Anda di halaman 1dari 45

TUTORIAL 3 “

PENYAKIT JANTUNG
BAWAAN”
KELOMPOK 4
Anggota Kelompok
1.Luizha B. Imanuella Rotte (1908010010)
2.Marcellino C. Kurniawan Asmin (1908010017)
3.Febryantie Lendu (1908010020)
4.Rifka Annisa Fahri (1908010028)
5.Ryan Arnold Ethelbert (1908010033)
6.Juneartycha Tanesib (1908010035)
7.Yesenia Belliani Dju (1908010046)
8.I Made Dwi Hariady Suastika (1908010050)
9.Faldy Adithias Ngulu (1908010056)
10.Irmanuwela Sia (1908010058)
11.Ega Monica Toumeluk (1708010030)
““Seorang anak perempuan 10 tahun datang dengan keluhan : bibir
dan kuku terlihat kebiruan. Hal ini sudah dialami sejak bayi. Bila
menangis atau bermain, anak terlihat bertambah biru. Anak sering
jongkok bila capek bermain. Pada pemeriksaan didapatkan :
perawakan kecil dan kurus. Sianosis terlihat di bibir, ujung lidah,
kuku jari tangan dan kaki. Nadi dan tekanan darah normal. Pada
pemeriksaan toraks : aktivitas ventrikel kanan meningkat disertai
thrill pada LSB 3. BJ : 1 & 2 murni, intensitas mengeras.
Terdengar 19 bising ejesksi sistol derajat 3/6 p.m LSB 4. A.
Femoralis teraba normal. Pada tangan dan kaki terdapat jari-jari
tabuh” ”

SKENARIO 1
KATA SULIT

01 Sianosis 03 Jari Tabuh

02 Thrill 04 Bising ejeksi


sistolik
KATA KUNCI
• Anak perempuan berumur 10 tahun
• Keluhan bibir dan kuku terlihat biru sejak bayi
• Bertambah biru ketika bermain dan menangis
• Sering jongkok jika capek bermain
• Perawakan kecil dan kurus
• Sianosis terlihat di bibir, ujung lidah, kuku jari
tangan dan kaki
• Nadi dan tekanan darah normal
• Pemeriksaan thorax terdapat aktivitas ventrikel kanan
meningkat disertai thrill pada LSB 3
• Bunyi jantung 1 & 2 murni, intensitas mengeras
• Terdengar bising ejeksi sistol derajat 3/6 p.m LSB 4
• Arteri Femoralis teraba normal
• Pada tangan dan kaki terdapat jari-jari tabuh
Pertanyaan di Skenario
7 Bagaimana bunyi jantung fisiologis & patologis?
1. Bagaimana anatomi & Fisiologi organ terkait!
8 Apa yang dimaksud dengan bising ejeksi sistol derajat 3/6 p.m
2 Bagaimana mekanisme sehingga kuku dan bibir LSB 4?
membiru?
9 Bagaimana bisa terjadi aktivitas ventrikel kanan meningkat
disertai thrill pada LSB 3?
3 Mengapa ketika bermain dan menangis tubuhnya
bertambah biru? 10 Apa saja differential diagnosis terkait kasus diatas?

4 Bagaimana bisa terjadi sianosis dan perbedaan 11 Bagaimana faktor Mengapa bisa terjadi jari-jari tabuh?
sianosis sentral dan perifer?
12 resiko, usia terjadinya kelainan, usia timbulnya gejala,
epidemiologi, etiologi, patofisio/patomekanism, gejala
5 Mengapa bisa terjadi perawakan kecil & kurus?
klinis,langkah diagnosis, prognosis, komplikasi, tata laksana
farmako & nonfarmako, upaya preventif dari DD yang
6 Mengapa posisi jongkok diperlukan bisa capek didapat
bermain?
Anatomi dan Fisiologi Organ terkait
Struktur 01
Jantung
Lapisan
Pembungku 02
s Jantung
Dinding,Ruang
03 dan Katup
Jantung
Pembuluh darah
04 Jantung
Sistem Konduksi Jantung
Anatomi dan Fisiologi Sirkulasi
Janin

01

NEPTUNE VENUS
v Anatomi Bibir dan Kuku
bibir dibagi menjadi dua bagian yaitu
Bibir bibir bagian atas dan bibir bagian bawah

