bertemu dengan sel telur di dalam rahim. Sel telur dalam tubuh wanita, matang pada periode tertentu setiap bulannya. Sementara tubuh pria senantiasa memproduksi jutaan sperma. Namun dari sekitar 350 juta sperma yang diproduksi saat ejakulasi, paling tidak hanya satu sperma yang berhasil membuahi sel telur. PROSES PEMBUAHAN
Saat mencapai orgasme, pria mengeluarkan cairan
mani yang kaya akan sperma. Cairan ini melesat ke dalam rahim mencari jalan untuk bertemu dengan sel telur. Posisi seks tertentu, seperti posisi misionaris dipercaya dapat mempermudah masuknya sperma ke dalam rahim, sehingga memungkinkan terjadinya kehamilan. Kemudian terjadi Kontraksi lembut pada rahim membantu sperma dalam saluran reproduksi wanita hingga mencapai sel telur. Sperma-sperma akan melakukan perjalanan sepanjang kurang lebih 18 cm dari leher rahim ke tuba falopi, yaitu lokasi sel telur berada. Sperma pertama yang bertemu dengan sel telur akan berusaha menembus cangkang sel telur agar terjadi pembuahan. Umumnya sperma-sperma ini dapat berenang dengan kecepatan 2,5 cm tiap 15 menit. Sebagian sperma dapat menghabiskan waktu setengah hari untuk mencapai tujuan. Waktu paling cepat sperma mencapai sel telur dalam waktu 45 menit. Pembuahan terjadi dalam waktu 24 jam setelah sel telur dihasilkan. Setelah salah satu sperma berhasil menembus sel telur, maka sel telur akan berubah bentuk dan membentuk lapisan sehingga sperma lain tidak bisa menembus masuk. Inilah yang disebut proses pembuahan, dan akan berlanjut menjadi proses kehamilan. Pada kasus tertentu, proses pembuahan bisa menghasilkan lebih dari 1 janin atau kehamilan gemeli. jika sperma tidak juga menemukan sel telur untuk dibuahi, mereka dapat tetap bertahan dalam tuba falopi hingga tujuh hari setelah hubungan seksual. Jika dalam tujuh hari tersebut wanita mengalami ovulasi, maka masih ada kemungkinan akan terjadi pembuahan dan kehamilan. Ovulasi adalah pelepasan sel telur dari salah satu indung telur di dalam rahim untuk dibuahi oleh sperma. PEMBUAHAN SEL TELUR Setelah proses pembuahan, materi genetik dalam sperma dan sel telur yang telah dibuahi atau zigot berkombinasi membentuk sel-sel baru. Sel-sel yang terbentuk kemudian akan menuruni tuba falopi menuju rahim. Dalam perjalanan menuju rahim, sel-sel tersebut terus membelah diri hingga menjadi lebih dari 100 sel saat tiba di rahim, menjadi embrio. Kehamilan baru akan terjadi ketika embrio telah menanamkan diri pada dinding rahim untuk kemudian berkembang. Proses ini disebut implantasi. LANJT Sebagian wanita mengalami pendarahan ringan saat implantasi, yaitu sekitar 1-2 hari. Saat dinding rahim menguat, leher rahim juga tertutup dengan cairan, sehingga menjadi tempat yang layak sebagai tempat bayi berkembang. Pada fae ini juga ada kalanya terjadi kehamilan ektopik, yaitu ketika sel telur yang telah dibuahi tertanam di luar rahim, contohnya di tuba falopi. Kondisi ini merupakan kondisi gawat yang memerlukan penanganan medis segera. Kehamilan ektopik sering ditandai dengan nyeri perut, pendarahan dan nyeri pada bahu. lanjt Terjadinya pada embrio atau bakal janin bisa saja tidak terbentuk setelah terjadi pembuahan. Kondisi ini disebut hamil anggur atau penyakit trofoblastik gestasional. PERKEMBANGAN FETUS DAN JANIN
Bulan pertama (minggu ke 1-4)
