Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KELOMPOK

PRAKTIK KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN KEPERAWATAN


Di Ruang Penyakit Dalam
RS Abdul Manap Kota Jambi Tahun 2021

DISUSUN OLEH:
1) Dewi Setiorini PO.71.20.22.00.0.
2) Dita Rinasairi Siregar PO.71.20.22.00.0.01
3) Fauzan helmi PO.71.20.22.00.0.
4) Fitria Indahyani PO.71.20.22.00.0.28
5) Muh. Idris PO.71.20.22.00.0.
6) Putri Dwi Adha PO.71.20.22.00.0.18
7) Ratna Cahyani PO.71.20.22.00.0.
8) Robiyanti PO.71.20.22.00.0.
9) Sisca Ayu Vamela PO.71.20.22.00.0.
10) Sutilawati PO.71.20.22.00.0.38

PRODI PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES JAMBI

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas berkat dan rahmatnya
kami dapat menyelesaikan tugas ini yang berjudul Laporan Stase Manajemen
Keperawatan di Ruang Penyakit Dalam RSUD H Abdul Manap. Tugas ini disusun
untuk memenuhi sistem pembelajaran untuk Stase Manajemen Keperawatan di Prodi
Profesi Ners Poltekkes Kemenkes Jambi.
Dalam pembuatan tugas ini kami bekerja sama dan usaha dalam kelompok
serta dukungan dari semua pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas tepat
pada waktunya. Oleh karena itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terima
kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Rusmimpong, S.Pd, M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan


Kemenkes Jambi.
2. Ibu Gusti Lestari Handayani, A.Per.Pend, M.Kes, selaku Ketua Jurusan
Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Jambi.
3. Bapak Ns. Mashudi, S.Kep, M.Kep, selaku Ketua Prodi Profesi Ners
Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Jambi.
4. Ibu Ns. Netha Damayantie, selaku coordinator mata kuliah praktik klinik
manajemen keperawatan.
5. Ibu Abbasiah, SKM, M.Kep, selaku Pembimbing Akademik yang telah sabar
membimbing, membantu, dan memberi dukungan kepada kami selama ini
sehingga merelakan waktnya untuk membimbing kami dengan baik.
6. Ibu Ns. Harisah S.Kep selaku CI klinik di Ruang Penyakit Dalam RSUD H
Abdul Manap yang telah sabar membimbing, membantu, dan memberi
dukungan kepada kami selama ini sehingga merelakan waktnya untuk
membimbing kami dengan baik.
7. Bapak/Ibu Dosen beserta staf Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Jambi yang telah membantu memberikan bekal ilmu pengetahuan
kepada kami.
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
penulis selama perkuliahan ini.
Atas semua bantuan dan dukungan semua pihak kepada kami, kiranya Allah
SWT , akan membalas semua kebaikan yang telah di berikan. Oleh karena itu pada
kesempatan ini kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun serta
memberikan motivasi untuk kedepannya.

Jambi, April 2021

Penyusun
LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Tujuan ......................................................................................... 2
C. Manfaat........................................................................................
BAB II TINJAUAN LAHAN.......................................................................... 4
A. Gambaran Umum Rumah Sakit
1. Sejarah Singkat
2. Falsafah, Motto, Visi, Misi dan Tujuan ...................................
3. Kedudukan, tugas dan fungsi....................................................
4. Jenis-jenis pelayanan Kesehatan...............................................
B. Pengumpulan Data
1. Data Umum Ruangan...............................................................
a) Tenaga dan Pasien..............................................................
b) Bangunan, Sarana dan Prasarana........................................
c) Metode Pemberian Asuhan Keperawatan...........................
d) Pembiayaan.........................................................................
e) Pemasaran...........................................................................
2. Data Khusus Ruangan
a) Fungsi perencanaan
1) Visi ruangan..................................................................
2) Misi ruangan.................................................................
3) Standar Operasional Prosedur.......................................
4) Standar Asuhan Keperawatan ......................................
5) Standar Kinerja.............................................................
b) Fungsi pengorganisasian
1) Struktur organisasi........................................................
2) Uraian tugas..................................................................
3) Pengaturan jadwal dinas...............................................
4) Pengaturan daftar pasien...............................................
5) Pengorganisasian perawatan klien................................
6) System perhitungan tenaga...........................................
c) Fungsi pengarahan
1) Operan...........................................................................
2) Pre dan post conferen....................................................
3) Motivasi kepada perawat..............................................
4) Pendelegasian...............................................................
5) Supervise.......................................................................
6) Ronde keperawatan.......................................................
d) Pengendalian
1) Indikator mutu..............................................................
2) Audit Dokumentasi Asuhan Keperawatan....................
3) Survey Kepuasan..........................................................
4) Survey Masalah Pasien.................................................
C. Analisa Masalah..............................................................................
D. Identifikasi Masalah........................................................................
E. Prioritas Masalah............................................................................
F. Rencana Strategis............................................................................
BAB III Penutup...............................................................................................
A. Kesimpulan .................................................................................
B. Saran ...........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan bagian integral dari suatu organisasi sosial dan
kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna yang komrehensif
berupa menyembuhan penyakit (kuratif) dan mencegah penyakit (preventif)
kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga
kesehatan dan pusat penelitian medik (WHO, 2014). Rumah sakit menerapkan
kedisiplinan ilmu seperti dokter, perawat, ahli psikologi, ahli gizi, ahli analis ,
dan ahli farmasi, petugas administratif rumah sakit.
Pelayanan keperawatan merupakan salah satu profesi di rumah sakit yang
berperan penting, dalam penyelenggaraan upaya menjaga mutu pelayanan
kesehatan di rumah sakit. Yang mana tenaga perawat menempati proporsi
terbesar dibanding tenaga kesehatan lain dan merupakan tenaga profesional
yang paling lama kontak dengan pasien (Aditama, 2010).
Manajemen pelayanan keperawatan merupakan suatu proses perubahan
atau tranformasi dari sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan
pelayanan keperawatan melalui pelaksanaan fungsi perencanaan,
pengorganisasian, pengaturan, ketenangaan, pengarahan, evaluasi dan
pengendalian mutu. Bentuk kegiatannya yaitu planning, pengorganisasian,
kepersonaliaan, pengarahan, dan pengendalian.
Menurut penelitian oleh Akbar (2015), bahwa untuk meningkatkan
kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan keperawatan diperlukan komunikasi
teraupetik. Dikarenakan masalah yang paling sering dikeluhakan pasien adalah
ketidakjelasan informasi dari perawat dan keluahan pasien yang tidak
ditanggapi. Komunikasi teraupetik oleh perawat memang seharusnya dilakukan
dirumah sakit maupun agar pasien merasakan puas terhadap pelayanan
keperawatan
Kepala ruang memiliki peran sebagai first line manager di sebuah rumah
sakit. Seorang manajer menjadi pemimpin yang efektif apabila mampu
menentukan strategi yang tangguh, menjadi perencana yang handal, menjadi
organisator yang cetakan, motivator yang efektif, pengawas yang objektif dan
rasional, penilai yang tidak berpengaruh oleh pertimbangan- pertimbangan yang
subjektif dan emosional disamping keahlian pribadi (Manggala, 2013).
Seperti fungsi dalam manajerial yang lain maka fungsi dari kepala ruang
juga meliputi komponen-komponen yang sama yaitu planning, organizing,
actuating dan controling. Pengorganisasian yang dilakukan pimpinan meliputi
kewenangannya, tanggung jawabnya, pendelegasian tugas termasuk
pengorganisasian perawatan di tingkat ruang dalam memberikan asuhan
keperawatan. Fungsi pengarahan, dalam menjalankan, fungsi pengarahan
kepala ruangan kepala ruangan akan melakukan kegiatan supervisi terhadap
pelaksanaan asuhan keperawatan, bimbingan terhadap staf, mengkoordinasi dan
memotivasi staf keperawatan. Fungsi pengarahan ini adalah merupakan fungsi
dari kepemimpinan seorang kepala ruangan secara menyeluruh seperti,
bagaimana gaya kepemimpinannya, bagaimana mengelola konflik dan
sebagainya (Pratiwi dkk, 2010). Seorang kepala ruang rawat inap berperan
sebagai manajer keperawatan di ruangan yang diharapkan mampu
melaksanakan fungsi perencanaan, pengorganisasian dan pengarahan,
pengawasan. Selain itu dapat memadukan berbagai kegiatan pelayanan di ruang
rawat inap baik perawatan maupun medis serta kegiatan penunjang lainnya
sesuai kebutuhan pasien (Aditama, 2010).
Ketua tim memiliki peran bertanggung jawab dalam mengelola asuhan
keperawatan pasien kelolahan, mulai pasien masuk sampai pasien pulang. Fungsi
ketua tim yaitu menyusun rencana keperawatan mulai dari pengkajian sampai
evaluasi, membantu anggota tim menyelesaikan tugas apabila kesulitan. Secara
keseluruhan ketua tim memiliki lima tugas dan tanggung jawab yaitu membuat
perencanaan, membuat penugasan, supervisi dan evaluasi, mengenal atau
mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai tingkat kebutuhan pasien,
mengembangkan kemampuan anggota, serta menyelenggarakan konferensi
(Nursalam,2014). Adapun perawat pelaksana memiliki peran seorang tenagaa
kesehatan yang bertanggung jawab dan memberikan wewenang untuk
memberikan pelayanan keperawatan pada instansi kesehatan ditempat atau ruang
dia berkerja. Tugas perawat yaitu melaksanakan serah terima setiap pergantian
dinas yang mencakup pasien dan peralatan, melakukan asuhan keperawatan pada
pasien, merencanakan intervensi keperawatan untuk mengatasi masalah dan
membuat langkah/cara pemecahan masalah.
Pelayanan rawat inap dirumah sakit perlu ditingkatkan dan dikembangkan
secara berkesinambungan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan,
pengobatan, perawatan ke pasien baik dengan penyakit menular atau penyakit
tidak menular. Standar yang dikembangankan dengan baik akan memberikan ciri
ukuran kualitatif yang tepat seperti yang dicantum dalam standar pelaksanaannya
standar selalu berhubungan dengan mutu karena standar menentukan mutu.
Standar dibuat untuk mengarahkan cara pelayanan yang akan diberikan serta
hasil yang ingin dicapai.
Peran dan fungsi managerial harus dilakukan perawat profesional. Untuk
dapat melakukan kegiatan manajemen maka diperlukan beberapa keahlian
manajemen yang dapat membantu dalam meningkatkan pelayanan kesehatan
yang optimal dengan cara meningkatkan ilmu dan teknologi.
Perkembangan kemajuan teknologi mempberikan pengaruh pada
pelayanan keperawatan, sehingga staf keperawatan memerlukan pemimpin yang
dapat meberdayakan dan mengembangkan perawat dalam melaksanakan
tugasnya (Sofarelli and Brown, 2008). Untuk mengelola dan memimpin para
petugas keperawatan tersebut, kepala ruang memerlukan suatu pemahaman
tentang mengelola dan memimpin orang lain dalam mencapai tujuan asuhan
keperawatan yang berkualitas. Sebagai kepala ruang tidak hanya mengelola
orang tetapi sebuah proses secara keseluruhan yang memungkinkan orang dapat
menyelesaikan tugasnya dalam memberikan asuhan keperawatan serta
meningkatkan keadaan kesehatan pasien menuju kearah kesembuhan
(Nursalam, 2014). Selain itu, kemampuan kepala ruang dalam memotivasi,
mempengaruhi, mengarahkan, dan berkomunikasi dengan staf keperawatan
akan menentukan efektifitas fungsi kepalaruangan (La Monica, 2008).
Berdasarkan uraian diatas maka kelompok tertarik melakukan Analisa
manajemen di ruang Penyakit Dalam RSUD. Abdul Manap Tahun 2021.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan praktek manajemen keperawatan di Ruang Penyakit Dalam
RSUD. Abdul Manap selama 9 hari diharapkan mahasiswa mampu
menerapkan konsep dan prinsip manajemen keperawatan pada unit pelayanan
kesehatan secara nyata dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan.
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan praktek manajemen keperawatan di Ruang Penyakit
Dalam RSUD. Abdul Manap mahasiswa mampu :
a. Untuk mendapatkan gambaran umum ruangan Penyakit Dalam RSUD
Abdul Manap
b. Untuk mengidentifikasi unsur-unsur dasar manajemen diruang Penyakit
Dalam RSUD Abdul Manap
c. Untuk mengetahuai fungsi manajemen : perencanaan diruang Penyakit
Dalam RSUD Abdul Manap
d. Untuk mengetahuai fungsi manajemen : pengorganisasian diruang
Penyakit Dalam RSUD Abdul Manap
e. Untuk mengetahuai fungsi manajemen : pengarahan diruang Penyakit
Dalam RSUD Abdul Manap
f. Untuk mengetahuai fungsi manajemen : pengendalian diruang Penyakit
Dalam RSUD Abdul Manap
g. Melakukan analisa masalah manajemen pelayanan keperawatan Penyakit
Dalam RSUD Abdul Manap
h. Untuk mengetahuai prioritas masalah diruang Penyakit Dalam RSUD
Abdul Manap
B. Manfaat
1. Bagi pasien
Dengan diterapkannya program MPKP di RSUD Abdul Manap
diharapkan pasien merasakan pelayanan yang optimal, serta mendapat
kenyamanan dalam pemberian asuhan keperawatan sehingga tercapai
kepuasan klien yang optimal.
2. Bagi perawat
a) Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal.
b) Terbinanya hubungan antara perawat dengan perawat, perawat
dengan tim kesehatan yang lain, dan perawat dengan pasien serta
keluarga.
c) Tumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan disiplin diri perawat.
d) Meningkatkan profesionalisme keperawatan.
3. Bagi rumah sakit
a) Mengetahui masalah-masalah yang ada di ruang perawatan yang
berkaitan dengan pelaksanaan asuhan keperawatan professional.
b) Dapat menganalisis masalah yang ada dengan metode SWOT serta
menyusun rencana strategi.
c) Mempelajari penerapan Model Asuhan Keperawatan Profesional
(MPKP) secara optimal.
C. Bagi Mahasiswa
Mengerti dan memahami penerapan atau aplikasi MPKP di Rumah Sakit.
BAB II
Tinjauan Lahan

