekor melingkar dengan spikulum, ukuran 0,7 x 0,07 mm. ujung
ekor runcing dan melengkung.
b. Bentuk parasitik
- Betina : halus dan transparan ,ukuran 2,2 x 0,05 mm, esofagus filiform ¼
panjang tubuh.
- Jantan : menurut kreist (1932) dan faust ada bentuk parasitik jantan
paada manusia yang morfologinya sama dengan morfologi jantan benruk
bebas (free living). Namun belum ada peneliti yang menemukan bentuk
parasitik jantan ini selain kreist dan faust.
Non soil transmitted helminth
• Enterobius(Oxyuris) vermicularis
(cacing keremi)
• Trichinella spiralis
Enterobius(Oxyuris) vermicularis
(cacing keremi)
KLASIFIKASI
• Kingdom : Animalia – Hospes : Manusia
• Phylum : Nematoda – Penyakit : Enterobiasis
– Penyebaran Geografik :
• Class : Cecernentea
• Ordo : Rhabditia • kosmopolit,
• Famili : Oxyuridae • daerah dingin >
• Genus : Oxyuris atau
daerah panas.
Enterobius • Ditunjang oleh
• Spesies : Oxyuris hubungan erat antar
vermicularis atau Enterobius manusia satu dengan
vermicularis yang lain.
Enterobius(Oxyuris) vermicularis
(cacing keremi)
• Cacing dewasa:
–Pada ujung anterior ada cephalic alae
–Cacing betina : 8-13 mm x 0,4 mm
• Ekor panjang dan runcing
• Uterus penuh dengan telur
• yg gravid mengandung 11.000-
15.000 telur
• Migrasi ke daerah perianal untuk
bertelur, lalu mati.
–Cacing jantan : 2-5 mm
• Ekor melingkar
• Mati setelah kopulasi
• Waktu untuk daur hidup kira-kira 2
minggu sampai 2 bulan
Enterobius(Oxyuris) vermicularis
(cacing keremi)
KALSIFIKASI
• Kingdom : Animalia
• Phylum :Nematoda
• Class :Secernentea
• Ordo :Spirurida
• Family :Onchocercidae
• Genus :Wuchereria
• Species :W. bancrofti
Wuchereria bancrofti
PENGERTIAN MORFOLOGI
• Wuchereria • Cacing dewasa jantan dan
bancrofti merupakan parasit betina hidup di saluran dan
manusia yang menyebabkan kelenjar limfe. Betina
penyakit filariasis bankrofti berukuran 65 – 100 mm x
atau wukereriasis bankrofti. 0,25 mm dan cacing jantan 40
Penyakit ini tergolong dalam mm x 0,1 mm. Cacing betina
filariasis limfatik. Parasit ini mengeluarkan mikrofilaria
tersebar luas di daerah yang yang bersarung dengan
beriklim tropis di seluruh ukuran 250 – 300 mikron x 7 –
dunia dan terdapat di 8 mikron. Bentuk infektif
Indonesia. parasit ini adalah mikrofilaria.
Brugia malayi
KLASIFIKASI
• Kingdom :Animalia
• Phylum :Nematoda
• Class :Secernentea
• Ordo :Spirurida
• Family :Onchocercidae
• Genus :Brugia
• Species :B. malayi
Brugia malayi
PENGERTIAN MORFOLOGI
• Brugia malayi dapat dibagi • Cacing dewasa jantan dan
dalam dua varian: yang hidup betina hidup di pembuluh
pada manusia dan yang hidup limfe. Yang betina
pada manusia dan hewan, berukuran 55 mm x 0,09
misalnya kucing, kera, dan mm sedangkan yang jantan
lain-lain. Penyakit yang
22-23 mm x 0,09 mm.
disebabkan Brugia malayi
Ukuran mikrofilaria malayi
disebut filariasis malayi.Brugia
malayi hanya terdapat di Asia, 200-260 mikron x 8 mikron.
dari India sampai ke Jepang
termasuk Indonesia.
Brugia timori
KLASIFIKASI
• Kingdom :Animalia
• Phylum :Nematoda
• Class :Secernentea
• Ordo :Spirurida
• Family :Onchocercidae
• Genus :Brugia
• Species :B. timori
Brugia timori
PENGERTIAN MORFOLOGI
• Parasit yang terdapat pada • Cacing dewasa jantan dan betina
hidup di saluran dan pembuluh
manusia, penyakit yang
limfe. Bentuknya halus seperti
disebabkan Brugia benang dan berwarna putih susu.
timoridisebut filariasis Yang betina berukuran 21-39 mm x
timori. Brugia timori hanya 0,1 mm , yang jantan berukuran 13-
terdapat di Indonesia Timur 23 mm x 0,08 mm. Cacing betina
mengeluarkan mikrofilaria yang
di Pulau Timor, Flores, Rote, bersarung. Ukuran mikrofilaria
alor dan beberapa pulau Brugia timori 280-320 mikron x 7
kecil di Nusa Tenggara mikron. Brugia timori mempunyai
Timur. sifat periodik nokturna.
Loa loa
KLASIFIKASI
• Kingdom :Animalia
• Phylum :Nematoda
• Class :Chromadorea
• Ordo :Spirurida
• Family :Onchocercidae
• Genus :Loa
• Species :L. loa
Loa loa
PENGERTIAN MORFOLOGI
• Parasit ini hanya ditemukan • Cacing dewasa hidup dalam
pada manusia. Penyakit jaringan subkutan, cacing
yang ditimbulkan disebut betina berukuran 50 – 70 x
loaiasis atau Calabar 0,5 mm sedangkan cacing
swelling (fugitive swelling). jantan berukuran 30-34 mm x
Loasiasis banyak terdapat di 0,35 – 0,43 mm. Cacing
Afrika Barat, Afrika Tengah, betina mengeluarkan
mikrofilaria yang beredar
dan Sudan.
dalam darah pada siang hari
dan dalam paru-paru pada
malam hari