Anda di halaman 1dari 29

BAB 5

POLA PRILAKU BIAYA


(COST BEHAVIOUR)
A. Pengertian perilaku biaya
• Suatu gambaran atas kegiatan perusahaan, yang
mana kegiatan di dalamnya harus menunjukan suatu
kegiatan naik atau turunnya suatu kondisi
operasional perusahaan.
• Atau perilaku biaya dapat dikatakan sebagai
hubungan antara total biaya dengan perubahan
volume kegiatan. Berdasar perilakunya dengan
hubungan dengan volume kegiatan, biaya dapat
dibagi menjadi tiga yaitu, biaya tetap, biaya variabel,
dan semivariabel.
3 jenis perubahan volume kegiatan biaya

1. Seperti biaya tetap,


2. Biaya semi-variabel,
3. Biaya variabel.
Jenis-Jenis Perilaku Biaya
1. Perilaku Biaya Tetap (Fixed Cost)
Adalah biaya yang jumlah secara total tetap dalam
kisaran perubahan volume kegiatan tertentu dan
biaya perunitnya berubah-ubah secara proposional
dengan perubahan volume produksi atau penjualan,
selama perusahaan masih belum kapasitas penuh,
seperti beban penyusutan, biaya supervisi, dan biaya
mandor.
Contoh
• Biaya tetap merupakan biaya untuk mempertahankan
kemampuan beroperasi perusahaan pada tingkat kapasitas
tertentu.
• Sehingga semua biaya dalam jangka panjang bersifat
variabel atau mengalami perubahan.
Unit produksi Biaya mandor
2.000 Rp. 1.000.000
2.150 Rp. 1.000.000
2.250 Rp. 1.000.000
2.450 Rp. 1.000.000
2.500 Rp. 1.000.000
2.600 Rp. 1.100.000
2.650 Rp. 1.100.000
2. Variabel cost

• Adalah biaya yang jumlah secara total berubah-


ubah sebanding (proporsional) dengan perubahan
volume produksi (kegiatan) atau penjualan dan per
unitnya tetap, seperti biaya bahan baku utama,
biaya tenaga kerja langsung dan biaya iklan yang
didasarkan pada tingkat presentase dari nilai
penjualan.
Contoh
• Perushaan memproduksi konveksi, salah satu
produknya adalah hem lengan pendek. Ukuran
standart yang telah ditetapkan, satu hem lengan
pendek membutuhkan 1,25 m
Produksi Kebutuhan bahan Harga bahan Total biaya Kenaikan/penu
runan

100 125 m Rp. 10.000 Rp. 1.250.000 0


110 137,5 m Rp. 10.000 Rp. 1.375.000 10%
120 150 m Rp. 10.000 Rp. 1.500.000 20%
90 112,5 m Rp. 10.000 Rp. 1.125.000 (10%)
130 162,5 m Rp. 10.000 Rp. 1.650.000 30%
80 100 m Rp. 10.000 Rp. 1.000.000 (20%)
Klarifikasi biaya
a. Batasan waktu
Menentukan apakah biaya tetap atau variabel
bergantung pada keputusan jangka panjang atau
jangka pendek.
- Dalam jangka panjang semua biaya adalah variabel
dan untuk jangka pendek biaya adalah tetap
- Lamanya periode jangka pendek bergantung pada
penilaian manajemen dan tujuan dimana perilaku
biaya sedang diestimasi.
b. Sumber daya dan ukuran output
Dalam setiap aktivitas diperlukan sumber daya untuk
melakukan aktivitas, meliputi bahan baku,energi
atau bahan bakar, tenaga kerja dan modal.
Sedangkan ukuran output adalah faktor-faktor
penyebab yang dapat diamati yang mengukur jumlah
sumber daya yang digunakan oleh objek biaya.
c. Pengukuran pengerak aktivitas
Hal ini dilakukan untuk penetuan biaya yang tetap
terhadap output aktivitas melalui pengerak produksi
dan pengerak non unit.
3. Biaya campuran
• Biaya yang didalamnya mempunya unsur tetap
dan variabel. Unsur biaya yang bersifat tetap
merupakan jumlah biaya minimum untuk
menyediakan jasa,
• sedangkan unsur variabel merupakan bagian
dari biaya variabel yang dipengaruhi oleh
perubahan volume aktifitas seperti: biaya
listrik, biaya air, biaya pemeliharaan aktiva
tetap.
Grafik biaya semivariabel
B. Metode Pemisahan Biaya Campuran Ke dalam komponen tetap dan
variabel

