Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM

ENDOKRIN PADA TN. R DENGAN DIABETES MELITUS


DI RUANG BAJI NYAWA RSUD LABUANG BAJI
MAKASSAR

Oleh:
Annisa Aulia Tenry, S.Kep
NS0622005

CI Lahan CI Institusi

( ) ( )
NIP: NIDN:

PROGRAM STUDI NERS XXVIII


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
NANI HASANUDDIN MAKASSAR
2022
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN S1 ILMU KEPERAWATAN
STIKES NANI HASANUDDIN MAKASSAR

Nama Mahasiswa: Annisa Aulia Tenry NIM: NS0622005

DATA UMUM PASIEN


Nama : Tn. R No. Medical Record : 161075
Umur : 58 th Diagnosa Medis : DM, oedema
Jenis Kelamin : Laki-laki anasarka
Agama : Islam Tanggal Pengkajian : 05-09-2022
Suku : Makassar Tanggal Masuk RS : 01-09-2022
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pensiunan kepala lurah
Status Pernikahan : Menikah
Alamat : Jl. Banta-bantaeng lr.10
INFORMAN/KELUARGA
Nama : Ny. V
Umur : 50 th
Jenis Kelamin : Perempuan
Hubungan dengan Pasien : Istri

GENOGRAM
Keterangan :
G1 : pasien mengatakan kedua kakek dan nenek sudah meninggal
G2 : pasien mengatakan ibu dan bapaknya masih hidup, serta penyakit DM diturunkan oleh
ibunya
G3 : pasien yang menderita DM dan sudah diketahui sejak 2019

Simbol genogram :

: Laki-Laki : Cerai : Diadopsi : Kembar non identik

: Perempuan : Berpisah X : Meninggal : Kembar identik

------ : Tidak Kawin : Abortus : Klien : Lahir mati

- - - - : Serumah : Keturunan : Menikah ? : Tidak diketahui

RIWAYAT KESEHATAN
Keluhan Utama : sesak nafas

Riwayat Keluhan Utama :


Pasien datang ke RS dibawa oleh keluarga ke bagian IGD, mengeluh sesak napas yang susah
dia kontrol, kaki sampai dengan betis membengkak yang dirasakan sejak 3 bulan yang lalu,
disertai dengan perut yang membesar. Tidak ada mual, tidak ada muntah

Riwayat Penyakit/Gejala yang Pernah Dialami : DM

Riwayat opname:
Pernah opname dengan sakit yang sama DM

Pernah operasi:
Tidak pernah operasi
Riwayat Kesehatan Sekarang :
Pasien mengatakan dirinya sering sesak saat melakukan banyak kegiatan, kaki dan betisnya
membengkak dan terasa nyeri tetapi tidak membuatnya susah untuk berjalan, dengan skala
nyeri 4 dan nyeri datang sekali-kali. Nyeri terasa seperti tertusuk-tusuk

Riwayat alergi : tidak ada alergi

Riwayat Medikasi :
Pernah mendapat pengobatan:  Tidak
 Ya : yaitu: ………………………….
Kesadaran : Composmentis
GCS : 15
E :4
M :6
V :5
Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)
1. Kepala
Inspeksi :
Warna rambut : Beruban
Kuantitas rambut : Jarang
Distribusi rambut : Alopesia
Kulit Kepala : Tidak ada benjolan
Bentuk Kepala : Mesocephalus
Wajah : Kesimetrisan : simetris
: Ekspresi wajah : datar
Kulit Wajah : Warna : pucat
: Distribusi rambut : tidak berbulu
: Lesi : tidak ada lesi
Palpasi :
Tekstur rambut : Halus
Kulit kepala : Tidak ada benjolan
Kulit wajah : Tekstur : kasar
: Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan
: Benjolan : tidak ada benjolan
2. Mata
Uji Penglihatan :
Tajam penglihatan: Visus (OD/OS) : 6/6
Lapang pandang : Normal (Superior 40 derajat / Lateral 90 derajat / Medial 60 derajat /
Inferior 70 derajat)
Inspeksi :
Posisi/kesejajaran : Sejajar
Alis mata : Tidak ada dermatitis seborea
Kelopak mata : Tidak ada bengkak pada tepi kelopak mata
Aparatus lakrimal : Tidak ada pembengkakan sakus lakrimalis
Kongjuntiva : Pucat
Sklera : Ikterik
Kornea, iris, lensa : Tidak ada opasitas kornea
Tidak ada katarak
Pupil : Ukuran : : diamter 3 mm
Bentuk : miosis
Kesimetrisan : isokor
Reaksi terhadap cahaya : isokor / tidak ada paralisis
Otot Ekstraokuler: Refleks kornea terhadap cahaya tengah : tidak ada ketidakseimbangan
muscular)
Enam arah cardinal pandangan : Mengikuti segala arah
Palpasi :
Kelopak mata : Tidak ada benjolan, bola mata teraba lunak kiri dan kanan
3. Telinga
Inspeksi:
Aurikula : Tidak ada keloid
Liang telinga : Tidak ada serumen
Gendang telinga : Tidak menonjol
Palpasi:
Tragus, mastoid : Tidak ada nyeri tekan
Aurikula : Tidak ada benjolan
Uji Pendengaran:
Uji bisikan : Dapat mendengar bisikan
Uji detik jam : Dapat mendengar detik jam
Uji garputala : Rinne (positif) / Weber (postif)
4. Hidung dan Sinus
Inspeksi :
Hidung luar : Lurus
Hidung dalam : Tidak ada pembengkakan mukosa nasal
Tidak ada deviasi septum nasal
Palpasi :
Hidung, sinus : Tidak ada nyeri tekan
5. Mulut dan Faring
Inspeksi :
Bibir : Pucat
Mukosa oral : Tidak ada luka
Gusi : Ada penyakit periodontis
Gigi : Ada karies dentis, jumlah gigi lengkap
Palatum : Tidak ada torus palatines atau lainnya
Dasar mulut : Tidak ada benjolan
Faring : Tidak ada kemerahan
Palpasi :
Bibir, mukosa oral : Tidak ada benjolan
Lidah : Tidak ada benjolan
6. Leher
Inspeksi :
Leher : Tidak ada jaringan parut
Trakea : Tidak ada deviasi trakea
Kelenjar tiroid : Tidak ada pembesaran
Palpasi :
Kelenjar limfe : Tidak ada limfadenopati servikal
Trakea : Tidak ada deviasi trakea
Denyut karotis : Ada amplitudo / ada kontur denyut karotis
Kelenjar tiroid : Tidak ada nodul
Auskultasi :
Arteri karotis : / Tidak ada bruit
Kelenjar tiroid: Tidak ada bruit
7. Toraks dan Paru
Inspeksi :
Toraks,gerak nafas: Frekuensi 26x/menit
Tidak ada deformitas
Tidak ada gangguan atau penyimpangan gerakan pernapasan
Pengembangan dada simetris kiri dan kanan
Ada Retraksi inspirasi supraklavikular
Ada kontraksi inspirasi sternokleidomastoideus
Bentuk dada pasien : Normochest
Dada Posterior : Tidak ada deformitas
Ada retraksi inspirasi supraklavikular
Tidak ada kelambanan gerak pernapasan unilateral
Palpasi :
Dada : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi :
Paru : Resonan
Auskultasi :
Frekuensi dan irama 26 x/menit
Bunyi nafas : Vesikular
Bunyi suara nafas yang ditransmisikan : Bronkofoni
8. Jantung
Inspeksi :
Thrill : Ada thrill
Impuls apical: Letak (ICS 5 garis midklavikularis kiri)
Amplitudo (terus menerus)
Palpasi :
Parasternum kiri, area kiri : Tidak ada pembesaran ventrikel kanan
Interkostal kanan dan kiri dekat sternum : Ada pulsasi
Perkusi :
Jantung : Redup pada area jantung
Auskultasi :
Bunyi jantung : Bunyi jantung 2 Aorta (ICS II garis parasternal kanan teratur)