A. Gambaran Umum Rumah Sakit dan Ruang Praktik


1) Sejarah Singkat
Rumah Sakit Umum Daerah H. Abdul Manap Kota Jambi adalah
rumah sakit milik Pemerintah Daerah Kota Jambi. Rumah sakit ini
beralamat di Jl. Sk. Rd. Syahbuddin Kelurahan Mayang Mangurai
Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor
5 Tahun 2008 RSUD Kota Jambi resmi menggunakan nama RSUD H.
Abdul Manap Kota Jambi. Peletakan batu pertama pembangunan rumah
sakit ini dilaksanakan pada tahun 2006 dan pada tanggal 31 Oktober 2008
RSUD H. Abdul Manap Kota Jambi diresmikan oleh Walikota Jambi Drs.
Arifien Manap.
Rumah Sakit Umum Daerah H. Abdul Manap Kota Jambi dengan
kualifikasi RSUD H Abdu Manap terakhir di Akreditasi pada tahun 2018
dengan hasil akreditasi C, terletak diatas tanah seluas 5 hektar dengan
bangunan yang didirikan dan digunakan untuk operasional pelayanan
sampai saat ini gedung tunggal 3 lantai, dan mempunyai 160 tempat tidur
dengan tingkat hunian rata-rata 40,25 per tahun. Hingga saat ini diantaranya
gedung utama seperti pelayanan rawat jalan, rawat inap, IGD dan kantor, di
tambah penunjang palayanan seperti dapur, laundry, CSSD, IPAL, juga
tersedia asrama perawat, perumahan dinas perawat dan dokter, musholla,
rumah duka dan fasilitas olah raga.

2) Motto, Visi, Misi dan Tujuan


a. Motto
Motto RSUD H Abdul Manap adalah “Melayani Setulus Hati”
b. Visi
Menjadi Rumah Sakit yang Berkualitas, Murah, Mudah, Manusiawi
(BM3), dengan pelayanan yang prima.
c. Misi
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan dan rujukan
yang bermutu, terpadu, paripurna, terjangkau, dengan
mengutamakan keselamatan pasien dan kepuasan pelanggan.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia Rumah Sakit yang
profesional, beretika, berakhlak dan berbudaya kerja yang baik,
serta mampu bekerjasama dalam tim dengan mengedepankan
pelayanan prima.
3. Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan, penelitian dan
pengembangan dalam bidang ilmu kesehatan dan kedokteran,
serta meningkatkan upaya promotif dan preventif di Rumah Sakit.
4. Meningkatkan kerjasama dengan Lembaga Pemerintah, Dinas,
Institusi terkait, pihak swasta, dan jejaring Rumah Sakit lainnya.
5. Meningkatkan dan mengembangkan sarana, prasarana, peralatan
dan perlengkapan Rumah Sakit secara bertahap, berbasis
teknologi, informasi dan komunikasi serta ramah lingkungan.
6. Meningkatkan sistem administrasi dan pelaporan akuntabilitas
kinerja sesuai dengan prinsip tatakelola Rumah Sakit yang baik.
b. Tujuan
Adapun tujuan RSUD H. Abdul Manap Kota Jambi sebagai berikut :

