Anda di halaman 1dari 39

ASPEK LEGAL, ETIKA KEPERAWATAN &

MANAJEMEN RESIKO DALAM


PENDOKUMENTASIAN

Ns. Hamidatus Daris S., M.Kep.


ASPEK LEGAL
dasar hukum praktik keperawatan mengacu
pada hukum nasional yang berlaku di suatu
negara

Apa itu HUKUM ????


aturan TL yang ditetapkan dan
diberlakukan oleh pemerintahan suatu
masyarakat
MACAM HUKUM
HUKUM PIDANA / PUBLIK HUKUM PERDATA / SIPIL
produk hukum yang mengatur produk hukum yang
hubungan individu dengan mengatur HUBUNGAN
PEMERINTAH, yang
ANTAR MANUSIA.
menggambarkan KEKUASAAN
PEMERINTAH YANG Misalnya: kontrak,
BERWENANG (pemerintah pemilikan harta, praktik
terlibat langsung didalamnya) keperawatan, pengobatan
dll.
SUMBER HUKUM
 Konstitusi
 Badan legislatif
 Sistem peradilan (yudikatif)
 Peraturan administratif
PERARTURAN PENDIDIKAN KEPERAWATAN

• Program vokasional (D3 dan D4)


• Program Pendidikan tinggi
• Program pendidikan berkelanjutan
• Program rumah sakit dan puskesmas untuk
praktik mahasiswa pendidikan keperawatan
PERATURAN PERUNDANGAN YANG MENGATUR SETELAH LULUS
PENDIDIKAN KEPERAWATAN

• PP ttg sistem penempatan tenaga perawat, baik di


dalam negeri maupun diluar negeri
• PP ttg kewenangan praktik keperawatan yang
dikaitkan dengan sertifikasi registrasi dan lisensi
keperawatan
• PP ttg etika profesi keperawatan yang dikeluarkan
oleh organisasi profesi dan pemerintah
• PP ttg standar profesi keperawatan sesuai dengan
undang-undang kesehatan No.23 tahun 1992, pasal
53 ayat 1-4 yang diatur oleh peraturan pemerintah
PERLINDUNGAN HUKUM DALAM PRAKTEK
KEPERAWATAN

