Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN ASKEP GERONTIK

IBU N DG PPOK

DOSEN PEMBIMBING :
Ns. Sovia, Mkep.

Presented by:
Muhammad Idris
(NIM. PO71202200039)
TINJAUAN TEORITIS
DEFINISI LANSIA
Menurut World Health Organisation (WHO), lansia
adalah seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun
keatas. Lansia merupakan kelompok umur pada manusia
yang telah memasuki tahapan akhir dari fase
kehidupannya. Kelompok yang dikategorikan lansia ini
akan terjadi suatu proses yang disebut Aging Process atau
proses penuaan.
KONSEP DASAR PENYAKIT PPOK
PENGERTIAN
A. Penyakit PPOK adalah nama yang diberikan untuk gangguan
ketika dua penyakit paru terjadi pada waktu bersamaan yaitu
bronkitis kronis dan emfisema. Asma kronis yang
dikombinasikan dengan emfisema atau bronkitis juga dapat
menyebabkan PPOK (Hurst, 2016).

B. PPOK adalah penyakit yang dicirikan oleh keterbatasan aliran


udara yang tidak dapat pulih sepenuhnya. Keterbatasan aliran
udara biasanya bersifat progresif dan di kaitkan dengan respon
inflamasi paru yang abnormal terhadap partikel atau gas
berbahaya, yang menyebabkan penyempitan jalan nafas,
hipersekresi mucus, dan perubahan pada system pembuluh
darah paru(Suddarth, 2015).
PENYEBAB

A. Pajanan partikel lain: merokok, poulis indoor,


polusi outdoor, polusi di tempat kerja

B. Genetik

C. Riwayat infeksi saluran napas berulang

D. Gender, usia, konsumsi alkohol, kurang


aktivitas fisik
(Oemiati, 2013)
MANIFESTASI KLINIS
Gejala dan tanda PPOK sangat bervariasi dari tanpa gejala dan
dengan gejala dari ringan sampai berat, yaitu batuk kronis,
berdahak, sesak napas bila beraktifitas, sesak tidak hilang dengan
pelega napas, memburuk pada malam/dini hari, dan sesak napas
episodic (Tana et al., 2016)
 Tanda dan gejala penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah
sebagai berikut (Suddarth, 2015):
 PPOK dicirikan oleh batuk kronis, produksi sputum, dan
dyspnea saat menggerakkan tenaga kerap memburuk seiring
waktu.
 Penurunan berat badan sering terjadi.
 Gejala yang spesifik dengan penyakit. Lihat “Manifestasi
Klinis” pada “Asma”, “Bronkiektasis”, “Bronkitis”, dan “
Emfisema”
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Pengukuran Fungsi Paru
 Kapasitas inspirasi menurun.

 Volume residu: meningkat pada emfisema, bronkhial,


dan asma.
 FEV1 selalu menurun = derajat obstruksi progresif
penyakit paru obstruktif kronis.
 FVC awal normal menurun pada bronkhitis dan asma.

 TLC normal sampai meningkat sedang (predominan


pada emfisema).
 AnalisaGas Darah
 PaO2 menurun, PCO2 meningkat, sering menurun pada
asma. Nilai pH normal, asidosis, alkalosis respiratorik
ringan sekunder.
 Pemeriksaan Laboratorium
 Hemoglobin (Hb) dan Hematokrit (Ht) meningkat pada
polisitemia sekunder.
 Jumlah darah merah meningkat.

 Pulse oksimetri SaO2 okseigenasi menurun.

 Elektrolit menurun karena pemakaian obat deuritik.


 Pemeriksaan Sputum
 Pemeriksaan gram kuman/kuktur adanya infeksi
campuran. Kuman pathogen yang bias ditemukan adalah
Strepcoccus pneumonia, Hemaphylus influenza, dan
Moraxella catarrhalis.
 Pemeriksaan Radiologi Thoraks foto (AP dan Lateral)
 Menunjukkan adanya hiperinflasi paru, pembesaran
jantung, dan bendungan area paru. Pada emfisema paru
didapatkan diafragma dengan letak yang rendah dan
mendatar ruang udara retrosternal > (foto lateral),
jantung tampak bergantung memanjang dan menyempit.
 Pemeriksaan Bronkhogram
 Menunjukkan dilatasi bronkhus kolap bronkhiale pada
ekspirasi kuat.
 EKG
 Menurut Wahid & Suprapto (2013), Tekanan darah biasanya
normal. Batas jantung tidak mengalami pergeseran. Vena
jugularis mungkin mengalami distensi selama ekspirasi.
Kelainan EKG yang paling awal terjadi adalah rotasi clock
wise jantung. Bila sudah terdapat kor pulmonal, terdapat
deviasi aksis ke kanan dan P- pulmonal pada hantaean II,III,
dan aVF. Voltase QRS rendah. Di VI rasio R/S lebih dari 1
dan di V6 V1 rasio R/S kurang dari 1. Sering terdapat
RBBB inkomplet (Muttaqin, 2008).
PENATALAKSANAAN
A. Non Farmakologi
1. Edukasi
2. Rehabilitasi PPOK
3. Terapi Oksigen
4. Nutrisi

B. Famakologs
1. Bronchodilator
2. Kortikosterodi
3. Mukolitik
4. Antibiotik
KOMPLIKASI

 1. Hipoksemi
 2. Asidosis Respiratory

 3. Infeksi Respiratory

 4. Gagak Jantung

 5. Kardiak Disritmia

 6. Status Asmatikus
PERUBAHAN SISTEM PERNAPASAN
PADA LANSIA
Menurut Nugroho (2015), perubahan sistem pernapasan yang
dialami oleh lansia yaitu:
1. Perubahan Anatomik
 Dinding dada: tulang-tulang mengalami osteoporosis,
tulang-tulang rawan mengalami osifikasi
 Otot-otot pernafasan : mengalami kelemahan akibat atrofi

 Saluran nafas : akibat kelemahan otot berkurangnya jaringan


elastis bronkus dan alveoli menyebabkan lumen bronkus
mengecil, cincin-cincin tulang rawan bronkus mengalami
pengapuran.
 Struktur jaringan parenkim paru: bronkiolus, duktus
alveolaris dan alveolus membesar secara progeseif terjadi
emfisema senilis
2. Perubahan fisilogik sistem pernafasan
 Gerak pernafasan: adanya perubahan bentuk, ukuran dada, maupun
rongga dada akan merubah mekanika pernafasan amplitudo
pernafasan menjadi dangkal timbul keluhan sesak nafas.
 Distribusi gas: perubahan struktur anatomik saluran gas akan
menimbulkan penumpukan udara dalam alveolus (air traping)
ataupun gangguan pendistribusian oksigen.
 Volume dan kapasitas paru menurun

 Gangguan transport gas: pada usia lanjut terjadi penurunan PaO2

secara bertahap, yang penyebabnya terutama disebabkan oleh


adanya tidakkeseimbangan.
 Gangguan perubahan ventilasi paru : akibat adanya penurunan
kepekaan komoreseptor perifer, komoreseptor sentral ataupun
pusat-pusat pernafasan pada medula oblongata dan pons.
MASALAH KESEHATAN YANG TIMBUL
 Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK), PPOK adalah
kelainan paru yang ditandai dengan gangguan fungsi paru
berupa memanjangnya periode ekspirasi yang disebabkan
oleh adanya penyempitan saluran nafas.
 Pnemonia, kejadian Pnemonia pada usia lanjut tergantung
pada tiga hal yaitu: kondisi fisik penderita, lingkungan
dimana mereka berada, kuman penyebabnya atau
virulensinya.
 Tuberkolosis Paru

 Karsinoma Paru, beberapa faktor yang telah diketahui


berpengaruh terhadap timbulnya karsinoma paru antara
lain, merokok, polusi udara dan bahan industri yang
bersifat karsinogenik.
ASKEP GERONTIK PADA NY
“N” DENGAN PPOK
PENGKAJIAN
 Tanggal Pengkajian : 24 September 2020
 Identitas Lansia
 Nama : Ibu N
 Umur : 68 Tahun
 Jenis kelamin : Perempuan
 Status perkawinan : Cerai Mati
 Agama : Islam
 Suku bangsa : Melayu
 Bahasa yang digunakan :Melayu

 Pendidikan terakhir : Tidak sekolah


 Alamat : RT 3 Telago Limo Kec. Berbak Tanjab Timur
 Penanggung jawab : Tn. Jahar
 Pekerjaan penanggung jawab : Tani
 Sumber informasi : Ibu N
 Riwayat Kesehatan
 Riwayat Kesehatan Sekarang

 Napas sesak, batuk, sering pusing. Dahak kental dan sulit


dikeluarkan. Badan lemah, tak bisa tidur. .
 Masalah Kesehatan Yang Pernah Dialami

 Sudah sekitar 9 tahun sering sesak napas dan batuk


 Tidak pernah mengalami batuk darahMasalah Kesehatan Keluarga
 Saat ini anggota keluarga sehat. Tidak ada yang mengalami sesak
napas dan batuk.
  

 Pemahaman dan Penatalaksanaan Masalah Kesehatan

 Tidak mengerti dengan penyakit yang diderita dan


penatalaksanaannya
  
 Riwayat Pekerjaan
 Status pekerjaan saat ini : Tidak bekerja
 Pekerjaan sebelumnya: Tani/IRT
 Sumber-sumber pendapatan : Bantaun dari anak-anak
dan kerabat dan kecukupan terhadap kebutuhan
 Keanggotaan organisasi : -
 Riwayat Lingkungan Hidup
 Tipe tempat tinggal : Rumah papan/panggung
sederhana
 Jumlah kamar : 1
 Kondisi tempat tinggal : Rusak ringan
 Jumlah orang yang tinggal :2
 Kebutuhan akan privasi : Tersedia
 Tetangga terdekat : Rumah anak-anak dan kerabat
serta orang
 lain tinggal di dekat rumah pasien
 Riwayat Rekreasi
 Hobby/ minat : Baca al-Quran
 Hiburan : Menonton TV di rumah
anak/tetangga
 Liburan/ perjalanan : Tidak pernah
 Aktivitas Hidup Sehari-Hari (AKS)
 Indeks Katz : A/ B/ C/ D/ E/ F / G
 Pola Nutrisi : Makan nasi 3 kali sehari setengah porsi,
 dilengkapi lauk dan sayur
  
 Cairan dan Elektrolit : Minum air putih 1 liter/hari, the manis ½
 gelas
 Pola Eliminasi : BAB 1-2 kali per hari BAK siang 5 kali,
 malam 10 kali
 Pola Aktifitas : Tidak mampu berjalan jauh; tak bekerja,
 tak mampu mengurusi pekerjaan rumah:
 masak, mencuci.
 Pola Istirahat dan Tidur : Sulit tidur. Sepanjang malam terasa sesak
 dan batuk. Sekitar 1 jam menjelang subuh
 Bila berbaring napas bertambah sesak
 Lebih banyak menghabiskan waktu istirahat di
 rumah
 Personal Hygiene : Badan dan pakaian bersih.
 Mandi 2 kali/hari
 Gosok gigi 2 kali/hari
 Psikologis
 Persepsi Klien : Dapat menerima keadaan yang
dialami
 Konsep Diri : Tidak merasa rendah diri dengan
penyakit
 yang dialami
 Emosi : Stabil
 Adaptasi : Mampu beradaptasi
 Mekanisme : Menerima penyakit sebagai cobaan
hidup
 Pertahanan Diri
 Status Kognitif/ Afektif
 Short Portable Mental Status Questionare (SPMSQ)

 Beri tanda ceklist pada kolom “benar” atau “salah”,


sesuai dengan jawaban lansia. Berikut ini adalah
instrumen SPMSQ:
 Interpretasi hasil :

 Salah 0-3 : Fungsi intelektual utuh


 Salah 4-5 : Kerusakan intelektual ringan
 Salah 6-8 : Kerusakan intelektual sedang
 Salah 9-10: Kerusakan intelektual berat

 Fungsi intelektual utuh


BENAR SALAH NO PERTANYAAN

X 01 Tanggal berapa hari ini?

X 02 Hari apa sekarang?

X 03 Apa nama tempat ini?

X 04 Dimana alamat bapak/ ibu saat ini?

X 05 Berapa umur bapak/ ibu saat ini?

X 06 Kapan bapak/ ibu lahir?


(minimal tahun lahir)

X 07 Siapa presiden Indonesia sekarang?

X 08 Siapa presiden Indonesia sebelumnya?

X 09 Siapa nama ibu anda?

X 10 Kurangi 3 dari 20, dan tetap pengurangan 3 dari setiap angka


baru, semua secara menurun
 Inventaris Depresi Beck
Lingkari nomor “0, 1, 2, 3” pada instrumen, sesuai
dengan jawaban lansia. Berikut ini adalah instrumen
Inventaris Depresi Beck:
 Interpretasi hasil : Depresi tidak ada

Interpretasi Hasil:

0–4 Depresi Tidak Ada / Minimal  

5–7 Depresi Ringan  

8 – 15 Depresi Sedang  

≥ 16 Depresi Berat  
SKOR URAIAN

A KESEDIHAN
3 Saya sangat sedih/tidak bahagia, dimana saya tidak dapat
menghadapinya
2 Saya galau/sedih sepanjang waktu dan tidak dapat keluar darinya

X1 Saya merasa sedih/galau


0 Saya tidak merasa sedih
B PESIMISME
3 Merasa masa depan adalah sia-sia & sesuatu tidak dapat membaik

2 Merasa tidak punya apa-apa & memandang ke masa depan


1 Merasa kecil hati tentang masa depan
X0 Tidak begitu pesimis / kecil hati tentang masa depan
C RASA KEGAGALAN
3 Merasa benar-benar gagal sebagai orang tua (suami/istri)

2 Bila melihat kehidupan kebelakang, semua yang dapat saya lihat kegagalan

1 Merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya


X0 Tidak merasa gagal
D KETIDAKPUASAN
3 Tidak puas dengan segalanya
2 Tidak lagi mendapat kepuasan dari apapun
1 Tidak menyukai cara yang saya gunakan
X0 Tidak merasa tidak puas
E RASA BERSALAH
3 Merasa seolah sangat buruk / tidak berharga
2 Merasa sangat bersalah
1 Merasa buruk/ tidak berharga sebagai bagian dari waktu yang baik

X0 Tidak merasa benar-benar bersalah


F TIDAK MENYUKAI DIRI SENDIRI
3 Saya benci diri saya sendiri
2 Saya muak dengan diri saya sendiri
1 Saya tidak suka dengan diri saya sendiri
X0 Saya tidak merasa kecewa dengan diri sendiri
G MEMBAHAYAKAN DIRI SENDIRI
3 Saya akan bunuh diri jika saya punya kesempatan
2 Saya punya rencana pasti tentang tujuan bunuh diri
1 Saya merasa lebih baik mati
X0 Saya tidak mempunyai pikiran tentang membahayakan diri sendiri
H MENARIK DIRI DARI SOSIAL
3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan tidak perduli pada
mereka semuanya
2 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan mempunyai sedikit
perasaan pada mereka
1 Saya kurang berminat pada orang lain dari sebelumnya
X0 Saya tidak kehilangan minat pada orang lain
I KERAGU-RAGUAN
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan
X1 Saya berusaha mengambil keputusan
0 Saya membuat keputusan yang baik
J PERUBAHAN GAMBARAN DIRI
3 Merasa bahwa saya jelek/ tampak menjijikan
2 Merasa ada perubahan yang permanen dalam penampilan
1 Saya khawatir saya tampak tua/ tidak menarik dan ini membuat saya tidak
menarik

X0 Tidak merasa bahwa saya tampak lebih buruk daripada sebelumnya


K KESULITAN KERJA
3 Tidak melakukan pekerjaan sama sekali
2 Telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk melakukan sesuatu

X1 Memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan sesuatu


0 Saya dapat bekerja sebaik-baiknya
L KELETIHAN
3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
2 Saya merasa lelah untuk melakukan sesuatu
X1 Saya merasa lelah dari yang biasanya
0 Saya tidak merasa lebih lelah biasanya
M ANOREKSIA
3 Saya tidak lagi punya nafsu makan sama sekali

2 Nafsu makan saya sangat buruk sekarang


1 Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
X0 Nafsu makan saya tidak buruk dari biasanya
 Spiritual
 1. Pelaksanaan Ibadah

 Shalat Wajib, Shalat Sunah, Puasa wajib, baca


Quran, Yasinan
 2. Keyakinan Tentang Kesehatan

 Merasa sakit dan berharap bisa sembuh/membaik


 Pemeriksaan Fisik (Inspeksi, Palpasi, Perkusi,
Auskultasi)
 1. Keadaan Umum

 Lemah
 Tanda-Tanda Vital
 Suhu : 36,5º C
 Denyut Nadi : 92X/mnt
 Pernapasan : 32X/mnt
 Tekanan Darah : 150/90 mmHg
 Pemeriksaan Fisik (Tinjauan Sistem)
 Sistem Persyarafan
 Sensorik, motoric baik. Tak ada kelumpuhan
 Sistem Penglihatan
 Normal. Masih bisa membaca Quran
 Sistem Penciuman
 Tak ada kelainan
 Sistem Pendengaran
 Tak ada kelainan
 Sistem Pengecapan
 Tak ada kelainan
 Sistem Integumen
 Tak ada kelainan
 Sistem Kardiovaskuler
 Bunyi jantung S1,S2. Irama regular. Akral teraba agak dingin, tidak
 sianosis
 Sistem Pernafasan
 Ekspansi dada simetris, Irama napas teratur,
 Tampak penggunaan otot bantu pernapasan
 Wheezing (+/+), Ronkhi (+/+)
 Sistem Perkemihan
 BAK sering, terutama malam hari. Karena sering
minum untuk
 meredakan batuk
 Sistem Endokrin
 Tidak ada kelainan
 Sistem Gastrointestinal
 BAB rutin 1-2 kali sehari, tidak mencret
 Nyeri ulu hati tidak ada.
 Bising usus 3-5 x/menit
 Limpa dan hati tidak teraba, tidak teraba ada massa
 Sistem Muskuloskeletal
 Tidak ada kelumpuhan. Kekuatan otot tangan dan kaki
sedang
 Sistem Reproduksi
 Sudah menopause + 20 tahun
 Informasi Penunjang
 Diagnosa Medik : PPOK
 Laboratorium : GDS 123 Mg/dl
 Therapi Medik: Salbutamol+Teophilin
 Bromhexim
 Dexamethason
 Amlodipin
ANALISA DATA
DATA PENYEBAB MASALAH
1.a. Subyektif: Spasme jalan napas Bersihan jalan napas tidak
Napas Sesak efektif
Batuk
Dahak sulit dikeluarkan
b. Obyektif:
RR 36 x/mnt
HR 92x/mnt
TD 150/90 mmHg
Wheezing (+/+)
Ronchi (+/+)
Tampak menggunakan otot bantu pernapasan

2.a. Subyektif: Suplai oksigen tidak Intoleransi Aktifitas


Badan lemah, tak mampu jalan jauh, tak mampu melakukan adekuat
pekerjaan rumah tangga.
b. Obyektif:
RR 36x/mnt.
Penggunaan otot bantu pernapasan

3.a. Subyektif: Keterbatasan Informasi Defisit pengetahuan


-Tidak mengetahui jenis penyakit yang diderita
- Belum pernah mendapatkan penjelasan tentang penyakitnya
-Tidak pernah sekolah dan tidak bisa membaca huruf latin
b. Obyektif:

4.a. Subyektif: Keridaknyamanan fisik Gangguan Pola Tidur


Mengeluh tak bisa tidur .
Sepanjang malam merasakan sesak dan batuk
Menjelang subuh baru bisa terlelap sekitar 1 jam. Bila berbaring
bertambah sesak.
b. Obyektif:
Patways Keperawatan

Asap rokok, riwayat infeksi saluran pernafasan,


riwayat Asma Bronckiale

peradangan/spasme bronkus

kelenjar mensekresi lendir dan sel


goblet meningkat

produksi sekret berlebihan batuk

tidak efektif

sekret tidak bisa keluar

terjadi akumulasi secret berlebihan

obstruksi jalan nafas

sesak nafas kronis, batuk, napas pendek

Devisit
Pengetahuan
suplay oksigen dalam jaringan kurang

Intoleran thd
Aktivitas kelemahan susah tidur

Gangguan Pola
Tidur
HARI/ TGL/ JAM NO DIAGNOSIS KEPERAWATAN TTD/ NAMA

Kamis/24 1. Bersihan jalan napas tidak efektif b/d Spasme jalan napas. d/d Muh. Idris
September/16.00 a. Subyektif: Napas Sesak Batuk Dahak sulit dikeluarkan
b. Obyektif: RR 36 x/mnt HR 92x/mnt TD 150/90 mmHg
Wheezing (+/+) Ronchi (+/+) Tampak menggunakan otot bantu pernapasan

Intoleransi Aktifitas b/d Suplai Oksigen tidak adekuat d/d Muh. Idris
2. a. Subyektif: Badan lemah, tak mampu jalan jauh, tak mampu melakukan pekerjaan
rumah tangga
b. Obyektif: RR 36x/mnt. Penggunaan otot bantu pernapasan.

3. Devisit Pengetahuan b/d Keterbatasan informasi d/d Muh. Idris


a. Subyektif:
-Tidak mengetahui jenis penyakit yang diderita
- Belum pernah mendapatkan penjelasan tentang penyakitnya
-Tidak pernah sekolah dan tidak bisa membaca huruf latin
b. Obyektif:

4 Gangguan Pola Tidur b/d Ketidaknyamanan fisik d/d Muh. Idris


a.Subyektif
Mengeluh tak bisa tidur .
Sepanjang malam merasakan sesak dan batuk
Menjelang subuh baru bisa terlelap sekitar 1 jam. Bila berbaring bertambah sesak.

b. Obyektif:
(Wilkinson, 2017)

Anda mungkin juga menyukai