Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan keperawatan keluarga merupakan salah satu area pelayanan
keperawatan di masyarakat yang menempatkan keluarga dan komponennya
sebagai fokus pelayanan dan melibatkan anggota keluarga dalam pengkajian,
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi, dengan memobilisasi sumber pelayanan
kesehatan yang tersedia di keluarga dan sumbersumber dari profesi lain,
termasuk pemberi pelayanan kesehatan dan sektor lain di komunitas (Depkes RI,
2010 dalam Widagdo, 2016)
Hipertensi menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia setiap
tahunnya. Data World Health Organization (WHO) tahun 2015 menunjukkan
sekitar 1,13 Miliar orang di dunia menyandang hipertensi, artinya 1 dari 3 orang
di dunia terdiagnosis hipertensi. Jumlah penyandang hipertensi terus meningkat
setiap tahunnya, diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 Miliar orang yang
terkena hipertensi, dan diperkirakan setiap tahunnya 9,4 juta orang meninggal
akibat hipertensi dan komplikasinya. (Kemnkes, 2019)
Hipertensi adalah factor risiko utama untuk penyakit kardiovaskuler
aterosklerotik, gagal jantung, stroke,dan gagal ginjal. Hipertensi menimbulkan
risiko morbiditas atau mortalitas dini, yang meningkat saat tekanan darah sistolik
dan diastolic meningkat. Peningkatan tekanan darah yang berkepanjangan
merusak pembuluh darah di organ target (jantung, ginjal, otak dan mata)
(Brunner & Suddarth, 2013)
Berdasarkan Riskesdas 2018 prevalensi hipertensi berdasarkan hasil
pengukuran pada penduduk usia 18 tahun sebesar 34,1%, tertinggi di
Kalimantan Selatan (44.1%), sedangkan terendah di Papua sebesar (22,2%).
Hipertensi terjadi pada kelompok umur 31-44 tahun (31,6%), umur 45-54 tahun
(45,3%), umur 55-64 tahun (55,2%). (Kemenkes, 2019)
Dari prevalensi hipertensi sebesar 34,1% diketahui bahwa sebesar 8,8%
terdiagnosis hipertensi dan 13,3% orang yang terdiagnosis hipertensi tidak
minum obat serta 32,3% tidak rutin minum obat. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar penderita Hipertensi tidak mengetahui bahwa dirinya Hipertensi
sehingga tidak mendapatkan pengobatan. (Ibid)
Terapi non farmakologis selalu menjadi hal yang penting dilakukan pada
penderita hipertensi, salah satu terapi yang dapat dilakukan adalah terapi
relaksasi otot progresif. Relaksasi otot progresif merupakan salah satu teknik
sistematis untuk mencapai keadaan relaksasi yang dikembangkan oleh Edmund
Jacobson (Supriatin dalam Baharuddin, 2016)
Ni Luh Putu Ekarini dkk telah melakukan penelitian dengan judul
Pengaruh Terapi Relaksasi Otot Progresif terhadap Respon Fisiologis Pasien
Hipertensi. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa relaksasi otot progresif
cukup efektif menurunkan tekanan darah (Ni Luh Putu Ekarini et al, 2019).
Baharuddin juga melakukan penelitian serupa dengan judul Pengaruh
Relaksasi Otot Progresif Terhadap Tekanan Darah Pada Klien Hipertensi
Primer .Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan disimpulkan bahwa
penurunan rata-rata tekanan darah sistolik setelah latihan relaksasi otot
progresif lebih besar dibandingkan dengan kelompok kontrol, nilai P=0,011
dan penurunan rata-raa tekanan darah diastolik setelah latihan relaksasi otot
progresif lebih besar namun tidak bermakna dibandingkan dengan kelompok
kontrol, nilai P=0,012. (Baharuddin, 2016)
Atas dasar itu, penulis tertarik untuk melaksanakan asuhan keperawatan
keluarga pada Keluarga Bapak S yang menderita hipertensi dengan inovasi
penerapan terapi relaksasi otot progresif dan menuliskannya dalam Laporan
Tugas Akhir (LTA) pada Program Studi Profesi Ners Jurusan Keperawatan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Jambi tahun akademik 2020/2021.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana penerapan asuhan keperawatan pada keluarga Bapak S yang
menderita hipertensi dengan inovasi penerapan terapi relaksasi otot progresif?

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Tujuan umum penulisan laporan ini adalah untuk menerapkan asuhan
keperawatan pada keluarga Napak S yang menderita hipertensi dengan
inovasi penerapan terapi relaksasi otot progresif.
2. Tujuan khusus
a. Mampu memahami teori dan konsep terkait dengan asuhan
keperawatan keluarga dan hipertensi dengan inovasi terapi relaksasi
otot progresif
b. Mampu melakukan pengkajian keperawatan, khususnya pada
keluarga yang menderita penyakit hipertensi
c. Mampu menetapkan diagnose keperawatan, khususnya pada keluarga
yang menderita penyakit hipertensi
d. Mampu menyusun rencana intervensi keperawatan pada keluarga
yang menderita hipertensi, khususnya dengan inovasi terapi relaksasi
otot progresif
e. Mampu menerapkan implementasi keperawatan pada keluarga,
khususnya yang menderita hipertensi
f. Mampu melakukan evaluasi keperawatan pada keluarga dengan
masalah penyakit hipertensi
g. Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan, khususnya pada
keluarga yang menderita hipertensi.

D. Manfaan Penulisan
1. Bagi penulis
Memberikan pengalaman nyata bagi penulis dalam menerapkan
asuhan keperawatan keluarga, khususnya yang menderita hipertensi
dengan inovasi terapi relaksasi otot progresif
2. Bagi institusi pendidikan
Dapat menjadi tambahan referensi terhadap penerapan asuhan
keperawatan keluarga, khususnya yang menderita hipertensi dengan
inovasi terapi relaksasi otot progresif dalam program pembelajaran dan
praktik asuhan keperawatan keluarga.
3. Bagi lahan praktik
Sebagai gambaran bagi instansi mengenai terapi relaksasi otot
progresif yang bisa dipraktekkan sebagai salah satu pendekatan terhadap
pasien penderita hipertensi agar selanjutnya dapat diintegrasikan dalam
pelaksanaan kegiatan Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) di
Puskesmas

Anda mungkin juga menyukai