1. Metode titik tertinggi dan terendah (High and Low


Point Method)
• Untuk memperkirakan fungsi biaya, dalam metode
ini suatu biaya pada tingkat aktivitas yang paling
tinggi dibandingkan dengan biaya tersebut pada
tingkat aktivitas terendah di masa yang lalu.
• Setelah diketahui biaya variabel per satuan
selanjutnya dapat ditentukan biaya tetap dengan
persamaan fungsi
Rumus

• Total biaya tetap = total biaya – total biaya variabel

TFC = TC - TVC

• TC (total cost) didasarkan pada salah satu titik, baik


titik tertinggi atau terendah.
Contoh
• Data biaya reparasi dan pemeliharaan pabrik dan
jam mesin selama semester pertama 2020 yang di
gunakan sbb:
Bulan Jam mesin Biaya pemeliharaan

Januari 200 jam Rp. 1.000.000


Februari 180 jam Rp. 899.000
Maret 175 jam Rp. 890.000
April 190 jam Rp. 970.000
Mei 197 jam Rp. 975.000
Juni 187 jam Rp. 920.000

• Dari data diatas, untuk menentukan biaya tetap dan


biaya variabel dengan langkah sbb:
Penyelesaian
• Langkah 1 menetukan biaya variabel per unit:
• Jam mesin (X) Biaya pemeliharaan (Y)
• Tingkat aktivitas tertinggi 200 jam Rp. 1.000.000
• Tingkat aktivitas terendah 175 jam Rp. 890.000
• Tingkat perubahan 25 jam mesin Rp. 110.000
Perubahan biaya
• Biaya variabel per satuan = Perubahan aktivitas
Y2 – Y1
• variabel cost per unit = X2 – X1
= 110.000 = Rp. 4.400
25 jam
• Langkah ke 2, menetukan biaya tetap dalam fungsi persamaan
• total biaya = biaya tetap + (biaya variabel per satuan x jumlah
satuan)
• Atau TC= FC+VC
• Rp. 1.000.000 = biaya tetap + (Rp. 4.400 x 200 jam)
= biaya tetap + 880.000
• Biaya tetap = Rp. 1.000.000 – Rp. 880.000
= Rp. 120.000
• Setelah diketahuai biaya tetap dan biaya variabel. Perhitungan ini
dapat dibuktikan pada titik terendah atau tertinggi.
• Pembuktian :
• Total cost = fixed cost + variabel cost per unit
• Rp. 890.000 = fixed cost + (4.400 x 175 jam)
• Fixed cost = Rp. 890.000 – Rp. 770.000
= Rp. 120.000
2. The scattergraph method
• Dalam analisis biaya campuran dengan menentukan
tingkat rata-rata variabilitas dalam biaya dengan
pendekatan grafik.
• Dari beberapa titik di tarik garis regrensi, dimana
garis dibentuk berdasarkan pada pemilihan dua titik
yang tampaknya terbaik mewakili hubungan antara
biaya dengan aktivitas.
• Dua titik tersebut mewakili satu garis untuk
menentukan titik potong (mengestimasi komponen
biaya tetap) dan kemiringan garis (estimasi biaya
variabel per unit aktivitas)
Grafik pemisahan biaya tetap dan variabel
• Biaya pemeliharaan (Rp 1.000)
• 1000
• 950 * * *
• 900 * *
• 850 *
• 800
• 120 FC

• 170 175 180 185 190 195 200 205 jamM


3. Metode kuadrat terkecil
• Untuk mendapatkan rumus-rumus yang menghasilkan
garis terbaik dalam menetukan besarnya biaya tetap dan
biaya variabel, maka dengan mengunakan pendekatan
statistik.
• Metode kuadrat terkecil menggunakan semua titik data
dan menghasilkan satu garis untuk mewakili semua titik
tersebut.
• Persamaan regrensi ssb: Y= a + bx
• Keterangan:
• Y= total cost
• a = total fixed cost
• b = variabel cost per unit
• x = activity level
Rumus
• Langkah pertama, mempersiapakn tabel untuk
perhitungan jumlah x dan y, jumlah xy dan jumlah x2
• Langkah kedua, menentukan nilai b dengan rumus
n ∑xy - ∑x ∑y
• b = n∑x2 – ( ∑x )2  
• Langkah ketiga, setelah nilai b diketahui, menetukan
nilai a dengan rumus
• a =    ∑y – b ∑x
n
• Langkah ke empat, nilai a dan b dimasukkan dalam
rumus kuadrat terkecil
Contoh
• Data biaya reparasi dan pemeliharaan pabrik dan
jam mesin selama semester pertama 2020 yang
digunakan sbb:
Penyelesaian
• Dari data diatas, untuk menentukan biaya tetp dan
biaya variabel dengan langkah-langkah sbb:
1. Menghitung jumlah x.y.xy dan x2 
Bulan ∑y ∑y ∑xy ∑x2

