Anda di halaman 1dari 27

MODUL

“ Lupa “

KELOMPOK 4

Abdika Gammara Azyzy Muhtar


• Karim Saman Sibali
• Muhammad Rizki Karim
• Rafli Ardiansyah
• Azril
• Muhamad Saleh
• Gustia Nutiar
• Nindya Febrina M.
• Nur’ana Vina Dhita Bahanan
• Indah Kurniawati Kamal
Skenario

Tn. Amir berusia 68 tahun dibawa ke dokter oleh anaknya dengan keluhan
sering lupa sejak 1,5 tahun terakhir. Pasien sering lupa meletakkan benda,
ketinggalan belanjaan di toko, dan lupa jalan pulang. Pasien juga lupa
waktu makan dan mandi sejak 6 bulan terakhir serta mudah marah dan
tersinggung. Pasien memiliki riwayat penyakit hipertensi, DM tipe 2, dan
stroke 3 tahun lalu.
Pada pemeriksaan laboratorium: GDS 240mg/dL, kolesterol total 260mg,
LDL 180 mg. Pada pemeriksaan CT scan kepala didapatkan Infark lakunar
di lobus temporalis kiri. Pada pemeriksaan Kognitif didapatkan : MMSE
15/30
Kata Sulit
• Infark lakunar: Apabila di temukan infark dengan
ukuran >15 mm pada daerah vaskularisasi suatu
pembuluh darah kecil.
• MMSE (Mini mental state examination: Merupakan
suatu tes singkat untuk menilai fungsi kognitif.
Kalimat Kunci
1. Tn. Amir berusia 68 tahun
2. Keluhan sering lupa sejak 1,5 tahun terakhir. Pasien sering lupa
meletakkan benda, ketinggalan belanjaan di toko, dan lupa jalan pulang
3. Pasien juga lupa waktu makan dan mandi sejak 6 bulan terakhir serta
mudah marah dan tersinggung
4. Memiliki riwayat penyakit hipertensi, DM tipe 2, dan stroke 3 tahun lalu.
5. Pemeriksaan lab: GDS 240mg/dL, kolesterol total 260mg%, LDL 180
mg%.
6. CT scan kepala didapatkan Infark lakunar di lobus temporalis kiri.
7. Pemeriksaan Kognitif didapatkan : MMSE 15/30
Pertanyaan penting
1. Bagaimana fisiologi mengingat?
2. Apa definisi kognitif dan jenis-jenis gangguanya?
3. Bagaimana mekanisme mudah marah dan tersinggung?
4. Bagaimana hubungan hipertensi,DM tipe 2,stroke dengan
keluhan sekarang?
5. Apa interpretasi di pemeriksaan penunjang?
6. Bagaimana langkah-langkah diagnosis?
7. DD dari skenario?
Fisiologi
TahapMengingat

belajar

Tahap retensi

Tahap retrival
Definisi Kognitif Dan Jenis-jenis Gangguan
Kognitif
• Kognitif adalah potensi Jenis gangguan kognitif
intelektual yang terdiri dari 1. Gangguan fungsi
tahapan: pengetahuan, eksekutif
pemahaman, penerapan, 2. Gangguan memori
analisa, sintesa, dan
3. Gangguan bahasa
evaluasi. Kognitif berarti
(Afasia)
persoalan yang
menyangkut kemampuan 4. Gangguan emosi
untuk mengembangkan 5. Gangguan visuospatial
kemampuan rasional
(akal).
Mekanisme mudah marah dan tersinggung
Responses Riwayat Hipertensi
Atheroskerosis
Emosional dan Dm Tipe

Amygdalae,
terletak jauh di
dalam lobus
Oksklusi pembuluh
temporal
memainkan darah di otak
peran penting
dalam
pengolahan
memori respon Stroke
emosional.
Mereka
meningkatkan
stabilitas mood. INFARK LAKUNAR
Perubahan
Setiap defleksi Di LOBUS
dalam aktivitas Neurokemikal otak
TEMPORAL
lobus ini dapat
menyebabkan
fluktuasi atau
suasana hati
dan perilaku tak Pasien mudah
tertuga. marah/tersinggung
Hubungan hipertensi,DM tipe 2,stroke
dengan keluhan sekarang
Tn. Amir, 58 tahun
Riwayat hipertensi Riwayat DM Tipe 2