Bunyi jantung 2 Pulmonal (ICS II garis parasternal kiri teratur)
Bunyi jantung 1 Trikuspid (ICS IV garis parasternal kiri teratur)
Bunyi jantung 1 Mitral (ICS 5 garis midclavicularis kiri teratur)
Bunyi tambahan : Tidak ada murmur
9. Payudara dan Aksila
Inspeksi :
Payudara : Kecil, simetris
Pria : Tidak ada ginekomastia
Putting : Bulat, kecil
Aksila : Tidak ada ruam
Palpasi :
Payudara : Tidak ada nyeri tekan
Aksila : Tidak ada bengkak, tidak ada nyeri tekan
10. Abdomen
Inspeksi :
Kulit : Tidak ada jaringan parut
Umbilikus : Tidak ada hernia
Bentuk, kesimetrisan : Tidak ada penonjolan pinggang
Gelombang peristaltik: Ada obstruksi gastointestinal
Pulsasi : Tidak ada peningkatan aneurisma aorta
Auskultasi :
Bising usus : Tidak ada peningkatan motilitas
Bruit : Tidak terdengar
Perkusi :
Abdomen : Pekak
Hepar : 4 - 8 cm pada garis midsternal dan 6 - 12 cm garis midklavikular kanan
Limpa : Pekak pada kiri bawah dada anterior
Palpasi :
Ringan : Tidak ada nyeri otot
Dalam : Tidak ada tumor
Dinding abdomen : Tidak kaku seperti papan
Hati : Tidak ada nyeri tekan
Limpa : Tidak teraba (miring ke kanan, tungkai fleksi pada pinggang dan lutut)
Ginjal : Tidak ada pembesaran
Aorta : Ada pulsasi aorta
Ascites : Ada pergeseran bunyi pekak (telentang dan menyamping)
Ada gelombang cairan
11. Genitalia dan Anus
Pengkajian tidak dilakukan, pasien menolak untuk dikaji
12. Ekstremitas
Inspeksi
Bahu : Kontur bahu : simetris
Lingkar bahu : tidak ada atrofi
Rentang gerak sendi : aktif
Siku : Tidak ada dislokasi
Rentang gerak sendi : aktif
Pergelangan tangan: Rentang gerak : aktif , tidak ada deformitas
Pinggul : Cara berjalan : baik
Rentang gerak : aktif
Kontur : tidak ada dislokasi
Lutut : Gaya berjalan : baik
Kesejajaran : sejajar
Kontur : tidak ada pembengkakan patella
Pergelangan kaki : ada nyeri
Rentang gerak : aktif
Tidak ada kontur
Palpasi
Bahu, Siku, Pergelangan : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
Pinggul, lutut, pergelangan :ada benjolan, ada nyeri tekan
Refleks
Refleks Biceps : Fleksi pada perkusi 2 (4)
Refleks Triceps : Ekstensi pada perkusi 2 (4)
Achilles Percussion Reflex : Plantar fleksi pada perkusi 2 (2)
Knee Percussion Reflex : Ekstensi pada perkusi 2 (4)
Babinsky Reflex : Kelima jari kaki plantar flexi
Kaku kuduk : Dagu bisa menyentuh dada
Brudsinsky I : tungkai fleksi pada saat dagu ditekuk ke dada
Brudsinsky II : tungkai kanan fleksi pada saat tungkai kiri difleksikan pada panggul dan
lutut
Kernig Sign : Fleksi panggul 90 derajat kemudian mengekstensikan lutut pasien
Laseque : Tidak nyeri sepanjang m. ischiadika pada saat tungkai diangkat ke atas lurus
13. Nervus
Nervus I (Olfaktorius):
Dapat membedakan bau
Nervus II (Optikus):
Ketajaman penglihatan : baik
Hasil pemeriksaan lapang pandang : 6/6
Nervus III (Okulomotorius):
Reaksi pupil terhadap cahaya: ada
Nervus IV (Troklearis):
Bola mata bergerak ke semua arah : ya
Nervus V (Trigeminalis):
Uji nyeri dan sensasi sentuhan ringan pada wajah area oftalmik, maksillaris, dan
mandibularis : nyeri saat ada sentuhan
Kontraksi otot temporalis dan masseter : ada
Refleks kornea : ada
Nervus VI (Abdusen):
Bola mata bergerak ke semua arah : ya
Nervus VII (Fasialis):
Mengangkat kedua alis : bisa
Cemberut : bisa
Menutup mata dengan rapat : bisa
Memperlihatkan gigi : bisa
Tersenyum : bisa
Menggembungkan pipi : bisa
Nervus VIII (Akustikus):
Uji kemampuan pendengaran : mampu mendengar suara jam
Rinne : positif
Weber : positif
Nervus IX (Glossofaring):
Menelan : bisa
Nervus X (Vagus):
Mengeluarkan suara : bisa
Palatum durum naik saat pasien mengatakan "ah": bisa
Refleks muntah : ada refleks muntah
Nervus XI (Aksesorius):
Mengangkat bahu : bisa
Memalingkan kepala melawan tangan : bisa
Nervus XII (Hipoglosal):
Artikulasi suara : ada
Lidah bergerak ke segala arah : bisa

Masalah
Kebutuhan Dasar
Keperawatan
1. Nutrisi
 TB : 150 cm BB : 55 kg IMT: 24 kg/cm2
 Kebiasaan makan : 3x/hari teratur
 Keluhan saat ini : tidak ada
 Konjungtiva : pucat
 Sklera : ikterik
 Pembesaran tyroid : tidak ada pembesaran
 Hernia / massa : tidak ada hernia
 Kondisi gigi/gusi : gigi lengkap, tetapi gusi ada penyakit
periodontis
 Penampilan lidah : tidak ada benjolan
 Porsi makan yang dihabiskan : setengah dari yang diberikan
2. Cairan
 Kebiasaan minum : ± 500 cc/hari Jenis : air putih
 Turgor kulit : kering
 Warna :
 CRT : > 3 detik
 Mata cekung : tidak
 Edema : ya, kaki kanan dan kiri
 Distensi vena jugularis : tidak terdapat distensi
 Asites : ya
 Spider naevi : tidak
 Penggunaan Kateter : tidak
3. Eliminasi
 BAB : 3x/Hari
 Warna : coklat kekuning-kuningan
 Konsistensi : lunak
 BAK : 5x/Hari
 Warna : putih
 Bau : amoniak
 Penggunaan Kateter : tidak
4. Oksigenasi
 Bentuk dada : normochest
 Bunyi Napas : vesikular
 Respirasi : dsypnea
 Fremitus : tidak ada
 Sputum : tidak ada sputum
 Sirkulasi oksigenasi : pusing
 Dada : TAK
5. Istirahat dan Tidur
 Kebiasaan tidur :  Malam (Jam: 11.00 s/d 04.00)
 Siang (Jam: 13.00 s/d 14.00)
 Lama tidur : Malam 5 jam Siang : 1 jam
 Kebiasaan tidur : sebelum tidur pasien berdzikir
 Faktor yang mempengaruhi : tidak ada
 Cara mengatasi : tidak ada
6. Personal Hygiene
 Kebiasaan Mandi
Sebelum Masuk RS : 3x/hari
Setelah Masuk RS : 2x/hari
 Kebiasaan Mencuci rambut
Sebelum Masuk RS : 2x/seminggu
Setelah Masuk RS : 1x/seminggu
 Kebiasaan Memotong Kuku
Sebelum Masuk RS : sekali seminggu
Setelah Masuk RS : sekali seminggu
 Kebiasaan mengganti baju
Sebelum Masuk RS : 3x/hari
Setelah Masuk RS : 2x/hari
7. Aktivitas – Latihan
 Aktivitas waktu luang : Istirahat
 Aktivitas / Hoby : menonton
 Kesulitan bergerak : tidak

 Kekuatan otot :
5 5

5 5

 Tonus otot :
5 5

5 5

 Postur : baik
 Tremor : tidak ada tremor
 Rentang gerak (ROM) :
Ekstermitas atas kanan
( ) Flexi ( ) Ekstensi ( ) Abduksi ( ) Adduksi
( ) Supinasi ( ) Pronasi ( ) Sirkumduksi
Ekstermitas atas kiri
( ) Flexi ( ) Ekstensi ( ) Abduksi ( ) Aduksi
( ) Supinasi ( ) Pronasi ( ) Sirkumduksi
Ekstermitas bawah kanan
( ) Flexi ( ) Ekstensi ( ) Abduksi ( ) Aduksi
( ) Supinasi ( ) Pronasi ( ) Sirkumduksi
Ekstermitas bawah kiri
( ) Flexi ( ) Ekstensi ( ) Abduksi ( ) Aduksi
( ) Supinasi ( ) Pronasi ( ) Sirkumduksi

 Penggunaan alat bantu : tidak ada


 Pelaksanaan aktivitas : mandiri
 Jenis aktivitas yang perlu dibantu : tidak dibantu
Terapi
 Cairan Nacl 0,9% 12 tpm
 Novorapid 3x24 jam/SC
 Ceftriaxone 2g/24 jam/drips
 Furosemid 2amp/8 jam/IV
 Spinolactone 2g/oral
 CPG 75mg/1x1/oral
 Lantus 6ml/SC

Pengkajian Risiko Jatuh: Masalah


Faktor Risiko Skala Skor Keperawatan

Riwayat jatuh baru tidak 0 Risiko tinggi


atau dalam 3 bulan ≥45
terakhir
Risiko sedang
Diagnose medis Ya 15 25-44
sekunder >1
Risiko rendah
0-24
Menggunakan alat Tidak 0
bantu

Obat (sedative,
hipnotik, antidepresan, 0
nalokson, barbiturate, Tidak
phenotiazin,
narkotik/metadon,
laksatif, diuretic)

Gaya berjalan Lemah 0

Kesadaran Baik 0

Data Fokus Masalah


keperawatan
1. Inspeksi : pasien tampak pucat, betis dan pergelangan kaki terlihat
membengkak
2. Auskultasi : -
3. Perkusi : -
4. Palpasi : ada nyeri tekan pada pergelangan kaki
Pemeriksaan Diagnostik Masalah
Keperawatan
1. Tanda-tanda Vital:
 Tekanan Darah : 123/80 mmHg
 Nadi : 89 x/mnt
 Pernapasan : 26 x/mnt
 Suhu : 36 0C
2. Pemeriksaan Diagnostik:
 Pemeriksaan Laboratorium
Jenis Hasil Rujukan Satuan
pemeriksaan
Kimia darah
SGOT 15 6-30 IU/dL
SGPT 19 7-32 IU/dL
Ureum 49 <50 mg/dL
Kreatinin 0,89 L:0.7-1.1, P:0.6- mg/dL
0.9
Glukosa darah 271 <200 mg/dL
sewaktu
Kolesterol total 145 <200 mg/dL
Kolesterol HDL 36 >40 mg/dL
Kolesterol LDL 100 <150 mg/dL
Trigliserida 82 <200 mg/dL
Asam urat 7.6 L:3.4-7.0, P:2.4- mg/dL
5.7
HBA1c 9.6 3-6.5 %
 Pemeriksaan GDS (6-9-22) : 289 mg/dL (nilai normal <200)
 Pemeriksaan Glukosa nuchter (7-9-22) : 289 mg/%
PSIKOSOSIAL Masalah
Keperawatan
1. Bagaimana Pasien menghadapi penyakit yang diderita?
Cemas
2. a. Apakah tugas/peran yang diemban Pasien dalam keluarga/ kelompok/
masyarakat? Kepala keluarga
b. Bagaimana inisiatif Pasien dalam memenuhi tugas/ peran dan
tanggung jawab tersebut? Pasien dulu bekerja sebagai kepala lurah di
kompleksnya

3. Bagaimana hubungan Pasien dengan keluarga dan masyarakat? Baik


4. Apakah kondisi ini membuat anda stress? pasien mengatakan
penyakitnya bukan penyakit berbahaya namun cukup istirahat dan
minum obat.
5. Apakah ada yang mengganggu keyakinan spiritual anda, kebutuhan atau
praktik selama sakit anda? Apa yang dapat saya atau pemberi asuhan lain
untuk membantu kebutuhan spiritual anda. Tidak ada
6. Apakah ada terapi spesifikasi yang tidak ingin anda gunakan untuk
mengobati kondisi ini? Tidak ada
PATOFISIOLOGI KEPERAWATAN (rangkum dalam bentuk skematis)
ANALISIS DATA

No. Analisa Data Etiologi Diagnosa


Keperawatan
1. Data Subjektif: Kerusakan sel α dan β Gangguan
Pasien mengatakan betis dan pankreas integritas kulit
kakinya membengkak dan terlihat
mengkilat serta terasa nyeri Kegagalan produksi

Data Objektif : Meningkatkan gula darah


Kaki pasien terlihat kemerahan
Ada nyeri tekan pada kaki pasien Peningkangkatan gula
Terlihat kerusakan jaringan atau darah kronik
lapisan kulit
Gangguan fungsi imun

Infeksi, gangguan
penyembuhan luka

Kerusakan integritas kulit


2. Data Subjektif : Kerusakan sel α dan β Nyeri kronis
Pasien mengatakan betis dan kaki pankreas
terasa nyeri, serta mengatakan
nyerinya sedang atau skala 4 Kegagalan produksi

Data Objektif : Meningkatkan gula darah


Muka pasien terlihat pucat, dan
meringis Peningkangkatan gula
Pasien terlihat gelisah darah kronik
Skala nyeri 4
Gangguan fungsi imun
Pasien mengatakan pola tidurnya
jadi berubah Infeksi, gangguan
penyembuhan luka

Nyeri

Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan neuropati perifer


2. Nyeri kronis berhubungan dengan gangguan fungsi metabolik
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Inisial Klien : Tn. R Ruangan: Baji Nayawa


No. RM : 161075 RS : RSUD Labuang Baji

Diagnosa Rencana Tindakan Keperawatan


No.
Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil* Intervensi*
1. D.0129 Setelah dilakukan tindakan I.11353
Gangguan integritas keperawatan 3x24 jam Perawatan integritas kulit
kulit diharpakan kutuhan kulit Observasi
meningkat dengan kriteria  Identifikasi penyebab
hasil: gangguan integritas kulit
- Elastisitas kulit meningkat Terapeutik
- Nyeri menurun  Bersihkan perineal
- Kemerahan menurun dengan air hangat
 Gunakan produk
berbahan ringan/alami
dan hipoalergik pada
kulit sensitif
Edukasi
 Anjurkan menggunakan
pelembab
 Anjurkan menghindari
terpapas suhu ekstrim
2. D.0078 Setelah dilakukan tindakan I.08238
Nyeri kronis keperawatan 3x24 jam Manajemen nyeri
diharapakn kemampuan Observasi
aktivitas meningkat dengan  Identifikasi lokasi,
kriteria hasil : karakteristik, durasi,
- Keluhan nyeri menurun frekuensi
- Kesulitan tidur menurun Terapeutik
- Pola napas membaik  Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
 Fasilitasi istirahat dan
tidur
Edukasi
 Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Nama : Tn. R No. Medical Record : 161075

Umur : 58 th Diagnosa Medis : DM, oedema anasarka

Jenis Kelamin : Laki-laki Ruang Rawat : Baji nyawa

Tgl/
Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
Pukul

06/09/2 Gangguan integritas kulit 1. Mengidentifikasi penyebab gangguan integritas S:


2 berhubungan dengan kulit
neuropati perifer Hasil : pasien mengatakan betis dan kaki bengkak - Pasien mengatakan betis dan kakinya
09.00 dan mengkilat yang tidak diketahui penyebabnya bengkak dan mengkilat yang tidak
dan muncul secara tiba-tiba diketahui penyebabnya dan muncul
2. Membersihkan perineal dengan air hangat
09.10 secara tiba-tiba
Hasil : belum dilakukan karena pasien tidak
mempunyai ar hangat - Pasien mengatakan salep ini dari resep
3. Menggunakan produk berbahan ringan/ alami dan dokter
09.20 hipoalergik pada kulit sensitif
O:
Hasil : pasien mengatakan salep dari resep dokter
4. Menganjurkan gunakan pelembab - Betis dan kaki pasien terlihat bengkak
Hasil : belum digunakan karena pasien tidak dan mengkilat
09.30 - Suhu ruangan pasien 24 C
memiliki pelembab
5. Menganjurkan menghindari terpapar suhu ekstrim - Diberikan obat salep dari resep dokter

09.40 Hasil : di dalam ruangan pasien selalu dingin (24C)


A : masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

- Bersihkan perineal dengan air hangat


- Gunakan produk berbahan ringan/alami
dan hipoalergik pada kulit sensitif
- Anjurkan gunakan pelembab

06/09/2 Nyeri kronis berhubungan 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, S:


2 dengan gangguan fungsi frekuensi nyeri
metabolik Pasien mengatakan pada saat nyeri ia hanya
10.00 Hasil : nyeri dirasakan pada kedua kaki, seperti berdzikir dan berdoa agar cepat membaik
tertusuk-tusuk, dengan durasi ±3 menit dan O:
datangnya sekali-kali
- Nyeri dirasakan pada kedua kaki, seperti
2. Memberikan teknik nonfarmakologis untuk
10.15 tertusuk-tusuk, dengan durasi ±3 menit
mengurangi rasa nyeri
dan datangnya sekali-kali
Hasil : pasien mengatakan pada saat nyeri ia hanya
- Suhu ruangan pasien nyaman 24℃
berdzikir dan berdoa agar cepat membaik
- Pasien mampu monitor nyeri secara
3. Memfasilitasi istirahat dan tidur
10.20 mandiri
Hasil : telah diberikan ruangan yang nyaman untuk
istirahat pasien
4. Menganjurkan memonitor nyeri secara mandiri A : masalah belum teratasi

10.30 Hasil : pasien mampu monitor nyeri secara mandiri P : lanjutkan intervensi
5. Mengkolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
Hasil : belum diberikan obat analgetik, karena
10.35 frekuensi nyeri
nyeri dapat dikontrol oleh pasien sendiri
- Kolaborasi pemberian analgeetik, jika
perlu

07/09/2 Gangguan integritas kulit 1. Membersihkan perineal dengan air hangat S:


2 berhubungan dengan Hasil : dibersihkan menggunakan cairan NaCl
neuropati perifer 2. Menggunakan produk berbahan ringan/ alami dan Pasien mengatakan salep ini dari resep
08.50 dokter
hipoalergik pada kulit sensitif
09.00 Hasil : pasien mengatakan salep ini dari resep O:

dokter - Dibersihkan menggunakan cairan NaCl


3. Menganjurkan gunakan pelembab - Pasien belu memiliki pelembab
Hasil : pasien belum memiliki pelembab
09.15 A : masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

- Bersihkan perineal dengan air hangat


- Gunakan produk berbahan ringan/alami
dan hipoalergik pada kulit sensitif
- Anjurkan gunakan pelembab

07/09/2 Nyeri kronis berhubungan 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, S :


2 dengan gangguan fungsi frekuensi nyeri
metabolik Pasien mengatakan nyeri pada kakinya
10.00 Hasil : pasien mengatakan nyeri pada kakinya sudah berkurang
sudah berkurang O:
2. Mengkolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
- Wajah pasien ceria, tidak pucat
Hasil : tidak berikan obat analgetik, dikarenakn
10.15 - Pasien dapat berjalan dengan memegang
nyeri sdah membaik
tiang infus

A : masalah teratasi

P : hentikan intervensi

08/09/2 Gangguan integritas kulit 1. Membersihkan perineal dengan air hangat S:


2 berhubungan dengan Hasil : kaki pasien dibersihkan menggunakan Pasien mengatakan tidak memiliki pelembab
neuropati perifer
cairan NaCl
O:
2. Menggunakan produk berbahan ringan/ alami dan
hipoalergik pada kulit sensitif Kaki pasien dibersihkan menggunakan
cairan NaCl kemudian setelah itu
Hasil : menggunakan salep dari dokter mengoleskan salep dari dokter ke kaki
3. Menganjurkan gunakan pelembab pasien
Hasil : pasien mengatakan tidak memiliki
pelembab A : masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

- Bersihkan perineal dengan air hangat


- Gunakan produk berbahan
ringan/alami dan hipoalergik pada kulit
sensitif
- Anjurkan gunakan pelembab

Anda mungkin juga menyukai