1) Tersedianya sarana dan prasarana siap pakai untuk menunjang


pelayanan.
2) Terbentuknya sistem pengelolaan keuangan yang akuntabel dan
auditabel.
3) Terbentuknya sistem akuntansi dan pencatatan yang mendukung
akuntabilitas.
4) Terselenggaranya layanan prima di setiap unit pelayanan.
5) Terselenggaranya kegiatan penunjang pelayanan yang optimal
6) Tersedianya barang di masing-masing unit pelayanan.
7) Mempersiapkan SDM yang berdaya saing tinggi dan mampu
memberikan pelayanan sesuai kompetensi.
8) Tersedianya biaya pemeliharaan sarana dan prasarana
3.Jenis-Jenis Pelayanan Kesehatan
Penunjukan Jenis-Jenis Pelayanan Kesehatan BLUD RSUD H. Abdul
Manap Kota Jambi berdasarkan SK Direktur BLUD RSUD H. Abdul Manap
Kota Jambi No. 264 Tanggal 28 Oktober 2018
JENIS PELAYANAN
PELAYANAN
PELAYANAN
FASILITAS PENUNJANG
MEDIS
MEDIS
1. Pelayanan IGD 24 1. Klinik Dokter Spesialis (Rawat Jalan) 1)
JAM a. Pelayanan Spesialis Bedah Umum Laboratorium
2. Rawat Inap b. Pelayanan Spesialis Penyakit Dalam a. Pelayanan
3. Rawat Jalan c. Pelayanan Spesialis Kebidanan dan Spesialis
4. Kamar Operasi Kandungan Patologi Klinik
a. Pelayanan Bedah d. Pelayanan Spesialis Anak b. Pelayanan
Umum, e. Pelayanan Spesialis Bedah Urologi Spesialis
Kebidanan, dan (Bedah Saluran Kemih dan Ginjal) Patologi
Kandungan f. Pelayanan Spesialis Orthopedi (Tulang, Anatomi
b. Operasi Batu Otot, Tendon, Syaraf, Pembuluh Darah,
Ginjal dan Sendi dan Traumatologi) 2) Pelayanan Bank
Saluran Kemih g. Pelayanan Spesialis Mata Darah
tanpa h. Pelayanan Spesialis Penyakit Jantung 3) Pelayanan
Pembedahan i. Pelayanan Spesialis Penyakit Syaraf Radiologi
dengan alat j. Pelayanan Spesialis Penyakit THT a. USG
ESWL (Telinga, Hidung, Tenggorokan) b. Digital
c. Operasi k. Pelayanan Spesialis Kulit dan Kelamin Radiologi
Prostat, Ginjal, l. Pelayanan Spesialis Rehabilitasi Medik c. Panoramic
Saluran Kemih m. Pelayanan Spesialis Anestesi (Gigi)
tanpa n. Pelayanan Spesialis Radiologi 4) Pelayanan
pembedahan Fisioterapi
dengan alat TUR, 2. Klinik Dokter Spesialis Gigi (Rawat Jalan) 5) Pelayanan
UPS dan PIRS a. Pelayanan Spesialis Perawatan Syaraf Konsultasi Gizi
5. Kamar Bersalin Gigi, Penambalan dan Implan Gigi
6. Rawat Gabung (Konservasi Gigi)
7. Pelayanan b. Pelayanan Spesialis Merapikan Gigi
Thalasemia (Orthodonti)
8. Pelayanan c. Pelayanan Spesialis Penyangga Gigi
Hemofilia (Periodonsia)
9. Pelayanan PONEK 3. Pelayanan Dokter Spesialis Forensik
(Pelayanan a. Visum
Obstetri Neonatal b. Otopsi
Emergensi
Komprehensif) 4. Pelayanan Klinik Umum
10. Perinatalogi a. Pelayanan Dokter Umum
11. ICU b. Pelayanan HIV/AIDS (VCT) Voluntary
12. HCU Counseling and Testing
13. RUANG c. Pelayanan PDP/CST (Perawatan
PERAWATAN Pengobatan/Care and Support
COVID 19 d. Pelayanan MCU (Medical Cek Up)

Tabel 2.1 Jenis Pelayanan RSUD H Abdul Manap


B. Pengumpulan Data
1) Data Umum Ruangan
a. Tenaga dan Pasien (M1-Man)
Analisis ketenagaan, jumlah tenaga keperawata dan non
keperawatan, latar belakang pendidikan, status kepegawaian, jabatan,
jenis pelatihan yang diikuti, struktur organisasi, kebutuhan tenaga
perawat berdasarkan tingkat ketergantungan pasien.
Jumlah Perawat di Ruang Penyakit Dalam adalah 16 orang dan
admin 1 orang.
Ruangan penyakit dalam memiliki tenaga perawat yang terdiri
dari :
No Nama Perawat Jabatan Pendidikan
1. Levi Maryami, S.Kep
2. Hanifah , Amd. Kep
3.

b. Bangunan, Sarana dan Prasarana (M2-Material)


Ruang perawatan Penyakit Dalam terletak di Lantai 2 RSUD H Abdul
Manap, Ruang Penyakit Dalam merawat pasien penyakit dalam, Syaraf
dan Paru. Ruangan terdiri atas:
1) Ruang Kepala Ruangan
2) Ruang Perawat
3) 4 kamar kelas 3 dengan disetiap ruangan
dilengkapi 6 buah TT dengan 1 meja pasien, 1 kamar mandi, 1 buah
TV, 1 buah AC, ventilasi minimal
4) 3 kamar kelas 2 dengan disetiap ruangan
dilengkapi 4 buah TT dengan 1 meja pasien, 1 kamar mandi, 1 buah
TV
5) 3 kamar kelas 1 dengan disetiap ruangan
dilengkapi 4 buah TT dengan 1 meja pasien, 1 kamar mandi, 1 buah
TV, 1 buah AC
6) 1 ruangan dokter
7) 1 ruangan Nurse Station
8) 1 ruangan Isolasi
9) 1 gudang

Berikut penghitungan jumlah tenaga perawat menurut rumus PPNI


(1995):

Perhitungan pada bulan April 2021

BOR : (74/38x31)x100% = 6,3%

ALOS : 74x6/74 = 6

TOI : (38x31-444)/74 = 10
Denah Ruangan Interne:

HCU
IN Nurse Station
R.Dokter
Kelas I
Kelas III
Kelas I
Kelas III Kelas I

Kelas III Kelas II

Kelas II
Kelas III
Kelas II
Gudang Isolasi

c. Metode Pemberian Asuhan Keperawatan (M3-Methode)


Berdasarkan hasil wawancara, menurut kepala ruangan di Ruang
Penyakit Dalam untuk pemberian asuhan keperawatan dengan metode
TIM dan semua perawat telah malaksanakan asuhan keperawatan sesuai
dengan format yang telah disepakati oleh komite keperawatan & kepala
ruangan.
d. Pembiayaan (M4-Money)
Sebagian besar sumber pembiayaan ruangan berasal dari rumah sakit
yang diperoleh dari APBD Jambi. Pembiayaan pasien sebagian besar dari
BPJS Kesehatan, SKTM dan umum (biaya sendiri).
e. Pemasaran (M5-Marketing)
Berdasarkan hasil wawancara , menurut kepala ruangan telah ada
pemasaran tentang pelayanan RS melalui media online, leaflet, dll.
Terdapat pula tim untuk pemasaran tersebut.
1. Data Khusus Ruangan
a. Fungsi Perencanaan

Wawancara: berdasarkan wawancara dengan kepala ruangan, saat ini


sudah terbentuk Misi, Falsafah dan Tujuan di ruangan.

Observasi: Misi, Falsafah dan Tujuan ruangan tampak tergantung di


Ruangan

Masalah: Tidak ditemukan adanya masalah

Berikut data yang didapat dari ruangan:

1) Visi Ruangan
Memberikan pelayanan keperawatan yang komperhensif meliputi
bio, psiko, sosio dan spiritual dengan pendekatan ilmu keperawatan
yang professional.
2) Misi Ruangan
a) Menyelenggarakan pelayanan keperawatan yang Paripurna
bermutu profesional
b) Meningkatkan kesejahteraan semua unsur pelaksanaan
keperawatan
c) Menjalin kemitraan dengan semua pihak yang terkait dalam
pelayanan keperawatan yang kondusif dalam pengembangan
dan meningkatkan profesionalisme keperawatan
3) Falsafah
Mengutamakan mutu pelayanan keperawatan menyeluruh yang
berorientasi kepada klien berdasarkan profesionalisme.
4) Tujuan
a) Dilaksanakannya asuhan keperawatan profesional sesuai
dengan standar unit kerja masing-masing yang telah ditetapkan
b) Terlaksananya pelayanan keperawatan dengan pendekatan
proses keperawatan secara komprehensif meliputi: pengkajian
intervensi implementasi dan evaluasi
c) Teks selenggara nya pelayanan keperawatan di setiap unit
pelayanan kesehatan di rumah sakit dan terlaksananya
kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan
d) Terlaksananya pendidikan berkelanjutan bagi tenaga
keperawatan baik formal maupun informal sesuai dengan
rencana pengembangan lembaga keperawatan yang telah
direncanakan
e) Terlaksananya penelitian dalam bidang keperawatan untuk
pengembangan tenaga keperawatan
f) Terlaksananya audit pelaksanaan asuhan keperawatan setiap 1
tahun sekali
5) Standar Operasional Prosedur

Wawancara : menurut kepala ruangan Ruang Penyakit Dalam,


tindakan keperawatan yang dilakukan oleh perawat ruangan telah
dilakukan sesuai dengan SOP yang telah di tetapkan.

Observasi : terdapat buku SOP di ruangan dan saat melakukan


tindakan keperawatan, perawat melakukan tindakan sesuai dengan
SOP yang telah ditetapkan, Buku SOP menjelaskan tentang Standart
Operasional Prosedur tentang semua tindakan keperawatan di
ruangan, buku ini diletakkan di Meja Nurse Station sehingga mudah
di jangkau oleh perawat.

Masalah : tidak ditemukan adanya masalah

6) Standar Asuhan Keperawatan

Wawancara: menurut kepala ruangan Ruang Penyakit Dalam,


tindakan keperawatan yang dilakukan oleh perawat ruangan telah
dilakukan sesuai dengan SAK yang telah di tetapkan .

Observasi: terdapat buku SAK di ruangan dan saat melakukan


tindakan keperawatan, perawat melakukan tindakan sesuai dengan
SAK yang telah ditetapkan. Buku SAK diletakkan di Meja Nurse
Station sehingga mudah di jangkau oleh perawat.

Masalah: tidak ditemukan adanya masalah

7) Standar Kinerja
Wawancara: menurut kepala ruangan Penyakit Dalam, perawat yang
bekerja di ruangan bekerja sesuai dengan SOP, SAK dan Peraturan
yang ditetapkan oleh RSUD H Abdul Manap .

Observasi: Perawat Ruangan tampak bekerja sangat teliti dan berhati-


hati untuk meminimalisir kesalahan dalam melakukan Tindakan
keperawatan.

Masalah: tidak ditemukan adanya masalah

b. Fungsi Perorganisasian

Wawancara: menurut kepala ruangan Penyakit Dalam Struktur


organisasi sudah ada terbentuk namun belum terpasang karena ada
kegiatan renovasi ruangan.

Observasi: tidak tampak Struktur Organisasi di dalam ruangan


Ruangan

Masalah: Struktur Organisasi ada namun tidak di letakkan/digantung


di ruangan

1) Uraian Tugas

Wawancara: Menurut Kepala ruangan setiap perawat telah


mempunyai uraian tugas masing-masing bagi tiap tenaga
keperawatan.

Observasi: di ruangan terdapat buku uraian tugas perawat

Masalah: tidak ditemukan adanya masalah

2) Pengaturan Jadwal Dinas

Wawancara: menurut kepala ruangan jadwal dinas di tetapkan


oleh TJ untuk pembuatan jadwal setelah itu di musyawarahkan
Bersama dengan kepala ruangan, penjadwalan dilakukan secara
rolling.

Observasi: perawat hadir sesuai dengan jadwal dinas yang telah


ditetapkan oleh TJ pembuat jadwal dan Karu, terdapat jadwal
dinas di ruangan.
Masalah: tidak ditemukan adanya masalah

3) Pengorganisasian Perawatan Klien

Wawancara: menurut kepala ruangan dimasa pendemi ini


perawatan pasien dilakukan sesuai dengan Shift pagi, siang dan
malam dalam 3 tim. Jadi setiap Shift dengan 1 Tim di sesuai kan
dengan tingkat kebutuhan pasien.

Observasi: hasil pengamatan ada 1 tim setiap shiftnya 1 orang


katim dengan 4 orang PP untuk shift pagi, 1 orang katim
dengan 2 PP untuk shift sore dan malam dengan pembagian
tugas masing-masing.

Masalah: tidak ditemukan adanya masalah

4) Sistem Perhitungan Tenaga

Wawancara:

Observasi :

Masalah :

c. Fungsi Pengarahan
1) Operan

Wawancara: berdasarkan wawancara dengan kepala ruangan,


perawat ruangan telah melakukan Operan namun belum maksimal
dalam pelaksanaannya

Observasi: tampak operan yang dilakukan oleh perawat belum


dilakukan secara maksimal ada beberapa yang tidak dilakukan
ruangan seperti pembukaan operan yang seharusnya dibuka oleh
Karu, PJ shift yang mengoperkan seharusnya menyampaikan secara
lengkap hal-hal berikut ini: Kondisi/keadaan pasien, Dx
keperawatan, Tuk yang sudah dicapai, tindakan yang sudah
dilaksanakan, hasil asuhan, Tindak lanjut untuk shift berikutnya,
Perawat shift berikutnya mengklarifikasi penjelasan yang sudah
disampaikan, Karu memimpin ronde ke kamar pasien, Karu
merangkum informasi operan, memberikan saran tindak lanjut, Karu
memimpin doa bersama dan menutup acara.

Masalah: perawat belum melakukan operan secara optimal sesuai


dengan teori

2) Pre dan Post Conference

Wawancara: berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan


pre dan post conference telah dilakukan oleh perawat ruangan

Observasi: tampak perawat ruangan melakukan pre dan post


conference sebelum dan setelah pergantian shift

Masalah: tidak ditemukan adanya masalah

3) Motivasi Kepada Perawat

Wawancara: menurut kepala ruangan, jika ada perawat yang bekerja


kurang optimal maka kepala ruangan secara personal memberikan
motivasi dan pencerahan kepada perawat tersebut.

Observasi :-

Masalah : tidak ditemukan adanya masalah

4) Pendelegasian

Wawancara: menurut kepala ruangan, pendelegasian antara dokter –


perawat dilakukan secara tertulis, sementara pendelegasian antar
sesama perawat hanya dilakukan secara lisan.

Observasi: terdapat format pendelegasian antara dokter-perawat


namun belum ada surat pendelegasi.

Masalah: tidak ditemukan adanya masalah.

5) Supervisi

Wawancara: menurut kepala ruangan, kegiatan supervisi dilakukan


oleh kepala ruangan terhadap perawat yaitu ketua tim dan perawat
pelaksana setiap bulan.
Observasi: berdasarkan hasil pengamatan, kepala ruangan
mengamati tindakan yang dilakukan oleh perawat baik ke pasien
ataupun dalam pendokumentasian askep

Masalah,: tidak di temukan adanya masalah

6) Ronde Keperawatan

Wawancara: menurut kepala ruangan ronde keperawatan sudah


dilaksanakan di Ruang Penyakit dalam.

Observasi: setiap sebelum dan selesai pergantian shift perawat di


ruangan penyakut dalam melakukan Ronde keperawatan ke setiap
Ruangan Pasien

Masalah: tidak ditemukan adanya masalah

d. Pengendalian
1) Indikator Mutu
Indikator mutu umum:
a. Penghitungan lama hari rawat ( BOR )
b. Penghitungan rata-rata lama di rawat ( ALOS )
c. Penghitungan lama tempat tidur tidak terisi ( TOI )
Wawancara, menurut kepala ruangan sudah dilakukan perhitungan
BOR, ALOS dan TOI di ruangan yang dilakukan oleh Kepala
Ruangan setiap bulannya dan didokumentasikan dalam bentuk buku.
Kemudian dilaporkan kepada manajemen RS.

Masalah: tidak di temukan adanya masalah

2) Audit Dokumentasi Asuhan Keperawatan

Wawancara:

Observasi:.

Masalah:

3) Survey Kepuasan
Wawancara: menurut kepala ruangan survei kepuasan pasien sudah
dilakukan dengan memberikan kuesioner survey kepuasan kepada
pasien yang akan pulang, survey ini dilakukan setiap 6 bulan sekali

Observasi: menurut pengamatan survei kepuasan pasien sudah


dilaksanakan

Masalah: tidak ditemukan adanya masalah

C. Analisa Masalah

D. Identifikasi Masalah

E. Prioritas Masalah

Prioritas penyelesaian Masalah Manajemen Keperawatan

Prioritas masalah dilakukan dengan teknik kriteria matriks dengan


memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut :

- Magnitude (Mg), yaitu kecenderungan dan seringnya masalah terjadi,


- Severity (Sv), yaitu besarnya kerugian yang ditimbulkan,
- Manageability (Mn), yaitu kemampuan menyelesaikan masalah masalah,
- Nursing Concern (Nc), yaitu fokus pada Keperawatan,
- Affordabilility (Af), yaitu ketersedian sumber daya.
Setiap masalah diberikan nilai dengan rentang 1-5 dngan kriteria sebagai
berikut :

- Nilai 1 = sangat kurang sesuai,


- Nilai 2 = kurang sesuai,
- Nilai 3 = cukup sesuai,
- Nilai 4 = sesuai
- Nilai 5 = sangat sesuai.
Tabel 2.2 Prioritas Masalah Manajemen Keperawatan

No Masalah Mg Sv Mn Nc Af Skor
1
2

F. Rencana Strategis
LAMPIRAN

1. Foto Ruangan
2. Tempat Tidur Pasien
b.

Anda mungkin juga menyukai