Disfungsi endotel Atherosklerosis LDL meningkat

stroke

Infark Lakunar (pada lobus


temporal kiri)

Perubahan
neurokemikel otak

Sering lupa Sering


ketinggalan Sering lupa Mudah
meletakkan belanjaan di jalan pulang
Lupa makan
barang pasar
marah

Dimensia
vaskuler
INTERPRETASI DARI
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Hasil Pemeriksaan Laboratorium: GDS 240 mg/dL, koleterol total 260mg%,
LDL 180 mg%.
Hasil Pemeriksaan Keadaan Normal Interpretasi

Gula darah sewaktu < 140 mg/dl Hiperglikemia


(GDS): 240 mg/dl

Kolesterol total: 260 < 200 mg% Sangat tinggi, dapat


mg% disebabkan oleh penyakit
DM

LDL: 180 mg% <100 mg% Sangat tinggi, dapat


disebabkan oleh penyakit
DM
 Hasil Pemeriksaan Penunjang: CT-Scan kepala ( Infark Lacunar di Lobus
Temporalis Kiri)
 

Gambar : CT scan
kepala
Interpretasi dari CT scan kepala menunjukkan adanya Infark Lacunar
Pada Lobus Temporalis Kiri. Infark ini terjadi akibat tersumbatnya
percabangan dari arteri cerebri media, yaitu Arteri Retikulostriata
• Pedoman Skor kognitif global (secara umum):

 Nilai: 24 -30: NORMAL

 Nilai: 17-23 :PROBABLE GANGGUAN KOGNITIF

 Nilai: 0-16 : DEFINITE GANGGUAN KOGNITIF

• Pada kasus hasil pemeriksaan kognitif dengan MMSE adalah 15/30 yang berarti pasien sudah

termasuk DEFINITE GANGGUAN KOGNITIF. Kelemahan separuh tubuh yang di alami

pasien menandakan bahwa pasien telah mengalami stroke atau gangguan suplai darah ke otak

sehingga terjadi infark, akibatnya lama kelamaan neuron-neuron di otak juga akan mengalami

kerusakan dan terjadilah Gangguan Kognitif.


•  
Langkah-langkah penegakkan
diagnosis
Anamnesis Pemeriksaan fisik Penunjang
Keluhan utama : • Kesadaran sensorium baik • Laboratorium
• Adanya gangguan daya • Penurunan daya ingat • MMSE
ingat bersifat kronik & progresif • CT/MRI kepala
• Mudah lupa trhdp • Gangguan fx otak
kejadian yang baru terutama gangguan
dialami memori & bahasa seperti
• Kesulitan mempelajari afasia, apraksia, serta
informasi baru adanya kemunduran fx
• Diawali sering lupa trhdp kognitif eksekutif
kegiatan rutin
• Lupa terhadap benda2
kecil
• Lupa mengingat nama
sendiri/keluarga

Faktor risiko : usia lanjut,


adanya penyakit Alzheimer,
serebrovaskular atau DM
Diagnosis Banding
Diagnosis Kerja :
DEMENSIA VASKULER
DEFINISI

Demensia vaskular adalah penurunan kognitif


dan kemunduran fungsional yang disebabkan
oleh penyakit serebrovaskuler, biasanya stroke
hemoragik dan iskemik, juga disebabkan oleh
penyakit substansia alba iskemik atau sekuale
dari hipotensi atau hipoksia
ETIOLOGI

