Anda di halaman 1dari 35

Rambu-Rambu Penulisan Alquran, Makna dan

Penafsirannya

LTs
Latar belakang:
• Adanya upaya perubahan ajaran Islam yang dinilai tidak
sesuai dengan ideologi liberalisme-Kapitalisme. Beberapa
konsep Islam yang ingin dirubah antara lain konsep
pemerintahan, kewajiban menerapkan hukum Islam, Hukum
Isam yang tidak adil gender, makna jihad dll
• Agar diterima kaum muslimin perubahan ajaran Islam ini
masih membutuhkan legalitas Alquran & Hadis.
• Karenanya mereka mencoba merubahnya dengan
mereinterpretasi makna dan penafsiran Alquran , serta
merekonstruksi hukum-hukum Islam.
• Dampaknya muncul tafsir hermenetika, tafsir “bi ra’yi”, tafsir
emansipatoris, tafsir kontekstual dll. Adapun dari ijtihad,
mereka mencoba memakai kaidah-kaidah ushul yang
berpeluang untuk diselewengkan, misalnya Syar’u man man
qoblana, mashlahah dll.
• Dari konsep Berisalam ada yang menyebut Islam liberal, Islam
moderat, Islam nusantara, Islam rahmatan lil alamin, Islam
toleran dll.
• Ini adalah upaya agar umat tidak menerima ajaran Islam yang
sebenarnya. Dari sini diharapkan agar umat tidak bangkit untuk
menegakkan Islam yang sebenarnya secara kaffah (Khilafah).
Mukernas Ulama Al-Qur’an oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran
(LPMQ) di Bogor, 25-27 September 2018.
Tema ‘Washatiyyah Islam untuk Kehidupan
Beragama yang Lebih Moderat, Damai dan Toleran’
• diikuti 115 ulama Alquran dalam dan luar negeri. Mukernas
ini menghasilkan tujuh rekomendasi yang intinya bahwa
Pemerintah Indonesia (Kementerian Agama) berupaya
keras menjamin kesahihan teks Alquran dan maknanya.
Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran perlu menindaklanjuti
hasil kajiannya dengan perbaikan penulisan teks Alquran
dan maknanya dengan mengutamakan Wasathiyyah Islam.
https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam
nusantara
/18/09/28/pfqm90384-mukernas-ulama-alquran-2018-hasi
lkan-7-rekomendasi
.
Beberapa hal yg diperbaiki:
• Kurang lebih sekitar 186 kata yang akan diperbaiki penulisannya.
Penulisannya itu seperti perlu tambahan alif atau tidak, bacaannya
sama. Tapi tata cara penulisannya saja (yang akan diubah)," kata
kepala LPMQ Muchlis M Hanafi dikonfirmasi Republika.co.id, Kamis
(27/9).
• Sejak 2016 lalu, LPMQ juga telah mengkaji, mengembangkan, dan
menyempurnakan terjemahan Alquran Kemenag.
• Ulama Alquran juga membahas isu-isu kontemporer yang tujuannya
untuk mengarusutamakan moderasi dalam beragama. Hal ini sesuai
dengan tema besar Mukernas, yaitu 'Washatiyyah Islam untuk
Kehidupan Beragama yang Lebih Moderat, Damai dan Toleran'.
https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/18/
09/28/dunia-islam/islam-nusantara/18/09/27/pfpkm1384-ulama-alq
uran-sepakati-perubahan-186-kata-dalam-alquran
.
Karenanya ada beberapa hal yang harus kita
fahami:
1. Landasan Penulisan, Makna, tafsir Alquran
dan ijtihad.
2.Rambu-rambu penulisan lafadz Alquran.
3. Rambu-rambu penulisan Makna Alquran.
4. Rambu-rambu penafsiran Alquran.
5. Rambu-rambu Ijtihad (Kesempatan kali ini
belum dibahas)
1. Rambu-Rambu Penulisan Alquran
• Menurut Syekh Taqiyuddin Annabhani bahwa yang
dimaksud Alquran adalah lafadz dan maknanya
sekaligus. Makna saja tidak bisa disebut Alquran.
Sedangkan lafadz saja tidak mungkin karena asal
pembentukan suatu lafadz adalah untuk
menunjukkan makna tertentu. Karenanya tidak bisa
dipisahkan antara Alquran dan maknanya.
(Taqiyuddin al Nabhani, Al Syakhshiyah al Islamiyah
Juz I, Beirut Libanon: Dar al Ummah, 1994, hlm.
166)
Mengenai penulisan Alquran, apakah boleh
kita merubahnya?
• Dalam hal ini Syekh Taqiyuddin menjelaskan bahwa Penulisan
Alquran harus tauqifi, yaitu ketentuan yang sudah baku dari
Allah. Dalilnya bahwa Rasulullah memiliki penulis yang
menuliskan Alquran seperti ini dan Rasulpun menyetujui
mereka. Setelah Rasulullah wafat penulisan Alquran juga
tidak ada perubahan atau pergantian sampai kekhilafahan
Ustman bin Affan. Beliau memerintahkan untuk menyalin
lembaran-lembaran yang di rumah Hafshah ke dalam mushaf-
mushaf, dan membakar mushaf-mushaf yang lain. Selanjutnya
ini yang dipakai standar penulisan Alquran sampai sekarang,
sebagaimana Alquran yang ada di hadapan kita sekarang.
Beberapa contoh standar penulisan Alquran
baku/tauqifi dari Allah:
• tidak bisa dikatakan bahwa pada lafadz ‫ مائة‬kenapa ada
tambahan alif, tapi tidak pada lafadz ‫ ; فئة‬kenapa ada
tambahan ya pada lafadz ‫ بايديكم‬dan lafadz ‫ بابيكم‬. Juga
tidak bisa dikatakan ada tambahan huruf alif pada lafadz
‫ سعوا‬dalam surat Alhajj dan kurang alif pada lafadz ‫سعو‬
pada surat Saba dan seterusnya. Demikianlah terdapat
perbedaan penulisan pada kata yang sama antara satu
surat dengan surat yang lain, padahal lafadz dan
maknanya sama.(Syekh Taqiyuddin al Nabhani, Al
Syakhshiyah al Islamiyah Juz I, hlm. 163-164).
2. Rambu- Rambu Memaknai Alquran

