E
DENGAN INTRA CEREBRAL HEMORRHAGE (ICH) DI
RUANG PERAWATAN SARAF RSUD RADEN MATTAHER
KELOMPOK :
IDENTITAS KLIEN :
Nama : Ny. E Suami
Umur : 62 tahun Nama : Tn. R
Jenis Kelamin : Perempuan Pekerjaan : Buruh
Pendidikan : SD Jawab
Pekerjaan : IRT Nama : Tn. R
Status : Kawin Alamat : Jl. Gatot Subroto
Alamat : Jl. Gatot Subroto Cempaka Putih
Cempaka Putih
KELUHAN UTAMA
Keluarga mengatakan klien masuk rumah sakit dengan keluhan kesadaran menurun, kaki dan tangan kanan
mengalami kelumpuhan/kelemahan
Hari Selasa tanggal 16 Maret, sore sekitar jam 16.00 saat hendak membonceng motor anaknya di depan rumah,
tiba-tiba klien merasa pusing, sempoyongan, kesadaran menurun tapi tidak sampai pingsan. Tangan dan kaki kanan
lemah dan sulit digerakkan Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 22 Maret 2021 jam 13:30 WIB di dapatkan data:
keluarga klien menyatakan esktremitas sebelah kanan klien lemah. Klien berbicara lamban dan terkadang kurang
jelas. klien tampak lemah, anggota gerak sebelah kanan susah digerakkan. Hasil pemeriksaan tingkat kesadaran di
dapatkan GCS 14 (E4 V5 M5). klien terpasang kateter, klien terpasang oksigen nasal kanul 5 lpm, terpasang NGT,
terpasang infuse NaCl 0,9% 20 ttm di tangan sebelah kiri.
Upaya yang telah dilakukan : keluarga membawa klien berobat ke RS Bratanata dan mendapatkan penanganan di IGD.
Hasil pemeriksaan GCS: E 3, V 5, M 4. Karena ruang ICU RS Bratanata penuh, klien lalu dirujuk ke RSUD Raden
Mattaher dan dirawat di ruang perawatan saraf.
Terapi yang telah diberikan :
IVFD NaCl 0,9% 20 ttm
Omeprazol 2 x 40 mg
Monitol loading 200 cc
Parasetamol 1000 mg/NGT
Nicardipin drip 0,5 mg 15 ttm
RIWAYAT KESEHATAN TERDAHULU
Keluarga mengatakan klien pernah dirawat tahun 2008 dengan kasus hipertensi.
Setelah itu klien mengikuti program Prolanis hipertensi di Puskesmas Pakuan Baru
secara rutin. Sejak bulan November 2020 klien tidak lagi kontrol dan minum obat
hipertensi hingga klien mengalami sakit yang sekarang.
Keluarga mengatakan orang tua klien tidak ada riwayat hipertensi. Ayah klien
meninggal karena sakit liver, sedangkan ibu meninggal karena sakit paru-paru. Dari
11 bersaudara, 3 orang saudara klien saat ini memiliki riwayat hipertensi. Sedangkan
2 orang anak klien tidak mempunyai riwayat hipertensi.
Analisa Data
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
2 5
2 5
tampak sendi kaku
Data Objektif
Klien tampak rambut kepala
berminyak dan berketombe, gigi
tampak kotor.
Pasien tampak semua aktifitas di
bantu
Diagnosis KeperawatanDari hasil Analisa data, ditetapkan
diagnosis keperawatan berdasarkan prioritas
1. Risiko perfusi serebral tidak efektif (D0017) b.d perdarahan
intraserebral
2. Gangguan menelan (D0063) b.d gangguan saraf kranialis
3. Gangguan mobilitas fisik. (D0054) b.d gangguan
neuromuskuler
4. Defisit perawatan diri (D0109) b.d kelemahan
neuromuskuler
2 22-3-2021 Gangguan menelan Setelah dilakukan intervensi 3 x Observasi:
(D0063) b.d 24 jam, di dapatkan hasil: Periksa posisi NGT
gangguan saraf reflek menelan meningkat Monitor rasa penuh,mual,dan muntah. –
kranialis kemampuan mengunyah Monitor residu lambung tiap 4-6 jam
meningkat selama 24 jam pertama, kemudian tiap 8
penerimaan makanan jam selama pemberian makan via
membaik enteral,jika perlu
Monitor pola buang air besar setiap 4-8 jam,
jia perlu
Terapeutik:
Gunakan teknik bersih dalam pemberian
makanan via selang
Tinggikan kepala tempat tidur 30-45
derajat selama pemberian makan
Irigasi selang dengan 30 ml air setiap 4-6
jam selama pemberian makan dan setelah
pemberian makan intermitan
Hindari pemberian makan lewat selang 1
jam sebelum prosedur atau pemindahan
pasie
Hindari pemberian makan jika residu
lebih dari 150 cc atau lebih dari 100-200
persen dari jumlah makanan taip jam
Edukasi:
Jelaskan tujuan dan langkah-langkah
prosedur
Kolaborasi:
Kolaborasi pemilihan jenis dan jumlah
makanan enteral
3 22-3-
2 Gangguan Setelah dilakukan Observasi:
2021 Identifikasi adanya nyeri atau
mobilitas fisik. intervensi selama 3x24 jam
(D0054) b.d didapatkan hasil: keluhan fisik lainnya
kelemahan pergerakan esktremitas identifikasi toleransi fisik
neuromuskuler meningkat melakukan pergeraka
kekuatan otot memonitor frekuensi jantung
meningkat dan tekanan darah sebelum
memulai mobilisasi
Monitor kondisi umum selama
melakukan mobilisasi
Terapeutik:
Fasilitasi aktivitas mobilitas
dengan alat bantu
Fasilitasi melakukan
pergerakan
Libatkan kelurga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
Edukasi:
Jelaskan tujuan dan prosedur
mobilisasi
Anjurkan melakukan
mobilisasi dini
Anjurkan mobilisasi sederhana
yang harus dilakukan (mis.
duduk ditempat tidur).
Kolaborasi:
Konsultasi kesehatan: Batasi
asupan cairan dan garam
4 22-3- Setelah dilakukan Observasi:
2021 Devisit identifikasi usia dan
intervensi selama 3x24
perawatan diri jam di dapatkan hasil: budaya dalam
kemampuan makan membantu kebersihan
(D0109) b.d diri
meningkat
kelemahan mempertahankan identifikasi jenis
kebersihan tubuh bantuan yang di
neuromusk butuhkan
minat melakukan
uler perawatan diri monitor kebersihan
meningkat tubuh
monitor integritas kulit
Terapeutik:
sediakan peralatan
mandi
sediakan lingkungan
yang aman dan nyaman
fasilitas menggosok
gigi,sesuai kebutuhan
fasilitas mandi,sesuai
kebutuhan
pertahankan kebiasaan
kebersihan diri
berikan bantuan sesu
ai tingkat
kemandirian Edukasi:
Jelaskan manfaat mandi
dan dampak tidak
mandi terhadap
kesehatan
ajarkan kepada keluarga
TERIMA KASIH...