Penyebab utamanya adalah penyakit


serebrovaskuler yang multiple, yang
menyebabkan suatu pola gejala demensi.
Gangguan terutama mengenai pembuluh darah
serebral berukuran kecil dan sedang, yang
mengalami infark menghasilkan lesi parenkim
multiple yang menyebar pada daerah otak yang
luas.
KLASIFIKASI
1. DVa paska stroke yang mencakup demensia infark
strategis, demensia multi-infark, dan stroke
perdarahan. Biasanya mempunyai korelasi waktu yang
jelas antara stroke dengan terjadinya demensia.
2. DVa subkortikal, yang meliputi infark lakuner dan
penyakit binswanger dengan kejadian TIA atau stroke
yang sering tidak terdeteksi namun memiliki faktor
resiko vaskuler.
3. Demensia tipe campuran, yaitu demensia dengan
patologi vaskuler dalam kombinasi dengan demensia
alzheimer (AD).
MANIFESTASI KLINIS

Tanda dan gejala fisik : Tanda dan gejala perilaku:


• Kehilangan memori, pelupa • Perbicaraan tidak jelas
• Lambat berfikir (bradifrenia) • Gangguan bahasa
• Pusing • Depresi
• Kelemahan fokal atau diskoordinasi
• Berhalusinasi
satu atau lebih ekstremitas
• Inersia • Tidak familiar dengan persekitaran
• Langkah abnormal • Berjalan tanpa arah yang jelas
• Konsentrasi berkurang • Menangis dan ketawa yang tidak
• Perubahan visuospasial sesuai
• Penurunan tilikan • Sukar menurut perintah
FAKTOR RESIKO

1. Faktor demografi
2. Faktor aterogenik
3. Faktor non-aterogenik
4. Faktor yang berhubungan dengan stroke
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Diagnosis demensia vaskular menurut DSM-IV adalah menggunakan
kriteria sebagai berikut.
A. Adanya defisit kognitif multipleks yang dicirikan oleh gangguan
memori dan satu atau lebih dari gangguan kognitif berikut ini:
1) Afasia
2) Apraksia
3) Agnosia
4) Gangguan dalam fungsi eksekutif
B. Defisit kognitif pada kriteria yang menyebabkan gangguan fungsi sosial
dan okupasional yang jelas.
C.Tanda dan gejala neurologik fokal atau bukti laboratorium dan radiologik
yang membuktikan adanya gangguan peredaran darah otak (GPOD).
D.Defisit yang ada tidak terjadi selama berlangsungnya delirium.
TATALAKSANA AWAL

Non-Medikamentosa
Memperbaiki memori
• Membawa nota untuk mencatat nama, tanggal, dan tugas
yang perlu dilakukan. Dengan ini stres dapat dikurangkan.
• Melatih otak dengan mengingat kembali acara sepanjang
hari sebelum tidur. Ini dapat membina kapasiti memori
• Menjauhi distraksi seperti televisyen atau radio ketika
coba memahami mesej atau instruksi panjang. 
• Tidak tergesa-gesa mengerjakan sesuatu hal baru. Coba
merencana sebelum melakukannya.
• Banyak besabar. Marah hanya akan menyebabkan pasien
lebih sukar untuk mengingat sesuatu. Belajar teknik
relaksasi juga berkesan.
TATALAKSANA AWAL

Medikamentosa
Mencegah demensia vaskular memburuk
• Aspirin: mencegah platelet-aggregating thromboxane
A2 dengan memblokir aksi prostaglandin sintetase
seterusnya mencegah sintesis prostaglandin
• Tioclodipine: digunakan untuk pasien yang tidak
toleransi terhadap terapi aspirin atau gagal dengan
terapi aspirin.
• Clopidogrel bisulfate: obat antiplatlet yang
menginhibisi ikatan ADP ke reseptor platlet secara
direk.
PROGNOSIS

Prognosis demensia vaskular lebih bervariasi.


Berdasarkan beberapa penelitian, demensia
vaskular dapat memperpendek jangka waktu
hidup sebanyak 50% pada lelaki, individu
dengan tingkat edukasi yang rendah dan pada
individu dengan hasil uji neurologi yang
memburuk
DAFTAR PUSTAKA

-Lumbantobing SM. Neurogeriatri. Balai


Penerbit FKUI; Jakarta; 2001.
-IPD Jilid III EDISI EDISI 6, Hal. 3807
-PPK-IDI Edisi 1, cetakan II,2017

Anda mungkin juga menyukai