Anda di halaman 1dari 37

PROSES KEHAMILAN

Wa Mina La Isa, S.Kep.,Ns., M.Kep


PEMBUAHAN

Proses pembuahan dimulai ketika sel sperma


bertemu dengan sel telur di dalam rahim. Sel telur
dalam tubuh wanita, matang pada periode tertentu
setiap bulannya. Sementara tubuh pria senantiasa
memproduksi jutaan sperma. Namun dari sekitar
350 juta sperma yang diproduksi saat ejakulasi,
paling tidak hanya satu sperma yang berhasil
membuahi sel telur.
PROSES PEMBUAHAN

Saat mencapai orgasme, pria mengeluarkan cairan


mani yang kaya akan sperma. Cairan ini melesat ke
dalam rahim mencari jalan untuk bertemu dengan sel
telur. Posisi seks tertentu, seperti posisi misionaris
dipercaya dapat mempermudah masuknya sperma ke
dalam rahim, sehingga memungkinkan terjadinya
kehamilan.
Kemudian terjadi Kontraksi lembut pada rahim
membantu sperma dalam saluran reproduksi wanita
hingga mencapai sel telur. Sperma-sperma akan
melakukan perjalanan sepanjang kurang lebih 18 cm
dari leher rahim ke tuba falopi, yaitu lokasi sel telur
berada. Sperma pertama yang bertemu dengan sel telur
akan berusaha menembus cangkang sel telur agar terjadi
pembuahan.
Umumnya sperma-sperma ini dapat berenang
dengan kecepatan 2,5 cm tiap 15 menit. Sebagian sperma
dapat menghabiskan waktu setengah hari untuk
mencapai tujuan. Waktu paling cepat sperma mencapai
sel telur dalam waktu 45 menit.
Pembuahan terjadi dalam waktu 24 jam setelah sel
telur dihasilkan. Setelah salah satu sperma berhasil
menembus sel telur, maka sel telur akan berubah
bentuk dan membentuk lapisan sehingga sperma lain
tidak bisa menembus masuk. Inilah yang disebut proses
pembuahan, dan akan berlanjut menjadi proses
kehamilan. Pada kasus tertentu, proses pembuahan bisa
menghasilkan lebih dari 1 janin atau kehamilan gemeli.
jika sperma tidak juga menemukan sel telur untuk
dibuahi, mereka dapat tetap bertahan dalam tuba falopi
hingga tujuh hari setelah hubungan seksual. Jika dalam
tujuh hari tersebut wanita mengalami ovulasi, maka
masih ada kemungkinan akan terjadi pembuahan dan
kehamilan. Ovulasi adalah pelepasan sel telur dari salah
satu indung telur di dalam rahim untuk dibuahi oleh
sperma.
PEMBUAHAN SEL TELUR
Setelah proses pembuahan, materi genetik dalam
sperma dan sel telur yang telah dibuahi atau zigot
berkombinasi membentuk sel-sel baru. Sel-sel yang
terbentuk kemudian akan menuruni tuba falopi menuju
rahim.
Dalam perjalanan menuju rahim, sel-sel tersebut
terus membelah diri hingga menjadi lebih dari 100 sel
saat tiba di rahim, menjadi embrio.  Kehamilan baru
akan terjadi ketika embrio telah menanamkan diri pada
dinding rahim untuk kemudian berkembang.  Proses ini
disebut implantasi.
LANJT
Sebagian wanita mengalami pendarahan ringan saat
implantasi, yaitu sekitar 1-2 hari. Saat dinding rahim
menguat, leher rahim juga tertutup dengan cairan,
sehingga menjadi tempat yang layak sebagai tempat bayi
berkembang.
Pada fae ini juga ada kalanya terjadi kehamilan
ektopik, yaitu ketika sel telur yang telah dibuahi tertanam
di luar rahim, contohnya di tuba falopi. Kondisi ini
merupakan kondisi gawat yang memerlukan penanganan
medis segera.  Kehamilan ektopik sering ditandai dengan
nyeri perut, pendarahan dan nyeri pada bahu.
lanjt
Terjadinya pada embrio atau bakal janin bisa saja
tidak terbentuk setelah terjadi pembuahan. Kondisi ini
disebut hamil anggur atau penyakit trofoblastik
gestasional.
PERKEMBANGAN FETUS DAN JANIN

