Anda di halaman 1dari 20

BAB 6

ANALISIS BIAYA VOLUME LABA


(cost volume profit-CVP)
Definisi
• Suatu analisa yang menggambarkan bagaimana
perubahan biaya variabel, biaya tetap, harga
jual, volume penjualan dan bauran penjualan
akan mempengaruhi laba perusahaan.
• Analisis ini merupakan instrumen yang lazim
dipakai untuk menyediakan informasi yang
bermanfaat bagi manajemen untuk
pengambilan keputusan.
CVP dapat diterapkan dalam banyak hal

1. Menetukan harga jual produk atau jasa


2. Meleuncurkan jasa atau produk baru
3. Mengganti peralatan
4. Mengambil keputusan apakah produk atau
jasa yang ada seharusnya dibuat di dalam
perusahaan atau dibeli dari pihak ke tiga
5. Melakukan analisis “bagaimana jika”
Asumsi-asumsi dasar analisis ACP
1. Terdapat pemisahan biaya tetap dan biaya variabel
2. Harga jual per unit kostan meskipun volumenya berubah
3. Tidak terdapat persediaan
4. Hanya dijual satu jenis produk
5. Jika produk jenisnya banyak komposisinya tetap
6. Nilai mata uang konstan
7. Efisien dan produktivitas tidak mengalami perubahan
jangka pendek
8. Tidak ada perubahan kebijakan menajemen secara
signifikan terhadap operasi
Analisis CVP untuk perencanaan titik Impas

• Break event analysis dan cost merupakan teknik


untuk menafsirkan data produksi dan distribusi
dalam rangka membantu manajemen didalam
pengambilan keputusan, meliputi:
1. Pemilihan jenis produk
2. Pemilihan harga pokok
3. Strategi pemasaran
4. Pemanfaatan fasilitas produksi
Titik impas (break even)
• Keadaan suatu usaha yang tidak memperoleh
laba dan tidak mengalami kerugian.
• Dengan kata lain suatau usaha dikatan impas
jika jumlah pendapatan sama dengan jumlah
biaya
a. Pendekatan persamaan
• Model CVP dengan pendekatan persamaan
- Laba adalah total hasil penjualan bersih dikurangi
total biaya atau dapat dinyatakan dalam persamaan
sbb:
- Laba = pendapatan – Total biaya
- Karna total biaya meliputi elemen biaya tetap dan
biaya variabel, maka model tersebut dapat diubah
menjadi:
- Pendapatan = Biaya tetap + Biaya variabel + laba
atau P= S – (VC + FC)
Keterangan
• P = profit (laba)
• S = sales (harga jual satuan x jumlah unit yang
dijual)
• VC = Variabel cost (biaya variabel per unit x
jumlah unit yang di produksi)
• FC = fixed cost (biaya tetap)
Rumus menentukan (Break Even Point) BEP
• Rumus BEP:
BEP (dalam unit) = Biaya tetap
harga jual per unit – biaya variabel per unit
Atau
BEP (dalam rupiah )= Biaya tetap
1- Biaya Variabel
Penjualan
• Model CVP dengan kontribusi margin
Persamaan dalam metode ini dinyatakan dalam
bentuk laporan laba rugi dengan metode variabel
costing.
Penjualan Rp. 1.000.000
Biaya variabel Rp. 550.000-
Contribusi margin Rp. 450.000
Biaya tetap Rp. 200.000-
Laba bersih Rp. 250.000
Pendekatan grafik
• Perhitungan impas dapat dilakukan dengan
menetukan titik pertemuan antara garis pendapatan
penjualan dengan garis biaya dalam suatu grafik.
• Titik pertemuan antara garispendapatan penjualan
dengan garis biaya merupakan titik impas.
• Untuk dapat menentukan titik impas harus dibuat
grafik dengan sumbu datar menunjukkan volume
penjualan, sedangkan sumbu tegak menunjukkan
biaya dan pendapatan
Contoh
• Diketahuai data perusahaan sbb:
Harga jual produk per unit (a) = Rp. 172
Biaya variabel per unit (b) = Rp. 43
Biaya tetap per tahun (c) = Rp. 77.400
Biaya variabel, biaya tetap dan biaya total nampak pada tabel berikut:
Volume Hasil Biaya Biaya tetap Biaya total Laba/rugi
penjualan x penjualan variabel (bx) (c) (c+bx) ((ax- (c+bx))
(unit) (ax)
1.000 Rp. 172.000 Rp. 43.000 Rp. 77.400 Rp. 120.400 Rp. 51.600
800 137.600 34.400 77.400 111.800 25.800
600 103.000 25.800 77.400 103.200 0
400 68.800 17.200 77.400 94.600 25.800
200 34.000 8.600 77.400 86.000 51.600
Dari hasil perhitungan penjualan, biaya variabel, biaya tetap,
dan laba yang didapatkan. Ditampilkan dalam grafik sbb:
• Hasil penjualan
• 172.000 Biaya Garis penjualan

