Anda di halaman 1dari 20

VOC

Vereegnide Oostindische Compagnie


HISYAM DWIJAYA
Pembentukan
Belanda tidak dapat mengambil hasil bumi dari bandar
Portugis krn ditaklukan Spanyol.
20 Maret 1602 atas anjuran van Oldenbarneveldt (dibubarkan 31
Desember 1799)
Gabungan semua maskapai dagang (anggota:60 orang,
pengurus 17 “Heeren XVII”
Pengaruh awal th.1619-J.P. Coen
 Pengaruh Hukum Belanda dimulai sewaktu Jan Pieterzoon Coen pada tanggal 30
Mei 1619 merebut kota Jacatra dari Sultan Banten. Kemudian dengan Resolusi
tanggal 24 juni 1620 dibentuk suatu majelis pengadilan Schepenbank di bawah
pimpinan Baljouw. Pada awalnya Schepenbank hanya mengadili perkara-perkara
sipil kemudian berkembang mengadili perkara pidana bagi penduduk kota yang
merdeka (bukan budak) dari bangsa apapun. Sedangkan pegawai-pegawai kumpeni
dan para serdadunya di pengadilan Raad van Justitie[1].
 [1] Raad van Justitie juga sebagai pengadilan tingkat banding bagi perkara yang
diadili di Schepenbank.
Kewenangan:
 Pengusaha dagang;
 Badan pemerintah;
 Hak Otroi dari Staten General (Perwakilan Rakyat) Belanda: perdagangan sendiri,
mendirikan benteng2, perjanjian dgn raja-raja;
 Mengangkat “Officieren van Justitie (peg. penuntut keadilan) sbg Hakim dalam
perkara pidana dan perdata;
Wilayah dan kewenangan:
 Laut Jawa (utara) dan Samudera Hindia (selatan) dgn batas s. cisadane (barat) dan s.
citarum (timur).
 24 Juni 1620”College van Schepenen” (majelis pengadilan di p. Baljouw): sbg
pengadilan, pemerintahan, kepolisian.
 Pengadilan atas perkara kriminil segala penduduk kota (bukan budak) dari bangsa
apapun, kec.pegawai dan serdadu kompeni.
 Plakat berupa UU dikodifikasi “ordonnatien en statuten van Batavia” (5 Juli 1642) oleh
van Diemen ttg berlakunya hukum Barat, sedang soal pewarisan berlaku kebiasaan dan
adat masing-masing.
 Priangan Tengah/Barat, dlm perk. Pidana “voordrager” hukuman denda 4-8 rial dan/
hukum cambuk 100x.
 Amangkurat I (1677) menyerahkan sebagian Jawa Barat yi sebelah barat Cipamanukan
ditarik lurus ke selatan Batavia, Bogor Tangerang, Jampang, Cikalong, Bandung,
Karawang.
 Priangan Timur (tgl. 9 Mei 1715) timbul nya pengawasan preventif thd pts2 pengadilan
di kabupaten2 sepanjang mengenai pekara yang dijatuhi siksaan badan atau hukuman
mati.
VOC mencampuri peradilan-peradilan
adat dengan alasan-alasan bahwa :
 Sistim hukuman pada hukum adat, tidak
memadai untuk memaksakan rakyat mentaati
peraturan-peraturan;
 Hukum adat ada kalanya tidak mampu
menyelesaikan suatu perkara, karena
persoalan alat-alat bukti;
 Adanya tindakan-tindakan tertentu yang
menurut hukum adat bukan merupakan
kejahatan, sedangkan menurut hukum positif
merupakan tindak pidana yang harus
diberikan suatu sanksi.
Peradilan Kumpeni di Cirebon
 Salah satu contoh tentang campur tangan penjajah ialah diadakannya
“PEPAKEM CIREBON”1) sebagai pegangan bagi hakim-hakim peradilan
adat yi pemukulan, cap bakar, dirantai, dan lain sebagainya.
 Pada zaman ini didaerah Indonesia (misalnya Aceh) sudah dikenal juga
sistim penghukuman yang kejam seperti hukuman mati (dibunuh) bagi
seorang istri yang melakukan perjinahan, hukuman potong tangan bagi
seorang pencuri, hukuman menumbuk kepala dengan alu lesung bagi seorang
pembunuh tanpa hak.
 Pada tahun1750 dikenal pula : KITAB HUKUM MOCHAR RAER[1] yang
berisikan himpunan hukum pidana Islam, yang dihimpun dan dikeluarkan
oleh VOC.
 1 Soepomo dan Djoko Soetono, Sejarah Hukum Adat I hal 27.
 [1] Ibid, Sejarah Hukum Adat I, hal. 36.
Pembubaran VOC
Tgl. 31 sember 1799, harta diambil alih “Bataafsche Republiek;
Kekuasaan diserahkan pd :raad der Aziatische Bezittingen en
Establissementen (Dewan Harta Benda dan Penempatan di
Asia)- “Aziatiche Raad”;
Louis Napoleon mengangkat Herman Willem Daendels sebagai
Gub. Jendral Hindia Timur (1808-1811).
Pengadilan masa Daendels
Pengadilan Schepenen: pribumi dgn hkm Belanda.
(Batavia, kabupaten2 di Priangan- 15 Maret 1808).
Landrost (28 april 1810): seluruh Jawa.
Ambulant Landgerecht (8 agustus 1808) Priangan,
mengadili menurut hukum adat.
Jawa Tengah-Timur:
Landraad (Semarang dan Surabya): hukuman mati thd
perampokan rumah2 ibadah, penghianatan,merusak kuburan dan
pembunuhan, termasuk bila dlakukan Bupati, jaksa dan
keluarganya.
Landgerecht: pidana dan perdata (Ketua Landdrost, anggota para
bupati dan 7 org terkemuka);
Vrede gerecht: perkawinan, penganiayaan, hutang piutang.
Raad van Justitie: (1) kejahatan yg dilakukan thd oang jawa asli
oleh orang Eropah, Cina, Melayu, Bugis yg bukan penduduk asli
jawa, (2) kejahaan ketentraman umum spet pembakaran,
perampasan, pemaksaan.
Masa Pemerintahan Thomas Stamford
Raffles (1811 – 1816)