PRAKTEK YANG
KOMPETEN
STANDART
DAN SESUAI UU PRAKTEK

DOKUMENTASI
YANG BAIK
PELANGGARAN YANG SERING TERJADI

1. PELANGGARAN
• Perlakuan seseorang yang dapat merugikan
orang lain berupa harta atau milik lainnya
secara disengaja atau pun tidak disengaja. Jika
ada tuntutan hukum, biasanya diselesaikan
secara perdata dengan mengganti kerugian
tersebut.
• Contoh: menghilangkan barang titipan klien
atau merugikan nama baik klien
2. KEJAHATAN
• Suatu perlakuan merugikan orang lain, tetapi
perbuatan tersebut dianggap merugikan
publik. Karena terlalu parah, kejahatan yang
dianggap tindakan perdata (tort) dapat
digolongkan sebagai tindakan kriminal
(tindakan pidana). Tindak kriminal/pidana ini
dapat dijatuhi hukum denda atau penjara atau
kedua-duanya.
3. KECEROBOHAN
• suatu perbuatan yang tidak akan dilakukan oleh
seseorang yang bersikap hati-hati dalam situasi yang
sama. Melakukan tindakan diluar standart
keperawatan
• Ex: Gagal melaksanakan perintah perawatan, gagal
memberi obat secara tepat atau melaporkan
tanda/gejala yang tidak sesuai dengan kenyataan,
tidak menyelidiki perintah yang meragukan
sebelumnya sehingga dengan kelalaian/kegagalan
tersebut menimbulkan cedera
4. Pelanggaran penghinaan
• Suatu perkataan atau tulisan yang tidak benar
mengenai seseorang sehingga orang tersebut
merasa terhina atau dicemooh. Jika
pernyataan tersebut dalam bentuk lisan,
disebut slander dan jika berbentuk tulisan
disebut libel.
• Ex: pernyataan palsu, menuduh orang secara
keliru
5. Penahanan yang keliru
• Penahanan klien tanpa alasan yang tepat atau
pencegahan gerak seseorang tanpa
persetujuannya, misalnya menahan klien
pulang dari rumah sakit guna mendapat
perawatan tambahan tanpa persetujuan klien
yang bersangkutan, kecuali jika klien tersebut
mengalami gangguan jiwa atau penyakit
menular yang apabila dipulangkan dari rumah
sakit akan membahayakan masyarakat.
6. Pelanggaran privasi
• Tindakan
mengekspose/memamerkan/menyampaikan
seseorang (klien) kepada publik, baik orangnya
langsung, gambar ataupun rekaman, tanpa
persetujuan orang/klien yang bersangkutan,
kecuali ekspose klien tersebut memang
diperlukan menurut prosedur perawatannya
• Ex. Memberi perawatan tanpa memerhatikan
kerahasiaan klien
7. Ancaman dan pemukulan
• Ancaman (assault) adalah suatu
percobaan/ancaman, melakukan kontak
badan dengan orang lain tanpa
persetujuannya
• Pemukulan (batter) adalah ancaman yang
dilaksanakan]
8. Penipuan
• Pemberian gambaran salah secara sengaja
yang dapat mengakibatkan atau telah
mengakibatkan kerugian atau cedera pada
seseorang atau hartanya.
• Contoh: memberi data yang keliru guna
mendapat lisensi keperawatan
KOMPONEN DATA LEGAL
• Kondisi fisik, mental dan emosional.
• Pengkajian, observasi, status kesehatan, dan
hasil laboratorium.
• Perilaku.
• Respon terhadap stimulus, perubahan visual dan
pendengaran, respon verbal terhadap
pertanyaan, respons terhadap lingkungan, dan
perubahan perilaku.
• Asuhan keperawatan terapeutik.
Lanjut……..
• Perawatan yang rutin, kontrol nyeri, terapi darah,
dan penggantian cairan intravena.
• Pengawasan asuhan keperawatan.
• Memonitor aktivitas motorik, tanda-tanda vital,
status neurologi, kardiovaskuler, cairan dan nutrisi.
• Respon klien terhadap terapi.
• Keseimbangan cairan, konsumsi makanan, intake
dan output, status sirkulasi dan pernapasan, serta
edukasi dan nyeri.
PEDOMAN PEMBUATAN DATA yg LEGAL
• Mengetahui tentang konteks malpraktik.
• Memberi informasi yang akurat mengenai informasi klien seperti terapi dan
asuhan keperawatan.
• Mencerminkan keakuratan penggunaan proses keperawatan, misalnya:
pengkajian keperawatan, riwayat kesehatan klien, rencana asuhan
keperawatan, dan intervensi.
• Waspada terhadap situasi tertentu, misalnya klien dengan masalah yang
komleks atau yang membutuhkan perawatan yang intensif.
• Dokumentasi yang legal selalu mencerminkan apa yang telah terjadi dan
yang telah dilakukan.
• Dokumentasi keperawatan mencerminkan kolaborasi antara penyediaan
asuhan antara tenaga kesehatan lain dan perawat.
• Dokumentasi yang rutin selalu mencerminkan gejala dan komplain oleh klien
RUANG LINGKUP JENIS TINDAKAN
KEPERAWATAN YANG DIDOKUMENTASIKAN
• Aspek legal: isinya data tentang kondisi.
• Kesalahan: cedera dimana peraturan menyebabkan
kerugian.
• Kelalaian: kegagalan untuk merawat.
• Malpraktik: kegagalan untuk menerapkan standar.
• Duty: obligasi sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
• Standar pelayanan: standar yang berlaku yang
harus ditepati oleh orang yang bersangkutan
BEBERAPA SITUASI YANG MEMPENGARUHI
PROSES LITIGASI (SUE DILL CAGOWAY)
• Kesalahan pemberian pengobatan.
• Kegagalan untuk melindungi klien.
• Kegagalan untuk mengembalikan objek
setelah pembedahan.
• Klien terbakar.
• Kegagalan untuk memonitor, mencatat dan
melaporkan.
• Dispensasi pengobatan.
Lanjuttt……
• Kesalahan mengidentifikasi klien.
• Menggunakan alat yang rusak.
• Kerusakan peralatan klien.
• Kegagalan untuk menjelaskan tentang pekerjaan
perawat dan edukasi.
• Kegagalan dalam menggunakan teknik antiseptik.
• Kegagalan untuk mengikuti prosedur yang telah
ditetapkan.
• Kegagalan untuk melaporkan chart yang adekuat.
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM
PENULISAN DOKUMENTASI KEPERAWATAN
• Jangan dihapus.
• Gunakan tulisan yang mudah terbaca.
• Jangan menulis komentar kritis bersifat pembalasan.
• Betulkan semua kesalahan dengan segera.
• Gunakan ejaan dengan segera.
• Mencatat semua fakta.
• Jangan dokumentasikan hasil pengkajian yang tidak
menunjang masalah; data bias dan terlalu subyektif;
dapat menyebabkan perbedaan interpretasi; dan ada
istilah atau singkatan yang tidak lazim.
ASPEK LEGAL DALAM PENDOKUMENTASIAN KEPERAWATAN

• Tindakan sipil atau pribadi


Tindakan sipil berkaitan dengan isu antar
individu
• Tindakan kriminal
Tindakan kriminal berkaitan dengan perselisihan
antara individu dan masyarakat secara keseluruhan.
Dokumen bisa dikatakan legal bila???
• Dilakukan pada periode yang sama.Perawatan dilakukan
pada waktu perawatan diberikan.
• Akurat. Laoran yang akurat ditulis mengenai apa yang
dilakukan oleh perawwat dan bagian klien berespon.
• Jujur. Dokumentasi mencakup laporan yang jujur
mangenai apa yang sebenarnya dilakukan atau apa yang
sebenarnya diamati.
• Tepat. Apa saja yang dianggap nyaman oleh seseorang
untuk dibahas di lingkungan umum di dokumentasikan
BAGAIMANA PEDOMAN PENDOKUMENTASIAN

1. Pengobatan
• Catat waktu,rute,dosis dan respon
• Catat obat dan respon klien
• Catat saat obat tidak diberikan dan intervensi
keperawatan
• Catat semua penolakan obat dan laporkan hal
tersebut kepada orang yang tepat.
2. Dokter
• Dokumentasikan tiap kali menghubungi dokter bahkan jika
dokter tersebut tidak dapat dihubungi.Cantumkan waktu
tepatnya panggilan dilakukan jika dokter dapat dihubunhi
dokumentasikan rincuan pesan dan respon dokter.
• Bacakan kembali program lisan kepeda dokter dan
klarifikasi nama klien di catatan klien untuk memastikan
identitas klien.
• Catat program lisan hanya jika anda pernah
mendengarnya, bukan yang di beritahu kepada anda oleh
perawat lain atau oleh personal unit.
3. ISU FORMAL DALAM PENCATATAN
• Sebelum menulis pastikan anda mengambil
catatan klien yang benar.
• Koreksi semua pencatatan yang salah sesuai
dalam kebijakan dan prosedur di institusi anda.
• Catat dengan gaya yang terorganisasi mengikuti
proses keperawatan
• Tulis dengan jelas dan singkat agar menghindari
pernyataan subyektif
• Catat deskripsi yang akurat dan spesifik
Tujuan
Dokumentasi
 Mengidentifikasi status kesehatan klien dalam rangka
mencatat kebutuhan klien, merencanakan, melaksanakan
tindakan keperawatan dan mengevaluasi tindakan.
 Untuk kepentingan penelitian, keuangan, hukum dan etika.

Dibutuhkan :
Ketrampilan Komunikasi
Ketrampilan Dokumentasi
Ketrampilan Standar Dokumentasi
Manfaat Dokumentasi
Dokumentasi Mempunyai Manfaat Yang
Penting Dilihat Dari Aspek :
a. Hukum
b. Jaminan Mutu
c. Komunikasi
d. Keuangan
e. Pendidikan
f. Penelitian
g. Akreditasi
MANAJEMEN RESIKO
APA ITU MANAJEMEN RESIKO ??
• Manajemen resiko adalah sistem yang
menjamin pelayanan keperawatan yang tepat
dan berusaha mengenai potensial bahaya dan
menghilangkannya sebelum terjadi (Guido,
2006)
LANGKAH- LANGKAH DALAM MANAJEMEN RESIKO

• mengenali resiko yang mungkin


• Menganalisis
• Melakukan tindakan untuk mengurangi resiko
tersebut dan mengevaluasi langkah yang telah
diambil.
APA ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM
MANAJEMEN RESIKO??
• laporan insiden atau laporan kejadian.
data dasar untuk penelitian selanjutnya dalam
upaya menjelaskan penyimpangan dari
standar pelayanan, memperbaiki tindakan
yang diperlukan untuk mencegah rekurensi,
dan untuk mengingatkan manajemn resiko
terhadap situasi yang berpotensi menjadi
tuntutan
Contoh….
• klien atau pengunjung terjatuh atau cedera;
gagal mengikuti perintah dokter atau
penyelenggara pelayanan kesehatan; keluhan
dari klien, keluarga, dokter atau
penyelenggara pelayanan kesehatan atau
departemen rumah sakit lain; kesalahan
teknik atau prosedural; dan malfungsi alat
atau produk.
DOKUMENTASI dalam manajemen resiko

• Pengkajian dan laporan perubahan kondisi


klien oleh perawat merupakan faktor pembela
yang penting di dalam tuntutan hukum. Oleh
karena itu, perawat harus mengidentifikasi
kepastian bahwa dokter atau penyelenggara
layanan kesehatan telah dihubungi; informasi
kepada dokter atau penyelenggara layanan
kesehatan telah disampaikan; dan juga respon
dokter atau penyelenggara layanan kesehatan
TUJUAN MANAJEMEN RESIKO
untuk mengidentifikasikan resiko,
mengendalikan kejadian-kejadian , mencegah
kerusakan dan mengendalikan liabilitas (huber
2000)
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai