Anda di halaman 1dari 2

BUDIDAYA TOMAT PADA DATARAN RENDAH

Nama: Azkiya Salsabila

Kelas: X IIS

Judul Video: “Agro TV AGAR TOMAT DATARAN RENDAH BERBUAH MELIMPAH”

Kesimpulan:

Tomat merupakan komoditas yang cukup strategis karena hampir seluruh lapisan masyarakat
menggemari tomat. Pada tahun 2010, produksi tomat baru mencapai 891.616 ton. Sedangkan di
2014 sudah mencapai 915.987 ton. Hal ini menandakan bahhwa permintaan akan tomat semakin
meningkat setiap tahunnya. Lahan yang akan digunakan untuk menanam tomat terlebih dahulu
dibajak, lalu dibuat bedengan-bedengan. Pada lahan berpasir dan berstruktur lemah, bedengan
dapat dibentuk langsung ketika proses pembajakan. Sedangkan pada lahan berlempung dan
berstruktur padat menggumpal, proses pembuatan bedengan dilakukan setelah pembajakan,
penghancuran gumpalan, dan perataan. Bedengan memiliki lebar 110 cm-120 cm dengan jarak
antar bedengan 30 cm-40 cm. Jika lahan memiliki perairan terbatas, tinggi bedengan hanya 30
cm. sedangkan jika lahan memiliki pengairan yang cukup dan cenderung basah, tinggi bedengan
dibuat setinggi 40 cm-50 cm.

Setelah melewati proses diatas, selanjutnya tanah ditaburi dengan kapur pertanian (dolomit)
dengan tujuan untuk menetralkan asam tanah. Untuk bedengan dengan luas 25 meter persegi
adalah 10 kg. sedangkan untuk pupuk kandang dengan luas lahan yang sama membutuhkan 100
kg. pengaplikasian dilakukan 2 minggu sebelum masa tanam. 10 hari sebelum masa tanam,
pengaplikasian pupuk dasar kimia berupa MPK, ZA, SUPERPOS, dan KCL, dengan
perbandingan 5:2:4:5. Dari setiap 800 kg campuran pupuk diatas, ditambahkan insektisida
karbofurat sebanyak 20 kg. untuk setiap bedengan dengan luas 25 m persegi, aplikasikan
campuran tersebut sebanyak 10 kg. Usai perlakuan dengan pupuk dasar, bedengan ditutup
dengan tanah secara merata. Selanjutnya bedengan ditutupi dengan mulsa. Pemasangan
sebaiknya dilakukan di siang hari agar mulsa dapat melebar secara maksimal.
Penyemaian dilakukan 2 minggu sebelum masa tanam. Benih ditanam di dalam polybag kecil
dengan diameter 3 cm-5 cm. Media penyemaian adalah tanah yang telah diayak sebanyak dua
ember, pupuk organic satu ember, ditambah 265 gram SP36 yang dihaluskan, serta 75 gram
karbofurat. Komposisi ini cukup untuk digunakan pada 300 polybag. Untuk kebutuhan benih
sendiri, per-hektarnya membutuhkan 200 gram-250 gram. Setelah jadi, media semai disiram air
hingga jenuh. Lalu, susun benih satu per satu di mini polybag. Setelah usai, benih ditaburi
dengan tanah hasil ayakan. Untuk mempercepat proses perkecambahan, sebaiknya persemaian
ditutup dengan plastik berwarna gelap. Jika sudah berkecambah dan cuaca tidak memungkinkan
hujan, penutup dapat dibuka dari pagi hingga menjelang sore. Bila perlu, persemaian disiram air
secara merata. Antara 3-5 hari sekalai, persemaian disemprot dengan pupuk daun, fungisida, dan
insektisida.

Jika bibit tomat sudah memiliki daun sejati 4 helai, maka bibit siap dipindahkan ke lahan. Waktu
pindah tanam yang terbaik adalah sore hari. Jarak antar lubang mulsa adalah 50 cm-60 cm, untuk
jarak lubang antar barisan adalah 60 cm-70 cm. Sebelu dipindahkan, bibit disiram air hingga
jenuh. Dan setelah penanaman selesai, bibit disiram secara merata. Lakukan pemasangan ajir
setelah 7 hari selepas masa tanam. Ukuran ajir yang digunakan sendiri 1,5 m-2 m. Penyulaman
bibit yang mati dilakukan selambat-lambatnya 14 hari setelah masa tanam agar pertumbuhan
tanaman keseluruhan dapat seragam. Lakukan penyiraman secara berkala. Air yang cukup sangat
dibutuhkan ketika masa pembungaan dan pembentukan buah. Pemupukan susulan dilakukan
pada fase vegetative (10-30 hst) sebanyak 3 kali, dan fase generative (<30 hst) sebanyak 2 kali.
Pengendalian penyakit dilakukan secara preventif dengan cara penyemprotan pestisida berkala.
Gulma yang tumbuh antar bedengan haru rutin dibersihkan karena kerap kali menjadi sarang
hama.

Tomat yang telah berusia 55-75 hst sudah dapat dipanen. Kriteria pemetikan adalah perubahan
kulit buah yang awalnya hijau menjadi oranye kemerahan. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada
pagi atau sore hari. Pemanenan tomat di dataran rendah dapat dilakukan 15-20 kali, dengan
interval 3 hari sekali. Hasil panen per-hektar dapat menembus angka 70 ton.

Anda mungkin juga menyukai