• 140.000 Titik impas Garis total biaya


• 103.200 -----------------------------------------
• Biaya variabel
• 77.400
• Garis biaya tetap
• 70.000
• Biaya tetap

• 45.000
• 200 400 600 800 1000 Unit

• Berdasarkan grafik diatas break even point terletak penjualan 600 unit atau Rp. 103.200. jika perusahaan
menjual diatas 600 unit maka akan memperoleh keuntungan dan sebaliknya jika tidak mampu menjual
600 unit akan mengalami kerugian
Tampilan grafik dengan pendekatan contribution
margin
• Hasil penjualan garis penjualan
• Biaya

• Garis total biaya


• 103.200 -----------------------
• 77.400 Biaya tetap


• Garis biaya tetap
• Variabel -----------------------

• 25.800 Biaya variabel Unit


• 200 400 600 800 1000
C. Perencanaan laba melalui Model CVP
• Pada bagian ini menggambarkan perencanaan laba melalui
persamaan cost volume profit (CVP) sbb:
1. Target Laba
Investasi yang diperlukan perusahaan ‘A’ untuk memproduksi suatu
barang sebesar Rp. 300.000, manajer menginginkan R.O.I sebesar 8%
atau target laba 8% x investasi = 8% x Rp. 300.000= Rp. 24.000
Biaya tetap Rp. 30.000
Harga jual Rp. 4/ unit
Biaya investasi Rp. 3/unit
Berapa unit yang terjual untuk memperoleh laba sebesar Rp. 24.000
X = Rp.30.000 + Rp 24.000 = Rp. 54.000
R. 4 - Rp. 3 Rp. 1
= 54.000 unit

Maka untuk memperoleh laba sebesar Rp. 24.000 perusahaan harus


mampu menjual 54.000 unit produk.
2. Perubahan biaya variabel
Apabila perusahaan mampu menentukan biaya
variabel Rp. 0,20/unit untuk tetap menginginkan laba
sebesar Rp 24.000, maka perusahaan harus menjual
produk 45.000 unit.
X = Rp. 30.000 + Rp. 24.000 = Rp. 54.000
Rp. 4 – Rp. 2,8 Rp. 1
= 45.000 unit
3. Perubahan biaya tetap
Apabila manajemen mempertimbangkan kanaikan
biaya advertensi sebesar Rp. 3.000 bagaimana
pengaruhnya pada titik impas dan volume penjualan
agar memperoleh keuantungan Rp. 24.000,
• maka titik impas dari 30.000 unit menjadi 33.000
unit dan perusahaan harus mampu mejual 57.000
unit sebagai akibat kenaikan biaya tetap.
• 4. perubahan beberapa variabel
a. Cv mentari memproduksi roti, berikut informasi
penjualan dan biaya produksi:
Harga jual per unit Rp. 1.800 dengan biaya variabel
per unit Rp. 1.000, total biaya tetap Rp. 60.000.
berapa unit minimal yang terjual, sehingga Cv tidak
mengalami kerugian?
BEP (unit) = Rp. 60.000 = Rp. 75 unit
Rp. 1.800 – Rp. 1.000
Minimal cv mentari harus menjual 75 unit, agar
perusahaan tidak mengalami kerugian
b. Apabila CV mentari menginginkan keuntungan Rp.
100.000berapa unit yang harus dijual?
• BEP (unit) = Rp. 60.000 + Rp. 100.000 = 200 unit
• Rp. 1.800 – Rp. 1.000
• Pembuktian: TR-TC = laba
• 200 unit X Rp. 1.800 = Rp 60.000+ Rp. 1.000 (200)
• Rp. 360.000 = Rp 60.000 + Rp. 200.000
• Keuntungan = Rp. 360.000 - Rp 260.000
= Rp. 100.000
Terimakasihhhh,,,,,,,,,,,,

Anda mungkin juga menyukai

  • Pert 2 Am
    Pert 2 Am
    Dokumen28 halaman
    Pert 2 Am
    Devi masrifah
    Belum ada peringkat
  • Pert 2 Am
    Pert 2 Am
    Dokumen28 halaman
    Pert 2 Am
    Devi masrifah
    Belum ada peringkat
  • Pert 3 Am
    Pert 3 Am
    Dokumen17 halaman
    Pert 3 Am
    Devi masrifah
    Belum ada peringkat
  • Pert 5 Am
    Pert 5 Am
    Dokumen29 halaman
    Pert 5 Am
    Devi masrifah
    Belum ada peringkat
  • Pert 7
    Pert 7
    Dokumen21 halaman
    Pert 7
    Devi masrifah
    Belum ada peringkat