• 2. Makna Haqiqah(makna sebenarnya), ada 2 yaitu


• Haqiqah lughawiyah wadh’iyyah , yaitu makna hakiki berdasarkan
penggunaan konteks asal kata missal rajul dipakai menyebut laki-2 dewasa.
• Haqiqah lughawiyah Manqulah, kata yang digunakan untuk menunjukkan
makna hakiki setelah mengalami transformasi makna, baik yang
dilakukanoleh pembuat bahasa maupun pembuat syariat. Haqiqah
lughawiyah Manqulah ada 2:
• 2.a. Haqiqah lughawiyah Urfiyah : tranformasi makna yang popular,
sehingga makna asal ditinggalkan contoh dabbah (hewan melata)
tranformasi menjadi manusia dan hewan. Contoh surat Hud 6 ; 11:
٦ ‫ض إِاَّل َعلَى ٱهَّلل ِ ِر ۡزقُهَا‬ ‫أۡل‬
ِ ‫۞ َو َما ِمن َدٓاب َّٖة فِي ٱ َ ۡر‬ •
• 6. Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah
yang memberi rezekinya. 
Contoh kesalahan Haqiqah lughawiyah
wadh’iyyah. Annisa 34
•‫ض‬ ‫ع‬ۡ َ ‫ب‬ ‫ى‬ٰ َ ‫ل‬‫ع‬َ ۡ‫ُم‬ ‫ه‬ ‫ض‬
َ ‫ع‬ۡ َ ‫ب‬ ُ ‫ض َل ٱهَّلل‬
َّ َ ‫ف‬ ‫ا‬ ‫م‬
َ ِ ‫ب‬ ‫ء‬
ِ ‫ٓا‬‫س‬َ ِّ ‫ن‬ ‫ٱل‬ ‫ى‬َ ‫ل‬‫ع‬َ ‫ون‬
َ ‫م‬ُ ‫و‬
َّ ٰ َ‫ٱل ِّر َجا ُل ق‬
ٖ
٣٤ ۚۡ‫وا ِم ۡن أَمۡ ٰ َولِ ِهم‬ ْ ُ‫َوبِ َمٓا أَنفَق‬

• ‫ ٱل ِّر َجا ُل‬tidak diartikan laki-laki dewasa, tapi sifat
kelelakian..
2.b. Haqiqah lughawiyah Syar’iyah
• 2.b. Haqiqah lughawiyah Syar’iyah Makna Syar’iyah yaitu ada
pemindahan dari makna lughowiyah ke makna syar’iyah, seperti ruh
makna lughowi adalah nyawa-perkara yang menyebabkan hidup, Adapun
makna syar’inya bisa nyawa bisa malaikat Jibril. 
• Makna Hakikat (makna sebenarnya-makna lughawiyah), Ruh bermakna
nyawa
• ٨٥ ‫وح ِم ۡنأَمۡ ِر َربِّي َو َمٓا أُوتِيتُم ِّم َن ۡٱل ِع ۡل ِم إِاَّل قَلِياٗل‬ ُ ‫ٱلر‬ ُّ ‫قُ ِل‬
•  
• Makna Syar’iyah yaitu ada pemindahan dari makna lughowiyah ke makna
syar’iyah,
•  
• 85. ‫وح َو ۡٱل َم ٰلَٓئِ َك ُة َص ٗ ّف ۖا‬ ُ ُ‫َ ي ۡو َم َ يق‬
ُ ‫وم ٱل ُّر‬
• 38. Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf-shaf,
Contoh Kesalahan Haqiqah lughawiyah
Syar’iyah
• Albaqoroh 143
ِ َّ‫وا ُشهَ َدٓا َء َعلَى ٱلن‬
‫اس‬ َ ِ‫َو َك ٰ َذل‬
ْ ُ‫ك َج َع ۡل ٰنَ ُكمۡ أُ َّم ٗة َو َس ٗطا لِّتَ ُكون‬ •
• Ada 2 terjemahan:
• 143. Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam),
umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan)
manusia
• 143. Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam),
umat pertengan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia
• Memaknainya ‫ َو َس ٗطا‬harus sesuai dengan haqihah syar’iyah yaitu lafadz-
lafadz yang diciptakabn untuk dipindahkan dari makna bahasa ‫َو َس ٗطا‬
secara lughawiyah artinya pertengahan (Kamus Munawir), maka harus
dipindahkan ke makna syar’i umat pilihan/terbaik dan adil sebagamana
hadis yang diriwaytkan bukhari
Contoh Kesalahan Haqiqah lughawiyah
Syar’iyah
• ‫ق لَ ُكم ِّم ۡن أَنفُ ِس ُكمۡ أَ ۡز ٰ َو ٗجا لِّتَ ۡس ُكنُ ٓو ْا إِلَ ۡيهَا َو َج َع َل‬
َ َ‫َو ِم ۡن َءا ٰيَتِ ِٓۦه أَ ۡن َخل‬
٢١ ‫ُون‬ َّ َ َ
َ M‫ت لقو ٖم يَتفكر‬ ۡ َ ِّ ٰ ٓ ‫أَل‬ َ ٰ َّ ً ۚ
َ ِ‫بَ ۡينَ ُكم َّم َو َّد ٗة َو َر ۡح َمة إِن فِي ذل‬
ٖ َ‫ك ي‬
• ‫ أَ ۡز ٰ َو ٗجا‬tidak diartikan isteri, tapi diartikan
pasangan---upaya menghalalkan homo/lesby
3.Majaz, yaitu makna kiasan
• Majaz, yaitu makna kiasan, yaitu ungkapan yang digunakan tidak sesuai dengan asal
penggunaannya, karena adanya indikasi yang menghalangi dinyatakan makna yang
hakiki. Majaz ada 2:
• B1. Majaz Isti’arah, yaitu meminjam kata asal untuk digunakan dengan makna baru
karena ada persamaan . Contoh
١ ‫يز ۡٱل َح ِمي ِد‬ ۡ ِ ‫ور بِإ ِ ۡذ ِن َربِّ ِهمۡ إِلَ ٰى‬
ِ ‫ص ٰ َر ِط ٱل َع ِز‬ ُّ ‫اس ِم َن‬
ِ ‫ٱلظلُ ٰ َم‬
ِ ُّ‫ت إِلَى ٱلن‬ َ ‫ا ٓل ۚر ِك ٰتَبٌ أَن َز ۡل ٰنَهُ إِلَ ۡي‬
َ َّ‫ك لِتُ ۡخ ِر َج ٱلن‬ •
• 1. Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu
mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin
Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji 
• B2. Majaz Mursal
• Jika makna yang digunakan dan diletakkan pertama kali tidak mempunyai persamaan.
Contoh surat Yusuf ayat 82 
٨٢ َ‫َسٔ‍ ِل ۡٱلقَ ۡريَة‬Mَٔۡ ‫َو‬ •
• 82. Dan tanyalah (penduduk) negeri yang kami berada disitu,
• Bertanya kepada negeri maksudnya bertanya kepada penduduknya.
4. Ta’rib, yaitu Arabisasi

• Ta’rib, yaitu Arabisasi: peng araban kata non arab.


Contoh
‫ر َوأَ ۡح َس ُن تَ ۡأ ِوياٗل‬ٞ ‫ك َخ ۡي‬
َ ِ‫اس ۡٱل ُم ۡستَقِ ۚ ِيم ٰ َذل‬ ۡ ْ ُ‫وا ۡٱل َك ۡي َل إِ َذا ِك ۡلتُمۡ َوزن‬
ِ َ‫وا بِٱلقِ ۡسط‬ ِ ْ ُ ‫ف‬ ‫و‬ۡ َ ‫• َوأ‬
٣٥
• 35. Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu
menakar, dan timbanglah dengan neraca yang benar.
Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya
ۡ
• Bahasa Yunani‫اس‬ ِ َ‫ ۡسط‬MM‫لقِٱ‬
5. Isytiqaq, yaitu pecahan/derifat/turunan

• Isytiqaq, yaitu pecahan/derifat/turunan


contoh Basmallah diambil dari
ِ M‫ َّۡح ٰ َم ِن ٱلر‬M‫• بِ ۡس ِم ٱهَّلل ِ ٱلر‬
١ ‫َّح ِيم‬
•  
6. HURUF ada 11 sebagai berikut:

• Huruf : ‫ و‬-‫رب‬-‫ل‬-‫ب‬-M‫ى‬MM‫ ف‬-‫حتى‬-‫ى‬MM‫ لا‬-‫من‬- qosam‫ت‬-qosam


• Huruf yg menyerupai fi’il: -‫عل‬M‫ ل‬-‫يت‬M‫ ل‬-‫ان‬M‫ ك‬-‫كن‬M‫ ل‬-‫ن‬M‫ ا‬-‫ن‬M‫ا‬
• Huruf athaf :‫كن‬M‫ ل‬-MMM‫ب‬
‫ ل‬-‫ال‬-M‫م‬M‫ ا‬-‫او‬-‫حتى‬-MMM‫ث‬M‫ م‬-‫ ف‬-‫و‬-
• Huruf Nafi:-‫ن‬M‫ ل‬-‫ما‬M‫ ل‬-M‫ لم‬-‫ال‬-‫ ما‬--‫ن‬M‫ا‬
• Huruf tanbiihih: ‫ما‬M‫ ا‬-‫ال‬MM‫ ا‬-‫ها‬
• Huruf nidaa: ‫وا‬-‫ء‬-‫ي‬M‫ ا‬-‫هيا‬-‫يا‬M‫ ا‬-MM‫ اي‬-
• Huruf jawab:‫ن‬M‫ ا‬-‫ي‬M‫ ا‬-‫ جير‬-‫جل‬M‫ ا‬-‫لى‬
MMM‫ ب‬-M‫م‬M‫نع‬
• Huruf istisna’: - ‫دا‬M‫ ع‬- ‫خال‬M‫ا شا‬M‫ح‬
• Huruf alamat:‫ل‬MM‫ ا‬yang masuk ke isim
• Ta’ ta’nits sakiinah
• Nun taukid
Huruf Jar

• Min biasa diartikan dari bermakna:


• Min Ibtida’ al ghayah /Mulai dari
• Min tab’idl /sebagian dari
• Min Bayan al Jinsi/penjelasan jenis
• Min badal (Pengganti)
• Ilaa biasa diartikan ke, makananya:
• Intiha al ghayah/ akhir jarak
• Bersama
• Hatta menjarkan isim 
• Fii biasanya diartikan didalam, maknanya antara lain:
• Dharfiyyah/ ada di tempat
• Semakna dg alaa
• Sababiyah(karena)
Ba’ maknanya:

• Bersentuhan • Qasam/janji
• Meminta bantuan • Karena
• Beserta • Tambahan
• Menjadikan fiil lazim • Badal/ pengganti
menjadi mutaaddi • Semakna dg Min
• Semakna dengan alaa • Semakna dengan’ an
• Sababiyah (karena)
• Dharfiyyah (ada di
tempat)
Surat Annisa :34. Kesalahan menerjemahkan ba’ bukan ba’ illat

•‫ض‬ ۡ
‫ع‬ َ ‫ب‬ ‫ى‬ٰ َ ‫ل‬‫ع‬َ ۡ‫ُم‬ ‫ه‬ ‫ض‬
َ ‫ع‬ۡ َ ‫ب‬ ُ ‫ض َل ٱهَّلل‬
َّ َ ‫ف‬ ‫ا‬‫م‬َ ِ ‫ب‬ ‫ء‬
ِ ‫ٓا‬ ‫س‬
َ ِّ ‫ن‬ ‫ٱل‬ ‫ى‬َ ‫ل‬‫ع‬َ ‫ون‬
َ ‫م‬ُ ‫و‬
َّ ٰ َ‫ َجا ُل ق‬M‫ٱل ِّر‬
ٖ
٣٤ ۚۡ‫وا ِم ۡن أَمۡ ٰ َولِ ِهم‬ ْ ُ‫َوبِ َمٓا أَنفَق‬
• 34. Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi
kaum wanita, oleh karena Allah telah
melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas
sebahagian yang lain (wanita), dan karena
mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian
dari harta mereka.
Lam (Li) bermakna:

• Istihqaq- hak • Semakna fii


• Al ikhtishash (khusus) • Semakna ‘an
• Al milku (milik) • Ashairurah/ menjadi
• At Ta’lil (sebab) • Aqasmu (sumpah)
• Taukid naïf • Ta’ajub
• Semakna ilaa • Menjadikan fiil lazim
• Semakna ‘alaa menjadi mutaaddi
• Lam taukid
 
Wawu biasanya dimaknai dan, maknanya antara lain:

• Mutlaqul jam’i • Wawu Zaidah


• Wawu isti’naf • Wawu ats tsamaniyah
• Wawu hal • Wawu yang masuk pada
• Wawu maf’ul jumlah yang menjadi
• Wawu yg dimasukkan sifat untuk menguatkan
pada fiil mudhari’ • Wawu dzamir
• Wawu Qasam mudzakkar
• Wawu al fashl
•  
Tafsir
• .
• Menurut Syekh Muhamad Ali al Shabuni,
definisi tafsir adalah ilmu untuk mengetahui
pemahaman yang terdapat dalam Alquran
yang telah diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW., menjelaskan makna-
maknanya, mengeluarkan hukum-hukumnya
dan hikmahnya. (Syekh Muhamad Ali ash
Shabuni Al Tibyan fi Ulumi Alquran, hlm. 65).
Landasan Penulisan lafadz, makna &tafsir
Alquran adalah Akidah Islam
• Tafsir merupakan bagian terpenting dari tsaqofah Islam
(ilmu-ilmu Islam), yaitu pengetahuan-pengetahuan yang
yang menjadikan akidah Islam sebagai dasar
pembahasannya. Karenanya pembahasan tsaqofah Islam
semuanya kembali kepada kepada Akidah Islam, yaitu
kepada Alqur’an dan Hadis. (Taqiyuddin Annabhani, Al
Syakhshiyah al Islamiyah Juz I, bab Tsaqofah Islamiyah).
• Karenanya dalam penulisan Alquran, menerjemahkan
dan menafsirkan harus sesuai Alquran- Hadis dan tidak
dibenarkan jika berlandaskan selain akidah Islam, seperti
berdasarkan kepada moderasi Islam.
metode penafsiran Alquran yang sesuai dengan
Alquran dan Hadis
1. tafsir bi al riwayah/ tafsir ma’tsur yaitu penafsiran
Alquran dg Alquran, atau dg sabda Rasulullah, atau
dg perkataan Sahabat, sebagai penjelasan apa yang
dikehendaki Allah dalam Alquran.
• tafsir bir riwayah / tafsir ma’tsur ini adakalanya
menafsirkan Alquran dengan Alquran atau
menafsirkan Alquran dengan Hadis atau menafsirkan
Alquran dengan atsar dari para shahabat. (Syekh
Muhamad Ali ash Shabuni Al Tibyan fi Ulumi al
Qur’an, hlm. 67-70).
contoh tafsir bi al riwayah/ tafsir ma’tsur
yang salah
‫هَّلل‬ ْ ۚ
ُّ‫ين يُ ٰقَتِلُونَ ُكمۡ َواَل تَ ۡعتَ ُد ٓوا إِن ٱ َ ي ُِحب‬ ْ ٰ
‫اَل‬ َّ َ ‫يل ٱهَّلل ِ ٱلَّ ِذ‬
ِ ِ ‫ب‬‫س‬َ ‫ي‬ِ ‫ف‬ ‫وا‬ُ ‫ل‬ِ ‫ت‬َ ‫ق‬ ‫• َو‬
١٩٠ ‫ين‬ َ ‫ۡٱل ُم ۡعتَ ِد‬
• 190. Dan perangilah di jalan Allah orang-orang
yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu
melampaui batas, karena sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang melampaui
batas
•  Ditafsirkan dengan ayat yang menjelaskan jihad
defensif----jihad itu defensif
2, tafsir bi al dirayah
• yaitu tafsir yang disusun dengan menyandarkan pada bahasa
Arab dan berdasarkan pendapat/ ijtihad. Yang dimaksud
pendapat disini adalah ijtihad yang didasarkan pada kaidah
ushul (kaidah penafsiran) yang shahih, kaidah-kaidah yang
selamat-lurus, bukan menjadikan penafsiran berdasarkan
pendapatnya yang disandarkan pada akal semata, atau sesuai
dengan apa saja yang dikehendaki mufassir, atau bahkan
berdasarkan hawa nafsu. Tentu tafsir seperti ini membahayakan
umat Islam.
• ijtihad adalah upaya sungguh-2 menafsirkan Alquran dg
menggunakan pendekatan bahasa dan bersandarkan pada
Alquran.
penafsiran dari pendapatnya itu ternyata benar,
maka tetap dinilai kesalahan.
• (Syekh Muhamad Ali ash Shabuni Al Tibyan fi Ulumi al Qur’an,
hlm. 155-156). Rasulullah SAW. bersabda:
ِ ‫سلَّ َم َمنْ قَا َل فِي ا ْلقُ ْر‬
‫آن‬ َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو‬ ُ ‫ب ْب ِن َع ْب ِد هَّللا ِ قَا َل قَا َل َر‬
َ ِ ‫سو ُل هَّللا‬ ِ ‫َعنْ ُج ْن َد‬ •
َ ‫اب فَقَ ْد أَ ْخطَأ‬
َ ‫ص‬َ َ ‫ِب َر ْأ ِي ِه فَأ‬
• ”Dari Jundab ibn Abdillah berkata, Rasulullah SAW. bersabda:
Barangsiapa berkata tentang al Qur’an (menafsirkan al Qur’an)
dengan akalnya, ternyata benar, maka sungguh dia telah
berbuat salah. Abu Musa berkata bahwa hadis ini gharib. (HR.
Turmudzi dan Abu Dawud)” Hadits riwayat Turmudzi dari
Jundab, kitab tafsir al Qur’an ‘an Rasulillah, bab ma ja’a fi alladzi
yufassiru al Qur’ana bi al ra’yi, hadits no 2876 dan riwayat Abu
Dawud hadits no 2167.
syarat-syarat mufassir menurut Mana’ al
Qaththan
• 1. Memiliki akidah yang lurus.
• 2. Terhindari dari mengikuti hawa nafsu.
• 3. Memulai menafsirkan Alqur’an dengan Alquran, jika tidak
didapatkan, maka menafsirkannya dengan Hadis, jika tidak
didapatkan, maka menafsirkannya dengan atsar (perkataan
shahabat), jika tidak didapatkan, maka menafsirkannya dengan
perkataan tabi’in.
• 4.Memahami ilmu-ilmu tentang bahasa Arab dan cabang-cabangnya.
• 5. Memahami ilmu yang berkaitan dengan ushul al ulum tentang al
Qur’an, misalnya ilmu qiroat, asbab al nuzul, nasikh-mansukh.
(Mana’ al Qaththan didalam kitab Mabahits fi Ulum al Qur’an,
Beirut: al Syarikah al Mutahaddah li al Tauzi’, hlm. 329-331).
menafsirkan Alquran tidak boleh mengikuti hawa nafsu
&melakukan pengangkangan terhadap agama Allah.

• Misalnya dalam menafsirkan surat Almaidah ;47:


ٓ
٤٧ ‫ون‬ ِ َ‫َو َمن لَّمۡ يَ ۡح ُكم بِ َمٓا أَن َز َل ٱهَّلل ُ فَأ ُ ْو ٰلَئِ َك ُه ُم ۡٱل ٰف‬
َ ُ‫سق‬ •
• 47. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa
yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-
orang yang fasik.
• Dengan pertimbangan tertentu, Mufassir tidak boleh
menafsirkan Almaidah ayat 47 bahwa kaum muslimin boleh
mengambil dan tunduk kepada hukum kufur. (Taqiyuddin
Annabhani, Al Syakhshiyah al Islamiyah Juz I, hlm 298)
Ancaman keras bagi orang2 yg menafsirkan
Alquran dg pendapat/akal /tidak ada ilmu
• Dari Ibn Abbas Rasulullah SAW. bersabda:
‫سلَّ َم َمنْ قَا َل فِي‬
َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو‬ ُ ‫ض َي هَّللا ُ َع ْن ُه َما قَا َل قَا َل َر‬
َ ِ ‫سو ُل هَّللا‬ ِ ‫س َر‬ ٍ ‫َعنْ ا ْب ِن َعبَّا‬ •
‫يح‬
ٌ ‫ص ِح‬ َ ‫س ٌن‬ َ ‫يث َح‬ ٌ ‫سى َه َذا َح ِد‬ َ ‫آن ِب َغ ْي ِر ِع ْل ٍم فَ ْليَتَبَ َّو ْأ َم ْق َع َدهُ ِمنْ النَّا ِر قَا َل أَبُو ِعي‬
ِ ‫ا ْلقُ ْر‬
•  
• Dari Ibn Abbas r.a. Rasulullah S.A.W. Bersabda: Barang siapa
berbicara tentang Alquran tanpa disertai ilmu, maka hendaklah
bersiap-siap mengambil tempat duduknya dari api neraka, Abu
Musa berkata ini hadits hasan-shahih (HR. Turmudzi). Hadits
riwayat Turmudzi dari Ibn Abbas, kitab tafsir Alqur’an ‘an
Rasulillah, bab ma ja’a fi alladzi yufassiru Al Qur’an bi ar ra’yi,
hadits no 2874 dan riwayat Ahmad hadits no 1965.
KESIMPULAN
• 1.Penulisan, Makna dan tafsir harus berlandaskan Akidah Islam, bukan Islam
moderat, Islam liberal, Gender equility dll
• 2. penulisan Alquran kita tidak boleh merubahnya, menggantinya karena
penulisan Alquran harus tauqifi, yaitu ketentuan yang sudah baku dari Allah.
• 3. Makna sesuai dengan makna yang dikehendaki Alquran
• 4. Para mufassir harus mempunyai ilmu untuk menafsirkan Alquran dan
harus menggunakan metode penafsiran yang benar sesuai dengan Alquran
dan Hadis. Tafsir riwayah/ma’tsur dan tafsir diroyah
• 5. Bagi para mufassir, baik alasannya mereinterpretasi/menafsirkan ulang
Alquran agar relevan dengan zaman, lebih toleran atau alasan yang lain,
maka perlu dicatat bahwa terdapat ancaman yang keras bagi orang-orang
yang menafsirkan Alquran dengan akalnya.
 
REFERENSI
• 1. https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam nusantara
/18/09/28/pfqm90384-mukernas-ulama-alquran-2018-hasilkan-7-rekom
endasi
• 2.
https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/18/09/
28/dunia-islam/islam-nusantara/18/09/27/pfpkm1384-ulama-alquran-se
pakati-perubahan-186-kata-dalam-
alquran.
• 3. Taqiyuddin al Nabhani, Al Syakhshiyah al Islamiyah Juz I, Beirut
Libanon: Dar al Ummah, 1994,
• 4. Syekh Muhamad Ali ash Shabuni Al Tibyan fi Ulumi Alquran.
• 5. Mana’ al Qaththan didalam kitab Mabahits fi Ulum al Qur’an, Beirut:
al Syarikah al Mutahaddah li al Tauzi
• 6.Syekh Atho’, Ushul Fikih, Bogor, Pustaka Thariqul Izzah
• Taqiyuddin al Nabhani, Al Syakhshiyah al Islamiyah Juz III , Beirut
Libanon: Dar al Ummah, 1994

Anda mungkin juga menyukai