Anda di halaman 1dari 69

Jelaskan perbedaan gantung

dan jerat?
Definisi : Tali di leher menjadi erat
karena berat badan sendiri
Luka yg disebabkan lilitan tali di leher
disebut : Jejas jerat
Jenis tali mempengaruhi bentuk jejas
Tanda-tanda khusus dari gantung

Jejas jerat, yaitu berupa lekukan melingkari leher


(penuh / sebagian) dan di sekitarnya kadang-kadang
terlihat bendungan. Arah jejas melingkar mengarah ke
atas (ke arah simpul) dan membentuk sudut atau jika
jejas diteruskan akan membentuk sudut semu. Warna
jejas coklat kemerahan, perabaan keras. Pada
pemeriksaan mikroskopik ditemukan adanya deskuamasi
epitel serta reaksi jaringan.
MEKANISME
KEMATIAN

• Sumbatan jalan nafas


Jerat tali yang menutup jalan napas →sumbatan jalan
nafas + tekanan pada arteri → anoksik anoksia
otak→hilangnya kesadaran
• Syok karena reflek vagal
Kompresi corpus caroticus →rangsangan pada reseptor
nervus vagus →reflek vaso-vagal--> penghentian
rangsang ritmik dari nodus SA →bradikardi + cardiac
arrest
• Fraktur dan dislokasi tulang vertebra cervicalis
→penusukan medula oblongata oleh dens opis tropius
• Kompresi pada arteri karotis
Faktor yg mempengaruhi gantung

POSISI GANTUNG :
Komplit Hanging : tergantung kaki nya
Inkomplit Hanging :duduk, berlutut,
berbaring, terlungkup
LETAK SIMPUL :
Typical Hanging : simpul di belakang
kepala
Atypical Hanging : simpul di leher
samping kanan atau kiri atau depan
Lilitan tali di leher menjadi erat
karena tarikan kedua ujungnya
oleh orang lain.
Cara kematian : Pembunuhan >
Kelainan Post mortem :
Jejas jerat tidak begitu jelas
Arah jejas jerat mendatar
Sifat-sifat seperti gantung
• Tanda-tanda khusus dari jeratan dengan tali:

• Jejas jerat pada leher: tidak sejelas jejas gantung,


arahnya horisontal (tinggi kedua ujung jejas jerat
bisa sama atau tidak sama), kedalamannya reguler
(sama) tetapi jika ada simpul atau tali disilangkan
maka jejas jerat pada tempat tersebut lebih dalam
atau lebih nyata.

• Lecet/memar pada leher. Pada peristiwa


pembunuhan sering ditemukan adanya lecet-lecet
atau memar di sekitar jejas yang terjadi karena
korban berusaha membuka jeratan.
Kamu tahu ada berapa anoksia
sebutkan dan jelaskan ?
Ada 4
Tipe Anoksia
Anoksia anoksik (hipoksia 
asfiksia mekanik ) : O2 tdk dpt
mencapai darah sbg akibat < O2
yg msk paru2 hal ini karena pada
saat udara masuk pd sal
pernafasan akan terhalang oleh
suatu kekerasan yg bersifat
mekanik
• Anoksia Anemik : darah tidak dapat
menyerap O2 krn hemoglobin dlm darah ↓ /
kondisi hemoglobin tidak normal, ex keracunan CO
• Anoksia Stagnan : Darah tidak mampu
membawa oksigen ke jaringan .
ex embolism, heart failure
• Anoksia Histotoksik : Jaringan tidak mampu
menyerap oksigen
ex keracunan cyanida
Kmau tahu gejala klinis
asfiksia?
Gejala klinik / Fase ASFIKSIA
1. Dispneu : kekurangan O2  Penumpukan CO2
( nafas cepat dan berat tek darah naik, nadi naik )
2. Konvulsi : Klonik-Tonik-spasme Epistotonik
3. Apneu : Depresi pusat pernafasan –melemah -
Henti nafas kesadaran me↓,relaksasi
sfingterkeluar cairan urin,feses
4. Stadium Akhir  Paralisa pusat
pernafasanpernafasan berhenti.
Masa timbulnya asfiksia ± 4-5 mnt
Tanda-tanda asfiksia

1. Sianosis pada bibir dan ujung jari


2. Busa/Buih Halus : Hidung,mulut, sal nafas
3. Kongesti vena
4. Edema organ :
5. Lebam mayat : luas, gelap
Bintik perdarahan
Akibat tekanan hidrostatik
PD kapiler ↑

Endotel kapiler Eritrosit


rusak Pecahnya “Leakage” /
dinding PD kapiler menerobos/mrem
(td atas selapis sel) bes melalaui sel
endotel

TARDIEU’S SPOT
Sianosis pada bibir dan pelebaran pembuluh
darah di konjungtiva
 SIANOSIS
Pada PD, saat kadar O2 ↓ maka Hb akan banyak berikatan dengan
CO2, dan ini akan mengakibatkan warna darah menjadi lebih
gelap/biru gelap. ↑ aktivifas fibrinolisin dlm darah  darah sukar
membeku dan mudah mengalir.
Sianosis biasanya dapat dilihat pada daerah ujung-ujung jari dan
bibir,dimana terdapat PD kapiler dan lebih transparan

 KONGESTI VENA/BENDUNGAN VENA SISTEMIK


Terjadi akibat jantung yang berusaha mengkompensasi keadaan
tekanan oksigen yang rendah dengan mempertinggi outputnya  tek
arteri / vena ↑  GAGAL JANTUNG

Akibat dari kongesti vena akan terlihat bintik perdarahan


petechial hemorrhages/ tardieu spot
SOCKING
FENOMEN = Akibat O2 ↓  peningkatan aktivitas
FENOMENA pernafasan pada fase dispneu pernafasan
KOCOK menjadi cepat,akibat CO2 ↑  merangsang
syaraf parasimpatis  sekresi kelenjar ↑
(selaput lendir nafas,mukus bronkiolus
terminal)  keluar – masuknya udara + cairan
mll saluran yang sempit  BUSA / BUIH
(berwarna PUTIH/MERAH)

EDEMA

Akibat kekurangan O2  kerusakan pada


dinding PD kapiler  permeabilitas ↑ 
ekstravasasi plasma ke interstitial melalui
antar sel endotel dinding PD
Coba jelaskan bayi hidup
dan bayi mati?
b. Lahir mati atau hidup ?
Penilaian lahir hidup atau mati dilihat dari:
1) Tanda pada pernafasan
2) Tanda pada saluran pencernaan
3) Tali Pusat dan Plasenta
4) Pemeriksaan sistem kardiovaskular dan
perubahan sirkulasi darah
1) Tanda pada pernafasan
Lahir hidup Lahir mati

a. Dada mengembang a. Dada tidak mengembang


b. Tulang iga mendatar b. Tulang iga melengkung
c. Sela iga melebar c. Sela iga sempit
d. Puncak diafragma sela iga 5/6 d. Puncak diafragma sela iga
e. Paru : 3/4
- Memenuhi rongga dada & mmenutupi e. Paru :
sebagian kandung jantung - Kolaps
- Tepi tumpul - Tepi tajam
- Gambaran mozaik warna mottled pink - Perabaan kenyal
- Perabaan lembut ~ BUSA - Test apung paru (-)
- Test apung paru (+) - Mikroskopis : ditemukan
- Mikroskopis : edema, alveoli mekonium dan sel
mengembang, diselaputi mb. Hialin squamous di alveolus
test tanda pernapasan
secara makroskopis
1. Uji apung paru
2. uji lambung usus (Breslau Test)
3. Uji telinga tengah (wreden – wrenth)

Pemeriksaan paru mikroskopis


 Dengan pewarnaan HE, Gomori atau Ladewig
2)Tanda pada saluran pencernaan

1. Rontgen udara dalam saluran pencernaan


- Duodenum  6-12 jam
- Usus besar  12-24 jam
2. Mekoneum  bernafas hilang stl 2 hari
3. Ikterus  timbul hari 4-10
Makanan /susu pada lambung
Bakteri didalam usus
3) Tali Pusat dan Plasenta
Hari 2 :
pengerinagn,pelisutan
Hari 4 :
garis pemisah berwarna
mearh (Red Line of
Separation)
Hari 6 :
pemisahan /puput
Hari 9-12 :
Epitelisasi
4) Pemeriksaan sistem kardiovaskular dan perubahan
sirkulasi darah

lahir hidup:
 Eritrosit berinti akan hilang dalam 24 jam pertama
obliterasi a,v umbilikalis (3-4 hari)
obliterasi duktus venosus (3-4 minggu)
foramen ovale tertutup (3-4 minggu)
Duktus arteriosus tertutup (3-4 minggu)
Tanda Maserasi

: proses pembusukan intrauterina


 8-10 hari kematian in- utero
Cara menentukan umur
bayi?
Untuk menentukan umur janin atau
embrio,maka biasanya digunakan rumus
“ De Haas”

Untuk 5 bulan pertama :


Panjang kepala-tumit (cm) = kwadrat umur
gestasi (bulan)
Untuk usia > 5 bulan :
Panjang kepala – tumit (cm) = umur gestasi
(bulan) x 5
Menurut obsgyn, umur janin dibagi 3:

1. Bayi prematur (28 – 36 minggu)


2. Bayi matur (36 – 42 minggu)
3. Bayi postmatur ( >42 minggu)

Prematur matur
Ada korban wanita datang
karena KJs apa yang kamu
lakukan ?
PERAN DOKTER

Pemeriksaan dan
Penanganan

Visum et repertum

Edukasi
Alur Pemeriksaan
Sumber: Practical Aspects of Rape Investigation
dan
Forensic and Medicolegal Aspects of Sexual Crimes and Unusual Sexual Practices

• Wawancara forensik
• Pemeriksaan medis
• Pengumpulan bukti/trace evidence
• Pendokumentasian hasil pemeriksaan
• Pemberian profilaksis pasca-pajanan
Aspek Medis
tanda-tanda tanda-tanda
kekerasan persetubuhan

Pemeriks
aan
pada
perkiraan saat sebab kematian
terjadi korban
korban
persetubuhan

perkiraan umur Kemungkinan


korban pelaku
TATALAKSANA MEDIS
1. Tangani kegawatdaruratan yang mengancam nyawa.
2. Konseling 🡪 dengarkan dan beri dukungan pada anak.
3. Pastikan keamanan anak.
4. Periksa dengan teliti 🡪 rekam medis.
5. VeR bila ada permintaan resmi dari polisi.

(Permenkes No 68 tahun 2013: Kewajiban Pemberi


Layanan Kesehatan untuk Memberikan Informasi Atas
Adanya Dugaan Kekerasan Terhadap Anak)
Syarat bayi viable
a. Viabilitas
• Definisi
• Syarat Bayi Viable:
- Telah dikandung ibunya ≥ 28 minggu
Panjang badan >35cm BB >1500gr
- Tidak ada cacat berat seperti misalnya anencephalus
Tanda Cukup Bulan (Matur)

Tanda bayi yang telah dikandung ≥ 28 minggu


1. Kriteria Terukur :
• Panjang badan (kepala-tumit) >45 cm
• Berat badan ≥ 1500 gram
2. Kriteria Tidak terukur Warna kulit kemerahan

Daun Alis, bulu mata, bulu badan


telinga telah tumbuh
Lemak dibawah kulit meerata Puting susu

Lanugo sedikit Kuku telah melewati ujung jari

Genetalia Externa
 Descencus testiculorum
 Labia mayora menutupi interna

epifi
Garis telapak kaki Inti penulangan : sis
 Distal femur, prox.
tibia, cuboideum,
cuneiforme = 36
mgg
 Talus, calcaneus =
28 mgg
Ciri-ciri External
DAUN TELINGA MASA KEHAMILAN
Lembek, datar dan bila
dilipat tetap terlipat 28 – 33 minggu

Mulai ada lipatan di tepi daun


telinga, bila dilipat kembali
perlahan-lahan 34 – 36 minggu

Tulang rawan tipis, setelah dilipat


cepat kembali. Sebagian telinga bagian
atas melipat 37 - 38,5 minggu

Tulang rawan keras, daun telinga tetap tegang


terdapat lipatan dalam yang sempurna 38,5 – 40 minggu
PUTING SUSU MASA KEHAMILAN
Terlihat sedikit, areola tidak
terlihat 28 – 30 minggu
Berbatas tegas dengan
areola yang datar 34 – 36 minggu
Berbatas tegas dengan
areola yang menonjol 37 – 40 minggu

DIAMETER TONJOLAN SUSU


Tonjolan tidak ada 28 – 33 minggu
1 – 2 mm 34 – 36 minggu
2 – 4 mm 37 – 38 minggu
7 mm 39 – 40 minggu
GARIS TELAPAK KAKI MASA KEHAMILAN
Tidak terdapat 28 – 31 minggu
Satu garis melintang di
sebelah depan 32 – 33 minggu
Dua garis melintang di
sebelah depan 34 – 36 minggu
Beberapa garis di dua
per tiga bagian depan 37 – 38 minggu
Seluruh telapak kaki 38 – 40 minggu
Jelasin mengenai KJS!
KEJAHATAN SEKSUAL : SEMUA TINDAKAN SEKSUAL,
PERCOBAAN TINDAKAN SEKSUAL,KOMENTAR YANG TIDAK
DIINGINKAN, PERDAGANGAN SEX, DENGAN
MENGGUNAKAN PAKSAAN, ANCAMAN,PAKSAAN FISIK
OLEH SIAPAPUN SAJA TANPA MEMANDANG HUBUNGAN
DENGAN KORBAN, DALAM SITUASI APA SAJA, TIDAK
TERBATAS PADA RUMAH DAN PEKERJAAN
Perselingkuhan
Perkosaan
Senggama VS Wanita tidak berdaya
VS Wanita dibawah umur

Incest
KS

Non
Senggama Perbuatan Cabul
SENGGAMA
Definisi : Penetrasi penis kedalam Vagina baik
sebagian maupun total ke dalam vagina, yang disertai
maupun tidak disertai dengan ejakulasi

LEGAL ILEGAL
Senggama legal / tidak melanggar hukum
(Sofwan dahlan, 2000)

Prinsip-prinsip sebagai berikut :

• Ada izin ( consent ) dari wanita yang disetubuhi

• Wanita tersebut sudah :


• cukup umur
• sehat akalnya
• tidak sedang dalam keadaan terikat perkawinan dengan laki-
laki lain
• bukan anggota keluarga dekat.
Perselingkuhan
• Penyelewengan dan ketidaksetiaan suami atau istri
dengan melibatkan pihak ketiga sebagai teman
selingkuhannya (KBBI)
• Perselingkuhan diatur dalam pasal 284 KUHP tentang
perzinahan
Perkosaan
• Pasal 285 KUHP
– Barang siapa dengan kekerasan atau ancaman
kekerasan memaksa seorang wanita bersetubuh dengan
dia di luar perkawinan, diancam karena melakukan
perkosaan dengan pidana penjara paling lama dua
belas tahun.
• Perkosaan di Indonesia digolongkan sebagai
tindak pidana yang hanya dapat dilakukan oleh
laki – laki (male crime) terhadap wanita yang
bukan istrinya (extra marital crime)
Dengan wanita tidak berdaya
• Pasal 286 KUHP • Pasal 89 KUHP
– Barangsiapa bersetubuh – “membuat orang pingsan
dengan seorang wanita di atau tidak berdaya
luar perkawinan padahal disamakan dengan
diketahuinya bahwa menggunakan
wanita itu dalam keadaan kekerasan.”
pingsan atau tidak
berdaya, diancam dengan
pidana penjara paling
lama sembilan tahun
Dengan wanita dibawah umur
• Perbuatan memaksakan kehendak dari orang dewasa
terhadap anak dibawah umur yang dilakukan tanpa
atau dengan kekerasan
Lex et Societatis.Vol. I(2) Apr-Jun, 2013.
Non senggama-Percabulan
• Keji dan kotor, tidak senonoh (melanggar
kesopanan, kesusilaan)KBBI
• Pasal 289-294 KUHP

• Pasal 289 KUHP menyatakan: “bahwa barangsiapa


dengan kekerasan atau ancaman kekerasan
memaksa seseorang untuk melakukan atau
membiarkan dilakukan perbuatan cabul, diancam
karena melakukan perbuatan yang menyerang
kehormatan kesusilaan, dengan pidana penjara
paling lama sembilan tahun.”
Jelaskan mengenai
infaticide?
DEFI
N I SI

UU di Indonesia

4 kriteria:
Pelaku
Korban
Waktu
Motif
Pasal 341 KUHP : Kinderdoodslag

Seorang ibu yang karena takut akan ketahuan melahirkan anak pada
saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian , dengan sengaja
merampas nyawa anaknya, diancam karena membunuh anaknya
sendiri, dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun
Pasal 342 KUHP : Kindermoord

Seorang ibu yang untuk melaksanakan niat yang ditentukan karena


takut akan ketahuan bahwa ia akan melahirkan anak, pada saat akan
dilahirkan atau tidak lama kemudian merampas nyawa anaknya,
diancam karena melakukan pembunuhan anak sendiri dengan
rencana , dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun
KESIMPULAN

 Infanticide : Harus memenuhi 4 kriteria:


 Pelaku : ibu kandung
 Korban : bayi anak kandung
 Waktu : saat dilahirkan atau tidak lama kemudian
 Motif : takut ketahuan melahirkan