Bulan pertama (minggu ke 1-4)    


Minggu pertama kehamilan dihitung sejak hari
pertama menstruasi terakhir Ibu. Pada minggu pertama,
belum ada janin yang terbentuk di dalam rahim Ibu.
Dokter akan menghitung usia kehamilan Ibu dari hari
terakhir menstruasi hingga minggu ke 40. Memasuki
minggu kedua, Ibu mengalami ovulasi, yaitu lepasnya
sel telur yang sudah matang ke saluran tuba fallopi dan
siap dibuahi oleh sel sperma
lanjut
Rahim Ibu mempersiapkan kehamilan dengan
mempertebal dinding rahim untuk tempat
menempelnya embrio. Memasuki minggu ketiga, janin
sudah berbentuk blastokista yang merupakan hasil
pertemuan sel telur dengan sel sperma, dan siap
melakukan perjalanan dari tuba fallopi untuk
menempel di rahim Ibu. Minggu keempat, terjadi
penempelan (implantasi) embrio di dinding rahim Ibu.
Embrio telah membelah dan memiliki tiga lapisan yang
kelak akan menjadi organ-organ tubuh si Kecil,
ectoderm, mesoderm, dan endoderm.
Bulan kedua (minggu ke 5-8)
Masuk bulan ke 2, janin telah berukuran sebesar biji
jeruk, dan terus tumbuh dengan cepat. Saat ini, jantung
dan pembuluh darahnya mulai terbentuk. Memasuki
minggu ke 6, si Kecil akan berukuran kurang lebih 5
seperempat inci dari kepala hingga bokong. Rahang,
pipi, dan dagunya mulai terbentuk, titik hitam di wajah
akan terbentuk menjadi mata si Kecil kelak.
lanjt
organ ginjal, hati dan paru-paru akan mulai terbetuk
dan jantungnya sudah mulai berdetak. Minggu ke 7, si
Kecil berukuran sebesar bluberi (10.000 kali lebih besar
dari ukurannya saat pembuahan), dan otak si Kecil
mulai terbentuk. Di periode yang sama, kaki dan
tangannya akan mulai tebentuk, dan ginjal akan
bergeser ke posisinya dan mulai membentuk urin.
Memasuki minggu ke 8, si Kecil berukuran sebesar buah
raspberi. Bibir, hidung, alis mata dan kaki mulai
terbentuk. Dan meskipun Ibu belum dapat merasakan
gerakannya, si Kecil sudah bisa menggerakkan kakinya.
Bulan ketiga (minggu ke 9-13)
Pada minggu ke 9, si Kecil telah berubah dari embrio
menjadi fetus atau janin, dengan ukuran kurang lebih 1
inci, kira-kira sebesar buah zaitun dan berbentuk seperti
bayi. Otot-ototnya pun sudah mulai terbentuk, hingga
gerakannya semakin kuat, meskipun Ibu belum bisa
merasakannya
Memasuki minggu ke 10, janin berukuran 1 setengah
inci dan sudah melompat di dalam rahim Ibu dan
berukuran sebesar buahprune.
lanjt
Rangka dan tulang rawannya sudah terbentuk, siku
dan lengan mulai bisa digerakkan meskipun ukurannya
masih sangat kecil dan calon giginya terbentuk di bawah
gusinya. Jika si Kecil berjenis kelamin laki-laki, testisnya
sudah mulai memproduksi hormon testosteron.  Pada
minggu ke 11, si Kecil sudah berukuran kurang lebih 2
inci. Kuku tangan dan kakinya pun mulai terbentuk. Jika
si Kecil berjenis kelamin perempuan, maka indung
telurnya mulai berkembang
lanjt
Memasuki minggu ke 12, si Kecil telah tumbuh
hingga 2,5 inci dan memiliki berat kurang lebih
setengah ons dengan ukuran sebesar buah plum. Sistem
pencernaannya mulai bekerja, sumsum tulang mulai
membentuk sel darah, dan kelenjar pituitary di otaknya
mulai memproduksi hormon. Pada minggu ke 13 Ibu
memasuki trimester kedua perkembangan si Kecil. Ia
telah berukuran sebesar buah peach, dengan ukuran
kepalanya setengah dari ukuran seluruh tubuh.  
Bulan keempat (minggu ke 14-17)
periode ini, Ibu memasuki trimester kedua
kehamilan. Mulai periode ini, si Kecil bisa tumbuh lebih
cepat atau lebih lambat dari teman-teman sebayanya.
Saat ini si Kecil berukuran sebesar kepalan tangan Ibu.
Lehernya mulai memanjang dan kepalanya semakin
tegak. Rambut kepala dan alisnya mulai tumbuh, seperti
juga rambut halus di seluruh tubuhnya yang disebut
lanugo yang berfungsi sebagai selimut penghangat
untuk si Kecil sebelum deposit lemak dibawah kulitnya
terbentuk
lanjt
minggu ke 15, si Kecil telah berukuran sebesar jeruk
navel. Saat ini, si Kecil mulai bisa melakukan gerakan
bernafas dan menelan, dan bahkan bisa menghisap Ibu
jarinya. Meskipun mungkin Ibu belum bisa merasakan
gerakannya, si Kecil semakin aktif menendang, menekuk
tangan dan kaki, dan menggerakkan lengan dan kaki.
minggu ke 16, si Kecil berukuran 4 sampai 5 inci dan
beratnya kurang lebih 3 sampai 5 ons. Ototnya semakin
kuat dan wajahnya terlihat semakin menggemaskan,
dengan mata dan telinga yang sudah tepat pada posisinya.
lanjt
Mata mulai berfungsi, dan bisa bergerak ke kanan
dan kiri.  Memasuki minggu ke 17 si Kecil sudah
seukuran telapak tangan Ibu. Jaringan lemaknya mulai
berkumpul di bawah kulitnya, meskipun si Kecil masih
tampak kurus, dan kulitnya masih transparan.
Bulan kelima (minggu ke 18-22)
Minggu ke 18 si Kecil berukuran 5,5 inci dan beratnya
kurag lebih 5 ons. Saat ini Ibu bisa merasakan gerakan si
Kecil, karena dia mulai aktif berputar, meninju dan
menendang.
Janin juga mulai bisa menguap dan cegukan dan Ibu
mungkin mulai bisa merasakan gerakannya. Memasuki
minggu ke 19, si Kecil sudah berukuran sebesar buah
mangga.
lanjt
Lapisan lemak (vernix caseosa) di atas kulitnya mulai
terbentuk untuk melindunginya dari cairan amnion. Jika
tidak, maka si Kecil akan tampak keriput saat lahir.
minggu ke 20, si Kecil sudah tumbuh seukuran buah
blewah. Jika Ibu melakukan pemeriksaan USG, maka
Ibu bisa melihat jenis kelamin si Kecil.
lanjt
Alat reproduksi si Kecil mulai terbentuk, misalnya
indung telur dan vagina untuk bayi perempuan dan
testis dan kantung kemaluan pada bayi laki-laki.
Memasuki minggu ke 21, si Kecil mulai bisa menelan
cairan ketuban, dan dia bisa merasakan apa yang Ibu
makan. Di minggu ke 22, si Kecil berukuran 1 pon dan
panjang 8 inci, kira-kira seukuran boneka kecil. Indera
perasa, penglihatan, pendengaran dan pengecapan
mulai berfungsi. Si Kecil mulai bisa mendengar suara
Ibu, ayah, aliran darah Ibu, tv dan suara lain di sekitar
Ibu.
Bulan keenam (minggu ke 23-27)
Memasuki minggu ke 23, si Kecil berukuran panjang
8 inci dan berat 1 pon lebih.  Pada minggu ke 24, si Kecil
semakin menumpuk lemak di tubuhnya, sebagaimana
tumbuhnya tulang, otot dan organ-organ tubuhnya.
