Anda di halaman 1dari 13

Modul

“ Sianosis “
Kelompok 1
 Azril
 Muh. Ghalib I. Hadad
 M. Fahrandi Albaar
 Tenri Aman
 Ervina Surnianingsi Jufri
 Desy Sukmawati
 Anugra Putri H. Asidu
 Kartika Ridwan
 Putri Ratu Amelia M.
Skenario 1 :
“Seorang anak perempuan berumur 8 tahun datang ke
Puskesmas Gambesi dengan keluhan bibir dan kuku terlihat
kebiruan. Keluhan dialami sejak masa bayi dan bertambah
biru bila menangis atau bermain. Anak sering jongkok bila
capek bermain. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
perawakan kecil dan kurus, sianosis (+), tanda vital normal.
Pada pemeriksaan thorax didapatkan thrill pada LSB III. S1/2
murni, terdengar bising ejeksi sistol pada LSB IV. Tampak
jari tabuh pada tangan dan kaki”
Klasifikasi Kata Sulit : - Sianosis
- Thrill dan Ejeksi sistol
- Jari tabuh
Tentukan Kata Kunci :
1. anak perempuan berumur 8 tahun
2. bibir dan kuku terlihat kebiruan
3. Keluhan dialami sejak masa bayi dan bertambah biru bila menangis atau
bermain
4. Anak sering jongkok bila capek bermain
5. Pemfis: didapatkan perawakan kecil dan kurus, sianosis (+), tanda vital
normal, Tampak jari tabuh pada tangan dan kaki.
6. Pemeriksaan thorax: didapatkan thrill pada LSB III. S1/2 murni, terdengar
bising ejeksi sistol pada LSB IV
Pertanyaan :

1. Jelaskan mengenai sirkulasi fetal!

2. Jelaskan mekanisme sianosis dan


sebutkan klasifikasinya!
3. Jelaskan hubungan antar gejala?

4. Jelaskan langkah-langkah
diagnosis dari skenario!
5. Sebutkan dan jelaskan differensial
diagnosis!
Jawaban Pertanyaan :
1. Jelaskan mengenai sirkulasi fetal!

Sumber : Jurnal Universitas Udayana 2016, Sistem cardiovaskular pada bayi


baru lahir
2. Jelaskan mekanisme sianosis dan klasifikasinya !

Sianosis Klasifikasi Sianosis :

Jika dalam aliran darah terdapat 1. Sianosis Sentral


kandungan CO2 maka hemoglobin
disamping berikatan dengan O2 juga 2. Sianosis Perifer
akan berikatan dengan CO2. Hal ini 3. Sianosis
mengakibatkan terjadi peningkatan
kadar HB yang tereduksi oleh ikatan Differensial
dengan CO2. Hal inilah yang dapat
mengakibatkan sianosis

Sumber : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Ed. VI Jilid 1


3. Jelaskan hubungan antar gejala!

Sianosis

Terdapat
bibir dan kuku
Perawakan kecil thrill dan
terlihat kebiruan
dan kurus Jari tabuh di bising
tangan dan kaki ejeksi sistol

Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology 12th edisi


4. Jelaskan langkah-langkan diagnosis dari skenario!
 Anamnesis :  Pemeriksaan Penunjang :
 Keluhan utama)  Pemeriksaan
 Riwayat Penyakit sekarang Laboratorium
 Elektrokardiogram (EKG)
 Riwayat Penyakit
Terdahulu
 Foto thorax
 Ekokardiografi
 Riwayat berobat
sebelumnya
 Angiografi
 Riwayat penyakit keluarga
 Lingkungan hidup
 Riwayat makan

 Pemeriksaan Fisik :
 Pemfis Umum & TTV
 Inspeksi Jantung
 Palpasi Jantung
 Perkusi Jantung
 Auskultasi Jantung

Sumber : Buku Ajar Pemeriksaan Fisik & Riwayat Kesehatan Jantung. Jakarta: EGC
5. Jelaskan DD dari skneario!
NO Indikator TOF TGA
1 anak perempuan berumur 8 tahun + +

2 bibir dan kuku terlihat kebiruan + +

3 Keluhan dialami sejak masa bayi dan bertambah biru bila


menangis atau bermain + +

4 Anak sering jongkok bila capek bermain + -

5 perawakan kecil dan kurus + +

6 sianosis (+) & Tampak jari tabuh pada tangan dan kaki. + +

7 thrill pada LSB III + -

8 bising ejeksi sistol pada LSB IV + -


Tetralogy Of Fallot
Epidemiologi

Insidensinya 3,26% tiap 10.000 Defenisi


kelahiran hidup, atau sekitar
1.300 kasus baru setiap Merupakan Malformasi
tahunnya di Amerika. Sebagian jantung kongenital
pasien tetralogy of fallot berusia sianotik dengan
diatas 5 tahun serta komponen stenosis
prvalensinya menurun setelah pulmonal, defek
umur 10 tahun septum ventrikel,
overriding aorta, dan
Etiologi hipertrofi ventrikel
• Faktor Endogen kanan
- penyakit genetik
- terdapat penyakit jantung bawaan

• Faktor Eksogen
- ibu menderita penyakit infeksi: rubellla
- pajanan terhadap sinar x
- Riwayat kehamilan ibu dengan
pengobatan tanpa rekomendasi dokter
Manifestasi Klinis

1. Kulit kebiruan (Sianosis)


2. Sesak napas mendadak
3. Napas cepat dan dalam
4. Lemas
5. Kejang atau sinkop Diagnosis

• Anamnesis

• Pemeriksaan Fisik
- Inspeksi
- Palpasi
- Perkusi
- Auskultasi

• Pemeriksaan Penunjang
Penatalaksanaan

• Terapi farmakologis Komplikasi


- Morfin Sulfat
- Sodium bikarbonat - Bencana
- Propanolol serebrovaskular
- Digoxin - Abses otak
- Endokarditis infektif
• Terapi nonfarmakologis - Anemia relatif
- Bedah - Trombosis paru
- Nonbedah - Perdarahan
- Kematian

Prognosis

Secara alamiah, 50% pasien TOF yang tidak dikoreksi akan


meninggal pada umur sekitar 5 tahun, 25% pada usia sekitar 10
tahun, dan hanya 11% saja yang bisa bertahan hidup sampai umur
25 tahun, 6% sampai umur 30 tahun, dan hanya 3% yang
mencapai usia 40 tahun.

Sumber : Jurnal Sumatra Utara 2019, Tetralogy Of Fallot

Anda mungkin juga menyukai