(COST BEHAVIOUR) A. Pengertian perilaku biaya • Suatu gambaran atas kegiatan perusahaan, yang mana kegiatan di dalamnya harus menunjukan suatu kegiatan naik atau turunnya suatu kondisi operasional perusahaan. • Atau perilaku biaya dapat dikatakan sebagai hubungan antara total biaya dengan perubahan volume kegiatan. Berdasar perilakunya dengan hubungan dengan volume kegiatan, biaya dapat dibagi menjadi tiga yaitu, biaya tetap, biaya variabel, dan semivariabel. 3 jenis perubahan volume kegiatan biaya
1. Seperti biaya tetap,
2. Biaya semi-variabel, 3. Biaya variabel. Jenis-Jenis Perilaku Biaya 1. Perilaku Biaya Tetap (Fixed Cost) Adalah biaya yang jumlah secara total tetap dalam kisaran perubahan volume kegiatan tertentu dan biaya perunitnya berubah-ubah secara proposional dengan perubahan volume produksi atau penjualan, selama perusahaan masih belum kapasitas penuh, seperti beban penyusutan, biaya supervisi, dan biaya mandor. Contoh • Biaya tetap merupakan biaya untuk mempertahankan kemampuan beroperasi perusahaan pada tingkat kapasitas tertentu. • Sehingga semua biaya dalam jangka panjang bersifat variabel atau mengalami perubahan. Unit produksi Biaya mandor 2.000 Rp. 1.000.000 2.150 Rp. 1.000.000 2.250 Rp. 1.000.000 2.450 Rp. 1.000.000 2.500 Rp. 1.000.000 2.600 Rp. 1.100.000 2.650 Rp. 1.100.000 2. Variabel cost
• Adalah biaya yang jumlah secara total berubah-
ubah sebanding (proporsional) dengan perubahan volume produksi (kegiatan) atau penjualan dan per unitnya tetap, seperti biaya bahan baku utama, biaya tenaga kerja langsung dan biaya iklan yang didasarkan pada tingkat presentase dari nilai penjualan. Contoh • Perushaan memproduksi konveksi, salah satu produknya adalah hem lengan pendek. Ukuran standart yang telah ditetapkan, satu hem lengan pendek membutuhkan 1,25 m Produksi Kebutuhan bahan Harga bahan Total biaya Kenaikan/penu runan
100 125 m Rp. 10.000 Rp. 1.250.000 0
110 137,5 m Rp. 10.000 Rp. 1.375.000 10% 120 150 m Rp. 10.000 Rp. 1.500.000 20% 90 112,5 m Rp. 10.000 Rp. 1.125.000 (10%) 130 162,5 m Rp. 10.000 Rp. 1.650.000 30% 80 100 m Rp. 10.000 Rp. 1.000.000 (20%) Klarifikasi biaya a. Batasan waktu Menentukan apakah biaya tetap atau variabel bergantung pada keputusan jangka panjang atau jangka pendek. - Dalam jangka panjang semua biaya adalah variabel dan untuk jangka pendek biaya adalah tetap - Lamanya periode jangka pendek bergantung pada penilaian manajemen dan tujuan dimana perilaku biaya sedang diestimasi. b. Sumber daya dan ukuran output Dalam setiap aktivitas diperlukan sumber daya untuk melakukan aktivitas, meliputi bahan baku,energi atau bahan bakar, tenaga kerja dan modal. Sedangkan ukuran output adalah faktor-faktor penyebab yang dapat diamati yang mengukur jumlah sumber daya yang digunakan oleh objek biaya. c. Pengukuran pengerak aktivitas Hal ini dilakukan untuk penetuan biaya yang tetap terhadap output aktivitas melalui pengerak produksi dan pengerak non unit. 3. Biaya campuran • Biaya yang didalamnya mempunya unsur tetap dan variabel. Unsur biaya yang bersifat tetap merupakan jumlah biaya minimum untuk menyediakan jasa, • sedangkan unsur variabel merupakan bagian dari biaya variabel yang dipengaruhi oleh perubahan volume aktifitas seperti: biaya listrik, biaya air, biaya pemeliharaan aktiva tetap. Grafik biaya semivariabel B. Metode Pemisahan Biaya Campuran Ke dalam komponen tetap dan variabel
1. Metode titik tertinggi dan terendah (High and Low
Point Method) • Untuk memperkirakan fungsi biaya, dalam metode ini suatu biaya pada tingkat aktivitas yang paling tinggi dibandingkan dengan biaya tersebut pada tingkat aktivitas terendah di masa yang lalu. • Setelah diketahui biaya variabel per satuan selanjutnya dapat ditentukan biaya tetap dengan persamaan fungsi Rumus
• Total biaya tetap = total biaya – total biaya variabel
TFC = TC - TVC
• TC (total cost) didasarkan pada salah satu titik, baik
titik tertinggi atau terendah. Contoh • Data biaya reparasi dan pemeliharaan pabrik dan jam mesin selama semester pertama 2020 yang di gunakan sbb: Bulan Jam mesin Biaya pemeliharaan
Januari 200 jam Rp. 1.000.000
Februari 180 jam Rp. 899.000 Maret 175 jam Rp. 890.000 April 190 jam Rp. 970.000 Mei 197 jam Rp. 975.000 Juni 187 jam Rp. 920.000
• Dari data diatas, untuk menentukan biaya tetap dan
biaya variabel dengan langkah sbb: Penyelesaian • Langkah 1 menetukan biaya variabel per unit: • Jam mesin (X) Biaya pemeliharaan (Y) • Tingkat aktivitas tertinggi 200 jam Rp. 1.000.000 • Tingkat aktivitas terendah 175 jam Rp. 890.000 • Tingkat perubahan 25 jam mesin Rp. 110.000 Perubahan biaya • Biaya variabel per satuan = Perubahan aktivitas Y2 – Y1 • variabel cost per unit = X2 – X1 = 110.000 = Rp. 4.400 25 jam • Langkah ke 2, menetukan biaya tetap dalam fungsi persamaan • total biaya = biaya tetap + (biaya variabel per satuan x jumlah satuan) • Atau TC= FC+VC • Rp. 1.000.000 = biaya tetap + (Rp. 4.400 x 200 jam) = biaya tetap + 880.000 • Biaya tetap = Rp. 1.000.000 – Rp. 880.000 = Rp. 120.000 • Setelah diketahuai biaya tetap dan biaya variabel. Perhitungan ini dapat dibuktikan pada titik terendah atau tertinggi. • Pembuktian : • Total cost = fixed cost + variabel cost per unit • Rp. 890.000 = fixed cost + (4.400 x 175 jam) • Fixed cost = Rp. 890.000 – Rp. 770.000 = Rp. 120.000 2. The scattergraph method • Dalam analisis biaya campuran dengan menentukan tingkat rata-rata variabilitas dalam biaya dengan pendekatan grafik. • Dari beberapa titik di tarik garis regrensi, dimana garis dibentuk berdasarkan pada pemilihan dua titik yang tampaknya terbaik mewakili hubungan antara biaya dengan aktivitas. • Dua titik tersebut mewakili satu garis untuk menentukan titik potong (mengestimasi komponen biaya tetap) dan kemiringan garis (estimasi biaya variabel per unit aktivitas) Grafik pemisahan biaya tetap dan variabel • Biaya pemeliharaan (Rp 1.000) • 1000 • 950 * * * • 900 * * • 850 * • 800 • 120 FC
• 170 175 180 185 190 195 200 205 jamM