1 1.000.000 200 200.000.000 40.000


2 899.000 180 161.820.000 32.400
3 890.000 175 155.750.000 30.625
4 970.000 190 184.300.000 36.100
5 975.000 197 192.075.000 38.809
6 920.000 187 172.040.000 34.949
Jumlah 5.954.000 1.129 1.065.985.000 212.903
2. Menentukan nilai b
b = 6 (1.065.985.000) – (5.654.000 x 1.129)
6 (212.903) – (1.129)2
= - 6.383.366.000
- 1.274.641
= Rp. 4.517.10
• Jadi biaya variabel per unit adalah Rp. 4.517.10
3. Menetukan nilai a
a = 5.654.000 – (4.517,10 x 1.129)
6
a = Rp. 92.365,86
• Biaya reparasi dan pemeliharaan mesin tersebut
diklarifikasikan ke biaya variabel dan biaya tetap
berikut ini:
- Biaya variabel per jam mesin Rp. 4.517.10
- Biaya tetap Rp. 92.365,86 per bulan
• Selanjutnya, hasil dari perhitungan dimasukkan
rumus kuadrat terkecil sbb:
- Y = Rp. 92.365,86 + Rp. 4.517,10 x
• Misalnya dalam anggaran semester II 2020
perusahaan inggin merencanakan kenaikan
produksi yang diperkirakan akan menaikan aktivitas
pemeliharaan mesin menjasi 2.300 jam mesin,
• Makan biaya reparasi dan pemeliharaan dapat
diperkirakan sbb:
• Y = Rp. 92.365,86 + Rp. 4.517,10 (2.300)
= Rp. 92.365,86 + Rp. 10.389.330
= Rp. 10.481.695,86
Metode Biaya Berjaga
(standby cost method)
• Metode biaya ini mencoba menghitung berapa biaya
yang harus dikeluarkan apabila perusahaan di tutup
untuk sementara, maka besarnya biaya yang
dikeluarkan tersebut merupakan biaya tetap.
• Selama produksi berjalan, biaya yang dikeluarkan
dikurangi biaya berjaga (sebesar biaya tetap)
tersebut merupakan biaya variabel
Contoh
• Pada tingkat produksi 1.000 jam mesin bulan agustus 2020 dengan
dikeluarkan biaya R. 800.000. bedasarkan data tersebut apabila tidak
produksi biaya yang dikeluarkan rp. 250.000 per bulan.
• Total biaya pada tingkat 1.000 jam mesin Rp. 800.000
• Biaya tetap (biya berjaga) Rp. 250.000
• Biaya variabel Rp. 550.000

• Biaya variabel per jam mesin Rp. 550.000 : 1.000 = Rp. 550 per jam
mesin,
• Bila dinyatakan dalam fungsi biaya sbb:
• Y = Rp. 250.000 + Rp. 550 x
Terimakasihhhh ,,,,,,,,,,,,,

Anda mungkin juga menyukai

  • Pert 2 Am
    Pert 2 Am
    Dokumen28 halaman
    Pert 2 Am
    Devi masrifah
    Belum ada peringkat
  • Pert 2 Am
    Pert 2 Am
    Dokumen28 halaman
    Pert 2 Am
    Devi masrifah
    Belum ada peringkat
  • Pert 3 Am
    Pert 3 Am
    Dokumen17 halaman
    Pert 3 Am
    Devi masrifah
    Belum ada peringkat
  • Pert 7
    Pert 7
    Dokumen21 halaman
    Pert 7
    Devi masrifah
    Belum ada peringkat
  • ANALISIS CVP
    ANALISIS CVP
    Dokumen20 halaman
    ANALISIS CVP
    Devi masrifah
    Belum ada peringkat