Anda di halaman 1dari 54

Patologi sistem

pernapasan
KELOMPOK 3
Cronic
Penyakit
Obstruction
Pestriktif Paru
Pulmonary
(PRP)
Disease (COPD)

Penyakit-
Toracotomi
penyakit Lain

PEMBAHASAN
Cronic Obstruction
Pulmonary Disease
(COPD)
Definisi
COPD atau cronic obstruction pulmonary
disease adalah penyakit progresif yang
membuat sulit untuk bernapas.
Secara umum, tanda dan gejala COPD
adalah batuk terus menerus atau batuk
yang menghasilkan banyak lendir, sesak
napas terutama dengan aktivitas fisik,
wheezing, dada sesak, mungkin juga
memiliki pilek atau flu (influenza) sering.
Penyakit-penyakit yang dikenal dengan
COPD antara lain :
1. bronchitis kronis,
2. emfisema paru-paru, dan
3. asthma bronchiale.
4. Bronkiektasis
1. Bronchitis Kronis
Bronchitis Kronis
Bronkitis kronik merupakan salah satu COPD
yang disebabkan karena infeksi : stafilokokus,
streptokokus, pneumokokus, haemophilus
influenzae, alergi, dan rangsang : asap pabrik,
asap mobil, asap rokok, dll.
penyakit ini merupakan inflamasi kronik dari
bronkus akibat iritasi sehingga volume sekresi
mukus melebihi normal yang terjadi lebih dari 3
bulan sampai 2 tahun terus-menerus.
Bronkitis kronik adalah penyakit paru
progresif yang disebabkan oleh merokok,
atau infeksi paru kronik. Peradangan
bronkial dan sekresi mukus yang
berlebihan menyebabkan obstruksi
saluran napas. Batuk produktif adalah
mekanisma respons untuk mengeluarkan
kelebihan produk mukus dan iritasi
bronkial kronik.
2. Emfisema
Emfisema merupakan salah satu COPD yang disebabkan
karena hilangnya elastisitas alveolus kemudian lemah dan
akhirnya robek.
Pada penderita emfisema, volume paru-paru lebih besar
dibandingkan dengan orang yang sehat.

Emifisema adalah penyakit paru progresif yang


disebabkan oleh merokok dan kontaminasi atmosfir.
asma merupakan salah satu COPD yang
berkaitan dengan hypersensitive dan
hyperreaksi dari trakea dan broncus
sehingga menyebabkan kesulitan respirasi
akibat spasme bronkus dan produksi
mucus yang meningkat.

3. Asma Bronchiale
Asma bronkial adalah penyakit obstruktif
kronik yang ditandai oleh periode
bronkospasme yg menimbulkan
penderita sukar bernapas dan mengi.
Faktor yang merangsang serangan asma
(bronkosapsme) mencakup kelembaban,
perubahan tekanan udara, perubahan
temperatur, asap, uap, kekecewaan
emosi, dan alergi terhadap partikel dari
bulu binatang, makanan, dan lain lain.
Pada bronkiektasis terjadi dilatasi
abnormal dari bronkus dan bronkiolus
sekunder terhadap infeksi dan
peradangan yang terjadi berulang
ulang. ( Oleh Joyce L. Kee, Evelyn R.
Hayes, farmakologi;pendekatan proses
keperawatan, EGC)

4. Bronkiektasis
Penyakit Pestriktif
Paru (PRP)
Penyakit paru restriktif adalah keadaan
abnormal yang menyebabkan penurunan
kapasitas total dan kapasitas vital paru.
Waktu ekspirasi di dalam paru2 masih
tertinggal 3 liter udara. Pada waktu kita
bernapas biasa udara yg masuk ke dlm paru-
paru 2.600 cm3 (2,5 liter). Dalam keadaan
normal ; orang dewasa : 16-18 kali/menit,
anak-anak kira-kira 24 kali/menit, bayi kira-
kira 30 kali/menit. Dalam keadaan tertentu
keadaan tersebut akan berubah, misalnya
akibat dari suatu penyakit, pernafasan bisa
tambah cepat dan sebaliknya.
Perubahan Akibat Penyakit Restriktif Paru-paru:
1. Pengembangan paru-paru menurun akibat:
a. Inflamasi kronik dan fibrosis (penebalan
alveoli, bronchioles atau pleura)
b. mobilitas thorax menurun
2. Volume dan kapasitas paru-paru abnormal
3. Kerja pernapasan meningkat
4. Menurunnya arteria blood gas (hypoksemia)
5. Pulmonary congestion
Problem Fisioterapi Pasien Restrictive Lung Disorders:
1. Nafas pendek dan kecepatan pernapasan meningkat
(dyspnea)
2. Tidak mampu deep breathing
3. Penggunaan otot bantu pernapasan meningkat
4. Batuk tidak efektif dan kadang produktif
5. Mobilitas thorax menurun
6. Kelelahan otot respirasi
7. Keadaan umum menurun (general weakness and
fatique)
8. Berat badan menurun
Kondisi Spesifik Restriktif Paru-paru:
1. PNEUMONIA:
Penyakit infeksi yang disebabkan oleh
virus atau bakteri patogen pada alveolus
atau pada lower respiratory tract
(saluran nafas bawah) yang
mengakibatkan radang paru-paru.
Biasanya alveoli berisi cairan dan sel
darah merah.
ATELEKTASIS
Adalah penyakit gangguan fungsi restriktif
paru-paru yang kollaps pada beberapa
lobus atau segmen dari lobus paru-paru.

-Resprasi belum pernah terjadi


sepenuhnya
Atelaktasis -bnyak terjadi pd bayi
Neonatorum prematur, dimana pusat
pernapasan dlm otak tdk
mature dan gerakan
pernapasan masih terbatas

Atelaktasis -terjadi pd org dewasa akibat gg


Acquired intratoraks yg menyebabkan
kolaps dari ruang udara yg
sebelumnya telah berkembang
PLEURISY
Merupakan inflamasi yang terjadi pada pleura, dan
terdiri atas 3 type:
1. dry pleurisy: infeksi pd pleura akibat kegagalan
vaskularisasi
2. pleural effusion: akumulasi cairan dalam rongga
pleura yang biasanya diawali oleh dry pleurisy yg tdk
sembuh.
3. emphysema: terdapatnya nanah dlm rongga pleura
akibat sekunder dari penyakit paru2 seperi bacterial
pneumonia, tuberculosis, abses paru dan bronchiectasis
Penyebab paling umum adalah gagal
jantung kiri (yang dapat disebabkan
karena hipertensi), radang akut,
keracunan gas seperti nitrogen
peroksida, maupun asap rokok.
(JudulPatofisiologi, Penulis
Dr. Jan Tambayong Penerbit EGC)

Edema paru
Toracotomi
Definisi
Menurut Kamus Dorlan “Thoracotomy”
adalah insisi dinding dada.
Torakotomi adalah tindakan life saving
untuk menghentikan kelainan yang terjadi
karena pendarahan.
Ada dua macam thoracotomy, yaitu:
pulmonary surgery dan cardiac surgery.
1. Atelektasis
2. Tumor atau kista jinak
3. Gangguan diafragma
4. Pembuluh darah yang rusak
5. Empisema (terdpat udara dan nanah)
6. Penyakit jantung
7. Hemotorax
8. Kerusakan paru disebabkan emfisema (rusaknya
alveoli)
9. Pleura disease
10.Emboli paru
11.Trauma, seperti luka tembak atau luka tikam

