Anda di halaman 1dari 9

1

Referat

Bunyi Jantung

Disusun untuk Memenuhi Tugas Kepaniteraan Klinik Madya

Oleh :

Bangkit Brillian Fauzi

21801101001

Pembimbing :

dr. Sapto Prihandono Noviantoro, Sp.JP

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

RSUD KANJURUHAN KEPANJEN

2022
2

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat,

hidayah dan inayah-Nya. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah

SAW, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya. Atas izin dan kehendak Allah, penulis dapat

menyelesaikan referat ini dengan judul “Bunyi Jantung”.

Ucapan terima kasih saya ucapkan kepada dr. Sapto Prihandono Noviantoro, Sp.JP.

yang telah membimbing saya dalam penulisan referat ini. Referat ini dibuat untuk memenuhi

tugas Kepaniteraan Klinik Madya Ilmu Penyakit Dalam dan meningkatkan keilmuan dibidang

kesehatan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan referat ini masih banyak kekurangan. Kritik

dan saran diharapkan guna menyempurnakan penulisan kedepannya. Semoga referat ini

memberikan manfaat bagi penyusun, pembaca serta rekan-rekan lain yang membutuhkan

demi kemajuan ilmu pengetahuan khususnya di bidang kedokteran. Aamiin.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Kepanjen, 7 September 2022

Penyusun
3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bunyi Jantung merupakan manifestasi adanya denyut yang dilakukan oleh jantung

untuk memompa darah keseluruh tubuh dimana hal ini dapat diidentifikasi melalui

pemeriksaan fisik auskultasi jantung. Auskultasi jantung umumnya dilakukan dibeberapa

tempat untuk mengetahui tempat, jenis dan penjalaran dari bunyi jantung.

Perubahan pada denyut dan proses kontraksi jantung akan berpengaruh dan dapat

diidentifikasi dengan suara jantung. Secara normal, bunyi jantung yang terdengar adalah

suara jantung 1 dan suara jantung 2, namun pada beberapa kasus terdapat suara jantung 3

patologis dan suara jantung 4 sehingga penting untuk mengetahui etiologi proses

terjadinya suara jantung yang akan membantu dalam menegakkan diagnosis.

Pada referat ini akan dibahas mengenai suara jantung 1, suara jantung 2, suara jantung

3, suara jantung 4, dan Murmur. Mengingat pentingnya bagi klinisi memiliki wawasan

dan dapat melakukan pemeriksaan auskultasi jantung dan membedakan suara jantung

secara baik dan benar.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana suara jantung 1 terjadi?

2. Bagaimana suara jantung 2 terjadi?

3. Bagaimana suara jantung 3 terjadi?

4. Bagaimana suara jantung 4 terjadi?

5. Bagaimana suara murmur terjadi?


4

1.3 Tujuan

1. Mengetahui terjadinya suara jantung 1

2. Mengetahui terjadinya suara jantung 2

3. Mengetahui terjadinya suara jantung 3

4. Mengetahui terjadinya suara jantung 4

5. Mengetahui terjadinya suara murmur pada jantung

1.4 Manfaat

Tugas penulisan ini dapat bermanfaat sebagai sarana ilmu pengetahuan medis dan

dapat menjadi bahan literatur mengenai suara jantung.


5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Suara Jantung 1 (S1)

Atrial Kick

Suara jantung 1 (S1) merupakan suara jantung yang secara fisiologis terdengar

Ketika diperiksa melalui stetoskop. Dasar dalam mengetahui etiologi penyebab suara

jantung adalah memperhatikan beberapa faktor, yakni volume darah pada ventrikel,

terbuka dan tertutupnya katup atrioventrikular dan semilunar, dan gambaran EKG pada

pasien. Dalam gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa S1 terjadi ketika awal proses

ejeksi darah dari ventrikel menuju ke luar jantung akibat dari kontraksi ventrikel

(Sistolik) dimana ditandai dengan katup atrioventrikular yang tertutup dan katup

semilunar yang terbuka. Jika diproyeksikan pada EKG, S1 diwakili pada kompleks QRS.