• Palung Kuku


Kandungan kuku
Kulit kuku (cuticle)
SOLUTION
• Eponychium
• Hyponichium
• Mantel atau penutup kuku
• Dinding kuku
KUKU
• Alur kuku
Mekanisme Kuku dan
Bibir Membiru
1350 1400 1450 1500 1550

VENUS 123 444 321 235 452

MARS 457 864 1000 567 678

JUPITER 34 76 125 97 76
Mekanisme Ketika Bermain dan
Menangis Tubuh Bayi Bertambah Biru
Mekanisme Terjadi Sianosis serta Perbedaan
Sianosis Perifer dan Sentral
Sianosis atau warna biru pada kulit dan membran mukosa disebabkan adanya
peningkatan konsentrasi hemoglobin tereduksi. Sianosis dapat terdeteksi secara
klinis jika kadar hemoglobin tereduksi di dalam pembuluh vena kulit mencapai
kadar kritis 5 g/dl. Hal tersebut bisa terjadi akibat desaturasi pada darah arteri atau
meningkatnya ekstraksi oksigen oleh jaringan perifer pada kadar saturasi darah
arteri yang normal. Keadaan pertama disebut sianosis sentral dan keadaan kedua
disebut sianosis perifer. Sianosis perifer dapat disebabkan oleh penurunan aliran
darah ke jaringan akibat syok, hipovolemia, atau vasokonstriksi pembuluh darah
pada hipotermia. Sianosis sangat dipengaruhi oleh kadar hemoglobin.
Mekanisme Terjadinya Perawakan Kecil atau Kurus
Metabolisme pada anak lebih aktif dari metabolisme pada orang dewasa.
Untuk dapat bertumbuh dan berkembang, sel, jaringan, organ membutuhkan
suplai nutrisi yang adekuat melalui darah. Pada anak penderita penyakit
jantung bawaan, misalnya pada tetralogi of fallot, terdapat stenosis pulmonal,
darah tidak bisa dengan banyak masuk ke dalam paru-paru, darah yang
kembali dari paru-paru ke dalam atrium kanan rendah, diikuti pirau dari kanan
ke kiri, sehingga darah tercampur. Akibatnya darah yang dipompakan ke
seluruh tubuh mengandung sedikit oksigen. Padahal oksigen merupakanbahan
yang mutlak diperlukan dalam metabolisme. Ketidakseimbangan suplai dan
kebutuhan inilah yang mengakibatkan anak tumbuh kerdil.
Alasan Anak Jongkok Saat Lelah Bermain

posisi skuating
(jongkok)

menurunkan aliran resistensi sistemik akan Saturasi oksigen pun


darah balik yang meningkat meningkat dan sianosis
kurang kandungan berkurang.
oksigen
Mekanisme Terjadi Jari-Jari Tabuh
penambahan jaringan ikat yang terjadi pada bagian jaringan lunak di
dasar kuku yang berkaitan dengan kekurangan oksigen
kronik/hipoksia kronik
_____
adanya sianosis jangka
lama
_____
Kurangnya kadar _____
oksigen di perifer
Dilatasi pembuluh
darah ini bersifat
permanen yang
mengakibatkan jari-jari
tabuh.
Bunyi Jantung Fisiologi dan
Patologis

1. Bunyi jantung S1
Murmur Sistolik
2. Bunyi jantung S2 Murmur Diastolik
Murmur kontinyu,
3. Bunyi jantung patologis Murmur to- and -fro
• Stenosis
• Regurgutasi
Untuk grading murmur dibagi menjadi 6, yaitu
1)kecil suaranya
2)lebih keras
3)lebih keras tanpa getaran
4)sangat keras disertai getaran
5)terdengar dengan stetoskop sedikit terangkat
terdengar dengan steto terangkat penuh

6)Bunyi jantung juga


terdapat suara
tambahan, yaitu :
S3 :
S4 :

