Anda di halaman 1dari 4

BBDM MODUL 6.

SKENARIO 2

KONFUSIO AKUT
Pak Sastro, usia 80 tahun, datang ke UGD dengan keluhan sejak 2 hari jika diajak bicara
kadang tidak nyambung . Pasien mengeluh sesak nafas, nafas kadang berbunyi mengi disertai
batuk dengan dahak banyak. 1 hari ini pasien lebih banyak tidur. Sesekali membuka mata
jika dipanggil oleh anaknya. Pasien tidak demam dan tidak mau makan minum karena mual.
Pada bokong terdapat luka borok dengan diameter 4 cm , dengan dasar otot. Sejak jatuh 2
bulan yang lalu, pasien terus berbaring di tempat tidur karena adanya tungkai kiri nyeri saat
digerakkan dan tampak lebih pendek dibandingkan tungkai kanannya. Pada saat itu sudah
dilakukan pemeriksaan x foto panggul dan tungkai kiri, hasilnya berupa fraktur collum
femoris sinistra. Sejak sakit ini Pak Sastro memakai popok dewasa karena kadang-kadang
ngompol dan BAB tidak terasa. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien
lemah, kesadaran somnolen GCS E3M4V4. Tanda vital TD 100/60 mmHg, Nadi 105
x/menit, RR 28 X/menit, suhu 36,5. Pemeriksaan paru didapatkan ronki basah kasar dan
eksperium diperpanjang pada kedua paru. Pemeriksaan jantung dan abdomen dalam batas
normal. Panjang anatomi tungkai kiri < dibandingkan tungkai kanan.

Daftar Pustaka

1. Harrison’s. Principles of Internal Medicine.


2. Brocklehurst’s Textbook of Geriatric Medicine and Gerontology
3. Buku Ajar Boedhi-Darmojo Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut)
4. dll, disesuaikan dengan kebutuhan materi (dari textbook atau jurnal)

TERMINOLOGI

1. Konfusio akut : Akibat dari gangguan menyeluruh fungsi kognitif, tandanya ada
beberapa:
 Penurunan derajat kesadaran dan kewaspadaan secara mendadak
 Terganggu prosesn berpikir
 Terjadinya proses disorientasi
2. Mengi : suara bernada tinggi saat bernapas. Suara ini biasanya terdengar saat
mengembuskan napas. Suara mengi tersebut muncul karena adanya vibrasi pada
dinding saluran pernapasan
3. Fraktur Collum Femoris Sinistra : fraktur intracapsuler yang terjadi pada bagian
proksimal femur, yang termasuk collum femur adalah : distal bagian permukaan caput
femoris sampai dengan bagian proksimal dari intertrochanter. Fraktur adalah hilangnya
kontinyunitas suatu tulang akibat faktor intrinsic atau ekstrinsik.
4. Kesadaran Somnolen : kondisi seseorang yang mengantuk namun masih dapat sadar
bila dirangsang, tetapi bila rangsang berhenti akan tertidur kembali. Nilai GCS (11-
10) : Somnolen
5. Ronki Basah Kasar : Ronki basah adalah suara napas tambahan berupa vibrasi terputus-
putus (tidak kontinu) akibat getaran yang terjadi karena cairan dalam jalan napas dilalui
oleh udara. Kasar  bila sumber suara berasal dari bronkus besar, juga bisa terdengar
bila ada cairan bebas dalam suatu kavitas
6. Luka Borok : Luka yang terbuka pada kulit atau membrane mukosa yang sering
disebabkan oleh peradangan, diabetes, infeksi, dll. Penyebabnya biasanya tekanan dari
berbagai sumber.

RUMUSAN MASALAH

1. Hubungan usia dan gender


Usia lanjut  terjadi instabilitas postural sehingga tubuh menjadi bungkuk dan
meningkatkan resiko jatuh. Selain itu pada lansia terjadi gangguan visual, sensorik
motorik dan gangguan pada vestibular. (sensory disturbance)
Pada Lansia juga bisa terjadi hipotensi postural yang mengakibatkan perasaan
melayang.
Fraktur dapat terjadi berkaitan dengan kejadian osteoporosis senilis (FR tinggi usia >70
th)
Konfusio akut pada usila  Penurunan mendadak dan pasokan tersebut (glucose dan
O2 ke otak) akan mengganggu jalur metabolik otak dan menyebabkan terjadinya
konfusio. Hal ini sangat mencolok pada usila, dimana berbagai mekanisme cadangan
homeostatik sudah sangat buruk
2. Mengapa timbul keluhan pada pasien? Hubungan dengan jatuh 2 bulan lalu?
 Diajak bicara kadang tidak nyambung
 Sesak nafas, mengi disertai batuk dahak banyak.
Disebabkan oleh asma atau PPOK, ini bisa terjadi karena merokok, polusi dari luar,
inflamasi, hipoksia kronik, malnutrisi. PPOK ini bisa menyebabkan lung failure
alpha hiperkarbia dan hipoksemia alpha delirium.
Jatuh 2 bulan yang lalu  posisi berbaring  terjadi aspirasi 
pneumonia(didapatkan ronkhi basah kasar)  sesak nafas
 1 hari ini pasien lebih banyak tidur
 mual
 Ngompol dan BAB tidak terasa
Dikarenakan pasien terkena konfusio akut sehingga tidak bisa mengontrol BAB dan
BAK. Dari riwayat penyakitnya terdapat sesak nafas, batuk batuk dan cedera
tungkai, ini kemungkinan dapat menekan dari organ urologi yang akhirnya
menyebabkan tidak terkontrolnya pengeluaran BAB dan BAK
Pasien berusia 80 tahun, pada lansia biasa terjadi inkontinensia urin dan alvi.
Fisiologisnya terjadi penurunan otonom saraf sehingga tidak ada saraf yang dapat
menahan BAB dan BAK. Yang berperan dalam menahan BAK biasanya simpatis,
pada kasus ini simpatisnya tidak berperan maksimal, sehingga parasimpatisnya
berperan dan menyebabkan inkontinensia urin
 Konfusio ada 3 jenis : hiperaktif, hipoaktif, campuran  di scenario termasuk
hipoaktif dengan ciri keletihan berlebihan, hipersomnolens yang berkembang
menjadi hilang kesadaran.

3. Interpretasi PF PP
PF
 keadaan umum  pasien lemah
 kesadaran somnolen GCS E3M4V4
Glosgow coma scale untuk melihat tingkat kesadaran
E: Eye, E3 Membuka mata terhadap rangsang suara
M: Motor, M4 Rangsang motoric menghindar terhadap rangsangan
V: Verbal, V4 dapat berbicara namun distorsi ruang dan waktu
Kesimpulan : Somnolen
 TD 100/60 mmHg  Hipotensi (N : 130-150/80-90 mmHg)
 Nadi 105 x/menit  Takikardia (N : 60-70)
 RR 28 X/menit  Takipneu (N : 14-16X)
 suhu 36,5  N (N : 36-36,9)
 Pemeriksaan paru didapatkan ronki basah kasar dan eksperium diperpanjang
pada kedua paru
Adanya secret atau lendir pada saluran nafas
 Pemeriksaan jantung dan abdomen dalam batas normal
 Panjang anatomi tungkai kiri < dibandingkan tungkai kanan.
Pemendekan tungkai menandakan adanya fraktur collum femur . Pemendekan tulang
terjadi karena kontraksi otot yang berada di atas dan dibawah tempat fraktur yang
menarik fragmen tulang yang patah.
 Bokong terdapat luka borok dengan diameter 4 cm , dengan dasar otot.
ditemukan ulkus dekibutus grade 3, kerusakan pada epidermis, dermis dan subcutis
Pasien berbaring lama faktor resiko ulkus decubitus, usia tua sehingga kulit
tipis terjadi penekanan pada pembuluh darah tidak lancarnya aliran darah,
khususnya pada bagian bokong nekrosis meningkatnya resiko infeksi

PP

 x foto panggul dan tungkai kiri, fraktur collum femoris sinistra


1. Definisi, istilah konfusio akut, imobilisasi, inkontinensia urin dan alvi, dan ulkus
dekubitus
2. Definisi dan penyebab / diagnosis banding konfusio akut
3. Gejala dan tanda infeksi pada usia lanjut
4. Definisi dan faktor penyebab terjadinya inkontinensia urin dan alvi
5. Mengetahui berbagai macam kelainan tulang dan patah tulang pada usia lanjut
6. Definisi dan penyebab ulkus dekibitus
7. Tatalaksana farmakologi dan non farmakologi komprehensif pada pasien tersebut

Anda mungkin juga menyukai