HISYAM DWIJAYA
• Sebagai langkah awal Inggris mengangkat Thomas Stamford Raffles sebagai Letnan
Gubernur di Indonesia mewakili Raja Muda Lord Minto
• Raffles  seorang liberalis terpelajar  menginginkan adanya perubahan –
perubahan dalam pemerintahan di Indonesia
• Raffles didampingi badan penasihat (Advisory Council)
• Dibantu : Gilespie, Cranssen dan Montinghe
Kebijakan Raffles (1811-1816)

A. Kebijakan dalam bidang pemerintahan


Dalam memperkuat kedudukan dan mempertahankan
keberlangsungan kekuasaan Inggris, raffles membina hubungan
baik dengan para pangeran dan penguasa yang membenci Belanda.
Strategi ini dilakukan untuk mempercepat penguasaan Pulau Jawa
sebagai basis kekuatan untuk menguasai kepulauan Nusantara.
Realisasinya, Raffles berhasil menjalin hubungan di raja – raja
Jawa dan Palembang untuk mngusir Hindia Belanda.
B. Tindakan dalam bidang ekonomi, antara lain ::
1. Pelaksanaan sistem sewa tanah atau land rent
2. Penghapusan pajak dan penyerahan wajib hasil bumi
3. Penghapusan kerja rodi dan perbudakan
4. Penghapusan sistem monopoli
Ilmu Pengetahuan

• Menyusun buku “History of Java”


• Istrinya Olivia Marianne berjasa dalam merintis Kebun Raya
Bogor
Ekonomi & Keuangan

• Segala bentuk penyerahan wajib dihapuskan


• Sewa tanah sedapat mungkin dibayar dengan uang
• Menjalankan sistem pajak tanah (landrent system)
• Menghapus kerja Rodi
• Menghapus “Pelayaran Hongi”
Pemungutan Pajak

• Pungutan wajib dihapus


• Semua tanah milik kolonial
• Sewa tanah di beberapa daerah dengan dasar kontrak
Faktor Landrent Gagal

• Sulit menentukan besar kecilnya pajak untuk pemilik tanah yang luasnya
berbeda
• Sulit menentukan luas sempit tanah dan tingkat kesuburan tanah
• Terbatasnya jumlah pegawai
Faktor Landrent Gagal

• Masyarakat pedesaan belum terbiasa dengan sistem uang


• Pemungutan yang semula direncanakan secara perorangan sulit dilaksanakan
 diganti secara kelompok
• Pemungutan yang dilakukan oleh pejabat  dilakukan dengan sewenang –
wenang dan korupsi
Jasa Raffles di Indonesia

• Memperkenalkan sistem uang kepada masyarakat  dalam perdagangan dan


pembayaran
• Menulis buku “History of Java” & “History of Sumatra”
• Merintis berdirinya Kebun Raya Bogor
• Memperkenalkan imunisasi bagi rakyat Indonesia
• Menemukan bunga Rafflesia Arnloldi
Setelah, Raffles tidak kuat lagi menahan serangan dari Belanda dan mengundurkan diri dan
karena dalanya konferensi London, membuat Inggris harus menyerahkan kembali tanah
jajahannya ke pihak Belanda. setelah Belanda mengambil alih kepulauan Nusantara. Belanda
melakukan beberapakn kebijakan untuk memperbaiki keadaan ekonomi di tanah jajahannya.
Untuk itu, diadakan pertemuan bersama jendral Williem VI untuk mengeluarkan undang –
undang untuk jajahannya pada tahun 1815, yang salah satu pasalnya berisi penegasan
pelaksanaan pertanian secara bebas. Dimana dalam menjalankan kebijakan tersebut mengalami
kendala, yang akhirnya pada tanggal 22 Desember 1811 pemerintah memberlakukan UU sewa
tanah dan penghapusan peran penguasa tradisional, yang dipimpin oleh Van der Capellen. Dlam
hal ini banyak menimbulkan protes dan mendorong terjadinya perlawanan. Misalnya saja, Perang
Diponegoro.

Anda mungkin juga menyukai