wajah janin sudah hampir sempurna terbentuk
dengan helai rambut masih berwarna putih dan belum
terbentuk pigmen. Pada minggu ke 25, paru-parunya
mulai mulai membentuk kantung-kantung udara, tetapi
belum siap untuk berfungsi menghirup udara.
lanjt
Lubang hidungnya telah terbentuk dan si Kecil mulai
dapat berlatih untuk "bernafas". Pada minggu ke 26,
berat si Kecil kira-kira 2 pon dan panjangnya 9 inci
janin sudah bisa membuka matanya di minggu ini,
setelah retina matanya berkembang, walau bagian mata
yang berwarna (iris) masih belum punya pigmen,
sehingga Ibu belum bisa mengetahui warna matanya.
Pada minggu ke 27, si Kecil sudah memiliki organ
pengecapan di lidahnya lebih banyak dari saat dia lahir.
Sehingga dia lebih bisa merasakan apa yang Ibu makan
melalui rasa air ketuban.
Bulan ketujuh (minggu ke 28-31)
Pada minggu ke 28, janin berukuran panjang 16 inci
dengan berat badan 2,5 pon. Si Kecil saat ini mulai bisa
mengedip, dan dia juga mulai bisa tertidur dan
bermimpi.
Memasuki minggu ke 29, si Kecil akan lebih banyak
menumpuk lemak di dalam tubuhnya, dan rahim Ibu
mungkin semakin sempit baginya utuk bergerak. Ibu
mungkin bisa merasakan tendangan dan sikutan yang
lebih kuat saat ini.  Di minggu ke 30, si Kecil berukuran
panjang 17 inci, dan berat 3 pon lebih
lanjt
Minggu ini, otak si Kecil berkembang pesat dan
lipatan-lipatan pada otaknya semakin banyak dan besar.
Janin akan mulai kehilangan rambut-rambut halusnya
seiring dengan semakin banyaknya lemak di dalam
tubuhnya.
Pada minggu ke 31, otak janin mulai tumbuh pesat,
dan membuat sambungan antar sel saraf (neuron)
semakin banyak dan kompleks agar ia siap untuk
mempelajari hal-hal baru kelak. Saat ini si Kecil lebih
sering tertidur dan Ibu bisa merasakan pola tidurnya, di
mana ia akan lebih sedikit bergerak saat ia tertidur.
Bulan kedelapan (minggu ke 32-35)
Memasuki minggu ke 32, si Kecil semakin sering
berlatih untuk bertahan hidup di luar rahim, misalnya
dengan melakukan gerakan menghisap, menelan,
bernafas dan menendang.
Minggu ini kulit janin semakin tebal dan tidak lagi
transparan. Pada minggu selanjutnya, antibodi dari Ibu
mulai mengalir kepada si Kecil melalui tali pusatnya.
Lanjt
Antibodi ini berguna untuk melindunginya dari
berbagai kuman penyakit. Pada minggu ke 33, si Kecil
berukuran kurang lebih panjangnya 20 inci dan
memiliki berat 5 pon, dengan kuku yang mulai
memanjang.
Pada minggu ke 34, janin terus tumbuh dan berat
badannya bisa baik setengah pon per minggu. Minggu
ini, si Kecil dalam rahim Ibu mungkin sudah berada di
posisi kepala di bawah, atau jika bokong di bawah, ia
mungkin akan berputar sebentar lagi.
Bulan kesembilan (minggu ke 35-40)
bulan ke sembilan. Saat ini si Kecil berukuran
panjang 20 inci dan berat 6 pon. Sistem peredaran
darah, otot dan tulangnya sudah matang untuk
kehidupan diluar rahim.
Tapi sistem pencernaannya belum siap, karena ia
masih mendapat suplai nutrisi dari Ibu melalui tali
pusatnya. Memasuki minggu ke 37 si Kecil sudah siap