Minggu pertama kehamilan dihitung sejak hari pertama menstruasi terakhir Ibu. Pada minggu pertama, belum ada janin yang terbentuk di dalam rahim Ibu. Dokter akan menghitung usia kehamilan Ibu dari hari terakhir menstruasi hingga minggu ke 40. Memasuki minggu kedua, Ibu mengalami ovulasi, yaitu lepasnya sel telur yang sudah matang ke saluran tuba fallopi dan siap dibuahi oleh sel sperma lanjut Rahim Ibu mempersiapkan kehamilan dengan mempertebal dinding rahim untuk tempat menempelnya embrio. Memasuki minggu ketiga, janin sudah berbentuk blastokista yang merupakan hasil pertemuan sel telur dengan sel sperma, dan siap melakukan perjalanan dari tuba fallopi untuk menempel di rahim Ibu. Minggu keempat, terjadi penempelan (implantasi) embrio di dinding rahim Ibu. Embrio telah membelah dan memiliki tiga lapisan yang kelak akan menjadi organ-organ tubuh si Kecil, ectoderm, mesoderm, dan endoderm. Bulan kedua (minggu ke 5-8) Masuk bulan ke 2, janin telah berukuran sebesar biji jeruk, dan terus tumbuh dengan cepat. Saat ini, jantung dan pembuluh darahnya mulai terbentuk. Memasuki minggu ke 6, si Kecil akan berukuran kurang lebih 5 seperempat inci dari kepala hingga bokong. Rahang, pipi, dan dagunya mulai terbentuk, titik hitam di wajah akan terbentuk menjadi mata si Kecil kelak. lanjt organ ginjal, hati dan paru-paru akan mulai terbetuk dan jantungnya sudah mulai berdetak. Minggu ke 7, si Kecil berukuran sebesar bluberi (10.000 kali lebih besar dari ukurannya saat pembuahan), dan otak si Kecil mulai terbentuk. Di periode yang sama, kaki dan tangannya akan mulai tebentuk, dan ginjal akan bergeser ke posisinya dan mulai membentuk urin. Memasuki minggu ke 8, si Kecil berukuran sebesar buah raspberi. Bibir, hidung, alis mata dan kaki mulai terbentuk. Dan meskipun Ibu belum dapat merasakan gerakannya, si Kecil sudah bisa menggerakkan kakinya. Bulan ketiga (minggu ke 9-13) Pada minggu ke 9, si Kecil telah berubah dari embrio menjadi fetus atau janin, dengan ukuran kurang lebih 1 inci, kira-kira sebesar buah zaitun dan berbentuk seperti bayi. Otot-ototnya pun sudah mulai terbentuk, hingga gerakannya semakin kuat, meskipun Ibu belum bisa merasakannya Memasuki minggu ke 10, janin berukuran 1 setengah inci dan sudah melompat di dalam rahim Ibu dan berukuran sebesar buahprune. lanjt Rangka dan tulang rawannya sudah terbentuk, siku dan lengan mulai bisa digerakkan meskipun ukurannya masih sangat kecil dan calon giginya terbentuk di bawah gusinya. Jika si Kecil berjenis kelamin laki-laki, testisnya sudah mulai memproduksi hormon testosteron. Pada minggu ke 11, si Kecil sudah berukuran kurang lebih 2 inci. Kuku tangan dan kakinya pun mulai terbentuk. Jika si Kecil berjenis kelamin perempuan, maka indung telurnya mulai berkembang lanjt Memasuki minggu ke 12, si Kecil telah tumbuh hingga 2,5 inci dan memiliki berat kurang lebih setengah ons dengan ukuran sebesar buah plum. Sistem pencernaannya mulai bekerja, sumsum tulang mulai membentuk sel darah, dan kelenjar pituitary di otaknya mulai memproduksi hormon. Pada minggu ke 13 Ibu memasuki trimester kedua perkembangan si Kecil. Ia telah berukuran sebesar buah peach, dengan ukuran kepalanya setengah dari ukuran seluruh tubuh. Bulan keempat (minggu ke 14-17) periode ini, Ibu memasuki trimester kedua kehamilan. Mulai periode ini, si Kecil bisa tumbuh lebih cepat atau lebih lambat dari teman-teman sebayanya. Saat ini si Kecil berukuran sebesar kepalan tangan Ibu. Lehernya mulai memanjang dan kepalanya semakin tegak. Rambut kepala dan alisnya mulai tumbuh, seperti juga rambut halus di seluruh tubuhnya yang disebut lanugo yang berfungsi sebagai selimut penghangat untuk si Kecil sebelum deposit lemak dibawah kulitnya terbentuk lanjt minggu ke 15, si Kecil telah berukuran sebesar jeruk navel. Saat ini, si Kecil mulai bisa melakukan gerakan bernafas dan menelan, dan bahkan bisa menghisap Ibu jarinya. Meskipun mungkin Ibu belum bisa merasakan gerakannya, si Kecil semakin aktif menendang, menekuk tangan dan kaki, dan menggerakkan lengan dan kaki. minggu ke 16, si Kecil berukuran 4 sampai 5 inci dan beratnya kurang lebih 3 sampai 5 ons. Ototnya semakin kuat dan wajahnya terlihat semakin menggemaskan, dengan mata dan telinga yang sudah tepat pada posisinya. lanjt Mata mulai berfungsi, dan bisa bergerak ke kanan dan kiri. Memasuki minggu ke 17 si Kecil sudah seukuran telapak tangan Ibu. Jaringan lemaknya mulai berkumpul di bawah kulitnya, meskipun si Kecil masih tampak kurus, dan kulitnya masih transparan. Bulan kelima (minggu ke 18-22) Minggu ke 18 si Kecil berukuran 5,5 inci dan beratnya kurag lebih 5 ons. Saat ini Ibu bisa merasakan gerakan si Kecil, karena dia mulai aktif berputar, meninju dan menendang. Janin juga mulai bisa menguap dan cegukan dan Ibu mungkin mulai bisa merasakan gerakannya. Memasuki minggu ke 19, si Kecil sudah berukuran sebesar buah mangga. lanjt Lapisan lemak (vernix caseosa) di atas kulitnya mulai terbentuk untuk melindunginya dari cairan amnion. Jika tidak, maka si Kecil akan tampak keriput saat lahir. minggu ke 20, si Kecil sudah tumbuh seukuran buah blewah. Jika Ibu melakukan pemeriksaan USG, maka Ibu bisa melihat jenis kelamin si Kecil. lanjt Alat reproduksi si Kecil mulai terbentuk, misalnya indung telur dan vagina untuk bayi perempuan dan testis dan kantung kemaluan pada bayi laki-laki. Memasuki minggu ke 21, si Kecil mulai bisa menelan cairan ketuban, dan dia bisa merasakan apa yang Ibu makan. Di minggu ke 22, si Kecil berukuran 1 pon dan panjang 8 inci, kira-kira seukuran boneka kecil. Indera perasa, penglihatan, pendengaran dan pengecapan mulai berfungsi. Si Kecil mulai bisa mendengar suara Ibu, ayah, aliran darah Ibu, tv dan suara lain di sekitar Ibu. Bulan keenam (minggu ke 23-27) Memasuki minggu ke 23, si Kecil berukuran panjang 8 inci dan berat 1 pon lebih. Pada minggu ke 24, si Kecil semakin menumpuk lemak di tubuhnya, sebagaimana tumbuhnya tulang, otot dan organ-organ tubuhnya. wajah janin sudah hampir sempurna terbentuk dengan helai rambut masih berwarna putih dan belum terbentuk pigmen. Pada minggu ke 25, paru-parunya mulai mulai membentuk kantung-kantung udara, tetapi belum siap untuk berfungsi menghirup udara. lanjt Lubang hidungnya telah terbentuk dan si Kecil mulai dapat berlatih untuk "bernafas". Pada minggu ke 26, berat si Kecil kira-kira 2 pon dan panjangnya 9 inci janin sudah bisa membuka matanya di minggu ini, setelah retina matanya berkembang, walau bagian mata yang berwarna (iris) masih belum punya pigmen, sehingga Ibu belum bisa mengetahui warna matanya. Pada minggu ke 27, si Kecil sudah memiliki organ pengecapan di lidahnya lebih banyak dari saat dia lahir. Sehingga dia lebih bisa merasakan apa yang Ibu makan melalui rasa air ketuban. Bulan ketujuh (minggu ke 28-31) Pada minggu ke 28, janin berukuran panjang 16 inci dengan berat badan 2,5 pon. Si Kecil saat ini mulai bisa mengedip, dan dia juga mulai bisa tertidur dan bermimpi. Memasuki minggu ke 29, si Kecil akan lebih banyak menumpuk lemak di dalam tubuhnya, dan rahim Ibu mungkin semakin sempit baginya utuk bergerak. Ibu mungkin bisa merasakan tendangan dan sikutan yang lebih kuat saat ini. Di minggu ke 30, si Kecil berukuran panjang 17 inci, dan berat 3 pon lebih lanjt Minggu ini, otak si Kecil berkembang pesat dan lipatan-lipatan pada otaknya semakin banyak dan besar. Janin akan mulai kehilangan rambut-rambut halusnya seiring dengan semakin banyaknya lemak di dalam tubuhnya. Pada minggu ke 31, otak janin mulai tumbuh pesat, dan membuat sambungan antar sel saraf (neuron) semakin banyak dan kompleks agar ia siap untuk mempelajari hal-hal baru kelak. Saat ini si Kecil lebih sering tertidur dan Ibu bisa merasakan pola tidurnya, di mana ia akan lebih sedikit bergerak saat ia tertidur. Bulan kedelapan (minggu ke 32-35) Memasuki minggu ke 32, si Kecil semakin sering berlatih untuk bertahan hidup di luar rahim, misalnya dengan melakukan gerakan menghisap, menelan, bernafas dan menendang. Minggu ini kulit janin semakin tebal dan tidak lagi transparan. Pada minggu selanjutnya, antibodi dari Ibu mulai mengalir kepada si Kecil melalui tali pusatnya. Lanjt Antibodi ini berguna untuk melindunginya dari berbagai kuman penyakit. Pada minggu ke 33, si Kecil berukuran kurang lebih panjangnya 20 inci dan memiliki berat 5 pon, dengan kuku yang mulai memanjang. Pada minggu ke 34, janin terus tumbuh dan berat badannya bisa baik setengah pon per minggu. Minggu ini, si Kecil dalam rahim Ibu mungkin sudah berada di posisi kepala di bawah, atau jika bokong di bawah, ia mungkin akan berputar sebentar lagi. Bulan kesembilan (minggu ke 35-40) bulan ke sembilan. Saat ini si Kecil berukuran panjang 20 inci dan berat 6 pon. Sistem peredaran darah, otot dan tulangnya sudah matang untuk kehidupan diluar rahim. Tapi sistem pencernaannya belum siap, karena ia masih mendapat suplai nutrisi dari Ibu melalui tali pusatnya. Memasuki minggu ke 37 si Kecil sudah siap dilahirkan, dan bisa disebut cukup bulan saat ini. lanjt Akan tetapi sistem pencernahan tidak berhenti tumbuh. Janin terus tumbuh kira-kira setengah pon per minggu (meskipun setiap bayi bisa berbeda-beda). Pada minggu ke 38, semua sistem organ sudah siap berfungsi untuk si janin janin masih terus meluruhkan lanugo (rambut halus) dan vernix caseosa (lapisan lemak di kulit) dan menimbun lemak dalam tubuhnya, sehingga Ibu bisa menciumi pipi tembemnya kelak ia sudah lahir. Paru-parunya akan memproduksi surfaktan, substansi yang berguna untuk pengembangan organ saat ia pertama kali bernafas. lanjt Pada minggu ke 39, kepala si Kecil sudah turun ke rongga panggul Ibu, sehingga Ibu bisa bernafas lebih lapang, tetapi mungkin sedikit tidak nyaman saat berjalan. saat memasuki minggu ke 40, janin sudah siap dilahirkan. Janin mungkin belum mengenali wajah Ibu, namun dia sudah familiar dengan suara Ibunya. Dan jika janin belum juga lahir pada minggu ke 40, dokter biasanya akan menunggu sampai minggu ke 42. FAKTOR YANG MEMPENGARUHUI Dari wanita dari ekseternal Usia Berat badan Merokok Alkohol Zat kimia Faktor Genetik Olahraga Berat Kafein Kerusakan pada alat repoduksi Kira-kira satu dari setiap 100 orang menderita beberapa bentuk hypospadias, atau pembukaan uretra yang salah. Pada dasarnya, ini berarti lubang di ujung penis Anda tidak berada di tempat yang tepat. Kondisi yang tidak pernah terlihat ini dapat mengacaukan lintasan ejakulasi Anda sehingga penis Anda hampir tidak mungkin mencapai leher rahim pasangan Anda dan juga sel telur. Orang dengan kelainan ini mungkin mmpertimbangkan untuk lakukan inseminasi buatan. internal Gangguan Ovulasi Penyebab infertilitas pada wanita yang paling umum adalah adanya gangguan pada pelepasan sel telur secara berkala atau gangguan ovulasi. Gangguan ini menyebabkan wanita tidak lagi melepaskan sel telur, atau sel telur dilepaskan dalam jarak waktu yang lebih lama dari yang seharusnya. Kondisi yang dapat menyebabkan gangguan ini adalah Sindrom PCOS atau sindrom ovary polisistik, Gangguan tiroid yaitu gangguan pada kelenjar yang terletak di bawah jakun, Kondisi dimana indung telur seorang wanita berhenti berproduksi sebelum usia 40 tahun, yang dinamakan kegagalan ovarium premature. Gangguan Lendir Serviks Pada saat proses ovulasi, lendir serviks seorang wanita secara otomatis menipis untuk memudahkan sperma bergerak dan menghampiri sel telur. Namun, jika lendir serviks yang diproduksi tidak normal atau terdapat gangguan, maka proses ovulasi menjadi sulit dan menghambat terjadinya kehamilan. Rusaknya Tabung Saluran Indung Telur Wanita yang tabung saluran indung telurnya tersumbat atau rusak, akan menyebabkan sperma sulit membuahi sel telur atau menghambat gerak sel telur yang sudah dibuahi ke dalam rahim. Kerusakan ini disebabkan karena: Penyakit radang panggul Pernah menjalani operasi pada panggul atau rongga panggul Tuberkulosis pada panggung TERIMAKASIH