Penafsirannya
LTs
Latar belakang:
• Adanya upaya perubahan ajaran Islam yang dinilai tidak
sesuai dengan ideologi liberalisme-Kapitalisme. Beberapa
konsep Islam yang ingin dirubah antara lain konsep
pemerintahan, kewajiban menerapkan hukum Islam, Hukum
Isam yang tidak adil gender, makna jihad dll
• Agar diterima kaum muslimin perubahan ajaran Islam ini
masih membutuhkan legalitas Alquran & Hadis.
• Karenanya mereka mencoba merubahnya dengan
mereinterpretasi makna dan penafsiran Alquran , serta
merekonstruksi hukum-hukum Islam.
• Dampaknya muncul tafsir hermenetika, tafsir “bi ra’yi”, tafsir
emansipatoris, tafsir kontekstual dll. Adapun dari ijtihad,
mereka mencoba memakai kaidah-kaidah ushul yang
berpeluang untuk diselewengkan, misalnya Syar’u man man
qoblana, mashlahah dll.
• Dari konsep Berisalam ada yang menyebut Islam liberal, Islam
moderat, Islam nusantara, Islam rahmatan lil alamin, Islam
toleran dll.
• Ini adalah upaya agar umat tidak menerima ajaran Islam yang
sebenarnya. Dari sini diharapkan agar umat tidak bangkit untuk
menegakkan Islam yang sebenarnya secara kaffah (Khilafah).
Mukernas Ulama Al-Qur’an oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran
(LPMQ) di Bogor, 25-27 September 2018.
Tema ‘Washatiyyah Islam untuk Kehidupan
Beragama yang Lebih Moderat, Damai dan Toleran’
• diikuti 115 ulama Alquran dalam dan luar negeri. Mukernas
ini menghasilkan tujuh rekomendasi yang intinya bahwa
Pemerintah Indonesia (Kementerian Agama) berupaya
keras menjamin kesahihan teks Alquran dan maknanya.
Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran perlu menindaklanjuti
hasil kajiannya dengan perbaikan penulisan teks Alquran
dan maknanya dengan mengutamakan Wasathiyyah Islam.
https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam
nusantara
/18/09/28/pfqm90384-mukernas-ulama-alquran-2018-hasi
lkan-7-rekomendasi
.
Beberapa hal yg diperbaiki:
• Kurang lebih sekitar 186 kata yang akan diperbaiki penulisannya.
Penulisannya itu seperti perlu tambahan alif atau tidak, bacaannya
sama. Tapi tata cara penulisannya saja (yang akan diubah)," kata
kepala LPMQ Muchlis M Hanafi dikonfirmasi Republika.co.id, Kamis
(27/9).
• Sejak 2016 lalu, LPMQ juga telah mengkaji, mengembangkan, dan
menyempurnakan terjemahan Alquran Kemenag.
• Ulama Alquran juga membahas isu-isu kontemporer yang tujuannya
untuk mengarusutamakan moderasi dalam beragama. Hal ini sesuai
dengan tema besar Mukernas, yaitu 'Washatiyyah Islam untuk
Kehidupan Beragama yang Lebih Moderat, Damai dan Toleran'.
https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/18/
09/28/dunia-islam/islam-nusantara/18/09/27/pfpkm1384-ulama-alq
uran-sepakati-perubahan-186-kata-dalam-alquran
.
Karenanya ada beberapa hal yang harus kita
fahami:
1. Landasan Penulisan, Makna, tafsir Alquran
dan ijtihad.
2.Rambu-rambu penulisan lafadz Alquran.
3. Rambu-rambu penulisan Makna Alquran.
4. Rambu-rambu penafsiran Alquran.
5. Rambu-rambu Ijtihad (Kesempatan kali ini
belum dibahas)
1. Rambu-Rambu Penulisan Alquran
• Menurut Syekh Taqiyuddin Annabhani bahwa yang
dimaksud Alquran adalah lafadz dan maknanya
sekaligus. Makna saja tidak bisa disebut Alquran.
Sedangkan lafadz saja tidak mungkin karena asal
pembentukan suatu lafadz adalah untuk
menunjukkan makna tertentu. Karenanya tidak bisa
dipisahkan antara Alquran dan maknanya.
(Taqiyuddin al Nabhani, Al Syakhshiyah al Islamiyah
Juz I, Beirut Libanon: Dar al Ummah, 1994, hlm.
166)
Mengenai penulisan Alquran, apakah boleh
kita merubahnya?
• Dalam hal ini Syekh Taqiyuddin menjelaskan bahwa Penulisan
Alquran harus tauqifi, yaitu ketentuan yang sudah baku dari
Allah. Dalilnya bahwa Rasulullah memiliki penulis yang
menuliskan Alquran seperti ini dan Rasulpun menyetujui
mereka. Setelah Rasulullah wafat penulisan Alquran juga
tidak ada perubahan atau pergantian sampai kekhilafahan
Ustman bin Affan. Beliau memerintahkan untuk menyalin
lembaran-lembaran yang di rumah Hafshah ke dalam mushaf-
mushaf, dan membakar mushaf-mushaf yang lain. Selanjutnya
ini yang dipakai standar penulisan Alquran sampai sekarang,
sebagaimana Alquran yang ada di hadapan kita sekarang.
Beberapa contoh standar penulisan Alquran
baku/tauqifi dari Allah:
• tidak bisa dikatakan bahwa pada lafadz مائةkenapa ada
tambahan alif, tapi tidak pada lafadz ; فئةkenapa ada
tambahan ya pada lafadz بايديكمdan lafadz بابيكم. Juga
tidak bisa dikatakan ada tambahan huruf alif pada lafadz
سعواdalam surat Alhajj dan kurang alif pada lafadz سعو
pada surat Saba dan seterusnya. Demikianlah terdapat
perbedaan penulisan pada kata yang sama antara satu
surat dengan surat yang lain, padahal lafadz dan
maknanya sama.(Syekh Taqiyuddin al Nabhani, Al
Syakhshiyah al Islamiyah Juz I, hlm. 163-164).
2. Rambu- Rambu Memaknai Alquran
• Bersentuhan • Qasam/janji
• Meminta bantuan • Karena
• Beserta • Tambahan
• Menjadikan fiil lazim • Badal/ pengganti
menjadi mutaaddi • Semakna dg Min
• Semakna dengan alaa • Semakna dengan’ an
• Sababiyah (karena)
• Dharfiyyah (ada di
tempat)
Surat Annisa :34. Kesalahan menerjemahkan ba’ bukan ba’ illat
•ض ۡ
ع َ ب ىٰ َ لعَ ُۡم ه ض
َ عۡ َ ب ُ ض َل ٱهَّلل
َّ َ ف امَ ِ ب ء
ِ ٓا س
َ ِّ ن ٱل ىَ لعَ ون
َ مُ و
َّ ٰ َ َجا ُل قMٱل ِّر
ٖ
٣٤ ۚۡوا ِم ۡن أَمۡ ٰ َولِ ِهم ْ َُوبِ َمٓا أَنفَق
• 34. Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi
kaum wanita, oleh karena Allah telah
melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas
sebahagian yang lain (wanita), dan karena
mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian
dari harta mereka.
Lam (Li) bermakna: