Anda di halaman 1dari 43

MATA KULIAH :

MATEMATIKA BISNIS

PROGRAM STUDI : EKONOMI AKUNTANSI/MANAJEMEN


SEMESTER : I (SATU)
JUMLAH SKS : 3 (TIGA)
BAHAN PUSTAKA :

1. Sofjan Assauri. 1979. Matematika Ekonomi.


Raja Grafindo Persada. Jakarta.
2. Judith Felicia Pattiwael I. 2001. Matematika
Ekonomi. Salemba Empat. Jakarta.
3. Allen R.G.D. 1965. Mathematical Economics.
Macmillan. New York.
4. Dumairy.1996. Matematika Terapan untuk Bisnis
dan Ekonomi. Edisi Kedua, BPFE. Yogyakarta.
BAGIAN I

HIMPUNAN/KUMPULAN (SETS)
1. Pengertian himpunan Kumpulan
(Sets).

Diartikan sebagai kumpulan atau


kelompok dari pada obyek atau unsur
yang dirumuskan secara tegas dan dapat
dibeda-bedakan.

Obyek atau anggota-anggota


himpunan/kumpulan (sets) tersebut
dinamakan unsur atau elemen.
suatu himpunan dilambangkan dengan dua kurung
kurawal, dimana anggota atau unsur-unsurnya
berada dalam kurung kurawal tersebut.

Contoh :
Suatu himpunan tiga kota besar di Jawa yang terdiri
atas: Jakarta, Bandung dan Surabaya dinyatakan
dengan { Jakarta, Bandung, Surabaya }
Contoh lain :
Suatu himpunan sisi-sisi dari sebuah dadu dengan
sisi-sisi bertuliskan 1,2,3,4,5, dan 6 dinyatakan
dengan { 1,2,3,4,5,6 }
Tiap obyek yang secara kolektif membentuk
suatu himpunan disebut unsur atau elemen.
Bila x merupakan suatu obyek atau unsur,
sedangkan S merupakan suatu himpunan
dimana x menjadi anggotanya, maka
pernyataan x merupakan anggota himpunan
S di beri dengan notasi xS.
Sebaliknya, bila x bukan merupakan
anggota himpunan S, maka dapat
ditulis xS.
Contoh:
Jika S ={1,2,3,4,5,6 } maka 2
maka 2S dan 7S
Contoh Lain :
Bila S suatu himpunan dengan
S = {-1, 0, 1} maka 0S dan 2S
1.1. Cara Penulisan Himpunan (Set).

Nama suatu himpunan dilambangkan dengan huruf


besar alfabet, misalnya: A, B, C, P, R, S, M, N.
Anggotanya dinyatakan dengan huruf kecil alfabet,
notasi bilangan, atau notasi-notasi lainnya,
Penulisan suatu himpunan dapat dilakukan dengan
dua cara :

1. Cara daftar (roster method).


2. Cara kaidah ( rule method).
1.1.1. Cara daftar

Semua unsurnya dituliskan di dalam kurawal yang


dipisahkan oleh tanda baca koma. Contoh:
(1). S adalah himpunan dengan unsur-unsur yang
terdiri dari bilangan 1,2,3,….8 maka dapat ditulis
S = {1,2,3,4,5,6,7,8 }
(2). P adalah himpunan mahasiswa-mahasiswa: Ali,
Amir, Abas dan Adi yang mendapat beasiswa
Maka dapat ditulis P = { Ali, Amir, Abas, Adi }
1.1.2. Cara kaidah:

Semua unsurnya diberi notasi tertentu diikuti tanda petik “:”


atau “”, kemudian notasi tertentu tersebut di beri
penjelasan.
Dari contoh (1) di atas bila ditulis dengan cara kaidah yaitu:
S = {x : x ialah bilangan bulat dengan 1≤x≤ 8} atau
S = {x | x ialah bilangan bulat dengan 1≤x≤ 8}.
Dari contoh (2) di atas bila ditulis dengan cara kaidah yaitu:
P = {x :x mahasiswa yang mendapat beasiswa}
Contoh 3.
Bila T = {1,2,3,4,5,6} dan S merupakan
himpunan yang terdiri dari angka-angka
kuadrat dari unsur T, maka
S = {1, 4, 9,16, 25, 36} atau
S = {x2 : x merupakan unsur dari T}
atau
S = {x2| xT}
Contoh 4:
Bila N={a, i, u, e, o} maka penulisan himpunan N
dengan cara kaidah adalah :
N = {x : x adalah huruf hidup dari alfabet}

Bila M = {x : x adalah huruf abjad (alfabet)}


maka N = {x : x adalah huruf hidup di M}
1.2. Sub Himpunan (Sub Set)

Seluruh obyek yang dibahas atau ditinjau


dalam suatu permasalahan membentuk
suatu himpunan yang besar dan tetap yang
disebut himpunan universil (himpunan
semesta).
Notasi dari himpunan himpunan universil
dinyatakan dengan U.
Dari himpunan universil dapat dibentuk
himpunan-himpunan yang terdiri dari unsur-
unsur yang merupakan unsur himpunan
universil yang dinamakan sub himpunan.
Suatu himpunan A merupakan sub himpunan
(himpunan bagian) dari himpunan B, adalah suatu
himpunan dimana setiap unsurnya merupakan
unsur-unsur dari himpunan B.

Himpunan universil adalah suatu himpunan yang


memuat semua unsur atau obyek yang sedang
dibicarakan. Himpunan dinyatakan dengan notasi U.
Notasi yang menyatakan bahwa himpunan A
merupakan sub himpunan dari himpunan B
dinotasikan dengan AB

Contoh :
Bila A = {a,b,c}
dan B = { x : x adalah huruf abjad atau alfabet }
maka AB
Contoh:
2.1. Komplemen (Complement)
Suatu himpunan yang terdiri dari dari unsur yang
juga merupakan unsur dari himpunan universil
disebut sub himpunan (sub set).
Komplemen dari himpunan tersebut adalah
merupakan himpunan obyek yang tidak merupakan
unsur dari himpunan itu , tetapi merupakan unsur
dari himpunan universilnya.
Komplemen dari himpunan A merupakan sub
himpunan yang lain dari A, tetapi merupakan
pelengkap dalam himpunan universil U. Notasi
atau tanda komplemen dari himpunan
2.2. Gabungan (Union).
Gabungan dari dua buah himpunan yang terdiri
dari unsur-sunsur yang terdapat paling sedikit
dalam salah satu himpunan atau kedua-duanya.

Dengan kata lain gabungan (Union) dari dua buah


himpunan A dan B adalah himpunan seluruh obyek
yang merupakan unsur dari himpunan-himpunan A
atau B atau kedua-duanya. Notasi atau tanda
gabungan (union) dari himpunan-himpunan A dan
B dinyatakan dengan A U B. Perinciannya adalah :

A U B = { x : x € A atau X € B }
2.4. Selisih Himpunan (Set Difference)
Selisih (Difference) dari dua buah himpunan
adalah merupakan himpunan (set) yang anggota-
anggotanya terdiri dari unsur-unsur himpunan

pertama tetapi yang bukan merupakan unsur


himpunan kedua.
Dengan kata lain : selisih dari dua buah himpunan A
dan B adalah himpunan dari obyek yang merupakan
unsur dari himpunan A tetapi yang tidak merupakan
unsur dari himpunan B. Notasi dan
tanda selisih himpunan A dan B adalah A-B.
Rinciannya adalah : A-B = {x: € A dan x : € B}
Selisih dari himpunan A dan B dapat
Contoh :

A = {1, 3, 5, 7, 9 }
B = {1, 2, 3, a, b, c }
C = { 5, 6, 7, 8, a, i, u, e, o }
Maka :
A – B = { 5, 7, 9 } C-A = {6,8,a,i,u,e,o }
A – C = { 1, 3, 9 } C-B = {5,6,7,8,i,u,e,o }
B – C = {1, 2, 3, b, c }
B – A = { 2, a, b, c }
Contoh :

U = { x : x adalah huruf abjad atau alpabet }


M = { x : x adalah huruf hidup }
N = { x : x adalah a, b, c, d, e, f }
Maka :
U – M = { x : x adalah huruf mati }
U – N = { x : x adalah huruf abjad & bukan a,b,c,d,e,f }
M – N = { x : x adalah i, o, u }
N – M = { x : x adalah b, c, d, f }
3. Hasil Kali Kartesian.

1. Kalimat Matematik.
Bila kita bicara mengenai persamaan,
misalnya suatu variable ditambah 5 = 8.
Persamaan ini dapat ditulis dengan kalimat
atau bahasa matematik yaitu :

x+5=8
Maka pemecahan permasalahan ini adalah
variabel x = 3
Hal ini dapat juga kita temui dalam
himpunan (set). Misalnya suatu himpunan S
adalah :

S ={ 0, 1, 2, 3, ….., 10 }
dimana x € S. Bila kita ingin mencari x > 5,
maka himpunannya akan menjadi :
{ x € S: x > 5 } = { 6, 7, 8, 9, 10 }
Artinya himpunan dari seluruh x yang
merupakan unsur dari himpunan S yang
mempunyai nilai x > 5.
Contoh lain :

{x€S:x+5=8}={3}

Artinya himpunan dari seluruh x € S yang


memenuhi syarat x + 5 = 8
TERIMA KASIH
Soal Latihan :

Diketahui himpunan-himpunan berikut :


A = {1, 3, 5, 7, 9, ..............27}
B = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10}
C = {1, 2, 3, 4, 5, a, i, u, e, o }
D = {a, b, c, d, e , 6, 7, 8, 9, 10}
Ditanyakan :
1. Gabungan (union) dari himpunan-himpunan A dan B
2. Gabungan (union) dari himpunan-himpunan B dan C
3. Gabungan (union) dari himpunan-himpunan A dan D
4. Interseksi dari himpunan-himpunan A dan B
5. Interseksi dari himpunan-himpunan A dan C
6. Interseksi dari himpunan-himpunan B dan D
7. Selisih (beda) himpunan-himpunan A dan B
8. Selisih (beda) himpunan-himpunan B dan A
9. Selisih (beda) himpunan-himpunan C dan D
10. Selisih (beda) himpunan-himpunan D dan C

Anda mungkin juga menyukai