dilahirkan, dan bisa disebut cukup bulan saat ini.
lanjt
Akan tetapi sistem pencernahan tidak berhenti
tumbuh. Janin terus tumbuh kira-kira setengah pon per
minggu (meskipun setiap bayi bisa berbeda-beda). Pada
minggu ke 38, semua sistem organ sudah siap berfungsi
untuk si janin
janin masih terus meluruhkan lanugo (rambut halus)
dan vernix caseosa (lapisan lemak di kulit) dan menimbun
lemak dalam tubuhnya, sehingga Ibu bisa menciumi pipi
tembemnya kelak ia sudah lahir.  Paru-parunya akan
memproduksi surfaktan, substansi yang berguna untuk
pengembangan organ saat ia pertama kali bernafas.
lanjt
Pada minggu ke 39, kepala si Kecil sudah turun ke
rongga panggul Ibu, sehingga Ibu bisa bernafas lebih
lapang, tetapi mungkin sedikit tidak nyaman saat
berjalan.
saat memasuki minggu ke 40, janin sudah siap
dilahirkan. Janin mungkin belum mengenali wajah Ibu,
namun dia sudah familiar dengan suara Ibunya. Dan jika
janin belum juga lahir pada minggu ke 40, dokter
biasanya akan menunggu sampai minggu ke 42. 
FAKTOR YANG MEMPENGARUHUI
Dari wanita dari ekseternal
 Usia
 Berat badan
 Merokok
 Alkohol
 Zat kimia
 Faktor Genetik
 Olahraga Berat
 Kafein
 Kerusakan pada alat repoduksi
Kira-kira satu dari setiap 100 orang menderita
beberapa bentuk hypospadias, atau pembukaan uretra
yang salah. Pada dasarnya, ini berarti lubang di ujung
penis Anda tidak berada di tempat yang tepat.
Kondisi yang tidak pernah terlihat ini dapat
mengacaukan lintasan ejakulasi Anda sehingga penis
Anda hampir tidak mungkin mencapai leher rahim
pasangan Anda dan juga sel telur.  Orang dengan
kelainan ini mungkin mmpertimbangkan untuk lakukan
inseminasi buatan.
internal
Gangguan Ovulasi
Penyebab infertilitas pada wanita yang paling umum adalah adanya
gangguan pada pelepasan sel telur secara berkala atau gangguan
ovulasi. Gangguan ini menyebabkan wanita tidak lagi melepaskan sel
telur, atau sel telur dilepaskan dalam jarak waktu yang lebih lama dari
yang seharusnya.
Kondisi yang dapat menyebabkan gangguan ini adalah
Sindrom PCOS atau sindrom ovary polisistik,
Gangguan tiroid yaitu gangguan pada kelenjar yang terletak di
bawah jakun,
Kondisi dimana indung telur seorang wanita berhenti berproduksi
sebelum usia 40 tahun, yang dinamakan kegagalan ovarium
premature.
Gangguan Lendir Serviks
Pada saat proses ovulasi, lendir serviks seorang wanita
secara otomatis menipis untuk memudahkan sperma
bergerak dan menghampiri sel telur. Namun, jika lendir
serviks yang diproduksi tidak normal atau terdapat
gangguan, maka proses ovulasi menjadi sulit dan
menghambat terjadinya kehamilan.
Rusaknya Tabung Saluran Indung
Telur
Wanita yang tabung saluran indung telurnya tersumbat
atau rusak, akan menyebabkan sperma sulit membuahi
sel telur atau menghambat gerak sel telur yang sudah
dibuahi ke dalam rahim. Kerusakan ini disebabkan
karena:
Penyakit radang panggul
Pernah menjalani operasi pada panggul atau rongga
panggul
Tuberkulosis pada panggung
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai