REPORT
Kejang Demam Sederhana
dengan Diare Akut, Dehidrasi,
dan Infeksi Saluran Kemih (ISK)
adam hilman wibisono
NIM : 0607012010019
Pembimbing :
dr. Hendarti Praharaningsih Edi Saputra, Sp. A
DAFTAR ISI
01 Pendahuluan
03 Diskusi Kasus
02 Laporan Kasus
04 Kesimpulan
PENDAHULUAN
Kejang demam merupakan penyebab kejang
tersering pada pasien anak
Riwayat Operasi :
Pasien tidak memiliki riwayat operasi
Nyeri
Tidak ditemukan nyeri
Telinga Kanan
Bentuk : Tidak ada kelainan
Lubang Telinga : Tidak ada kelainan
Processus Mastoideus : Tidak ada nyeri
Leher
Kelenjar Limfe : Tidak ada pembesaran
Trakea : Letak di tengah dan tidak ada deviasi
Tiroid : Tidak ada pembesaran
Pemeriksaan Fisik
Thoraks
Bentuk : Normal
Payudara : Simetris
Aksila : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Paru
Inspeksi : Bentuk dan pergerakan simetris pada paru kanan dan kiri
Palpasi : Bentuk dan pergerakan simetris serta fremitus raba sama
Perkusi : Ditemukan suara ketok sonor
Auskultasi : Ditemukan suara napas vesikuler tanpa suara napas tambahan
Pemeriksaan Fisik
Jantung
Inspeksi : Tidak tampak iktus
Palpasi : Tidak teraba iktus, tidak teraba pulsasi jantung, dan
tidak ada suara yang teraba
Perkusi : Batas kanan dan kiri tidak dievaluasi
Auskultasi : Suara 1 dan 2 tunggal serta tidak ada suara 3 dan 4.
Tidak ditemukan bising jantung dan suara tambahan.
Pemeriksaan Fisik
Abdomen
Inspeksi : Tidak ditemukan kelainan bentuk. Umbilicus masuk merata
dan tidak ditemukan kelainan pada kulit abdomen
Auskultasi : Suara peristaltik usus normal, tidak menurun atau meningkat.
Perkusi : Ditemukan suara timpani dan tidak ada ascites.
Palpasi : Turgor normal, tidak ditemukan nyeri, tidak ada undulasi, dan
hepar serta ginjal tidak teraba.
Pemeriksaan Fisik
Genitalia
Tidak ditemukan hernia dan pembesaran kelenjar limfe
Tidak ditemukan sekret, sinekia, dan eritema pada vagina
Tidak ditemukan perdarahan dan tumor pada anus
Ekstremitas
Atas Kanan : Tidak ditemukan kelainan pada sendi, tidak ditemukan
atrofi otot, dan tidak ditemukan clubbing finger. Refleks
otot bisep dan trisep positif.
Tulang Belakang
Tidak ditemukan kifosis, skoliosis, dan lordosis.
Pemeriksaan Fisik
Ekstremitas
Bawah Kanan : Tidak ditemukan kelainan pada sendi, atrofi otot, paresis,
pulsasi pada arteri femoralis, refleks patologis, edema, dan
luka.
Bawah Kiri : Tidak ditemukan kelainan pada sendi, atrofi otot, paresis,
pulsasi pada arteri femoralis, refleks patologis, edema, dan
luka.
Tulang Belakang
Tidak ditemukan kifosis, skoliosis, dan lordosis.
Darah Lengkap
(14Maret 2021)
Basofil 0,1% N: 0 – 1%
Monosit 5,3% N: 1 – 6%
Kimia Darah
(14Maret 2021)
PCR SARS-CoV-2
(14Maret 2021)
Negatif
Urinalisis
(14Maret 2021)
Warna : Kuning (normal)
pH : 5,5 (normal)
Leukosit : + 3 (tinggi)
Eritrosit : 1-3 (normal)
Nitrit : Negatif (normal)
Protein : Negatif (normal)
Glukosa : Negatif (normal)
Keton : Negatif (normal)
Urobilinogen : Negatif (normal)
Bilirubin : Negatif (normal)
Feses Lengkap
(14Maret 2021)
Planning Terapi
Stabilisasi ABC
Diazepam oral 0,3-0,5 mg/kgBB/kali atau rektal 0,4-0,6
mg/kgBB, ulangi 20 menit kemudian jika masih kejang
Paracetamol oral 10 mg/kgBB/kali, 3-4 kali/hari
Rencana Terapi B
Antibiotik Empiris
Planning Edukasi
Penanganan pertama kejang
Personal hygiene (cara memebersihkan kemaluan)
Tatacara rehidrasi di rumah
Diskusi Kasus
Kejang Demam Sederhana
Kejang demam sederhana adalah kejang pada seluruh tubuh yang berlangsung
singkat/kurang dari 15 menit, tidak berulang dalam waktu 24 jam, dan hanya terjadi
satu kali dalam periode waktu 24 jam setelah munculnya demam pada anak yang
tidak memiliki gangguan neurologis.