Pemeriksaan bunyi jantung dapat dilakukaan bersamaan dengan pemeriksaan nadi


untuk memastikan fase yang terjasi sistolik (berdenyut), diastolik (tidak berdenyut)
Bising Ejeksi Sistolik Derajat 3/6 P.M LSB 4
Suatu murmur yang terjadi antara bunyi jantung I dan II ( lub-murmur-dup, lub- murur-dup )
mengisyaratkan murmur sistolik . Terdapat 2 macam murmur sistolik, yaitu :
1. Tipe ejeksi ( ejection systolic ) : timbul akibat aliran darah yang dipompakan (ejected) melalui
bagian yang menyempit dan mengisi sebagian fase sistolik, misal : pada stenosis aorta.
2. Tipe pansistolik ( pansystolic ) : timbul akibat aliran balik yang melalui bagian jantung yang
masih terbuka dan mengisi seluruh fase sistolik, misal : pada insufisiensi mitral.
Intensitas bising :
Gradasi intensitas bising dibagi dalam 6 skala dan dinyatakan dalan
bentuk pecahan (misalnya grade 3/6)
-Grade 1: sangat lembut, baru terdengar setelah pemeriksa sungguh-
sungguh berkonsentrasi, tidak terdengar pada semua posisi.
-Grade 2 : lembut, tapi dapat segera terdengar begitu stetostop
diletakkan pada area auskultasi.
-Grade 3 : cukup keras
-Grade 4 : keras, teraba thrill
-Grade 5 : sangat keras, disertai thrill, dapat terdengar dengan sebagian
stetoskop diangkat dari permukaan auskultasi.

Grade 6 : sangat keras, disertai thrill, dapat didengar dengan seluruh


bagian stetoskop sedikit diangkat dari permukaan auskultasi.
Mekanisme Terjadi Aktivitas Ventrikel Kanan
Meningkat Disertai Thrill Pada LSB 3?
Aktivitas ventrikel kanan meningkat disebabkan oleh terjadinya stenosis atau penyempitan katup
pulmonal pada arteri pulmonalis sehingga aliran darah dari ventrikel kanan yang akan dialirkan menuju
paru-paru akan mengalami obstruksi/hambatan yang akan menyebabkan jantung melakukan
kompensasi dengan meningkatkan aktivitas ventrikel kanan dengan tujuan agar darah tersebut dapat
dialirkan ke paru-paru untuk memungkinkan terjadinya pertukaran antara O2 dan CO2, sehingga karena
ventrikel terus berusaha dan bekerja keras dalam meningkatkan aktivitasnya sehingga menyebakan
terjadinya hipertrofi pada otot-otot ventrikel kanan dan disertai dengan adanya aliran darah yang
mengalami tuberlensi dari vena cava superior dan vena cava inferior yang bermuara di dalam atrium
kanan dan pada akhirnya ke ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis. Hal ini terjadi karena
disebabkan stenosis atau penyempitan katup pulmonal maka darah dari aliran balik vena terus
mendesak ventrikel kanan dan terjadi turbulensi sehingga menimbulkan manifestasi getaran yang
disebut sebagai thrill.
Differential Diagnosis Terkait Kasus Pada Skenario

TGA (Transposition of the Great


Arteries)

TOF (Tetralogy of Fallot)


Tabel DD
TGA (Transposition of the Great Arteries)
Faktor Resiko
1. Memiliki riwayat keluarga yang menderita penyakit jantung bawaan atau penyakit
akibat kelainan genetik, seperti sindrom Down atau sindrom Edward.
2. Menderita diabetes tipe 1 atau 2 yang tidak terkontrol.
3. Mengonsumsi alkohol secara berlebihan dan merokok saat hamil.
4. Mengalami infeksi virus, seperti rubella pada trimester pertama kehamilan.
5. Mengonsumsi obat-obatan tertentu selama hamil, seperti obat anti kejang, obat
antijerawat golongan retinoid, dan obat golongan statin, tanpa petunjuk dokter.
6. Sering terpapar pelarut organik yang umumnya ditemukan dalam produk cat, cat
kuku, atau lem.
7. Menderita penyakit tertentu yang dapat diturunkan dari orang tua ke anaknya.
2.Terjadi kelainan di trisemester berapa

3.Timbul gejala pada umur


Pasien TGA akan terlihat sianotik sejak awal kelahiran dan akan semakin
memberat sejalan peningkatan aktivitas fisik anak. Pada pasien ini
sianotik mulai tampak saat berusia 7 bulan dan semakin jelas ketika
anak menangis atau saat terjadi peningkatan aktivitas fisik.
4.Epidemiologi
Pada Transposition of great arteries atau TGA, kelainan ditemukan sekitar 5-7% dari seluruh
penyakit jantung bawaan. Insidens TGA diperkirakan 1:3.500-5.000 kelahiran hidup.
5.Etiologi
Penyebab dari kebanyakan kelainan jantung bawaan tidak diketahui. Faktor-faktor
prenatal (sebelum bayi lahir) yang berhubungan dengan transposisi arteri besar adalah:
• Rubella (campak Jerman) atau infeksi virus lainnya pada ibu hamil
• Nutrisi yang buruk selama kehamilan
• Ibu yang alkoholik
• Usia ibu lebih dari 40 tahun
• Ibu menderita diabetes
Transposisi arteri besar terjadi pada 40 dari 100.000 bayi. Kelainan ini merupakan
kelainan jantung sianotik yang paling sering sering ditemukan pada minggu
pertama kehidupan seorang bayi
Patofisiologi
7.Gejala Klinis
1.Sianosis ringan sampai berat tergantung derajat pencampuran darah yang terjadi
2.Pada auskultasi, terdengar bunyi jantung II tunggal yang sebabkan oleh bunyi katup pulmonal
yang bersembunyi dibelakang katup aorta
3.Bising dapat tidak ada sama sekali sampai bising pansisitolik atau bising kontinu melalui duktus
arteriosus
4.Sesak nafas
5.Tidak mau makan/menyusu
6.Jari tangan atau kaki clubbing

8.Langkah-langkah Diagnosis
Anamnesis:
-Keluhan
-Riwayat kehamilan
-Riwayat persalinan
-Bagaimana ASInya, sulit menyusui atau tidak
-Status gizi
Pemfis :
-TTV
-Berat badan
-Kepala : konjungtiva , sclera icterus/tidak, sianosis mukosa bibir, gusi, ujung
lidah
-Leher : limfanodi
-Thoraks : paru, jantung (inspeksi, palpasi, auskultasi)
-Abdomen : bising usus
Pemeriksaan Penunjang
1.EKG
2.Foto Rontgen Toraks
3.Ekokardiografi
4.Pemeriksaan darah lengkap
9.Prognosis
10.Komplikasi
Beberapa komplikasi dapat terjadi setelah operasi korektif. Ini termasuk:
1. Aritmia 
2. Infeksi selama mengalami perawatan.
3. Stenosis arteri pulmonalis karena proses fibrosis pada penyembuhan
pascaoperasi .
4. Kerusakan paru – paru karena terlalu banyak oksigen yang ke paru paru
sehingga bisa menyeabkan keracunan oksigen.
5. Kekurangan oksigen ke jaringan. Jaringan bayi Anda akan menerima
terlalu sedikit oksigen (hipoksia).
6. Gagal jantung. Gagal jantung 7.Kelemahan otot jantung atau kekakuan
yang menyebabkan gagal jantung
Tatalaksana TGA

· TGA tanpa VSD


· TGA dengan VSD dan LVOTO.
TOF (Tetralogy of
Fallot)
1. Faktor Risiko
1. .Memiliki riwayat keluarga yang menderita penyakit jantung bawaan atau penyakit
akibat kelainan genetik, seperti sindrom Down atau sindrom Edward.
2. Menderita diabetes tipe 1 atau 2 yang tidak terkontrol.
3. Mengonsumsi alkohol secara berlebihan dan merokok saat hamil.
4. Mengalami infeksi virus, seperti rubella pada trimester pertama kehamilan.
5. Mengonsumsi obat-obatan tertentu selama hamil, seperti obat anti kejang, obat
antijerawat golongan retinoid, dan obat golongan statin, tanpa petunjuk dokter.
6. Sering terpapar pelarut organik yang umumnya ditemukan dalam produk cat, cat
kuku, atau lem.
7. Menderita penyakit tertentu yang dapat diturunkan dari orang tua ke anaknya.
2.Epidemiologi
Insidens tetralogi of fallot (TF) adalah 3 diantara 10.000 kelahiran hidup dan terjadi
pada 7-10% kasus PJB. Di Indonesia, angka kejadian 8 tiap 1000 kelahiran hidup.
Tetralogi of fallot ini mencakup 5-10% dari seluruh PJB.
3.Etiologi
Tetralogi of Fallot (TOF) berarti terdapatnya empat kelainan pada jantung berupa:
1. Stenosis katup pulmoner
2. Defek sekat ventikel
3. Overriding aorta
4. Hipertrofi ventrikel kanan
5.Patofisiologi

TOF dicirikan dengan empat abnormalitas


pada jantung, yaitu :
1. Stenosis Pulmonal
2. Ventrikel Septal Defek (VSD) yang besar
3. Overriding Aorta
4. Hipertrofi Ventrikel Kanan.
7.Gejala klinis
 Sianosis bibir dan kuku
 Sulit menyusui
 Jari tabuh
 Suka jongkok
 Sesak napas
 Berat badan tidak bertambah
 Adanya murmur