Dalam proses ejeksi juga terjadi pengisian darah pada atrium.

2.2 Suara Jantung 2 (S2)

Siklus jantung selanjutnya adalah proses isovolumic relaxation dimana dalam fase

sebelumnya ventrikel yang mengalami kontraksi akan meregang (relaksasi) kembali

sesuai dengan prinsip karet dan ditandai dengan penutupan katup semilunar sehingga
6

terjadi suara S2. Proses relaksasi pada ventrikel akan membuka katup atrioventrikular dan

menarik darah dari atrium menuju ventrikel (rapid inflow).

2.3 Suara Jantung 3 (S3)

Pengisian darah ke ventrikel akibat proses Rapid inflow menyebabkan suara

jantung 3 (S3), namun S3 ini secara normal sulit didengarkan melalui auskultasi. Pada

kondisi patologis seperti Heart Failure, S3 ini mengalami peningkatan suara. Hal ini

terjadi akibat turbulensi yang terjadi pada katup AV dikarenakan berkurangnya

volume darah yang masuk ventrikel ketika proses Rapid Inflow.

2.4. Suara Jantung 4 (S4)

Pengisian darah ke ventrikel akibat proses Rapid inflow tidak bisa menarik

keseluruhan darah dari atrium, sehingga terjadi denyutan atau kontraksi pada atrium

untuk mengeluarkan sisa darah yang ada di atrium. Proses ini dinamakan atrial kick

yang secara normal suara dari kontraksi ini tidak terdengar, namun pada kondisi

patologis misal Heart Failure dan Hipertropi ventrikel akan terjadi suara jantung 4

yang signifikan. Kondisi patologis tersebut membuat proses rapid inflow tidak

sempurna sehingga masih banyak darah yang tertinggal di atrium saat proses tersebut

selesai sehingga atrium akan berusaha memasukkan sisa darah di atrium dengan

kontraksi yang membuat suara jantung 4 terdengar keras ketika diauskultasi.


7

2.5. Murmur

Murmur (berbisik) merupakan suara jantung yang disebabkan oleh pembukaan

katup yang tidak sempurna (stenosis) dan penutupan katup yang tidak sempurna

(regurgitasi). Murmur dibagi menjadi dua berdasarkan fase nya yakni murmur sistolik

dan diastolik. Murmur sistolik adalah bunyi yang terdengar terus menerus diantara S1

dan S2, sedangkan murmur diastolik adalah bunyi yang tedengar diantara S2 dan S1.

Murmur memiliki kriteria tingkatan sebagai dasar penetuan diagnosis

keparahan dari murmur. Askultasi pada murmur bertujuan menentukan konfigurasi, jenis

murmur, tempat dan juga penjalaran getaran dari murmur. Berikut adalah tabel dari

tingkatan murmur.
8

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Mengetahui suara jantung sangat penting bagi klinisi agar memiliki wawasan dan

dapat membedakan suara jantung secara baik dan benar sehingga ketika melakukan

pemeriksaan fisik bisa lebih efektif dan mendapatkan informasi yang lebih banyak. Selain itu,

mengetahui perbedaan suara jantung ini dapat mempermudah dalam kita melakukan

penegakan diagnosis dalam praktik sehari-hari.


9

DAFTAR PUSTAKA

Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Buku acuan Peserta CSL 2 Seri 3 “Pemeriksaan

Fisis Jantung”. 2017.

Fakultas Kedokteran Unsoed. Modul SkillabA-Jilid I “Pemeriksaan Fisik Sistem

Kardiovaskuler”

Burnside-Mc Glynn. Adams Diagnosis Fisik, EGC, Jakarta. 1995

Delp and Manning. Major Diagnosis Fisik, EGC, Jakarta. 1996

Anda mungkin juga menyukai