Oleh karena itu, diagnosis utama pada pasien ini adalah kejang demam sederhana.
Sumber : Faktor Risiko Bangkitan Kejang Demam pada Anak, 2010
Diskusi Kasus
Diare Akut
Dengan Dehidrasi Sedang
Sesuai dengan definisi diare menurut World Health Organization (WHO), yaitu suatu
penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang lembek
sampai cair dan bertambahnya frekuensi buang air besar yang lebih dari biasa, yaitu 3 kali
atau lebih dalam waktu sehari.
Sumber : World Health Organization (WHO), 2009
Diskusi Kasus
Diare Akut
Dengan Dehidrasi Sedang
Diare akut didefinisikan sebagai pasase tinja yang cair atau lembek dengan
jumlah lebih banyak dari normal, berlangsung kurang dari 14 hari.
Sumber : World Gastroenterology Organization Global Guidelines, 2005
Kehilangan cairan elektrolit yang ada pada pembuluh darah ikut berkurang
metabolisme di hipotalamus anterior membutuhkan elektrolit fungsi hipotalamus
anterior terganggu tidak mampu mempertahankan keseimbangan termoregulasi
demam
Demam mengubah keseimbangan dari membran sel neuron difusi ion kalium dan
natrium melalui membran tersebut lepasnya muatan listrik meluas keseluruh sel
maupun membran sel di sekitarnya dengan bantuan neurotransmiter kejang demam
Diskusi Kasus
Infeksi Saluran Kemih
(ISK)
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah suatu keadaan dimana kuman atau
mikroorganisme tumbuh dan berkembang biak dalam saluran kemih dalam
jumlah yang bermakna.
Sumber : Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), 2011
Leukosit dalam jumlah banyak berperan dalam melawan infeksi pada saluran
kemih (ISK), sehingga menyebabkan peningkatan jumlah leukosit pada urin
(leukosituria atau piuria).
Sumber : Maksum Radji, 2015
Kesimpulan
Berdasarkan hasil anamnesis yang telah dilakukan, didapatkan keluhan pasien
kejang pada seluruh tubuh, berlangsung selama kurang dari 15 menit, dan tidak
ada episode kejang berulang. Selain itu pasien juga mengeluhkan demam kurang
dari tujuh hari dan diare sebelum kejang. Dari pemeriksaan fisik ditemukan
tanda-tanda dehidrasi sedang yaitu denyut nadi meningkat, mata cowong, dan
turgor kulit menurun. Lalu dari pemeriksaan penunjang didapatkan peningkatan
jumlah leukosit di dalam darah, konsistensi feses pasien cair dengan ampas,
ditemukan leukosit pada feses, dan juga leukosituria pada urine pasien. Sehingga
pasien didiagnosis mengalami kejang demam sederhana dengan diare akut,
dehidrasi ringan-sedang, dan infeksi saluran kemih (ISK).
Kesimpulan
Kejang demam sederhana pasien ini dapat disebabkan oleh kondisi kekurangan cairan pada
dehidrasi akibat penyakit diare akut ataupun infeksi pada infeksi saluran kemih (ISK). Pasien
diberikan tatalaksana untuk kejang demam yaitu antipiretik berupa paracetamol dan anti
kejang yaitu diazepam apabila pasien datang dalam kondisi kejang. Lalu untuk diare akut
dengan dehidrasi ringan-sedang diberikan tatalaksana berupa rehidrasi cairan, pemberian
oralit, zinc, dan dilanjutkan dengan pemberian makanan halus yang bergizi seimbang.
Diketahui pasien juga mengalami infeksi saluran kemih (ISK), sehingga perlu dilakukan
tatalaksana berupa pemberian antibiotik spektrum luas. Edukasi orang tua pasien juga perlu
dilakukan, seperti edukasi penanganan pertama pada pasien kejang, edukasi cara pemberian
oralit, dan edukasi personal hygiene mengenai cara membersihkan area genitalia yang benar
agar tidak terjadi infeksi salruran kemih (ISK) kembali.