8.Langkah Diagnosis
Anamnesis :
-Keluhan
-Riwayat kehamilan
-Riwayat persalinan
-Bagaimana ASInya, sulit menyusui atau tidak
-Status gizi
Pemeriksaan Fisik
:
- TTV
- Berat badan
- Kepala : konjungtiva , sclera icterus/tidak, sianosis
mukosa bibir, gusi, ujung lidah
- Leher : limfanodi
- Thoraks : paru, jantung (inspeksi, palpasi,
auskultasi)
-.Abdomen : bising usus
- Ekstremitas : sianosis, jari tabuh
Pemeriksaan
penunjang
-Elektrokardiogram
-Foto Toraks
-Ekokardiogram
-Katerisasi Jantung dan Angiokardiogram
-Pemeriksaan laboratorium
9.Prognosis
10.Komplikasi
• endokarditis infektif
• abses serebri
• Polisitemia dan sindrom hiperviskositas
• Infark serebri
• Gangguan pertumbuhan, dan gangguan perkembangan atau dikenal dengan
Global development delay (GDD)
• Komplikasi awal pasca operasi setelah perbaikan tetralogi Fallot (TOF), defek
septum ventrikel residual ( VSD ).
• Aritmia ventrikel 
• Gagal jantung
• Kematian
Tatalaksana TOF
Terapi pada TOF dengan spell (hipersianotik) meliputi:

1. Pemberian oksigen 100%Kompresi arteri femoralis


2. -Pemberian morfin sulfat (0.05-0.10mg/kg), dengan melakukan sedasi pasien
dapat menurunkan efek hiperpnea.
3. Pemberian cairan kristaloid 15-30mL / kgPemberian sodium bicarbonate
4. Phenylephrine dalam dosis yang relatif besar (5-10μg / kg IV bolus atau 2-5μg /
kg / min)
5. Agonis beta-adrenergic merupakan kontraindikasi absolut
6. Pemberian propranolol (0,1 mg / kg) atau esmolol (0.5mg / kg diikuti dengan
drip 50-300 mg / kg / min)
7. -Resusitasi Extra corporeal membrane oxygenation (ECMO) pada episode
refraktori jika intervensi operasi segera tidak memungkinkan
Sumber
• http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/58342/Chapter%20II.pdf?sequence=4&isA llowed=y
• https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/biomedik/article/download/1205/975
• http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20391218-SP- Yenny%20Kumalawati%20Santosoatmodjo.pdf
• http://journal.fk.unpad.ac.id/index.php/jap/article/download/320/pdf_27

• Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 1998. BUKU AJAR KARDIOLOGI. Jakarta: Gaya Baru
• Buku kelainan dan penyakit jantung pencegahan serta pengobatannya tahun 2015. Available from: http://e-
perpustakaan.kemendesa.go.id/admin/assets/front/katalog/file/Kelainan-dan-Penyakit-Jantung--1.pdf
• Jurnal Tatalaksana Perioperatif Transposition of the Great Arteries pada tindakan Arterial Switch. Available from:
file:///C:/Users/Asus/Downloads/84-97-1-SM.pdf
• https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538434/
• https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0914508717303283
• Nugraha, Ade Aria, Suwarman dan Ardi Zulfariansyah. Penatalaksanaan Anestesi Pasien Transposition of the Great Arteries pada Operasi Mouth
Preparation: Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung

• http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/106631
• https://www.medscape.com/answers/2035949-167767/what-are-the-possible-complications-of-tetralogy-of-fallot-tof-surgical-repair#:~:text=Early
%20postoperative%20complications%20following%20repair,cause%20of%20late%20postoperative%20death.
• https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?contenttypeid=90&contentid=P01822
• http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2014/01/Pustaka_Unpad_Tatalaksana_-Penyakit_-Jantung.pdf
• https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7501428/
• https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/biomedik/article/download/1205/975
• http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20391218-SP-Yenny%20Kumalawati%20Santosoatmodjo.pdf
• http://journal.fk.unpad.ac.id/index.php/jap/article/download/320/pdf_27
THANK Do you have any questions?

youremail@freepik.com

S
+91 620 421 838
yourcompany.com

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik

Please keep this slide for attribution


ALTERNATIVE RESOURCES

Anda mungkin juga menyukai