3. Metode kuadrat terkecil • Untuk mendapatkan rumus-rumus yang menghasilkan garis terbaik dalam menetukan besarnya biaya tetap dan biaya variabel, maka dengan mengunakan pendekatan statistik. • Metode kuadrat terkecil menggunakan semua titik data dan menghasilkan satu garis untuk mewakili semua titik tersebut. • Persamaan regrensi ssb: Y= a + bx • Keterangan: • Y= total cost • a = total fixed cost • b = variabel cost per unit • x = activity level Rumus • Langkah pertama, mempersiapakn tabel untuk perhitungan jumlah x dan y, jumlah xy dan jumlah x2 • Langkah kedua, menentukan nilai b dengan rumus n ∑xy - ∑x ∑y • b = n∑x2 – ( ∑x )2 • Langkah ketiga, setelah nilai b diketahui, menetukan nilai a dengan rumus • a = ∑y – b ∑x n • Langkah ke empat, nilai a dan b dimasukkan dalam rumus kuadrat terkecil Contoh • Data biaya reparasi dan pemeliharaan pabrik dan jam mesin selama semester pertama 2020 yang digunakan sbb: Penyelesaian • Dari data diatas, untuk menentukan biaya tetp dan biaya variabel dengan langkah-langkah sbb: 1. Menghitung jumlah x.y.xy dan x2 Bulan ∑y ∑y ∑xy ∑x2
1 1.000.000 200 200.000.000 40.000
2 899.000 180 161.820.000 32.400 3 890.000 175 155.750.000 30.625 4 970.000 190 184.300.000 36.100 5 975.000 197 192.075.000 38.809 6 920.000 187 172.040.000 34.949 Jumlah 5.954.000 1.129 1.065.985.000 212.903 2. Menentukan nilai b b = 6 (1.065.985.000) – (5.654.000 x 1.129) 6 (212.903) – (1.129)2 = - 6.383.366.000 - 1.274.641 = Rp. 4.517.10 • Jadi biaya variabel per unit adalah Rp. 4.517.10 3. Menetukan nilai a a = 5.654.000 – (4.517,10 x 1.129) 6 a = Rp. 92.365,86 • Biaya reparasi dan pemeliharaan mesin tersebut diklarifikasikan ke biaya variabel dan biaya tetap berikut ini: - Biaya variabel per jam mesin Rp. 4.517.10 - Biaya tetap Rp. 92.365,86 per bulan • Selanjutnya, hasil dari perhitungan dimasukkan rumus kuadrat terkecil sbb: - Y = Rp. 92.365,86 + Rp. 4.517,10 x • Misalnya dalam anggaran semester II 2020 perusahaan inggin merencanakan kenaikan produksi yang diperkirakan akan menaikan aktivitas pemeliharaan mesin menjasi 2.300 jam mesin, • Makan biaya reparasi dan pemeliharaan dapat diperkirakan sbb: • Y = Rp. 92.365,86 + Rp. 4.517,10 (2.300) = Rp. 92.365,86 + Rp. 10.389.330 = Rp. 10.481.695,86 Metode Biaya Berjaga (standby cost method) • Metode biaya ini mencoba menghitung berapa biaya yang harus dikeluarkan apabila perusahaan di tutup untuk sementara, maka besarnya biaya yang dikeluarkan tersebut merupakan biaya tetap. • Selama produksi berjalan, biaya yang dikeluarkan dikurangi biaya berjaga (sebesar biaya tetap) tersebut merupakan biaya variabel Contoh • Pada tingkat produksi 1.000 jam mesin bulan agustus 2020 dengan dikeluarkan biaya R. 800.000. bedasarkan data tersebut apabila tidak produksi biaya yang dikeluarkan rp. 250.000 per bulan. • Total biaya pada tingkat 1.000 jam mesin Rp. 800.000 • Biaya tetap (biya berjaga) Rp. 250.000 • Biaya variabel Rp. 550.000
• Biaya variabel per jam mesin Rp. 550.000 : 1.000 = Rp. 550 per jam mesin, • Bila dinyatakan dalam fungsi biaya sbb: • Y = Rp. 250.000 + Rp. 550 x Terimakasihhhh ,,,,,,,,,,,,,