 Sifat infanticide
- Kinderdoodslag
- Kindermood
 Pemeriksaan harus dilakukan secara komprehensif
terhadap korban dan tersangka

a. Pemeriksaan tersangka
- Adanya bekas- bekas kehamilan
- Adanya bekas- bekas persalinan
- Adanya hubungan genetik antara tersangka
dengan korban

b. Pemeriksaan korban
- viable >< tidak ?
- lahir hidup >< mati ?
- dirawat >< tidak ?
- penyebab mati ?
Pemeriksaan apa saja pada
kasus infaticide ?
C. 1. Pemeriksaan terhadap Korban

Meliputi :
a. viable >< tidak ?
b. lahir hidup>< mati ?
c. dirawat >< tidak ?
d. penyebab mati ?
a. Viabilitas
• Definisi
• Syarat Bayi Viable:
- Telah dikandung ibunya ≥ 28 minggu
Panjang badan >35cm BB >1500gr
- Tidak ada cacat berat seperti misalnya anencephalus
Tanda Cukup Bulan (Matur)

Tanda bayi yang telah dikandung ≥ 28 minggu


1. Kriteria Terukur :
• Panjang badan (kepala-tumit) >45 cm
• Berat badan ≥ 1500 gram
b. Lahir mati atau hidup ?
Penilaian lahir hidup atau mati dilihat dari:
1) Tanda pada pernafasan
2) Tanda pada saluran pencernaan
3) Tali Pusat dan Plasenta
4) Pemeriksaan sistem kardiovaskular dan
perubahan sirkulasi darah
1) Tanda pada pernafasan
Lahir hidup Lahir mati

a. Dada mengembang a. Dada tidak mengembang


b. Tulang iga mendatar b. Tulang iga melengkung
c. Sela iga melebar c. Sela iga sempit
d. Puncak diafragma sela iga 5/6 d. Puncak diafragma sela iga
e. Paru : 3/4
- Memenuhi rongga dada & mmenutupi e. Paru :
sebagian kandung jantung - Kolaps
- Tepi tumpul - Tepi tajam
- Gambaran mozaik warna mottled pink - Perabaan kenyal
- Perabaan lembut ~ BUSA - Test apung paru (-)
- Test apung paru (+) - Mikroskopis : ditemukan
- Mikroskopis : edema, alveoli mekonium dan sel
mengembang, diselaputi mb. Hialin squamous di alveolus
test tanda pernapasan
secara makroskopis
1. Uji apung paru
2. uji lambung usus (Breslau Test)
3. Uji telinga tengah (wreden – wrenth)

Pemeriksaan paru mikroskopis


 Dengan pewarnaan HE, Gomori atau Ladewig
2)Tanda pada saluran pencernaan

1. Rontgen udara dalam saluran pencernaan


- Duodenum  6-12 jam
- Usus besar  12-24 jam
2. Mekoneum  bernafas hilang stl 2 hari
3. Ikterus  timbul hari 4-10
Makanan /susu pada lambung
Bakteri didalam usus
3) Tali Pusat dan Plasenta
Hari 2 :
pengerinagn,pelisutan
Hari 4 :
garis pemisah berwarna
mearh (Red Line of
Separation)
Hari 6 :
pemisahan /puput
Hari 9-12 :
Epitelisasi
4) Pemeriksaan sistem kardiovaskular dan perubahan
sirkulasi darah

lahir hidup:
 Eritrosit berinti akan hilang dalam 24 jam pertama
obliterasi a,v umbilikalis (3-4 hari)
obliterasi duktus venosus (3-4 minggu)
foramen ovale tertutup (3-4 minggu)
Duktus arteriosus tertutup (3-4 minggu)
Tanda Maserasi

: proses pembusukan intrauterina


 8-10 hari kematian in- utero
C. Dirawat atau tidak dirawat
1. Tali Pusat
Bayi dirawat

Partus presipitatus
2. Verniks kaseosa
Bayi dirawat  dibersihkan.
Bayi tidak dirawat  tidak dibersihkan,
daerah lipatan kulit (+)
3. Pakaian
Bayi dirawat pakaian (+)
D. Sebab Kematian bayi

1. Trauma kepala
Kaput suksadaneum.
Sefal hematom
Fraktur tulang tengkorak
Perdarahan intracranial.
Perdarahan Subaraknoid
Perdarahan epidural

Anda mungkin juga menyukai