Rekomendasi Torakotomi
Menurut Lokasi Insisi
Bagian Lateral
1. Posterolateral :
- mengikuti margo vertebralis
scapula dan costa (5,6,7,8) ke margo
costa
- otot yg terinsisi : latisimus dorsi,
rhomboid, seratus anterior,
intercostalis, & erector spine.
Untuk operasi paru-paru
MACAM INSISI
2. Anterolateral :
Mid line anterior mengikuti sepanjang
garis costa di bawah payudara sampai
garis axilla posterior.
Otot2 yg terpotong adalah pectoralis
mayor n minor, seratus anterior,
intercotalis internal & external.
Untuk katup mitral pleurorectomy
Transversal (submammary)
◦ Insisi mulai dari salah satu sisi ruang
intercostalis 4 ke ruang intercostalis lainnya
dengan memotong sternum secara transversal
◦ Tapi teknik ini skrg jarang digunakan
◦ Otot-otot yg terpotong adalah pectoralis
mayor, intercostalis internal dan eksternal
 Vertikal (Median Sternotomy)
◦ Insisi ini dilakukan dengan
pemotongan pada bagian tengah
sternum ke arah bawah (dari sternal
notch sampai xyphoideus) sehingga
tidak ada otot yang terpotong
◦ Teknik ini digunakan untuk bedah
jantung
Insisiini dilakukan sepanjang garis costa
7 atau 8 area epigastrik sehingga
abdomen kemungkinan ikut terinsisi
Teknik ini digunakan untuk operasi
esophagus

Insisi Thoraco-laparatomy
Penyakit-Penyakit
Lain
 Kanker paru-paru. Penyakit ini merupakan
salah satu yang paling berbahaya. Sel-sel kanker
pada paru-paru terus tumbuh tidak terkendali.
Penyakit ini lama-kelamaan dapat menyerang
seluruh tubuh. Salah satu pemicu kanker paru-
paru adalah kebiasaan merokok. Merokok dapat
memicu terjadinya kanker paru-paru dan
kerusakan pada paru-paru.

Penyakit lainnya
 Tuberkulosis (TBC)
Adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh
Myobacterium tuberculosis.Jalan masuk untuk organisme
ini melalui saluran pernafasan. Bakteri tersebut
menimbulkan bintil-bintil pada dinding alveolus. Jika
penyakit ini menyerang dan dibiarkan semakin luas, dapat
menyebabkan sel-sel paru-paru mati. Akibatnya paru-paru
akan kuncup atau mengecil. Hal tersebut menyebabkan
para penderita TBC napasnya sering terengah-engah.

Gejalanya berupa batuk yang berkepanjanga nbiasanya


lebih dari 3 minggu,nyeri ,dan hemoptysis. Gejala sistemik
termasuk demam,menggigil,keringat
malam,kelemahan,hilangnya nafsu makan dan penurunan
berat badan.
Influenza (flu), merupakan penyakit
yang disebabkan oleh Influensa virus,yang
biasanya disertai dengan peradangan
mukosa nasal,faring, dan
konjungtiva.Penyakit ini timbul dengan
gejala bersin-bersin,Nyeri
kepala,Myialgia,dan rasa lemah.
Asfiksia adalah Suatu kondisi / keadaan sulit
mendapatkan oksigen
menyebabkan oksigen tidak banyak di alveolus

Tidak adanya oksigen ini karena suatu hal antara lain :


tenggelam (akibat paru paru terisi air sehingga
oksigen sulit berdifusi karena ada air di paru paru)
pneumonia (akibat lendir)
TBC karena alveolus menebal sehingga sulit terjadi
difusi
dll
 Difteri
Penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium
diphterial yang dapat menimbulkan penyumbatan pada rongga faring
(faringitis) maupun laring (laringitis) oleh lendir yang dihasilkan oleh
bakteri tersebut
Pneumonia, adalah penyakit infeksi yang
disebabkan oleh virus atau bakteri pada
alveolus yang menyebabkan terjadinya
radang paru-paru.
Faringingitis, radang pada faring akibat
infeksi oleh bakteri Streptococcus.
Tenggorokan sakit dan tampak berwarna
merah. Penderita hendaknya istirahat dan
diberi antibiotic.
Laringitis, radang pada laring. Penderita
serak atau kehilangan suara.
Penyebabnya antara lain karena infeksi,
terlalu banyak merokok, minum alcohol,
atau banyak bicara.
Oktorina, Y. 2013. Anatomi Paru.
http://respiratory.usu.ac.id (diakses 28
Agustus 2014).
Tambayong Jan.Patofisiologi. Jakarta:
EGC.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai